My Tough Bodyguard - Bab 268 Instruktor White Dog!

“Hei, apa yang kamu lakukan?!”

Melihat tindakan Sky Splitter, Aldric Luo segera berdiri dan menghalangi pandangan Sky Splitter.

Kondisi Jose seperti itu sangatlah membuat publik penasaran. Demi menjaga suasana hatinya, pihak rumah sakit pun telah menyembunyikan semua cermin dan kaca.

Untungnya, hingga sekarang Jose belum menyadari, bahwa dirinya sudah menjadi seorang nenek tua berusia 80 tahun.

Meskipun masalah ini tidak akan bisa disembunyikan untuk selamanya, tetapi saat ini bukanlah waktu yang tepat.

Aldric Luo sudah berunding dan mencapai keputusan dengan Ayah dan Ibu Xu, setelah Jose keluar rumah sakit, dan suasana hatinya sudah cukup baik, barulah memberitahu kenyataan padanya secara bertahap.

Orang asing yang tiba-tiba masuk dan langsung memotretnya tanpa izin, apa yang ingin dia lakukan?

“Minggir, minggir, kamu menghalangi penglihatanku.” Sky Splitter melambaikan tangan mengisyaratkan Aldric Luo untuk minggir, seolah sama sekali tidak memikirkan perasaan Aldric Luo.

“Jangan memotret lagi!”

Ini membuat Aldric Luo sangat marah, langsung berkata memperingatkannya.

“Orang biasa, lebih baik kamu minggir.” Sky Splitter berkata dengan nada datar.

“Minggir kepalamu! Hapus fotonya, cepat keluar!” Semangat muda dalam diri Aldric Luo kembali bangkit. Dia menggulung lengan baju, langsung menyerang untuk merebut handphone Sky Splitter.

“Aldric Luo, jangan berkelahi.” Jose segera berkata, dia tidak tahu untuk apa orang asing itu masuk dan memotret dirinya, juga tidak tahu kenapa Aldric Luo memberi reaksi yang begitu besar pada tindakan orang itu.

Aldric sudah kehabisan kesabaran, langsung berjalan ke depan Sky Splitter dan menjulurkan tangan, akan segera merebut handphonenya.

“Tidak tahu diri.”

Sky Splitter tersenyum dingin, mengangkat tangan dan menendang Aldric Luo hingga terjatuh ke lantai dan menabrak dinding kamar.

Aldric Luo langsung pingsan di tempat.

“Aldric!” Jose sangat terkejut, langsung ingin turun dari ranjang.

“Lebih baik simpan energimu.” Lietien berjalan ke depan ranjang, menahan Jose yang akan segera bangkit, lalu duduk disana.

Mendengar suara itu, Davina yang sedang berbicara dengan Lena segera masuk ke dalam. Melihat kejadian itu, dia langsung berkata dengan kesal: “Sky Splitter, lagi-lagi kamu sembarangan.”

“Demi menjalankan tugas dengan cepat, aku terpaksa melakukannya. Waktu kita jauh lebih berharga dibanding orang biasa sepertinya.” Sky Splitter berkata dengan tenang.

Lena pun ikut masuk. Dia langsung memapah Aldric Luo yang sedang pingsan, dan menyalahkan Sky Splitter dengan marah: “Tuan Sky Splitter, sekalipun kamu adalah anggota tim aksi khusus nasional, bukan berarti boleh memukul orang dengan kasar kan?”

“Dia tidak apa-apa, hanya pingsan saja.” Sky Splitter berkata dengan nada datar: “Aku akan berhati-hati saat menghakimi orang biasa seperti dia.”

“Memukul orang saja sudah sebuah kesalahan!” Lena berkata dengan kesal: “Tuan Sky Splitter, memangnya seperti ini cara kamu menjalankan tugas?”

“Dia menghambat pekerjaan, aku tidak bisa bertanggung jawab, kamu pun tidak bisa.” Sky Splitter melihat sekilas ke arah Lena.

“Kamu…..” Lena sangat marah mendengarnya, saat akan meluapkan emosi, malah dicegat oleh Davina yang berdiri di samping. Dengan ekspresi penuh rasa bersalah, dia berkata pelan: “Dokter Lu, aku tahu kamu sangat marah, jangan gegabah.”

Lena Lu menghirup nafas dengan dalam, berusaha menenangkan diri, kemudian mencari sebuah kursi dan duduk disana: “Aku ingin melihat, seperti apa tugas yang kalian maksud daritadi!”

“Kamu tidak memberitahunya?” Sky Splitter melihat Davina.

Davina menggigit bibir: “Sudah kok.”

“Dokter Lu, seharusnya Davina sudah mengatakannya dengan jelas, tugas kali ini sangat rahasia. Jika mendengar pertanyaan kami dan sampai terjadi kebocoran, maka kamu yang harus bertanggung jawab di depan hukum.” Sky Splitter berkata dengan nada dingin.

“Aku tahu.” Lena mengangguk.

“Kamu adalah seorang dokter profesional, seharusnya tahu apa akibatnya jika sampai melanggar hukum.” Sky Splitter mengingatkan lagi.

“Aku tahu.” Lena mengangguk, tetapi tidak berencana pergi.

Melihat Lena Lu begitu bersikeras, Sky Splitter pun tidak berkata banyak lagi, langsung mengeluarkan handphone dan melontarkan pertanyaan pada Jose.

……

Setelah menyelesaikan semua pekerjaan, Robert pun melaju ke rumah sakit.

Sesampainya di depan, dia menyadari perawat dan dokter yang biasanya sibuk disana sudah tidak ada, semua kamar pasien kosong, dengan suasana yang sangat aneh.

“Aku tidak mungkin salah tempat kan?” Robert berkata dengan kesal.

Sambil berjalan, dia pun memasuki kamar Jose. Dari balik jendela, dia melihat beberapa orang di dalam kamar, dalam hati berkata ternyata memang tidak salah tempat. Dia pun membuka pintu dan berjalan masuk dengan yakin.

Kebetulan Sky Splitter telah selesai memberikan pertanyaan. Mendengar suara di pintu kamar, semua mata tertuju padanya.

“Eh? Aku datang di waktu yang tidak tepat ya?” Robert bertanya, tetapi tidak berencana keluar, malah berjalan masuk dengan langkah besar dan menutup pintu dengan rapat.

“Robert, akhirnya kamu datang.” Lena menghela nafas, berencana memperkenalkan Sky Splitter dan Davina padanya.

Robert malah melambaikan tangan, tersenyum kecil: “Aku kira siapa, ternyata Saudara Sky Splitter.”

Waktu itu saat villa Keluarga Mo dikepung oleh beberapa anggota geng, Sky Splitter menerobos menggunakan motor, dan memperjuangkan waktu untuk Keluarga Mo. Setelah itu Robert melihat rekaman kamera secara berulang kali, tentu saja mengenali Sky Splitter.

“White dog yang terkenal dimana-mana, ternyata masih ingat dengan aku, sungguh sebuah kehormatan besar.” Sky Splitter berkata dengan anehnya.

“Soal waktu itu, aku belum sempat berterima kasih padamu.” Robert seolah tidak mendengar maksud dari perkataan Sky Splitter, malah berkata sambil tersenyum.

“Tidak perlu berterima kasih padaku, saat ini aku hanya sedang menjalankan tugas, jika aku sendiri, aku tidak akan perduli dengan hidup mati Keluarga Mo kok.” Sky Splitter berkata dengan nada datar.

“Bagaimanapun juga, kamu telah memperjuangkan waktu untuk Keluarga Mo, sebagai formalitas, aku harus berterima kasih padamu. Ini adalah tugas yang diberikan oleh Keluarga Mo padaku, aku juga hanya menjalankan perintah. Jika aku sendiri, aku pun tidak akan mengucapkan terima kasih.” Robert berkata dengan ekspresi datar.

“Hm?” Sky Splitter spontan memejamkan setengah dari matanya.

Robert tersenyum kecil.

Dia bukanlah seseorang yang sabar, berhadapan dengan orang yang berbicara dengan nada tidak mengenakkan, Robert bisa menahannya satu kali. Tetapi jika dilakukan berkali-kali, dia pun tidak akan sungkan lagi.

Melihat keduanya sedang memanas, Lena yang berdiri di sana pun merasa canggung. Karena jika keduanya tidak bisa berdamai, akan terjadi pertengkaran besar di dalam rumah sakit.

“Eh?”

Robert tiba-tiba mengerutkan kening.

Tangan kanannya diangkat, langsug melakukan gerakan menangkis.

Setelah itu, sebuah tendangan tajam mengarah dari samping, membawa hembusan angin yang cukup kuat. Lena yang berdiri di dekat sana pun kehilangan keseimbangan dan terus bergerak mundur.

“Kamu masih seperti dulu.” Robert menghela nafas, tanpa perlu melihat pun tahu siapa orang itu.

“Tiga tahun tidak bertemu, aku sudah tumbuh cukup banyak, biarkan aku mencobai keahlianmu, terjadi kemunduran atau tidak.” Diiringi dengan suara tawa yang ringan, Davina menyerang Robert secara berkali-kali.

Tetapi tanpa terkecuali, semuanya berhasil dihindar dan ditangkis oleh Robert, hingga pada akhirnya berhasil menarik pergelangan kaki Davina dan mengangkatnya dengan posisi terbalik.

“Aaa! Turunkan aku!” Davina berusaha menumpu dengan kedua tangan, rambut pendeknya terurai menyentuh lantai, sambil melototi Robert dengan marah.

Posisi itu sungguh tidak mengenakkan, untuk saja hari ini dia mengenakan pakaian formal, maka tidak membuat kulitnya kelihatan sedikitpun. Selama bertahun-tahun dia berlatih, tujuan utamanya tak lain adalah menyaingi Robert si ’White Dog’.

Setelah itu, mendengar White Dog gagal di tengah tugas, dia pun tidak pernah berkesempatan untuk bertanding dengan White Dog lagi.

Hingga belakangan ini dia mendengar White Dog telah bangkit dan kembali ke tanah air, membuatnya heboh hingga tidak bisa tidur selama beberapa malam. Bukan senang karena White Dog tidak mati, tetapi senang karena bisa bertanding dengannya lagi.

Kali ini setelah Kota Yan Jing menerima laporan tentang kasus Jose yang menua, pimpinan sangat menitikberatkannya. Karena itulah mengirimkan seorang ahli demi bergabung dengan Sky Splitter , untuk menyelidiki kasus tersebut.

Tadinya tugas ini tidak termasuk milik Davina, tetapi demi bisa bertanding dengan White Dog secepatnya, dia pun mengusahakan berbagai cara demi mendapatkan hak eksekusi tugas kali ini.

Sudah bersusah payah menantikan kehadiran White Dog, Davina pun tidak sabar untuk menunjukkan bahwa dirinya telah bisa menyaingi White Dog. Dia pun langsung menyerang tanpa kompromi, alhasil baru mengeluarkan beberapa jurus saja sudah diangkat secara terbalik oleh lawannya.

Davina terbengong!

Bahkan Sky Splitter pun ikut terkejut.

Davina adalah jagoan yang masuk dalam 20 besar di dalam timnya, kenapa bisa gagal begitu cepat?

“Hati-hati, ingin menyaingiku, kamu masih terlalu muda.” Robert tertawa licik, lalu melepaskan tangannya. Dia tentu saja bisa membaca isi pikiran dalam diri Davina.

Davina terguling dan bangkit kembali, merapikan rambutnya dan kembali memperhatikan Robert. 3 tahun tidak bertemu, selain wibawa yang semakin membuatnya tidak mengerti, tidak ada sedikitpun perubahan pada laki-laki itu.

“Instruktor White Dog!” Davina berdiri tegak, lalu membungkukkan badan memberi hormat.

“Sudah, sudah, jangan terlalu banyak bergaya, kita sudah tidak satu jalan.” Robert berkata dengan nada datar.

“Bagiku, selamanya kamu adalah seorang instructor hebat.” Davina berkata dengan serius, dia tidak melebih-lebihkan, Robert memang orang yang memberi bantuan terbesar padanya.

Tahun itu Davina masuk ke pasukan pelatihan, dan akan menjadi agen khusus negara pada periode berikutnya.

Dan tim instruktor yang didatangkan langsung adalah Tim Sharp Blade yang berjaya pada masa itu, dengan White Dog sebagai ketuanya.

Dari semua anggota pelatihan itu, kini sebagian besar telah menjadi agen khusus yang terkenal. Saat itu para pemula sangat menyombongkan diri.

Meskipun White Dog sangat terkenal, tetapi banyak juga orang yang merasa dia tidak pantas menerima semua itu. Karena tahun itu White Dog baru berusia 20 tahun lebih. Bagi para pemula, dia hampir seumuran dengan mereka, atas dasar apa bisa menjadi instruktor?

Oleh karena itu, ada orang yang menantang White Dog untuk bertanding.

Yang mengejutkan adalah, White Dog menyetujuinya.

Dan yang lebih membuat orang tercengang, instruktor yang berjiwa tangguh itu meminta semua anggota pelatihan menyerangnya bersamaan.

Semua orang hampir saja mengira telah salah mendengar.

Menyerang bersama?

Ini sungguh meremehkan mereka!

Sikap White Dog yang seperti itu telah mengupas habis kesabaran semua orang.

Oleh karena itu, sebuah pertandingan 1 lawan 60 pun dimulai.

60 orang itu tidaklah biasa, mereka berasal dari berbagai daerah di CBD Groups, dan termasuk bakat-bakat petarung yang terpilih.

Bisa dibilang, masa depan tim agen khusus CBD Groups berada pada tangan mereka.

Semua orang memiliki kemampuan yang menakjubkan.

Hasilnya.

6 menit.

Hanya menggunakan waktu 6 menit, White Dog berhasil menjatuhkan semua orang, lalu turun sembari berkata dengan tenang: “Yang tidak menerima kekalahan, besok kita lanjutkan.” Setelah berkata, dia langsung meninggalkan area pelatihan.

Meskipun Davina tidak ikut serta, tetapi dia melihat semuanya secara langsung. Di saat itulah, dia menjadikan White Dog sebagai target yang selalu dia kejar, bersumpah dalam hati, untuk bisa menyaingi Whie Dog.

Davina yang berlatih keras pun menarik perhatian White Dog dengan cukup cepat. Whita Dog sangat mengapreasi gadis itu, maka secara pribadi mengajarkan dia banyak jurus berkelahi.

Tim aksi khusus nasional mencari anggota-anggota yang handal dan bisa dipercayakan dalam tugas besar, sebagai seorang perempuan yang awalnya tidak memiliki keahlian apapun, Davina malah berhasil bergabung ke dalam tim, sebagian besar termasuk jasa dari White Dog. Inilah kenapa Davina merasa sangat berterima kasih.

Novel Terkait

My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu