My Tough Bodyguard - Bab 208 Hingga Helikopter pun Dikerahkan

Begitu mendengarnya, Kakek Jiang hampir tersedak: “Apa? Anak bodoh, apa yang baru kamu katakan?”

“The Sands sudah menorobos ke dalam hotel, jika terjadi sesuatu pada temanku, aku pun tidak mungkin bisa selamat!” Meghan berkata dengan tegas.

Kakek Jiang tidak tahu harus tertawa ataupun menangis, hanya berkata: “Meghan, kamu jarang sekali begitu perduli pada lawan jenis, Kakek sungguh ingin bertemu dengan anak muda ini, seperti apa wujudnya, hingga bisa memikat hati cucu perempuan tersayangku.”

Meghan sungguh kesal: “Kek, sudah di situasi seperti ini, Kakek masih membicarakan ini denganku.”

Kakek Jiang tertawa dan berkata: “Anak bodoh, memangnya kamu pikir Kakek akan membiarkanmu begitu saja? Tenang saja, Ben sudah berangkat, seharusnya akan segera tiba.”

“Paman Lin?” Meghan terkejut. Paman Lin adalah pengawal ternama Keluarga Jiang, dia juga adalah Ketua Pengawal periode sebelumnya. Karena Meghan bersikeras untuk tinggal di Kota Jiang Cheng, Kakek Jiang pun merasa tidak tenang, dan mengirimkan Paman Lin untuk melindunginya.

Kali ini saat Meghan dan teman-teman berangkat ke Kota C, Paman Lin- lah yang bertugas menjadi supirnya. Tetapi karena Robert selalu melindunginya dengan baik, Paman Lin pun kembali ke Keluarga Jiang, dan tidak melihat bayangnya selama berhari-hari.

Meghan sangat percaya dengan keahlian yang dimiliki Paman Lin, tetapi di situasi seperti ini, jika yang datang hanya Paman Lin sendiri, sepertinya tetap tidak bisa mengubah keadaan deh?

Meghan pun mengatakan segala keraguan dalam hatinya, hingga membuat Kakek Jiang tertawa: “Meghan, benar yang kamu katakan, tetapi Kakekmu bukanlah orang yang tidak berotak, tunggu saja, pasti akan menyelamatkanmu kok.”

Mendengar Kakek Jiang begitu yakin, Meghan pun sedikit lebih tenang. Setelah mematikan telepon, dia lanjut menunggu di dalam kamar, sambil menenangkan Sellen untuk tidak terlalu cemas.

Sekitar 5 menit berlalu, handphone Meghan berbunyi, itu adalah telepon dari Paman Lin. Tanpa membuang waktu lagi, Meghan langsung mengangkatnya: “Hallo, Paman Lin, kamu dimana?”

“Nona, lihat ke luar jendela!” Paman Lin berkata sambil tertawa lepas, karena angin yang terlalu kencang, Meghan tidak dapat mendengar kata-katanya dengan jelas.

Dengan setengah percaya, Meghan berjalan mendekati jendela, tiba-tiba matanya terbelalak. Terlihat sebuah helikopter sedang menunggu di luar jendela, dengan baling-baling yang besar berputar cepat dan menimbulkan angin yang tetap terasa kuat walau berada di dalam ruangan.

Dan yang menerbangkan helikopter itu adalah Paman Lin!

Saat ini Paman Lin melambaikan tangan pada Meghan yang berada di tepi jendela, lalu menunjuk ke arah atas sambil berteriak: “Nona, naik ke lantai paling atas, aku akan pergi menjemput kalian!”

Meghan langsung melompat dengan gembira: “Baiklah, sekarang juga kami akan naik!”

……

Di luar hotel.

“Cepat lihat! Ada sebuah helikopter di atas sana!”

“Apakah penolong telah tiba?”

“Gawat, jika dibawa pergi oleh helikopter, kepungan kita kali ini akan menjadi sia-sia saja!”

Para anggota geng juga menyadari helikopter yang melayang di atas.

Ketua Zeng tentu saja menyadari masalah itu, matanya pun terpejam: “Tingkatkan kecepatan, serang dia, harus berhasil menghadangnya, tutup semua pintu masuk dan keluar bagian atap hotel, jangan sampai Robert naik ke atas!”

“Baik!”

Anak buah The Sands menerima perintah.

Lantai 24 hotel.

Di koridor.

Pertarungan masih berlangsung, sepanjang koridor dipenuhi orang-orang yang berserakan dimana-mana.

Semua itu adalah anggota geng yang telah dikalahkan Robert dan kehabisan tenaga.

Hanya dengan 5 menit, Robert menggunakan pipa air yang diambil dari kamar mandi untuk mengalahkan ratusan orang.

Dengan menginjaki badan dan wajah para anggota geng The Sands itu, Robert lanjut bertarung dengan orang yang masih tersisa.

Tetapi melihat jiwa bertarung dan keahlian Robert, semua anggota geng yang masih berdiri pun mulai ketakutan.

Sungguh menakutkan.

Selama bertahun-tahun bergabung, mereka pernah bertemu petarung-petarung profesional yang sangat handal, mampu mengalahkan berpuluh-puluh orang dengan mengandalkan kemampuan sendiri. Tetapi sama sekali belum pernah bertemu yang seperti Robert, hanya dalam waktu 5 menit saja berhasil menumbangkan ratusan teman seperjuangannya!

Dan setelah bertarung, energinya masih tersisa sangat banyak, sama sekali tidak terlihat lelah.

Ini tidak masuk akal! Sedikitpun tidak masuk akal!

“Sini, jangan takut, belum ada apa-apanya loh!” Robert semakin mendekati mereka, memaksa para anggota geng itu menemaninya bertarung.

Phiaaa!

Dalam sekejap, hanya tersisa puluhan orang disana, tidak ada yang menyadari gerakan Robert, hanya terlihat sebuah bayangan kilat yang melintasinya, spontan terjatuh dan tidak mampu bangkit lagi.

Lantai itu pun penuh dengan orang yang tumbang karena Robert.

Melihat kejadian itu, para anggota geng lainnya pun berlari ke bawah dengan secepat mungkin, menakutkan sekali!

Para anak buah yang melarikan diri ke bawah itu tepat bertemu dengan sekumpulan anak buah yang menyerang ke atas, mata mereka pun bertatapan, spontan terbengong.

“Ada apa dengan kalian? Kenapa turun semua?” Anak buah yang menyerbu ke atas berkata dengan tidak senang.

Seseorang pun tersenyum pahit: “Saudaraku, Robert bukanlah tandingan kita.” Anggota lainnya pun menambahkan, dengan wajah ketakutan, seperti baru saja melihat sebuah kejadian paling menakutkan.

“Sial, apakah semenakutkan itu? Kalian terlalu penakut, kami tidak seperti kalian!” Para anak buah geng yang menyerbu ke atas tidak percaya dengan perkataan mereka, pikiran mereka telah dipenuhi imbalan sebesar 10 M, cukup naik ke atas dan kalahkan Robert.

“Saudaraku, semoga kamu beruntung.” Para anggota geng yang melarikan diri pun memberi doa terbaik untuk mereka, lalu menembus kerumunan orang dan lanjut berlari ke bawah.

“Sungguh gila, penakut sekali mereka, kenapa aku bisa berada di satu perkumpulan geng yang sama dengannya?” Mereka terus menggelengkan kepala, sembari terus mengejar ke atas.

Baru menaiki beberapa tingkat saja, para anggota geng itu melihat kejadian yang menakutkan, anak tangga penuh dengan teman seperjuangannya yang tumbang berantakan, di koridor juga tidak kalah banyak, bertumpukan hingga membentuk gunung manusia, dan cukup menghalangi jalan mereka.

“Apa-apaan ini? Apa yang terjadi?” Para anggota geng The Sands yang baru naik sampai lantai 24 terbengong melihat semuanya, mereka tidak berani percaya, sejak kapan The Sands pernah ditindas habis-habisan seperti itu?

Dengan sangat cepat, tatapan mereka tertuju pada Robert, dengan wajah garang berkata: “Anak muda, jadi semua ini ulahmu?”

“Jika bukan, memangnya siapa lagi?” Robert tertawa meledek, sembari berjalan ke depan mereka.

“Saudara-saudaraku, habiskan dia!”

“Demi 10 Miliar!”

“Dia baru saja mengalahkan banyak orang, pasti sudah kelelahan, ayo maju!”

Bagai melihat manusia emas, para anggota geng mengayunkan tongkat besi dan pedang tajam demi mendapatkan Robert.

Tetapi Robert malah sedikitpun tidak merasa lelah, pandangannya malah semakin jernih, setiap anggota tubuhnya menjadi semakin lincah dan bertenaga.

Tidak sampai 3 menit, sekumpulan anak buah yang menyerbu ke atas itu mengalami hal yang sama dengan saudara-saudara seperjuangannya, semua tumbang tidak beraturan di lantai.

Sepanjang koridor penuh dengan manusia, hingga tempat memijakkan kaki pun tidak ada lagi, para anggota geng itu sungguh ketakutan hingga lari berhamburan, tetapi juga tidak berani menginjak badan saudara-saudaranya, sungguh serba salah.

Hanya Robert yang tidak merasa ragu sedikitpun. Dengan santai, dia menginjak badan orang-orang dan terus mengejar anggota geng The Sands yang tersisa untuk memberinya pelajaran.

“Cepat kabur!”

“Kita bukan tandingannya!”

Melihat Robert begitu jago bertarung, para anggota geng yang tersisa pun kehilangan semua keberanian. Semuanya berbalik badan berlari ke tangga. Saat ini mereka pun mengerti bagaimana perasaan saudara-saudara yang mereka saat berpapasan di tangga tadi.

Dia sungguh monster berwujud manusia!!

Dengan perbedaan yang begitu jauh, bagaimana mungkin bisa bertarung?

“Robert! Cepat kembali!”

Robert baru saja ingin mengejar ke bawah, tiba-tiba terdengar suara teriakan yang terburu-buru dari belakang.

Begitu menoleh, terlihat Meghan dan Sellen berlari keluar.

“Kenapa kalian keluar? Bukankah aku meminta kalian menunggu di dalam kamar? Disini terlalu berbahaya.” Robert berlari kembali sambil mengerutkan kening.

“Ini, ini semua karenamu?” Meghan dan Sellen kaget hingga tidak bisa menutup mulutnya, sepanjang koridor penuh dengan anggota geng yang berjatuhan, banyak pintu kamar lain pun hancur karena tertendang, tidak sedikit anggota geng The Sands terbaring di dalam demi mengurangi kepadatan koridor.

“Aku sudah bilang, aku pandau berkelahi, kalian saja yang tidak percaya.” Robert meregangkan bahu.

“Tetapi, tetapi ini terlalu….” Meghan tetap memasang wajah yang sangat terkejut.

Untung saja sebelumnya Sellen pernah menyaksikan keahlian Robert, maka sekalipun sangat kaget, dia tetap bisa mengendalikan perasaannya, segera berkata: “Robert, pengawal Meghan yang bernama Paman Lin menerbangkan sebuah helikopter kemari, dia sedang menunggu kita di atap gedung, ayo cepat naik!”

“Oh iya, Robert, ayo cepat pergi!” Meghan merangkul pinggang Robert.

“Baiklah.” Robert mengangguk, karena terus menghajar para anak buah geng bukanlah rencana awalnya. Dia pun kembali ke kamar dan membereskan barang, lalu membawa kedua perempuan masuk ke dalam lift dengan cepat, dan menuju ke lantai tertinggi.

Di dalam ruang pengawasan hotel.

Sepuluh petinggi hotel ada disana.

Semuanya terdiam tanpa kata-kata.

Suasana sangat khidmat.

Semua orang melihat kejadian itu dengan bengong, tanpa bisa mengatakan apapun.

“Ini…. teknik berkelahi macam apa ini?”

“Sekalipun Bruce Lee bangkit kembali, sepertinya juga tidak akan bisa menghajar begitu banyak orang deh?”

“Apakah semua ini sedang syuting film?”

Semua petinggi hotel menelan ludah, sambil berbisik dengan pelan.

Manager Li pun mengelap keringat dingin, dan berusaha menenangkan hati yang terkejut. Dalam hati berpikir, untung saja tidak menyerahkan Robert pada The Sands, jika tidak, dengan keahlian yang dimiliki Robert, jika setelahnya mencari masalah dengan pihak hotel, mereka tentu saja akan kewalahan!

……

Ting!

Mereka pun sampai di lantai tertinggi.

Pintu lift terbuka, Robert membawa keduanya berjalan keluar.

“Jangan bergerak!”

“Angkat tangan!”

Baru saja keluar lift, terlihat puluhan anggota geng mengepung mereka.

Semuanya tersenyum dengan maksud yang tidak baik, terlihat sangat membanggakan diri.

“Tidak menyangka kan, bahwa kami menunggu kalian disini!”

“Ada sebuah helikopter di atap gedung, jangan kira kami tidak tahu!”

“Sudah tahu kalian pasti datang, makanya bersembunyi dulu disini, ternyata sesuai yang kami duga.”

“Tetapi kamu benar-benar hebat, bisa-bisanya lolos dari kepungan orang yang begitu banyak, sungguh luar biasa.”

Para anggota geng The Sands terus berbicara secara bergantian.

Setelah melihat helikopter itu, mereka langsung naik menggunakan lift, tanpa melihat kejadian Robert menjatuhkan ratusan saudaranya.

Berhadapan dengan kepungan mereka, Robert tiba-tiba tertawa, dan dengan kecepatan penuh mengayunkan pipa air di tangannya.

Para anak buah geng sungguh tidak menyangka Robert berani melawan, spontan marah dan turut mengibaskan tongkat beserta pedang, bersiap-siap menangkap Robert dengan cara kasar.

Pheng, pheng, pheng!

Tidak memerlukan waktu 1 menit, puluhan orang berjatuhan di lantai.

“Kalian sama sekali tidak mengerti akan kehebatan sebuah kekuatan.”

Robert menggelengkan kepala, lalu menarik tangan kedua perempuan untuk terus berjalan ke depan. Setelah menaiki beberapa anak tangga, mereka pun tiba di depan pintu besi penghubung atap.

“Pintu ini dikunci!” Meghan berkata.

Robert langsung menggenggam gagang pintu, menariknya dengan kuat, hingga terdengar suara ‘Krakk’, gagang dank unci pintu besi itu pun patah berkat tenaganya.

Helikopter berhenti di sebuah landasan kecil di atap gedung, Paman Lin sudah menunggu cukup lama disana. Melihat ketiganya muncul dengan selamat, dia pun menghela nafas dan berkata: “Cepat naik!”

“Tunggu sebentar!”

Robert menggelengkan kepala, mengisyaratkan mereka untuk menunggu sejenak.

Dia berjalan ke tepi gedung, melihat ke bawah, dan memperhatikan jalan raya di bawahnya.

Gedung hotel itu memiliki 48 tingkat; dengan total tinggi 200 meter, orang biasa tentu tidak bisa melihat dengan jelas pergerakan di jalanan bawah, hanya bisa melihat mobil-mobil yang bergerak bagai semut.

Tetapi Robert malah bisa melakukannya, berkat perombakan oleh Virus S, penciuman, pendengaran dan penglihatannya mengalami kenaikan yang pesat, dia bisa melihat dengan sangat jelas.

Saat Paman Lin, Meghan dan Sellen sedang kebingungan, Robert melakukan gerakan mengangkat tangan, lalu melemparkan pipa air di tangannya ke bawah dengan kuat!

Fiuhh---

Pipa tajam melaju kebawah!

Puuccchh!!

Di tengah anak buah geng yang sedang ketakutan, pipa air itu tepat tertancap dan menembusi tempurung kelapa Ketua Zeng!!

Novel Terkait

The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu