My Tough Bodyguard - Bab 358 Tidak Usah Membuang Waktu Lagi

Wolf benar-benar tidak tahu harus berkata apa lagi.

Dia awalnya berpikir mau bekerja sama untuk berakting, karena bagaimanapun dia juga mendapat bagian 400 juta. Itu baginya, adalah uang yang sangat banyak.

Tapi begitu mendengar perkataan Robert Qiu, Wolf merasa, lawannya itu tidak ada maksud untuk berakting.

Serius dalam menghadapi perlombaan?

Menghormati lawan?

Candaan apaan itu!

Bukankah kamu naik ke atas ring adalah untuk berakting?

Bahkan meminta wanita untuk membantumu?

Cuih!

"Karena kamu yang cari mati, maka jangan salahkan aku tidak berperasaan." mata Wolf memancarkan kekejaman.

Saat ini, wasit dan beberapa wanita yang mengenakan bikini naik ke atas ring.

Setelah memastikan identitas keduanya, wasit berteriak dengan kencang, "Yang ini Tuan Qiu, yang akan menantang petinju peringkat 5 besar dari bar ini, Wolf! Lomba sudah akan dimulai!"

Wasit melihat ke kanan dan ke kiri, lalu dari bawah ring terdengar 'ting', semua lampu terarah pada ring, dan perlombaan resmi dimulai.

Wolf adalah petinju yang tingkat penyerangannya sangat tinggi. Dia tidak sabar memancing gerakan lawan, mengangkat kaki, mengayunkan tangan, mencoba mengetahui kemampuan Robert Qiu.

Sayangnya mau dia memancing bagaimanapun, Robert Qiu tetap tidak bergerak sedikitpun. Hanya diam berdiri di sana, seperti sebuah batu.

Shosh!

Wolf tidak bisa menahan dan langsung mengangkat kaki.

Saat dia kira sudah mau mengenai Robert Qiu, Robert Qiu yang daritadi tidak bergerak, tiba-tiba dengan mudah menangkap kakinya itu.

Wolf langsung mengeluarkan ekspresi tidak percaya.

Angkatan kakinya ini, meskipun hanya serangan yang bertujuan mencari tahu, tapi juga mengandung setengah kekuatannya, kenapa begitu mudah ditangkap oleh Robert Qiu?

Setelah menangkap kaki lawan, Robert Qiu tidak melakukan serangan apapun, melainkan pelan-pelan melepaskan tangan, dan Wolf secara tanpa sadar berjalan mundur beberapa langkah, menstabilkan tubuh.

"Tolong kamu menggunakan seluruh kemampuanmu." Robert Qiu sekali lagi berkata dengan serius.

Wolf menunjukkan ekspresi marah, dia kira dia sudah dia rendahkan dan segera melakukan serangkaian serangan pada Robert Qiu, tapi semuanya sudah diselesaikan dengan mudah oleh Robert Qiu.

Melihat hal itu, manajer bar yang menonton dari bawah ring, menunjukkan wajah puas.

Wolf kelihatannya sangat pandai berakting, tendangan yang begitu kuat, ditangkap oleh Robert Qiu, seperti dalam perlombaan basket, bola basket yang diblok saat dimasukkan ke dalam ring basket.

Ini adalah adegan yang dimimpikan semua pria. Di hadapan wanita yang disuka, bisa mendapat impresi kuat.

Serangan-serangan selanjutnya, membuat perlombaan mencapai titik puncak. Hal ini, bisa dilihat dari teriakan para penonton di bawah ring.

Memikirkan itu, manajer bar tanpa bisa ditahan melihat ke arah Amelia Huang yang ada di kursi penonton.

Benar, ekspresi Amelia Huang senang dan kelihatannya sangat puas terhadap lomba ini.

Pelanggan yang menonton perlombaan juga menunjukkan ekspresi semangat dan berteriak.

Orang yang dulu-dulu menantang, rata-rata tidak bisa menahan lebih dari tiga serangan.

Sedangkan kali ini, Robert Qiu berhasil menyelesaikan belasan serangan Wolf, sangatlah jarang.

Meskipun selain Amelia Huang, tidak ada orang yang memilih Robert Qiu, tapi hal itu tidak mengurangi ketertarikan penonton pada Robert Qiu, bahkan muncul juga beberapa penonton wanita yang menyemangati Robert Qiu.

"Wolf ini, hebat juga! Pandai berakting!" manajer bar berpikir dalam hati.

Ketika kelihatannya sudah cukup, manajer bar memberi kode pada Wolf, artinya waktu berakting sudah selesai, cari kesempatan yang pas, segera selesaikan perlombaan.

Kode dari manajer bar, dilihat oleh Wolf, tapi dia saat ini, sama sekali tidak dapat mennyelesaikan perlombaan.

Hanya dia yang tahu, orang di hadapannya ini, seberapa licik.

Mau bagaimana dia menyerang, Robert Qiu dapat dengan mudah melihat kekurangan, bersamaan saat menyelesaikannya, juga membuat dia tidak bisa berbuat apa-apa.

Dalam mata penonton, memang hanya serangan dan penyelesaian yang biasa, tapi di mata orang yang terlibat berbeda.

Jadi yang diluar melihat keseruan, tapi mereka mengetahui keasliannya. Dari pertarungan singkat ini, Wolf akhirnya tahu, bocah di hadapannya ini memang hebat.

Kaki dan tangan yang terasa sedikit sakit, membuat Wolf tanpa sadar waspada.

Hanya cengkraman sederhana, sudah bisa membuat petinju profesional merasa kesakitan. Kalau begitu seberapa kuat Robert Qiu itu?

Wolf tidak berani pikir, juga tidak berani percaya.

"Bocah, aku mengakui sudah salah menilaimu. Tidak terpikir, kamu adalah anak muda yang jago bertarung." Wolf berkata dengan suara rendah.

"Apa wajahku seperti anak muda?" Robert Qiu sangat bingung.

"Sesuai harapanmu, selanjutnya, aku akan mengerahkan kemampuan terbesarku. Tidak pernah ada orang yang bisa menahan kekuatan tendangan terbesarku." Wolf berkata dengan suara berat. Dia sudah bersiap menggunakan kekuatan terbesarnya. Kalau bocah ini tidak mau bekerja sama, maka dipukul mati juga layak.

Dia mengangkat kaki, bersiap menyerang, sebuah gerakan palsu. Kaki kanan tiba-tiba menyerang, dan menendang dengan kuat ke arah kepala Robert Qiu!

"Wah!"

"Keren sekali!"

"Gerakan khas Wolf!"

"Kalau belum pernah bertarung dengan Wolf, pasti tidak akan bisa menahannya!"

"Kepala bocah ini sudah mau pecah."

Para penonton bersorak.

Sedangkan wajah manajer bar berubah. Apa yang sedang dilakukan Wolf?

Perlombaan sejenis ini, mana boleh melakukan jurus andalannya?

"Hati-hati!" mendengar obrolan penonton di samping, Amelia Huang juga tahu jurus itu, sangat berbahaya, kalau ringan akan tinggal di rumah sakit setengah bulan, kalau berat bisa sampai cacat. Seketika dia merasa panik, takut Robert Qiu kenapa-napa dan segera mengingatkan.

"Sudah selesai!"

Wajah Wolf menunjukkan kesenangan.

Tapi detik berikutnya, senyum di wajahnya hilang.

Arena pertandingan juga jadi hening.

Namun Robert Qiu mengeluarkan satu tangan, tampaknya memang hanya mengangkat tangan saja, tapi telah menahan tendangan terkuat Wolf!

Wolf berdiri dengan satu kaki, sedangkan satu kaki lagi, ditangkap oleh Robert Qiu!

Sedangkan Robert Qiu hanya menggunakan satu tangan dan tidak melakukan gerakan lain.

Adegan itu, seperti tidak bergerak dan berlanjut di atas ring selama 3 detik.

"Kamu ..."

Wolf menunjukkan ekspresi terkejut.

"Petinju profesional, apa hanya begini kekuatannya?" Robert Qiu menghela napas.

Kretak!

Sedikit dicengkram, Wolf seketika menggaduh kesakitan. Tulang betisnya dibuat hancur!

"Ingin membuatku masuk rumah sakit? Tidak usah, ranjangnya aku berikan padamu."

Selesai berkata, Robert Qiu tidak kelihatan menggunakan kekuatan besar, hanya mendorong sedikit saja, tubuh Wolf dibuat terbang keluar! Tubuh Wolf menabrak pagar ring, terbang sekitar beberapa meter jauhnya!

Wasit tidak perlu menghitung mundur. Keluar dari ring, sama dengan kalah dari perlombaan.

"Membantumu menghemat satu prosedur." kata Robert Qiu.

Wasit berkata sambil tersenyum pahit, "Kalau begitu apakah aku harus berterima kasih padamu?"

"Sama-sama." Robert Qiu tersenyum.

Adegan itu sangat menakjubkan. Semua pengunjung menganga, menunjukkan ekspresi tidak percaya.

Bola mata manajer bar saja sudah mau keluar. Detik sebelumnya dia masih khawatir Wolf akan menyakiti kepala Robert Qiu. Tapi satu detik setelahnya malah seperti ini. Dia bahkan belum sadar apa yang terjadi.

"Wolf si brengsek itu, sedang membuat apa?" setelah tersadar, wajah manajer bar seketika memucat.

Kekalahan Wolf ini membuat bar rugi ratusan juta rupiah.

Taruhan yang diberikan pada diri Wolf, termasuk atas namanya sendiri, sebanyak 200 juta rupiah, semuanya masuk ke kantong Amelia Huang sendiri.

Hanya Amelia Huang yang tersenyum. Kemenangan ratusan juta ini, berhasil mengembalikan kekalahan ratusan juta sebelumnya.

Yang paling penting adalah, Robert Qiu bukan hanya tidak kenapa-napa, malah dengan mudah mengalahkan Wolf. Hal ini bersamaan membuat Amelia Huang lega, juga semakin percaya pada kemampuan Robert Qiu.

"Semangat Robert, kamu paing hebat!"

Amelia Huang memberi semangat pada Robert Qiu, selanjutnya, dia berteriak, "Untuk berikutnya, aku mau menaruh 4 miliar pada Robert Qiu!"

Ini adalah taruhan yang sangat besar. Semua penonton bersorak senang.

"Silakan utus petinju yang lebih hebat!"

"Dimana Aaron Qiang?"

"Aaron berada di peringkat empat dan terkenal karena kekuataannya. Asalkan dia maju, pasti akan menghabisi bocah ini!"

"Juga Boulder yang menempati peringkat ketiga!"

"Peringkat kedua, Warrior!"

"Oh iya, bagaimana dengan orang terkuat di bar, Pyscho? Kemana dia pergi?"

"Sepertinya dia hari ini izin, istirahat di rumah kali."

"Tapi, menghadapi bocah ini, mau itu Aaron, Boulder, atau pun Warrior sudah cukup. Tidak perlu mengutus Pyscho."

"Kalau mengutus Pyscho, mungkin bisa menghajar bocah ini sampai tidak mengenal orangtuanya! Haha!"

Para penonton bergosip.

Tempat istirahat petinju.

Wajah semua petinju sangatlah buruk.

"Wolf kalah." Warrior menyipitkan mata.

"Bocah ini, kelihatannya tidaklah mudah." kata Boulder.

Manajer bar berjalan ke arah mereka lalu berkata dengan suara berat, "Siapa dari kalian yang akan maju?"

"Aku." Aaron Qiang yang berada di peringkat 4 berdiri.

"Bagaimana, Aaron, apakah kamu percaya diri?" tanya Warrior.

Tangan Aaron Qiang semuanya dipenuhi otot. Botak, bahkan tulang tengkoraknya juga sangat terlihat, kelihatannya kuat sekali. Mendengar pertanyaan itu, tanpa sadar Aaron Qiang mendengus, "Apanya tidak percaya diri? Bocah itu, serahkan saja padaku."

"Oh iya manajer, bagaimana penjelasan dari Wolf?" tanya Boulder.

Manajer bar menggelengkan kepala, "Tidak dapat menanyakan informasi mengenai pertarungan. Dia sudah pingsan dan baru saja diantar ke rumah sakit."

Setelah diam sesaat, manajer bar berpesan, "Yang jelas, Aaron, kamu harus berhati-hati. Bocah itu sedikit licik. Mungkin bukan untuk berakting."

"Aku akan mengerahkan seluruh tenagaku." kata Aaron Qiang.

Di atas ring.

Aaron Qiang berjalan mendekat, lalu menilai Robert Qiu dan berkata, "Bocah, tidak disangka bahkan Wolf pun bukanlah lawanmu."

"Kamu akan segera tahu, kamu juga bukanlah lawanku." kata Robert Qiu langsung.

"Bocah, kamu sombong juga!" Aaron Qiang tersenyum.

"Sudah siap?" wasit melihat ke kanan dan kiri lalu bertanya.

Aaron Qiang mengangguk.

Tapi Robert Qiu malah menggeleng, "Tunggu sebentar."

"Ada apa? Kamu takut?" tanpa sadar Aaron Qiang bertanya.

"Takut? Tidak mungkin. Hanya saja aku merasa terlalu merepotkan. Kalian maju saja bersama-sama, agar menghemat waktuku." kata Robert Qiu.

"Apa maksudmu?"

Aaron Qiang dan wasit bingung.

Robert Qiu mengambil mic dari tangan wasit, lalu berkata pada petinju yang berada di tempat istirahat, Boulder dan Warrior, "Tidak usah membuang waktu lagi. Dua pria kekar di sana, cepat naik ring. Menyerang bersama-sama saja!"

Para penonton bingung, lalu kemudian bersorak heboh!

"Apa? Dia mau bertarung dengan tiga orang sekaligus?"

"Tiga orang ini, adalah petinju yang paling hebat di bar! Kecuali Pyscho, takutnya tidak ada orang yang berani melawan tiga orang itu sekaligus kali?"

"Apa dia sudah tidak mau hidup lagi?"

Para penonton sibuk bergosip.

Wasit juga baru tersadar dan menunjukkan wajah terkejut.

Boulder dan Warrior yang berada di bawah mengangguk, lalu berdiri dan berjalan dengan cepat ke atas ring.

Novel Terkait

Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu