My Tough Bodyguard - Bab 180 Tamu Tidak Diundang

Beberapa hari selanjutnya, Shinta terus berusaha belajar pengalaman dari pekerjaannya.

Tapi seberapapun usahanya, pekerjaan yang bisa diselesaikannya tetaplah sangat sedikit dan sangat terbatas, bagaimanapun juga usianya juga masih terlalu muda.

Jika adalah pekerjaan karyawan admin biasa, dia mungkin masih bisa menyelesaikannya, tapi pekerjaan manager sangatlah banyak dan sibuk, ini adalah titik kumpul semua hal di divisinya, jika tidak ada pengetahuan tertentu, dia tidak mungkin bisa menjabatnya dengan baik.

Untung saja ada Gwendolyn yang menjadi wakilnya, semua pekerjaan Shinta di urus olehnya.

Shinta juga mengerti, dirinya sendiri masih terlalu muda, mengenai laporan serta perhitungan yang kompleks, dia sama sekali tidak bisa mengurusnya, oleh karena itu, dia tidak mempedulikan identitasnya sebagai manager, dia juga tetap mengikuti Gwendolyn dan belajar dengan rendah hati.

Sikap Shinta ini tentu saja dilihat oleh gadis-gadis di divisi Finance, ditambah lagi dengan sisi polosnya, dia disukai oleh lumayan banyak orang.

Disisi lain, orang-orang juga mulai mengetahui sedikit alasan, mereka tahu Shinta hanya datang untuk bekerja ketika liburan saja, setelah mulai sekolah, dia akan resign, oleh karena itu, penolakan terhadapnya tidaklah begitu kuat lagi.

Tapi setiap kali Shinta mengantarkan dokumen dengan wajah penuh harapan, ketika pulang, dia selalu terlihat sedih, dia juga tidak mengatakannya ketika ditanyakan, hingga membuat para karyawan mengira bahwa Alice membullynya.

Sore hari, Shinta datang untuk bertemu dengan Robert.

"Manager Shinta, apakah kamu terbiasa belakangan ini?" Robert kebetulan sedang luang, dia lalu menanyakannya.

"Sangat baik, semua orang baik terhadapku." Shinta ragu-ragu sejenak, lalu berkata, "CFO Robert, ketika tidak dalam keadaan publik, apakah kamu boleh tidak memanggilku Manager Shinta?"

"Lalu apa yang seharusnya aku panggil?" kata Robert.

"Shinta, kamu panggil Shinta saja." kata Shinta.

"Baik, Shinta, kali ini ada urusan apa kamu mencariku? Tidak mungkin hanya menyuruhku mengganti panggilan saja kan?" kata Robert.

Shinta mengelengkan kepalanya, dan bertanya dengan penuh ragu-ragu, "Kak Robert, kamu seharusnya tahu......hal itu kan?" dia juga mengganti panggilannya terhadap Robert.

"Hal apa?" Robert berpura-pura bertanya.

"Itu, itu......." Shinta mengigit bibirnya, dia sedikit tidak bisa mengutarakannya.

Robert tidak tega terus memainkannya, "Hubunganmu dengan Direktur Utama?"

Shinta terlihat senang, dia terus menganggukkan kepalanya.

"Mengenai hal ini, ketika hari pertama kamu datang kemari, aku sudah mengetahuinya." Jawab Robert.

Shinta lalu berkata, "Alice adalah kakakku, sebenarnya aku sudah lama tahu, tapi ibuku tidak membiarkanku saling mengenal dengan kakakku....."

"Liburan kali ini, awalnya aku ingin menjadi asisten kakak, namun kakak menolaknya, aku hanya bisa mundur dan datang ke divisi Finance, dengan begitu aku bisa mengantarkan laporan setiap hari dan bisa bertemu dengan kakak."

"Tapi setelah berinteraksi dengan kakak berkali-kali, aku sadar bahwa kakak sepertinya tidak suka denganku....."

Sambil berkata, Shinta mencibir, dia terlihat sangat kasihan, "Ada berkali-kali ketika aku mengetuk pintu untuk mengantarkan laporan, kakak sedang mengobrol dan tertawa, tapi ketika melihatku, wajahnya langsung berubah, apakah aku salah?"

Robert menghempaskan nafasnya, Alice siaga terhadap Shinta, bagaimana mungkin dia akan baik terhadap Shinta.

Namun usia Shinta saat ini belum tentu mengerti pemikiran Alice, Robert hanya bisa berkata, "Kejadian ini terlalu tiba-tiba, mungkin Alice tidak bisa menerimanya, ini butuh waktu untuk beradaptasi, tidak bisa buru-buru."

Shinta ragu-ragu sejenak, lalu bertanya, "Kak Robert, aku dengar dari ayah bahwa minggu depan adalah ulang tahun kakak, kamu dan kakak juga akan mengumumkan pertunangan kalian, dan mengumunkan kedunia luar mengenai hubungan kalian bukan?"

"Iya." Robert menganggukkan kepalanya, ini sudah bukan sebuah rahasia, ada banyak orang yang mengetahui hal ini.

Shinta terlihat senang, dia menarik lengan Robert dan berkata, "Kalau begitu kamu adalah kakak iparku, kakak ipar, kamu ajari aku, bagaimana caranya baru bisa membuat kakakku senang?"

"Aku tidak tahu ini." Robert meremas alisnya, dia dan Alice lebih banyaknya adalah hubungan kerja sama, mengenai cara untuk membuatnya senang, Robert tidak pernah menelitinya.

Setelah dipikir ulang, Robert menyarankan, "Kamu boleh mencoba untuk memberikan hadiah yang bagus untuk Alice pada acara ulang tahunnya."

Shinta bergegas bertanya, "Kakak Ipar, apakah kamu boleh memberitahuku apa yang disukai oleh kakakku?"

"Aku pikirkan dulu."

Robert menopang dagunya dan mulai berpikir, "Seribu Angsa dari kertas, aku ingat dia pernah mengungkitnya dua kali katanya ketika sekolah, tidak ada yang pernah memberikannya angsa dari kertas, dia merasa sangatlah menyayangkan."

Seribu angsa dari kertas, ini susah untuk dibuat, harus punya kesabaran, dan membutuhkan waktu berhari-hari, bahkan mungkin setengah bulan, baru bisa melipat seribu ekor angsa dan meletakkannya disebuah botol.

Di zaman itu, jika memberikan seribu ekor angsa kertas ke lawan jenis, artinyanya adalah melamar, jika orang itu menerimanya maka berarti setuju dengan pelamaran cintanya, sangatlah polos dan lucu.

Dan jika sesama jenis memberikan seribu ekor angsa, itu berarti pertemanan, fenomena ini lebih banyak muncul pada wanita.

Yang pasti ketika Robert sekolah, dia tidak pernah melihat ada temannya yang pria membuat seribu ekor angsa kertas kepada lelaki yang lain.

Dengan kecantikan Alice ini, waktu itu dia tidak mendapatkan hadiah seribu ekor angsa, ini sungguh sedikit diluar dugaan.

Robert pernah bertanya, barulah diketahui bahwa orang yang ingin memberikan angsa kertas kepada Alice pasti akan dihalangi oleh pengawal, dan akan diperingatkan, lama kelamaan, teman-temannya tidak berani memberikannya lagi.

Mendengar saran dari Robert, Shinta langsung senang, "Seribu ekor angsa kertas kah? Aku akan membeli peralatannya nanti, aku akan berusaha untuk menyelesaikannya sebelum hari ulang tahun kakak dan memberikannya kepada kakak."

"Kamu sungguh baik, masih ada satu minggu, seharusnya masih sempat." kata Robert sambil tertawa.

Shinta menganggukkan kepalanya dan berkata, "Kakak Ipar, kamu jangan memberitahukannya kepada kakakku, aku ingin memberikannya kejutan."

"Baik." Robert menyanggupinya.

"Oh iya, hari ulang tahun kakak juga merupakan hari tunangan kalian, aku akan memilih sebuah hadiah sebagai hadiah tunanganmu, kamu tunggu saja!" Shinta mengedipkan matanya.

........

Kemunculan Shinta memecahkan keseimbangan Keluarga Mo.

Sudah berhari-hari, Anderson dan Alice tidak berkata sama sekali, mereka perang dingin.

Ketika makan malam, ini paling jelas terlihat, Robert makan bersama mereka saja juga merasa canggung, suasananya sangatlah aneh.

Alice sama sekali tidak berkata, sedangkan Anderson lebih aktif, dia tahu hutang cintanya ini membuat putrinya tidak ingin memaafkannya, tapi perkembangan dan rencana perusahaan tetap dia diskusikan bersama Alice.

Oleh karena itu, Anderson terus saja bergumam sendiri.

Tidak apa-apa jika Alice tidak mempedulikannya, asalkan dia mendengarkan apa yang dikatakannya saja sudah cukup.

Setelah menunggu Anderson sudah hampir selesai berkata, Alice akan terlihat tidak senang, dan meletakkan piringnya yang sudah lama kosong, lalu pergi ke kamar tidur.

"Robert, sudah membuat kamu melihat hal yang memalukan seperti ini." kata Anderson dengan canggung.

"Berikanlah sedikit waktu untuk Alice, aku bisa melihatnya bahwa dia hanyalah sedikit menolak saja, dia tidak bermaksud lain." kata Robert.

Anderson menganggukkan kepalanya, dia mengeluh, "Juga hanya bisa begini saja."

Malam itu, diluar villa keluarga Mo, ada seorang tamu yang tidak diundang.

Ketika orang itu masuk kedalam area keluarga Mo, Robert langsung merasakannya, dia bergegas pergi keluar dan bertemu dengan sosok yang sudah lama tidak ditemuinya, dia tertawa, "Kak Crazy Sword, bagaimana kabarmu belakangan ini?"

Orang yang datang ini adalah Crazy Sword, seorang pembunuh silver killer di koalisi pembunuh provinsi Y.

Waktu itu ketika Crazy Sword datang untuk menyerang Robert, dia dibuat pingsan oleh Jessy, dan membuat Robert mendapatkan kesempatan.

Ketika melihat dasar dari Crazy Sword lumayan bagus, Robert juga muncul rasa ingin menjadikannya sebagai bawahan, oleh karena itu ketika Crazy Sword pingsan, dia menyuruh Laba-laba Merah menyerang sistem koalisi pembunuh dan mengumumkan bahwa Crazy Sword memberontak, dan membuat koalisi pembunuh provinsi Y sangat malu di kalangannya.

Oleh karena itu, Crazy Sword yang tidak bersalah langsung terkena dampaknya, dia ditiadakan nama dari koalisi pembunuh provinsi Y, bahkan dia dipandang rendah dan dibully oleh teman sekalangannya.

Rentang waktu ini, Crazy Sword sangatlah kesusahan.

Awalnya dia masih ingin kembali ke koalisi pembunuh untuk menjelaskan hal ini, dan membersihkan nama baiknya.

Namun ditengah jalan, dia dihalangi oleh partnernya yang dulu, Sharp Sword, dia dikabari jika kembali ke koalisi saat ini, dia pasti akan mati, ini tidak berhubungan dengan apakah dia memberontak atau tidak, ini berhubungan dengan raut muka koalisi pembunuh.

Untuk bisa kembali mengangkat kepalanya dikalangan mereka, baik Crazy Sword benar atau tidak, koalisi pembunuh pasti harus membunuhnya.

Crazy Sword hanya bisa kabur, setengah bulan ini, nyawanya terus saja terancam, dia bahkan tidak berani menggunakan hpnya, dia tidur dan makan diluar, rambutnya dan badannya kotor, dia mirip dengan seorang pengemis.

Dia kesana kemari, ketika semua orang mengira bahwa Crazy Sword sudah kabur dari provinsi Y, dia memberanikan diri dan kembali, dia pulang ke Jiang Cheng sendirian.

"Jangan-jangan kamu kembali untuk membunuhku?" melihat Crazy Sword yang menjadi begini, Robert tidak tahan untuk tertawa.

Akhirnya bertemu dengan Robert, orang yang membuatnya menjadi begini, Crazy Sword mengepalkan tangannya dan melepaskannya lagi, dia akhirnya berkata, "aku bukanlah tandinganmu."

"Kamu bisa mengerti dan menerima fakta ini, berarti kamu sudah tumbuh dan berkembang, bagus sekali." kata Robert seolah adalah pujian dari senior.

Crazy Sword mengertakkan giginya, "Aku hanya ingin tahu waktu itu kamu jelas bisa membunuhku langsung, mengapa kamu begini terhadapku? dan membuatku hingga menjadi begini, apa keuntungannya bagimu?"

ini adalah pertanyaan yang terus dipertanyakan oleh Crazy Sword.

Sering kali ketika tengah malam, dia teringat kembali akan wajah senyumannya yang kurang ajar, Crazy Sword selalu tidak tahan dan ingin membunuhnya.

"Sebelumnya aku sudah mengatakannya kepadamu, aku sangatlah suka denganmu, dan menyuruhmu untuk menjadi bawahanku, apakah kamu lupa?" Robert menambahkan, "Mengenai mengapa menjebakmu menjadi begini. aku tidak mendapatkan keuntungan apa-apa, yang bisa mendapatkan keuntungan itu adalah kamu."

"Aku?" Crazy Sword tercengang.

"Kamu pikirkan dengan baik, kamu pasti akan mengerti." Robert tersenyum misterius.

Novel Terkait

Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu