My Tough Bodyguard - Bab 170 Orang-Orang Ini Tidak Bisa Menghalangiku

Berhadapan dengan orang seperti Drake, Robert tidak akan mengasihaninya.

Didalam waktu 10 menit, dia terus menghajar Drake, sekujur tubuhnya membengkak, bahkan orang tuanya saja mungkin tidak bisa mengenalinya.

Drake adalah orang yang sangatlah menjijikan, tapi sekali Robert ingin, dia akan lebih menjijikan dan menyeramkan.

Dia sama sekali tidak memukul di poin penting, dimana tempat yang sakit, dia akan memukul mana, dan tidak akan membuat Drake pingsan.

jadi didalam waktu 10 menit ini, seluruh kantor hanya terdengar suara jeritan Drake saja.

Suara disini terlalu besar hingga semua orang perusahaan bahkan orang dari perusahaan majalah sebelah datang untuk melihatnya.

Terakhir juga karena Vanessa takut Robert membunuh Drake dan menghalangi Drake, barulah Drake selamat.

"Sudahlah, jika Vanessa tidak ingin melanjutkannya, maka akan aku lepaskan kamu, bagaimanapun juga, aku juga tidak ingin membuat masalah ini terlalu besar." kata Robert.

Semua orang sekali mendengarnya kehabisan kata-kata.

Tidak ingin membuat masalah menjadi besar?

Kakak, apakah kamu sedang bercanda? seluruh orang gedung ini datang, apakah masih tidak termasuk besar urusannya?

Apakah harus ada korban jiwa barulah kamu merasa masalahnya besar?

Semua orang tidak bisa mengerti dengan pemikiran Robert.

"Robert, mengapa kamu kemari?" Vanessa tidak tahan dan bertanya kepadanya.

"Tentu saja karena kamu dibully seperti begini dan aku sebagai temanmu, apakah aku tidak seharusnya datang?" Robert menangkapnya dan berkata, "Malahan kamu ini, dirimu dibully tapi kamu tidak memberitahuku, apakah kamu masih menganggapku sebagai temanmu?"

Vanessa sampai tidak berani mengangkat kepalanya, namun hatinya senang, rasa ini sungguh baik, dia lalu berkata, "Baiklah, baiklah, aku sudah tahu salah, tapi...."

Setelah berkata begini, Vanessa berhenti sejenak lalu melirik Drake, dia mersa bingung dan panik, "Robert, bagaimana ini seterusnya? perusahaan kami pasti akan melapor polisi."

"Apa yang perlu ditakuti? tinggal atasi saja, aku pasti akan membawamu pergi hari ini, jangankan polisi, siapapun itu juga tidak akan bisa menhalangiku." kata Robert.

Vanessa mengigit bibirnya, wajahnya terlihat rumit.

mengenai tindakan Robert hari ini, dia sangaltah terhari, namun terharu tidak bisa menyelesaikan masalah.

Sekarang Robert menghajarnya, perusahaannya melapor polisi dan polisi akan segera datang.

Sesuai dengan sifat Robert, mungkin saja polisi saja akan dia hajar, dengan begitu masalah hanya akan semakin besar saja.

Robert tiba-tiba terbawa kedalam masalah seperti ini, Vanessa merasa bersalah, dia berbisik, "Robert, terima kasih, maaf."

"Kamu mengatakan terima kasih dan juga maaf, apakah kamu bermasalah?!" kata Robert.

Dia menarik tangan Vanessa dan terlihat akan pergi, orang yang menontonnya juga langsung memberikan jalan, tidak ada yang berani menghalanginya.

dan disaat ini, belasan satpam yang memegang tongkat polisi masuk dan mengelilingi Robert.

General Manager, Eric serta beberapa atasan perusahaan berada dibelakang para satpam.

ada begitu besar suara diarea kantor, seluruh gedung saja bisa mendengarkannya, sebagai General Manager, Eric juga mendapatkan kabar, disaat dia kaget, dia bergegas memanggil semua satpam digedung ini kemari.

Melihat Drake yang dihajar hingga begitu, dan seluruh kantor berantakan, wajah Eric berubah.

Drake bukanlah orang biasa, dia dipukul hingga begini diperusahaannya sendiri, bisa dibayangkan pamannya Joni Huang akan semarah apa.

Eric tahu bahwa jika dia tidak menyelesaikan masalah ini dengan baik, maka kemarahan Joni pasti akan dilampiaskan kepadanya, bahkan bisa mempertahankan jabatan General Manager atau tidak masih tidak diketahui.

Sekali berpikir hingga begini, Eric langsung marah dan menatapi Robert, "Bocah, semua ini ulahmu?"

"Iya." Robert mengakuinya.

Eric melototnya, "Bocah, mengapa kamu melakukan hal ini, apa keuntungannya bagimu?"

"Keuntungan? Aku melakukan sesuatu bukan karena keuntungan, hanya saja temanku dibully di perusahaan kalian, sebagai temannya, aku harus menghajarnya." Robert berkata.

"Baik, baik! Melakukan kekerasan didepan publik, dan menghajarnya hingga sekarat, kamu ini keterlaluan!" kata Eric.

"Keterlaluan? tidak, tidak, tidak, sama sekali tidak keterlaluan."

Robert mengelengkan kepalanya dan berkata, "Manager Eric, sebelumnya aku sudah sengaja pergi ke kantormu untuk berdiskusi denganmu, dan menyelesaikan hal ini dengan damai, tapi kamu sama sekali tidak ingin mempedulikanku, tadi aku sudah bilang kepadamu, kamu akan menyesal, mengapa kamu tidak mau mempercayaiku?"

"Berbuat onar dan memukul orang di kantorku adalah cara penyelesaianmu?" kata Eric.

"Jika tidak? berdamai denganmu? kamu tidak ingin memperdulikanku, aku hanya bisa menggunakan caraku saja." kata Robert.

Sekali mendengarnya, Eric dan para atasan dari perusahaan marah.

Adegan selanjutnya lebih membuat mereka marah.

Terlihat Robert memegang tangan Vanessa dan bersiap akan pergi.

Eric marah hingga mengepalkan tangannya, dia berkata, "Bocah, kamu memukul orang dan masih ingin pergi?"

"Jika tidak masih harus disini dan nongkrong dengan kalian?" kata Robert.

"Bocah, jangan keterlaluan, apakah kamu pikir kamu bisa pergi?"

Eric melambaikan tangannya, seketika belasan satpam langsung mengeluarkan tongkat polisinya, dan berlagak seram, jika Robert mencoba untuk keluar, mereka tidak akan mengasihaninya.

"Manager Eric, Manager Eric, apakah kamu kira orang-orang ini bisa menghalangiku?" kata Robert sambil menghempaskan nafas.

"Tangkap dia!" perintah Eric.

Seketika semua satpam maju untuk menangkap Robert.

Menghadapi satpam dari perusahaan kecil seperti ini, Robert bahkan tidak perlu menggunakan dua tangan.

Dia menarik tangan Vanessa dan tangannya yang satu lagi terlihat seolah sembarangan dipukul.

Orang lain melihatnya sama saja dengan mencari mati.

Sungguh sombong, seberapa hebatnya kamu, menghadapi kepungan belasan orang dan masih harus melihdungi seorang gadis yang lemah, satu tangan saja mana mungkin bisa menghadapinya.

Namun adegan selanjutnya membuat semua orang kaget.

Terlihat para satpam yang terlihat hebat itu sekali mendekati Robert akan langsung ditampar terbang, dan dilumpuhkan.

Robert hanya terlihat bertahan, dia tidak menyerang, bahkan langkahnya saja tidak bergerak, dia hanya mengerakkan tangan kanannya saja, dengan mudah, sekejap, ada belasan satpam yang sudah dilumpuhkannya.

Ini membuat semua orang merasa tidak percaya, para satpam yang tersisa juga saling bertatapan dan terlihat takut.

"Mengapa masih berdiri, cepat tangkap dia!" Eric tidak percaya, dia mendesak para satpam.

Satpam hanya bisa terus menangkap Robert, mereka juga tidak percaya bahwa pihak mereka ada begitu banyak orang tapi tidak bisa menangkap seorang lelaki muda.

Namun hasilnya membuat semua orang kaget lagi, semua satpam ini hanya sekali bertemu saja langsung dilumpuhkan oleh Robert.

"Manager Eric, sebelumnya aku sudah memberitahumu, orang-orang ini tidak bisa menghalangiku, kamu seharusnya mempercayaiku." kata Robert.

dasar pecundang!

Melihat para Satpam tidak bisa menghalangi Robert, Eric berkata, "Bocah, kalau berani janganlah pergi!"

Melihat Eric mengeluarkan teleponnya, Vanessa bergegas menarik tangan Robert, "Robet, ayo kita pergi, kita tidak sanggup berurusan dengan mereka."

"Tidak sanggup? tidak mungkin."

Robert mengelengkan kepalanya, dan tiba-tiba bertanya, "Vanessa, berapa total biaya hak patenmu?"

Vanessa kaget, dia tidak tahu mengapa Robert menanyakannya akan hal ini, dia menghitungnya dalam hati dan berkata, "Beberapa hak patenku semuanya ditotalkan sekitar 1 miliar....."

Robert mengiyakan, dia tidak lagi bicara.

Disisi ini, Eric setelah menelepon polisi, dia lalu berpikir lagi, untuk menelepon Joni, "Direktur Joni, apa kabar."

"Oh, Manager Eric, ada apa mencariku?" suara Joni terdengar.

"Direktur Joni, begini...." Eric menghapus keringatnya dan menjelaskan semua alur Robert berbuat onar dikantor dan menghajar Drake hingga sekarat kepada Joni.

"Apa? masih ada hal seperti ini?"

Joni kaget, dia berkata, "Mana satpam? apakah satpam semuanya makan kotoran?"

"Direktur Joni, para satpam sama sekali tidak bisa menghalanginya, semuanya sudah dilumpuhkannya." kata Eric.

Joni yang berada disisi lain telepon terdiam dan berkata, "Eric Ding, bagaimanapun caranya, kamu pertahankan bocah itu, aku akan segera menyuruh orang ke kantor, jika dia kabur, akan aku cari kamu!"

Mendengar suara nada sibuk diteleponnya, Eric tersenyum masam, mengapa hari ini dirinya begitu sial?

Dia menatapi Robert, dan berkata, "Bocah, aku beritahu kamu, sekalipun kamu kabur, kami juga punya cara untuk menemukanmu, jika tidak percaya kita lihat saja nanti."

Robert berkata, "Siapa yang bilang aku akan kabur? aku masih ada hal yang belum diselesaikan."

"Apa itu?" kali ini malah membuat Eric tercengang.

Robert meunjuk Vanessa yang berada disampingnya, "Perusahaan ini selama ini mendenda berapa banyak gaji Vanessa, kalian tahu sendiri, dan ada biaya hak patennya senilai 1 miliar, semuanya harus berikan kepadaku, jika tidak......"

"Perusahaan ini tidak perlu berlangsung lagi."

Suaranya pelan, namun semua orang bisa mendengarkannya dengan jelas, semua orang kaget.

Eric seolah mendengar lelucon yang paling lucu didunia ini, dia berkata, "Kamu bilang tidak berlangsung dan akan begitu? Kamu kira kamu siapa? bocah, sudah sampai sekarng kamu masih tidak tahu diri, polisi akan segera datang untuk menangkapmi! kamu memukul keponakan Direktur Joni, direktur Joni juga tidak akan melepaskanmu, tunggu mati saja kamu!"

"Oh, aku hampir lupa, kamu juga melapor polisi." Robert menganggukkan kepalanya.

Vanessa yang berada disampingnya terlihat khawatir.

Baik benar ataupun salah, Robert sudah melanggar hukum karena memukul orang.

Robert memukul Drake hingga begini pasti akan mendapatkan hukuman berat, dengan begitu pasti akan berpengaruh terhadap karir dan masa depannya, ini yang tidak ingin dilihat oleh Vanessa.

Sekali berpikiran hingga begini, Vanessa mendesak Robert, "Robert, ayo segera pergi, jika nanti polisi sudah sampai, semuanya akan tidak sempat lagi."

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu