My Tough Bodyguard - Bab 493 Saudara kembar

Keesokan harinya.

Pagi hari.

Di depan pintu Perusahaan besar Mo.

Empat orang lelaki, menunjukkan dirinya.

"Disini?" salah seorang lelaki menutup matanya, mendongak menghitung jumlah lantai Perusahaan besar Mo, mendecak lidahnya dan berkata: "Benar-benar tinggi."

"Bos sekarang sedang ngapain?" satu lelaki lainnya bertanya dengan suara kecil.

"Seharusnya sedang tidur?" lelaki ketiga berkata.

"Juga ada kemungkinan sedang minum alkohol." lelaki terakhir itu berkata sambil menopang dagunya.

"Kalau kita langsung masuk, bisa mengganggu istirahat bos tidak?" lelaki pertama berkata ragu-ragu.

"Di depan pintu ada banyak polisi." lelaki kedua tertawa.

"Juga ada 7 orang yang tersembunyi sedang melihat kita, sudut dinding, seberang jalan, di dalam mobil..... Wah, mereka semua sangat hebat." lelaki ketiga mendecak lidah.

"Juga ada itu yang sedang duduk membaca koran, korannya saja terbalik, matanya juga sedang melihat kita." lelaki terakhir menambahkan.

"Eh, orang itu berjarak ratusan meter, kamu masih bisa melihat korannya terbalik, Hendi, kamu makin hebat." lelaki ketiga berkata kaget.

Lelaki yang bernama Hans itu berkata tidak sabar: "Aku tidak sepertimu, penulis Hans, demi menulis, matamu saja sudah minus."

"Berkorban demi seni." lelaki bernama hans itu mengelus belakang kepalanya, berkata canggung.

"Duh, Kak Hans, pekerjaan kita adalah tentara bayaran, bukan seniman, kamu jangan salah prioritas." Hendi menghela nafas, mengangkat bahunya.

Kakak lelakinya ini, kecuali suka menulis, apapun baik.

Cerita yang ditulisnya juga biasa saja, masih bisa dibaca, menghabiskan waktu luang.

Masalahnya tulisnya sangat lambat, para pembaca marah-marah meminta update.

Namun Hendi juga mengerti kakaknya, karena Hans bukan fokus bekerja sebagai penulis, dia hanya karena hobi.

Selain itu, Hans juga sibuk, seharian kesana kemari untuk menyelesaikan misi.

Melihat para pembaca sudah semakin mendesaknya, Hans bahkan ketika sedang berperang juga tetap mengeluarkan catatan kecilnya dan menulis beberapa paragraf.

Ada beberapa kali karena terlalu konsentrasi menulis, Hans hampir gagal dalam menyelesaikan misi.

Terhadap hobi kakaknya ini, Hendi tidak tertarik.

Tapi sebagai adik, di dalam hatinya dia mendukung kakaknya, hanya saja kadang mengingatkan Hans, jangan melupakan hal yang lebih penting di dalam hidupnya.

Hans seketika mengerutkan kening, berpose seperti seorang kakak: "Eh, kamu anak kecil, sejak kapan mulai bisa mengajari kakakmu ini?"

"Hah, aku hanya bercanda, kakak jangan serius begitu dong." Hendi segera berkata.

Hendi!

Anggota 24 Periodik di Pasukan Binatang Buas!

Bounty: Belum diketahui.

Hans!

Juga anggota 24 Periodik di Pasukan Binatang Buas!

Bounty: Belum diketahui.

24 Periodik Pasukan Binatang Buas, total terdiri dari 24 orang tentara bayaran.

Sama dengan nama artinya, nama ini diambil Robert dari 24 periode kalender lunar jaman dulu.

Karena sangat kebetulan, keahlian 24 orang ini sangat mirip dengan 24 periode.

Hans dan Hendi, mereka berdua adalah saudara kembar, memiliki kemampuan telepati, kalau menjalankan misi, biasanya akan dibagi dalam satu kelompok.

24 Periodik adalah kelompok kecil di Pasukan Binatang Buas yang sangat rahasia.

Semua anggotanya adalah anak muda, baru saja memulai karir di panggung internasional, atau mungkin belum mulai terkenal, sudah direkrut oleh Robert.

Bisa di pandang oleh Robert, pasti mempunyai keahlian tersembunyi, membuatnya ingin melatih mereka menjadi senjata rahasia Pasukan Binatang Buas.

Orang-orang ini tidak mendapatkan ketenaran, juga tidak diperhatikan oleh World Government, oleh karena itu, kalaupun mereka memiliki keahlian yang sangat tinggi, tapi bounty mereka nol.

"Kalian adik kakak, boleh tidak tenang sedikit, telingaku sudah mau rusak." Lelaki paruh baya di sebelah mengorek telinganya, mengomel: "Benar-benar, anak muda jaman sekarang, sama sekali tidak bisa memikirkan perasaan senior."

"Paman Steel, kita mana berani." Hans dan Hendi segera berubah menurut.

Steel Bull!

Salah satu anggota Pasukan Binatang Buas!

Bounty yang diberikan World Government mencapai 700juta USD!

Meskipun belum termasuk Empat Binatang Buas, tapi keahlian Steel Bull sudah pasti berada di jajaran puncak di dalam Pasukan Binatang Buas!

"Sudah, jangan mengobrol lagi, kita masuk, jangan biarkan bos menunggu lama." kata lelaki yang berbicara pertama tadi sambil melirik 3 temannya.

Orang ini adalah anak muda, sangat muda, maksimal tidak melewati 25 tahun.

Rambut pendek, ekspresi wajahnya dingin, terlihat sedikit emosian, terlihat seperti orang yang tidak boleh disinggung.

Wajahnya bernilai 8, adalah lelaki tampan.

Dia memakai singlet putih, celana pendek hitam, dan sendal jepit, terlihat sangat segar dan bersih, memberikan rasa aman, para cewek melihatnya pasti akan sangat menyukainya.

Fierce Tiger!

Termasuk Empat Binatang Buas di Pasukan Binatang Buas!

Bounty yang diberikan World Government mencapai 850 juta USD!

Bersamaan, dia juga termasuk dalam sepuluh bawahan Four Gods and Eight Kings yang paling diwaspadai.

Satu adalah karena keahlian, dua adalah karena usianya.

Dia baru 25 tahun, namun sudah memiliki keahlian yang mendekati Dewa Terlarang, melewati sebagian besar Eight Kings, begitu muda, potensinya tidak terbatas, di masa depan, dia pasti akan menjadi lawan paling berbahaya untuk World Government.

Fierce Tiger!

Steel Bull!

Hans!

Hendi!

Empat anggota Pasukan Binatang Buas datang ke Perusahaan besar Mo!

Para polisi dari awal sudah memperhatikan 4 orang ini, melihat mereka berjalan kemari, seketika menunjukkan ekspresi waspada: "Berhenti, kalian ada urusan apa?"

Belasan orang polisi mendengar perintah pun datang kemari, mereka menaruh tangan ke pinggang, menyentuh senjata mereka.

Salah satu polisi berdiri agak jauh, bersiap-siap memanggil bantuan kapanpun juga.

Di saat yang sama, pihak keamanan yang bersembunyi juga berdiri, mendekati Perusahaan besar Mo.

"Kita datang untuk mencari orang." Steel Bull maju selangkah, tertawa bodoh, di antara mereka berempat, hanya dia yang terlihat lebih jujur, membuat orang mudah mempercayainya.

"Kalian cari siapa?" polisi bertanya.

"Bosku, Robert Qiu." Steel Bull menjawab.

Para polisi saling bertatapan, kemudian memberikan tanda kepada orang yang bertanggung jawab memanggil bantuan itu.

Polisi itu pun mengangguk, langsung mengeluarkan ponsel dan menelepon Ketua pasukan Steven.

Setelah mendapatkan kepastian dari Robert, Steven pun datang ke pintu depan secara pribadi dan menyambut 4 orang anggota Pasukan Binatang Buas, kemudian membawa mereka ke kantor Robert.

Di dalam kantor.

Robert menyalami dan memeluk mereka satu per satu untuk menyambut mereka.

"Bos, Hans dan Hendi tepat ada di dekatku, mereka tidak ada kerjaan, mendengar kamu perlu bantuan, mereka pun ikut kemari." Fierce Tiger menjelaskan.

"Ada kalian berempat disini, aku sudah boleh meninggalkan Jiang Cheng dengan tenang." Robert tertawa.

"Bos, kamu tenang saja, Masami Chiba sialan itu, kalau berani datang lagi, bahkan tidak perlu Paman Steel dan Kak Tiger keluar, kita dua bersaudara saja sudah cukup menghajarnya." Hendi berkata dengan penuh percaya diri.

"Kali menyuruh kalian kemari, intinya adalah untuk menghindari unsur-unsur yang tidak bisa dikontrol, kalau tidak ada hal di luar rencana, otomatis semuanya senang." Robert berkata ringan.

"Bos tenang saja, kalau tidak ada lawan kuat datang menyerang, kita tidak akan keluar dengan mudah." Steel Bull mengangguk.

Usianya paling besar, tentu tahu apa yang sedang dikhawatirkan Robert.

Pasukan Binatang Buas adalah kelompok tentara bayaran yang sangat terkenal di dunia, sedangkan CBD adalah tempat yang melarang masuk keluarnya tentara bayaran.

Kalau mereka berempat melakukan hal besar di daerah CBD, pasti akan menyebabkan ketidakpuasan para tetinggi di CBD, saat itu, Robert pun akan mendapat masalah.

"Pokoknya, di waktu aku tidak ada di Jiang Cheng ini, Jiang Cheng aku serahkan pada kalian." Robert berkata serius.

"Baik!"

Empat orang itu mengangguk bersamaan.

Setelah memesankan beberapa hal yang harus diperhatikan, Robert pun langsung meninggalkan Perusahaan besar Mo dan pergi ke bandara.

Bandara adalah sebuah tempat yang sangat ramai, meskipun dalam hati Robert penuh dengan kemarahan, namun agar tidak mempengaruhi orang lain, dia pun menenangkan suasana hatinya, membuat dirinya tidak ada bedanya dengan orang biasa.

Tiket pesawat sudah dibeli, masih ada waktu setengah jam sampai boarding.

Kalau dulu, Robert boleh saja menunggu di ruang menunggu, duduk melihat perempuan cantik.

Tapi sekarang, dia sama sekali tidak ada keinginan seperti itu, hanya ingin waktu cepat berlalu, pesawat cepat berangkat, dengan begitu dia boleh cepat sampai ke Jepang dan menolong Jessy Qiao.

Melihat jam, waktu berlalu dengan sangat lambat, dia pun memutuskan tidak menunggu di ruang menunggu, dia pergi melewati gerbang pemeriksaan keamanan.

Namun tiba-tiba saat ini, sebuah sosok familiar memasuki penglihatan Robert.

Dia?

Ekspresi Robert pun berubah aneh.

Dia adalah seorang perempuan cantik, memakai kacamata hitam, menutupi setengah wajahnya, bibir merah yang sedikit terangkat, hidungnya mancung, masih ada sedikit daging bayi di wajahnya yang lembut.

Tubuhnya memiliki sedikit aroma yang lembut, membuat orang ingin mendekatinya tanpa sadar.

Alasan Robert bisa langsung mengenalinya, adalah karena sebelumnya sudah pernah bertemu dua kali, terlebih lagi selalu di bandara.

Ditambah kali ini, sudah ketiga kali.

Masami Chiba berjalan keluar dari gerbang pemeriksaan keamanan, menyadari ada yang menutupi jalannya, dia pun mengerutkan keningnya.

Dia juga tidak mendongak melihat siapa orang itu, karena dia tidak tertarik, mengingat sekarang ada di CBD, dia pun berkata dengan bahasa Indonesia: "Permisi."

"Nona, tidak disangka bahasa Indonesiamu begitu lancar, sama sekali tidak seperti orang Jepang." Robert tertawa.

Mendengar suara yang familiar, Masami Chiba pun mendongak karena terkejut, mengulurkan tangannya dan melepas kacamata hitamnya, ekspresinya kaget.

"Kamu?"

"Benar, aku." Robert tertawa, mengangkat bahunya: "Benar-benar sangat kebetulan, nona, dengan kali ini, kita sudah bertemu tiga kali, terlebih lagi selalu di bandara, tempat tujuan kita juga selalu sama, kamu datang ke kotaku, aku pergi ke negaramu....apakah harus dibilang kebetulan, atau tidak kebetulan?"

Masami Chiba juga tidak tahu harus berkata apa, dia juga tidak menyangka di dunia ini ada kebetulan seperti ini.

Setelah menyerahkan Rose ke tangan Ryuma Shinichi, Masami Chiba pun membeli tiket pesawat dan segera ke CBD untuk mencari Robert balas dendam.

Sebelumnya ketika mereka bertemu dua kali di bandara, dia curiga lelaki di depannya ini sengaja mengikutinya.

Tapi perjalanannya kali ini, selain dirinya, tidak ada yang tahu, namun tetap bertemu.

Yang juga berarti, berturut 3 kali bertemu di bandara, memang hanyalah kebetulan.

Sebelumnya bertemu di bandara, ketika mereka berpisah, Masami Chiba pernah berkata kalau bertemu lagi, dia akan memberitahu namanya.

Tapi.

Setelah keluarganya dihancurkan, Masami Chiba sudah tidak ada suasana hati ini, dia sama sekali tidak tertarik lagi pada orang di depannya ini, hanya ingin cepat ke depan Robert dan membunuhnya untuk memuaskan kebencian di hatinya.

Sama, Robert juga tidak ada keinginan mengenal orang di depannya, dia masih mau segera ke Jepang untuk menyelamatkan Jessy, kemudian pergi mencari Masami Chiba untuk balas dendam.

Oleh karena itu, mereka berdua dengan sangat kompak menganggukkan kepala, kemudian saling memberi jalan.

Tapi mereka berdua terlalu kompak, bahkan ketika mereka memberi jalan juga ke arah yang sama, Robert melangkah ke kiri selangkah, Masami Chiba pun melangkah ke kanan selangkah, karena mereka berdua saling berhadapan, oleh karena itu arah mereka sama.

Robert tidak bersuara, kemudian melangkah ke kanan.

Bersamaan, Masami Chiba juga melangkah ke kiri.

Robert pun berdeham, kemudian melangkah ke kiri.

Hal yang mengerikan pun terjadi, Masami Chibga juga melangkah ke kanan di saat yang bersamaan.

Mereka berdua sudah melangkah beberapa langkah, namun tetap ke arah yang sama, seperti bayangan.

Suasananya sangat canggung, Robert dengan kesal mendongak, dan melihat Masami juga mendongak di saat yang sama, mata yang bersinar tepat sedang melihatnya.

Novel Terkait

Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu