My Tough Bodyguard - Bab 45 Tidak Ada yang Sekejam Kamu!

"Siapa yang menendang pintu!"

Ronny Mo marah dan berdiri, saat dia ingin berteriak lagi, melihat orang yang ada di depannya, dia pun seketika terdiam!

Ternyata Robert Qiu!

Di saat orang-orang masih membicarakan tentang mereka, dia malah datang mencarinya!

Dan melihat kelakuannya, sepertinya dia tidak berniat baik!

Seketika, di dalam kepala Ronny muncul berbagai kemungkinan, dia bukan orang bodoh, saat berkelahi tadi, dia sudah memikirkan kalau Robert pasti tidak akan menganggap masalah ini selesai begitu saja.

Tapi dia tidak menyangka, Robert akan segila ini, di depan banyak orang, dia malah langsung menendang pintunya, pintu ruangan kerja seorang wakil manager!

Ini tidak hanya mempermalukannya seorang saja, tapi mempermalukan seluruh bagian HRD!

Dan memang benar, saat Robert masuk masih belum ada yang memperhatikannya, tapi setelah pintu itu ditendangnya, semua staf pun memperhatikannya.

Saat mereka melihat Robert memakai cara ini untuk membuka pintu, mereka pun marah!

Siang ini dia sudah memukul manager Mo, sekarang malah datang lagi?

Keterlaluan!

Walaupun kesan Ronny Mo di mata staf-stafnya tidak begitu baik, tapi bagaimanapun juga dia adalah atasan mereka. Sekarang atasan mereka sedang dijahati oleh staf bagian lain, ini sama saja tidak menganggap keberadaan bagian HRD!

Semua orang tidak bisa menerima ini!

"Robert Qiu, kamu keterlaluan!"

"Kamu tidak takut dihukum!"

"Aku kerja bertahun-tahun disini, tidak pernah melihat staf yang keterlaluan sepertimu!"

Mereka mulai memarahi Robert.

Robert tidak melihat mereka sama sekali, setelah masuk ke dalam, dia pun menutup pintunya.

Ekspresi staf-staf HRD pun berubah, mereka menyerbu kesana dan ingin membuka pintu, tapi pintu sudah dikunci dari dalam, mereka mengetuk dan memukul pintu itu, tapi tidak ada respon sama sekali dari dalam.

"Bagaimana ini?"

"Gila si Robert, berani sekali dia melakukan hal ini!"

"Cepat cari Manager Liu!"

"Tapi hari ini manager Liu dinas, besok baru pulang!"

Semuanya panik dan tidak tahu harus bagaimana.

……

Di dalam ruangan.

Melihat Robert berjalan masuk, Ronny berkata: "Robert, kamu tahu perbuatanmu sekarang ini, menandakan apa?"

"Coba katakan." Kata Robert.

"Tidak usah bicarakan yang lain, kamu sudah memukul atasanmu, ini sudah cukup untuk membuatmu dipecat!" Kata Ronny dengan nada sinis.

"Lagian aku juga sudah mau dipecat, kalau begitu biarin saja, aku hanya ingin melakukan apa yang ingin kulakukan, manager Mo, bukankah begitu?" Robert tersenyum licik.

Ronny menatapnya tajam: "Robert Qiu! Kalau kamu masih berani menyentuhku, aku jamin aku akan lapor polisi, jangan harap kamu bisa lari!"

"Oh? Lapor saja!" Suara Robert semakin meninggi, dia melangkah maju.

Melihat Robert seperti ingin memukulnya, Ronny pun ketakutan dan memohon: "Adik Qiu, tolong lepaskan aku, aku sudah bersalah, tidak seharusnya aku meremehkanmu..."

"Ronny Mo Ronny Mo, aku sudah memberimu kesempatan dua kali, tapi kamu tidak memanfaatkannya sekali pun, apa lagi yang harus kukatakan?" Robert menghela nafas.

Saat Robert masih memejamkan matanya, pandangan Ronny pun menajam, dia mengangkat kursi kerjanya, lalu melemparnya ke arah Robert!

Tapi tidak peduli seberapa kuat Ronny melemparnya, kursi itu tetap tidak terlempar keluar!

Kursi itu bergerak pelan, menampakkan pandangan mata Robert yang tajam: "Manager Mo, ini sudah ketiga kalinya, kamu masih saja menyia-nyiakannya, jangan salahkan aku."

Bam!

Robert melempar kursi itu ke dinding sehingga dinding itu pecah dan membentuk sebuah lubang besar!

Ronny terkejut, kekuatan seperti apa ini!

Belum sempat dia merespon, Robert sudah mencekik lehernya, kepala Ronny pun terdorong dan tertekan di atas meja kerjanya!

Hanya sekali saja, Ronny langsung pusing dan hampir pingsan!

Trak!

Robert menendangnya kakinya, mematahkan lutut Ronny Mo, dia kesakitan dan menjerit: "Ah!" Dia pun berlutut.

"Begini saja sudah kesakitan, masih kepagian tahu!"

Robert pun tersenyum licik, dia mendorong Ronny ke lantai, lalu menendangnya!

Setelah merasa puas, Robert pun menarik kerah baju Ronny Mo dan berjalan keluar, semua staf-staf HRD masih memikirkan cara untuk mendobrak pintu itu.

Melihat Ronny Mo yang sudah babak belur, mereka pun marah, dan meneriaki Robert.

Robert hanya mengerutkan alisnya, dia menyeret Ronny Mo, lalu mendorong staf-staf yang datang kepadanya.

"Robert kamu mau ngapain?"

""Kamu mau seret manager Mo kemana?"

"Tidak tahu, aduh!"

"Ikuti saja dia, kalau dia masih ingin memukul manager Mo, kita cegah dia."

Staf-staf itu berbisik.

Melihat Robert berjalan menuju lift, mereka semua mengira dia akan masuk ke dalam lift, tapi yang membuat mereka melotot dan ternganga adalah, Robert malah memilih tangga yang ada di samping lift!

Dia pun menyeret Ronny yang sudah tidak berdaya lagi, lantai demi lantai dituruninya. Robert santai saja, tapi yang menderita itu Ronny Mo, kepalanya terbentur beberapa kali, darahnya pun mengalir keluar.

Melihat kelakuan Robert, staf-staf pemasaran di lantai bawah pun terkejut.

"Ya tuhan, ada apa ini?"

"Adik Qiu..."

"Gila, Robert Qiu memukul Ronny Mo lagi?"

Staf-staf bagian pemasaran pun mengikutinya ke bawah, mereka tidak bisa fokus bekerja lagi.

Dari lantai 12 sampai ke lantai satu, hampir semua staf kaget dibuat Robert, mereka semua pun turun ke bawah.

Resepsionis dan satpam di lantai satu masih tidak tahu apa yang telah terjadi.

"Kakak, kakak Qiu!"

Tommy yang terlebih dahulu melihat Robert, saat itu dia sangat kaget.

Staf-staf yang berlalu lalang juga melihat keadaan ini, mereka sangat kaget dan mengerumuninya.

Saat ini, semua staf berkumpul di lantai satu, lantai satu pun seketika menjadi penuh!

Semuanya terpancing oleh Robert, mereka ingin melihat apa yang sebenarnya ingin dilakukan Robert!

Sebenarnya, Robert juga tidak tahu apa yang ingin dia lakukan.

Dia hanya ingin melampiaskan emosinya saja.

Orang seperti Ronny Mo, kalau tidak diberi pelajaran, diberi kesempatan berapa kali pun akan tetap sama!

Bagus sekali!

Robert berjalan ke tengah, dia melepaskan Ronny sehingga tergeletak di atas lantai.

Sepanjang perjalanannya, ada bekas darah Ronny, dia berteriak kesakitan dan memegang kepalanya, kelopak matanya juga bengkak: "Robert, kamu akan menerima akibat dari semua ini!"

Robert tidak ingin berbasa-basi dengannya, dia pun mengangkat kakinya dan menendangnya lagi!"

"Ah!"

"Jangan pukul lagi!"

Staf-staf HRD pun marah!

Staf-staf bagian lainnya juga berseru, mereka tidak pernah membayangkan, Robert akan seberani ini, memukul Ronny Mo di hadapan semua orang!

Tapi tidak peduli seberapa kencang mereka berteriak, Robert tetap tidak berhenti, dia malah menendangnya lebih kuat lagi!

Beberapa kali, staf-staf HRD ingin maju dan menolong manager Mo, tapi mengingat tenaga Robert, mereka pun ketakutan, siapapun tidak berani menjadi yang pertama.

Hal ini membuat staf-staf bagian lainnya merendahkan mereka, atasan mereka dipukulin orang, tapi tidak ada yang berani menolongnya!

Mereka bisa merasakan pandangan itu, mereka merasa sangat malu dan ingin menghilang seketika.

Salah satu dari mereka pun akhirnya tersadar, dia menjerit ke arah satpam: "Kalian buta ya! Cepat lerai mereka!"

Semua satpam melihat ke arah Tony.

Tony hanya bisa tersenyum pahit, dua orang ini masing-masing punya backing yang kuat, sekarang mereka berdua berkelahi, apa yang bisa dilakukannya?

Yang membuat Tony kebingungan adalah kemampuan bela diri Robert. Walaupun tidak pernah melihatnya, tapi Tony bisa merasakan, kemampuan bela diri Robert, tidak biasa.

Walaupun dia ingin maju untuk melerai, sepertinya dia bukan lawan Robert. Inilah yang dirasakan Tony saat ini.

Dia ingin melerai, tapi dia bukan lawannya. Tapi kalau dia tidak ikut campur, dia pasti akan diprotes, dan dibilang kalau dia bukan satpam yang baik.

Saat Tony masih ragu-ragu, Robert sudah berhenti, karena Ronny sudah pingsan dipukulnya.

"Huh."

Semua orang pun menghela nafas, mereka mengira keributan ini sudah berakhir.

Saat ini Robert pun berjalan ke samping staf wanita bagian pemasaran dan bertanya: "Halo, bolehkah aku minta air itu?"

Staf wanita itu juga baru tamat kuliah, melihat keadaan seperti ini benar-benar telah membuka matanya, dia merasa ketakutan dan langsung menyodorkan botol air itu kepada Robert.

Gluk gluk.

Robert membuka tutup botol dan meminumnya seteguk, setelah itu dia berjalan ke depan Ronny, dan menyiramnya ke wajah Ronny!

"Ah! Jangan pukul aku... Ah! Ah..."

Tersiram air dingin, Ronny pun sadar kembali!

Robert melempar botol itu dan kembali menendangnya!

Staf wanita itu: ……

Semua orang: ……

Setelah memukulnya hingga pingsan, lalu membangunkannya, dan memukulnya lagi?

Gila, tidak ada yang sekejam kamu!

Pergelutan sepihak ini berlangsung selama kurang lebih sepuluh menit, Robert pun merasa bosan dan berhenti, lalu dia berjalan pelan ke arah lift.

"Cepat antar manager Mo ke rumah sakit!"

"Cepat cepat cepat!"

Staf-staf HRD mengerumuninya.

"Oyah." Saat ini, Robert menoleh dan melihat mereka semua.

Staf-staf HRD yang melihatnya pun ketakutan dan bergerak mundur, Ronny Mo pun pingsan kembali.

"Disini ada staf administrasi?" Tanya Robert.

Tidak ada yang menjawab.

Atau boleh dibilang, tidak ada yang berani menjawab.

"Tolong kalian beritahu bagian administrasi, tidak perlu menyelidikiku lagi, orang ini sudah kupukul, kalau ingin memecatku, silahkan!" Setelah itu, Robert pun berjalan masuk ke dalam lift.

Gengster macam apa ini?

Kegilaan seperti apa ini?

Semua staf-staf di lantai satu pun pasrah!

Novel Terkait

Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu