My Tough Bodyguard - Bab 111 King of Silver killer

Hari sudah larut malam.

Hari ini Villa Mo sudah mematikan lampu lebih awal, padahal ini baru jam 11 malam, angina malam ini cukup kencang dan tidak ada bintang, benar-benar gelap.

Kalau orang biasa melewati villa ini, mungkin tidak akan ada perasaan apa-apa, atau mungkin akan merasa tempat ini lebih dingin dari tempat lainnya. Tapi bagi orang yang mengerti jalan, pasti akan merasa merinding dan berjalan cepat menjauhi tempat ini, karena melihat tempat yang sepi dan tenang ini, sangat penuh dengan aura mencekam.

Aura mencekam ini datangnya dari tumpukkan rumput yang berjarak dari 50 meter dari Perusahaa Mo, sepasang mata yang penuh pembuluh darah sedang diam-diam mengamati villa itu.

Dialah Jay, si pembunuh bermedali perak.

Sejak mendapatkan tugas ini, Jay selalu mengamati gerak-gerik Robert. Jay memiliki satu kelebihan, ia suka mengamati terget dengan sangat detil, ia akan tahu targetnya menyukai apa, takut apa lalu ia akan menyiksanya dengan kejam, lalu membuat korbannya kesakitan dan merasa lebih baik mati.

Kekejaman, haus akan darah, ini adalah gaya Jay, karena itu, ia belum dinilai sebagai pembunuh bermedali emas. Namun, ini bukan masalah besar bagi Jay, selama dia adalah seorang pembunuh, dapat membunuh, menyiksa, medali emas dan perak itu hanya omong kosong!

Hanya saja, target kali ini berbeda dari sebeumnya. Jay telah mengamatinya selama sore hari tapi belum mendapatkan hasil apa-apa, bahkan ia sedikit tidak mengerti akan Robert si targetnya ini.

Pada dokumen mengenai Robert, tertulis ia baru saja pulang dari luar negeri satu bulan yang lalu, ia bekerja di Perusahaan Besar Mo, ia telah menyelesaikan banyak masalah yang besar, membersihkan perdebatan di dalam Perusahaan Besar Mo, apa yang telah ia lakukan ini telah memberikannya lompatan besar hingga dapat menjadi manajer departemen keuangan.

Melihat masa lalunya ia pernah beberapa kali memiliki hubungan spesial dengan beberapa artis di Kota JiangCheng seperti Alice Mo, Meghan Jiang, dan Kylie Ye. Tapi naluri Jay mengatakan bahwa Robert tidak terlalu peduli dengan apapun, sehingga sulit bagi Jay untuk mengetahui harus mulai dari mana.

Dan yang paling membuat Jay sedikit khawatir adalah kemampuan Robert dalam bertarung, ia pernah bertarung sendirian mengalahkan ratusan tantara The Sands, yang lebih parah lagi adalah ia telah membabat habis sebagian orang dari koalisi pembunuh di Kota Y.

Meskipun bagi Jay sebagian orang di kota JiangCheng tidak ada apa-apanya, dengan kata lain dapat "dihabisi" olehnya, tapi Robert adalah orang pertama yang berhasil melakukan hal seperti ini, belum ada orang lain yang pernah melakukannya sebelum Robert.

Bahkan seorang pembunuh brutal seperti Jay tidak pernah memiliki ide gila membunuh pembunuh lainnya. Namun, Robert benar-benar melakukannya, hal ini membuat Jay sedikit iri hati. Ia merasa bahwa pria bernama Robert ini mungkin bahkan lebih brutal daripada dirinya sendiri.

Bagi Jay, target seperti Robert harus diwaspadai.

Sebelum membuntuti Robert, Jay pernah melakukan pengamatan terfokus pada banyak target, akhirnya meskipun ia tidak dapat mengungkap identitas asli Robert, tapi ia bisa memastikan bahwa Robert tidak mungkin lebih lemah dari pembunuh bermedali perak lainnya.

Tapi semakin kuat lawannya, Jay merasa semakin senang, karena hanya dengan seperti ini barulah dia dapat merasakan perasaan kemenangan.

Karena itu Jay berangkat dan mengecek dahulu keberadaan Robert, lalu diam-diam membuntutinya pulang ke rumah.

Tapi saat membuntuti Robert di perjalanan, Jay kehilangan jejaknya. Orang-orang yang hebat biasanya bila sedang dibuntuti, meskipun mereka tidak menemukan bahwa mereka sedang dibuntuti pasti akan memeriksa sekitarnya. Tapi Robert tidak memeriksa sekitarnya saat di buntuti, ia juga tidak merasa adanya bahaya yang akan datang.

Karena hal itu Robert adalah penyamar yang handal, ini membuat hati Jay sedikit terguncang.

Hal yang paling membuat Jay merasa tamat adalah villa Mo yang sudah mematikan lampu lebih awal dari biasanya!

Tempat istimewa seperti vila Mo ini, ternyata tidak memerlukan bodyguard yang menjaga bergiliran! Bagi Jay ini adalah hal yang dapat terbayangkan. Tapi bagi Robert, sebagai bodyguard keluarga Mo, bila ia melakukan kelalaian maka tidak ada pengampunan baginya.

Secara garis besar, Jay yakin Robert hanyalah orang biasa yang mendapatkan kemampuan seperti ini, bila bertemu dirinya yang memang bekerja sebagai pembunuh, ditambah lagi Robert tidak memiliki persiapan apa-apa, maka kemungkinan dia tetap idup adalah nol.

Jay mulai bersemangat lagi, karena ia tahu waktu perburuan telah tiba!

Berpikir sampai di sini, Jay bangkit dari persembunyiannya di baik rerumputan, ia bersiap untuk diam-diam berjalan ke arah vila Mo.

"Ya?"

Tapi saat itu juga Jay mengawasi sekitarnya dengan tatapn tajam, tiba-tiba ada suara dari pisau belati yang melayang diagonal di depan hidungnya, kalau ia tidak dengan tepat waktu melangkah mundur, pasti pisau belati itu sudah membelah tengkorak kepalanya!

"Siapa yang berani diam-diam berbuat seperti ini padauk?" kata Jay yang kesal sambil melihat ke arah dimana pisau belati itu dilemparkan, ia pun segera kembali ke persembunyiannya ditengah rerumputan.

Wingg wing wingg!

tiga pisau kecil dilemparkan lagi, dalam kondisi gelap seperti ini, orang biasa pasti sudah mati. Tapi karena Jay adalah raja bermedali emas di koalisi pembunuh kota Y, ia memiliki respon yang sangat cepat, tubuhnya kekar tapi gesit, seketika ia melompat ke sebelahnya.

Di saat itu juga Jay melihat orang yang melemparkan pisau itu padanya, pandangannya tidak terlepas dari orang itu!

"Pembunuh bermedali emas dari The Big Company ternyata bermain permainan kecil seperti ini, apakah tidak keterlaluan?" Jay menunggu sampai ia dapat melihat dengan jelas orang itu, akhirnya ia dapat melihat orang itu dengan jelas lalu berkata, "Aku kira aku salah melihat orang, ternyata memang benar kamu, Rose!"

Perlahan Rose berkata dengan datar, "Aku juga tidak menyangka, Ripper akan mengirimkan pembunuh yang tidak waras sepertimu."

"Ini adalah tugas yang langsung membuatmu menyerah, pasti seluruh orang tahu hal ini ! Haha, sekalinya aku menyelesaikan tugas ini maka aku akan dapat kesempatan untuk naik pangkat ke medali emas, setelahnya tidak akan ada gunanya bila ada petinggi grup yang melawan . Oh ya, aku juga harus berterima kasih padamu akan hal ini, kalau kamu tidak menyerah akan tugas ini dan memberiku kesempatan untuk menunjukkan kemampuanku, aku tidka tahu kapan aku akan mendapatkan medali emas, tapi...."

Bicara sampai di situ, Jay berhenti dan bicara lagi dengan nada dingin "Rose, karena kamu sudah menyerah dengan tugas ini, seharusnya kamu sudah kembali ke kota JingZhou, mengapa kamu masih ada di sini? Bahkan kamu masih menyerangku dengan senjata tadi diam-diam. Apa kamu tidak tahu perlakuanmu yang seperti ini berakibat apa?"

"Kamu pikir, apa yang sedang kulakukan?" tanya Rose kembali.

Jay mengalihkan pandangannya, "Kamu ingin membunuhku dan melindungi target?"

"Ternyata kamu tidak bodoh." kata Rose sambil terpancar tatapan pembunuh dari matanya, "Karena Ripper telah mengirimmu, sepertinya bukan hanya untuk membunuh targetmu saja, tapi untuk membunuh seluruh Keluarga Mo yang tidak bersalah, ini harus dihentikan."

"Kamu dapat menebaknya, jadi aku tidak menyembunyikannya lagi, aku beritahu padamu, Ripper sudah bilang agar aku bebas bertindak. dengan kata lain......" Jay tersenyum dan menunjukkan giginya, "Malam hari ini, seuluruh orang di vila Mo, termasuk bodyguardnya, semua akan mati."

Setelah mengatakan hal itu, Jay menatap Rose dan kekagumannya melintas: "Aku berkata Rose, siapa kekasihmu di villa ini? Target dan keluarga Mo, yang mana yang kamu suka? Katakan padaku , Aku bisa membuat kesepakatan denganmu untuk menjamin bahwa orang yang kau cintai tidak akan disentuh. Bagaimana? "

"Oh?" kata Rose yang seakan sedikit tertarik akan tawaran itu.

Jay tertawa lalu berkata, "Aku juga menjamin, percobaanmu untuk membunuhku malam ini tidak akan diketahui siapapun asalakan kamu..."

Ia terdiam sejenak dan melihat Rose dengan penuh nafsu, ia menjilat bibirnya dan berkata, "Asalkan kamu menemaniku tidur untuk beberapa malam, bagaimana?"

Sudah delapan tahun Jay menjadi pembunuh bayaran, kualifikasinya tidak lebih baik dari Rose, tapi umurnya lebih tua beberapa tahun dari Rose.

Selama ini Jay selalu tertarik dengan seniornya ini, tubuh dan wajahnya adalah hal yang paling ia inginkan dari perempuan.

Tapi karena terhalang status dan kekuatan, Jay selalu tidak berani untuk melewati Batasan ini. Sekarang ia memiliki kesempatan dan tidak akan membuangnya sia-sia, maka ia berani berkata demikian.

"Baik."

Rose mengibaskan rambut panjangnya, ia tersenyum kecil , senyumannya itu membuat orang bingung, Jay yang semakin terobsesi pada Rose melihat senyumannya ini tidak dapat menolak, ia pun menjadi semakin terobsesi.

Hah!

Dalam sekejap, Jay tersadar dan marah, "Kamu berani menipuku!" ia segera mundur, meskipun ia sudah bergerak dengan cepat tapi belati itu sudah menusuk dadanya, melukai dadanya sekitar setengah meter panjangnya, darah yang mengalir itu tidak dapat dihentikan.

Jay yang menjaga jarak dengan Rose segera memerika lukanya itu, untung bukan di bagian yang vital!

Hatinya sedikit tenang tapi ia masih kesal dan marah, "Perempuan murahan, beraninya kamu menipuku!"

Rose yang menunjukkan aura pembunuhnya menyindir, "Kamu tidak mengerti kondisi dan tidak mengerti celah, semua yang kamu katakan tidak penting, kamu sendiri yang cari mati, masih ingin menyalahkan siapa?"

"Rose, yang tidak mengerti celah adalah kamu, haha, kamu tidak akan bisa membunuhku." kata Jay sambil tertawa, "Meskipun kamu adalah pembunuh bermedali emas yang mahal, tapi tetap saja kamu adalah seorang perempuan.

Meskipun aku adalah pembunuh bermedali perak, tapi dalam grup, tidak ada orang yang staminanya melebihiku. Bila sekarang kita duel, kamu tidak akan menang. Kalau kamu tidak menyetujui syaratku, aku akan melaporkan semua ini pada Ripper, anggota grup akan mengejarmu dan membunuhmu, kamu yang akan lihat akibatnya!"

Jay berusaha menakut-nakuti Rose.

"Bila aku membunuhmu di sini, Ripper tidak akan tahu aku yang melakukannya." Jawab Rose datar.

Mendengar Rose berkata seperti ini, Jay menyipitkan matanya dengan kesal. "Aku sudah katakan padamu, kita berduel, dan kamu tidak akan berhasil mengalahkanku/"

Setelah sepuluh menit berlalu.

Rose membersihkan darah yang menempel pada pisau belatinya, tatapannya yang tajam melihat ke arah Jay yang perlahan mendingin, ia menggelengkan kepalanya.

Pertarungan tadi berlangsung beberapa menit saja. Dalam dunia pembunuhan, ini jarang terjadi.

Membunuh harus dilakukan saat lawan tidak memiliki kesempatan untuk melawan, dan dilakukan dengan satu kali serangan. Kebanyakan pembunuh tidak dapat melakukan pertarungan yang cukup lama, tapi tidak dengan Jay, ia memiliki stamina yang kuat, ia gila seperti anjing.

Keduanya sudah mengeluarkan tenaga maksimal, dan berjuang sampai akhir. Akhirnya Rose yang memenangkan pertarungan, pisau belati milikinya menusuk jantung Jay. Sedangkan pedang Jay hanya berjarak beberapa sentimeter dari leher lembut Rose.

Melihat Jay yang membuka mata lebar, kekesalan dan ketidak percayaanya ia telah terjatuh ke tanah. Rose yang melihatnya tidak merasa kasihan sedikitpun, sepuluh tahun terakhir ini ia sudah biasa dengan kehidupan seperti ini, melihat lawannya yang tewas seperti itu, ia sudah menyikapinya dengan datar.

Rose bersiap menyeret Jay dan menguburnya jauh dari tempat kejadian, tapi seketika ia merasa kelelahan, membuat Rose terjatuh ke tanah, ia tengkurap kelelahan.

"Tidak salah dia disebut raja pembunuh bermedali perak, sulit juga berusaha membunuhnya dengan cara seperti ini." kata Rose dengan suara pelan, ia melihat ke arah vila Mo yang jauh di sana lalu berkata, "Selamat malam, mimpi indah, Robert."

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu