My Tough Bodyguard - Bab 74 Salah Paham

"Kau bilang manajer departemen keuangan itu bernama Robert?"

Leon seketika berdiri, menatap erat ke arah Fedrick yang berdiri di mulut pintu.

Beberapa saat ini ia pergi dinas ke luar, karena itu ia tak begitu mengerti perpindahan posisi dalam perusahaan.

Tetapi Leon tahu, dengan latar belakang Robert, tak mungkin ia menjadi karyawan kecil. Bahkan saat Anderson sang CEO saat ini sedang tidak ada, kalaupun mau mengangkat Robert, itu adalah hal yang sulit.

Saat ia mendengar tentang manajer departemen keuangan yang mengejek itu, jangankan tak ada manajer departemen keuangan di perusahaan, bahkan jika ada pun, siapa manajer departemen keuangan yang tidak sayang nyawa, yang berani memerintah wakil direktur seenaknya?

Tetapi, saat Leon mendengar manajer departemen keuangan yang bernyali besar itu adalah Robert, ia langsung mengerti, karena ia tahu Robert memang sangat memungkinkan diangkat menjadi manajer departemen keuangan.

Memikirkan itu, dalam hati Leon merasakan ngeri, karena saat Robert baru menjadi seorang karyawan kecil, ia juga tak menghargainya yang seorang wakil direktur ini, dan sekarang ia menjadi manajer departemen keuangan, akan lebih parah lagi.

Fedrick juga tidak menyangka ia merespons seheboh itu, ia pun buru-buru mengangguk. Ia coba-coba datang kemari adalah karena ia terpaksa mencoba melakukan usaha apapun di tengah keputus asaan, ia setengah percaya setengah tidak. Tapi melihat Leon seperti ini, jelas nama Robert ini sangat berguna.

Hal ini membuat Fedrick sangat bingung, jelas-jelas Robert hanyalah seorang manajer, bahkan kalaupun Leon sedang menjaga nama baik Robert, apa perlu ia merespons seheboh ini?

Para pengurus Wind Factory saling bertatapan, mereka tidak tahu dari mana asalnya manajer departemen keuangan bernama Robert ini, bagaimana bisa ia menakut-nakuti seorang wakil direktur sampai seperti ini hanya dengan sekali pukul.

"Bawa aku menemuinya," ujar Leon perlahan setelah terdiam beberapa saat.

……

Fedrick dan orang-orangnya keluar dari ruangan, lalu langsung menuju ke aula di bagian A.

Robert menarik sebatang rokok dari kotaknya, kemudian meletakkannya di mulutnya, melihat kedatangan Leon, ia pun tersenyum dan berkata, "Wah, Wakil Direktur Chen, lama tak jumpa."

"Tuan Qiu, lama tak jumpa, apa kabarmu... Anda akhir-akhir ini?" Tanya Leon sambil memaksakan sebuah senyuman.

"Sangat baik," jawab Robert sambil mengangguk, ia merogoh kantungnya mencari pemantik api. Melihat itu, Leon buru-buru mengeluarkan pemantiknya, kemudian maju dan membungkukkan badan sedikit, sambil tersenyum, ia membantu Robert menyalakan rokoknya.

Melihat Leon yang bertingkah bagaikan pelayan, para pengurus Wind Factory merasa melihat dan mendengar hal yang baru, barusan bukannya Leon ini hebat sekali? Bukannya ia begitu arogan? Kenapa di hadapan manajer departemen keuangan ini, ia seperti anjing yang ketakutan?

Terutama Fedrick dan Yulianto, mereka sangat terkejut, mereka tak pernah menyangka, teman lama mereka ini, bisa-bisanya mempunyai kemampuan sehebat ini!

Tak hanya para karyawan Wind Factory yang kaget, bahkan seluruh anggota departemen pelayanan dan keuangan pun satu persatu membelalakkan matanya, menunjukkan ekspresi tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.

Meskipun dulunya jika Leon dibandingkan dengan Robert ia mengaku kalah, tetapi saat itu adalah karena ia terpaksa, sehingga ia hanya bisa mengalah. Kali ini kenapa bisa begini? Bahkan belum mulai bertanding, wakil direktur yang hebat itu sudah merendahkan diri?

Hanya Leon yang tahu, bahwa ia harus memperlakukan Robert dengan sikap seperti ini.

Di perusahaan ini memang tersebar kabar bahwa Robert masih punya hubungan dengan keluarga Mo, Leon hanya ingin mengatakan satu kalimat: Omong kosong! Robert jelas-jelas adalah tunangan Alice yang belum diumumkan!

CEO Mo hanya memiliki Alice sebagai putri satu-satunya, kalau nantinya Robert menikah dengan Alice, maka Robert adalah satu-satunya orang yang berhak atas Perusahaan Besar Mo! Kalau Leon tidak memanfaatkan kesempatan kali ini untuk memperbaik hubungan, kalau nantinya mulai banyak orang yang menjilat Robert, mana mungkin ia masih mempunyai kesempatan?

Karena itu, terhadap sikapnya yang merendahkan diri, Leon tidak merasa kehilangan muka, sebaliknya ia senang, karena Robert tidak menunjukkan tindakan menolak, artinya Robert tidak anti terhadap dirinya.

Robert memang tidak anti terhadap Leon.

Meskipun dulu ia bermasalah dengan orang itu, tetapi Robert bisa melihat wakil direktur ini, otaknya sangat encer, bisa melihat keadaan dengan tepat, dan juga bisa segera mengambil keputusan yang tepat. Dilihat dari sini, ia cukup oke.

Dan lagi, sekarang Robert datang ke perusahaan, kebetulan perusahaan membutuhkan preman bayaran. Kalau Leon berinisiatif mendekatinya, menurut Robert itu adalah hal yang menguntungkan.

Melihat Leon berperilaku sopan begini, Robert pun tidak tega menegurnya lagi. Kalau misalkan itu orang lain, hari ini Robert benar-benar tak akan menganggapnya, tetapi bagaimanapun mereka adalah teman lama, jadi setidaknya ia harus berkata satu dua patah kata, meskipun hanya untuk basa-basi.

Memikirkan itu, Robert pun berdehem, kemudian berkata dengan ekspresi tak senang, "Direktur Chen, apakah kamu tahu, kali ini aku memanggilmu kemari karena apa?"

Leon juga tidak bodoh, ia pun bertanya, "Tuan Qiu, apakah karena... Masalah Wind Factory?"

Robert mengangguk, kemudian menunjuk Fedrick dan Yulianto dan berkata, "Dua orang ini adalah teman kuliahku, hubungan kami sangat baik."

Leon segera menunjukkan ekspresi mengerti, ia pun segera menepuk dahi dan berkata, "Tampaknya terjadi kesalah pahaman!"

"Itu bukan masalah utamanya. Perusahaan kita ini adalah perusahaan besar, di luar begitu banyak mata yang menatap kita, kalau kita tidak memenuhi kepercayaan orang yang tulus, bagaimana nantinya? Seluruh citra perusahaan akan dirugikan, apakah kau pernah memikirkan itu?" Ucap Robert mengkritiknya.

Entah apakah Leon benar-benar kaget atau hanya pura-pura, keringat dinginnya bercucuran, ia berkata, "Maafkan aku, tuan, aku tak memikirkan itu."

"Orang zaman dulu mengatakan, kalau sudah mengerti kesalahan maka kau harus memperbaikinya. Direktur Chen, kau harus mengenal masalah ini secara mendalam, jangan menyusahkan Wind Factory lagi, ini juga tidak mudah bagi mereka," ujar Robert sambil melambaikan tangannya.

Leon segera menjawab, kemudian menghadap manajer pusat Wind Factory dan berkata degan tulus, "Manajer Xu, maaf, barusan ini saya kebingungan, saya harap Anda tidak keberatan."

"Direktur Chen, Anda tidak perlu seperti ini, yang paling penting adalah kerja sama kita," jawab Manajer Xu segera.

Saat ini mana mungkin Leon masih berani mengutak-atik kontrak itu, ia pun segera mengkoreksi perkataannya, "Manajer Xu, Anda bisa tenang, kerja sama antara Perusahaan Besar Mo dengan Wind Factory akan berlangsung seperti biasanya, sesuai dengan persyaratan yang kita setujui di dalam kontrak, tidak akan melenceng."

"Baguslah kalau begitu!" Seru Manajer Xu dan para karyawan Wind Factory dengan girang.

Dengan adanya Robert, masalah rumit ini berubah menjadi mudah. Leon dan para karyawan pun segera melakukan serah terima tugas, mereka terus sibuk hingga jam 11 malam, baru para pekerja Wind Factory kembali ke pabrik.

"Fedrick, Yulianto, kali ini kalian berdua berjasa besar!" Seru Manajer Xu memuji mereka.

Fedrick pun menjawab dengan sedikit malu-malu, "Mana mungkin ini jasa kami, ini semua karena teman lama kami itu."

"Betul, benar-benar tak menyangka bahkan dalam mimpi pun, kalau kita bisa menemui kebetulan semacam ini," kata Yulianto.

Manajer Xu menunjukkan ekspresi hanyut dalam pemikiran, kemudian ia berkata, "Sebenarnya aku sangat penasaran, berdasarkan jabatan, teman lama kalian itu hanyalah manajer departemen keuangan, tetapi mengapa ia bisa memerintah wakil direktur begitu? Anak muda bernama Robert Qiu ini, sepertinya sangat luar biasa!"

Fedrick tersenyum pahit dan berkata, "Itu juga yang kubingungkan."

Yulianto juga berkata, "Saat masih di bangku kuliah, Robert tidak mencolok, sama sekali tidak terlihat bagaimana latar belakangnya."

"Sudahlah. Yang terpenting kita harus menyelesaikan pekerjaan yang ada sekarang. Karena teman lama kalian itu begitu ternama di Perusahaan Besar Mo, maka mulai saat ini dan ke depannya, urusan kerja sama dengan Perusahaan Besar Mo kuserahkan pada kalian berdua," ujar Manajer Xu.

Fedrick dan Yulianto saling bertatapan, mereka merasa memikul beban yang berat.

……

Selesai menyanyi, acara kedua departemen itu pun berakhir.

Acara keakraban kali ini sangat membuahkan hasil. Robert melihat sudah banyak karyawan di departemen pelayanan yang mendapatkan kontak dan nomor telepon para gadis. Setelah melangkahkan langkah pertama, ke depannya akan mudah. Robert sangat puas.

Setelah mengantarkan teman-temannya ke mobil masing-masing, Robert pun bersiap pulang ke rumah keluarga Mo, saat itu pula tiba-tiba email yang selama ini tidak menampakkan wujudnya itu berbunyi, terdapat pesan dari Fedrick, isinya adalah alamat sebuah restoran hot pot, Hai Di Lao.

Kebetulan ia sedikit lapar, Robert pun membalas pesan itu kemudian masuk ke mobil.

……

Di restoran Hai Di Lao.

"Robert, akhirnya kamu datang!"

"Kita sudah menunggumu seharian!"

Melihat Robert memasuki restoran, Yulianto dan Fedrick segera melambaikan tangan padanya.

Robert tersenyum dan duduk, Yulianto-lah yang pertama melontarkan pertanyaan, "Katakan dengan jujur, sebenarnya siapa identitasmu? Kenapa Leon yang wakil direktur itu segan padamu?"

"Betul, kalau tidak jawab, tidak boleh makan!" Ujar Fedrick yang juga penasaran.

"Apakah kalian tahu Alice Mo?" Jawab Robert asal.

"Alice Mo?"

"Permata Kota Jiang, CEO Perusahaan Besar Mo, tentu saja tahu!"

Ujar Fedrick dan Yulianto bergantian.

Robert tertawa kecil dan berkata, "Alice adalah tunanganku, mana mungkin Leon tidak takut padaku?"

"Cih, orang sepertimu ini tunangan Alice Mo? Kalau begitu aku mungkin suami Kylie Ye?" Ujar Yulianto mengejeknya.

"Kylie Ye? Hebat, tak kelihatan kalau kau suka Kylie!" Ujar Robert mendengar nama yang tak asing itu, ia menyentuh hidung dan berkata lagi sambil tersenyum, "Kalau kamu bermaksud mengejar Kylie, maka kau harus berterima kasih padaku. Kalau bukan karena aku, sejak dulu Kylie mungkin sudah tidak ada."

"Perkataanmu semakin tidak masuk akal."

"Benar, Robert, beberapa tahun ini kemampuan membualmu semakin hebat saja!"

Fedrick dan Yulianto memutar bola mata, tidak menganggap serius perkataan Robert itu. Melihat Robert tak ingin mengatakannya, mereka tidak memaksanya, mereka pun mulai membicarakan hal-hal masa lalu saat kuliah dulu.

Lama mengobrol, Robert pun teringat dirinya di masa muda.

Ia adalah seorang anak yatim piatu, sejak kecil dirawat di panti asuhan. Saat ia berusia 5 tahun, ia terpilih mengikuti pelatihan persiapan kerja, dan menerima pelatihan agen khusus.

Karena dilatih sebagai agen khusus, sebenarnya tidak berarti ia sangat hebat, karena persaingannya sangat sengit. Saat Robert lulus SMP ia baru merasa dirinya sangat kuat, paling tidak jika bersaing dengan teman-teman sebayanya, ia termasuk yang paling hebat.

Karena pengaruh film dan TV, banyak orang yang salah paham terhadap pekerjaan agen khusus. Sebenarnya agen khusus harus menerima pendidikan resmi, paling tidak di ibukota, Kota Yan Jing, Robert menyelesaikan SD, SMP, dan SMA-nya dengan normal. Kalau kuliah, ia menempuhnya di Universitas Kota Jiang, itu juga ada hubungannya dengan tugasnya.

Demi melindungi identitasnya, saat ia menjadi mahasiswa, ia berusaha tidak mencolok, sebisa mungkin tidak menarik perhatian, bahkan temannya juga tidak banyak. Fedrick dan Yulianto adalah teman yang hubungannya cukup baik.

"Oh ya, dua hari lagi teman-teman sekelas kita mau mengadakan reuni, si kaya 赵金川 yang menyelenggarakannya. Robert yang tak terlihat bertahun-tahun ini, banyak sekali orang yang mau menyeretmu untuk menghadirinya, termasuk para pacarmu! Jangan lupa datang, ya!" Ujar Fedrick tiba-tiba ingat akan hal itu.

Novel Terkait

Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu