My Tough Bodyguard - Bab 2 Hei, Teman Kencanku, Jangan Pergi

Alice Mo kaget melihat kejadian tadi, dia hampir tidak percaya, Robert Qiu, pria yang dia temui dari wechat ini, malah berhasil mengalahkan tiga orang gengster dan memukul mereka hingga babak belur.

Mendengar Robert Qiu masih mengungkit masalah kencan, wajah Alice Mo seketika memerah.

"Ini, kita bicarakan lagi nanti."

"Temanku diikat, lihat dulu keadaannya!" Alice Mo langsung kesana dan melepaskan tali yang mengikat Ellen Yu, memanggil-manggil namanya.

"Hanya pingsan saja, seharusnya tidak ada apa-apa, badannya juga tidak terluka sama sekali." Robert sudah berpengalaman, sekali saja melihatnya, dia sudah tahu keadaan wanita yang pingsan itu.

Ngomong-ngomong, wanita yang bernama Ellen Yu ini, lumayan cantik juga.

Tiga tahun tidak pulang, perubahan kota Jiang Cheng ternyata begitu besar, gadis-gadis disini semuanya sudah cantik-cantik begini ya sekarang? Robert Qiu kaget.

"Ayo bawa dia pergi dari sini." Kata Robert.

Dia pun menggendongnya hingga ke atas mobil, saat ingin naik ke mobil, Alice Mo malah menutup pintunya dan menjelaskan: "Aku antar Ellen ke rumah sakit dulu, itu... masalah itu, kita bicarakan lagi nanti!"

Setelah itu, mobil pun melaju kencang, hingga tidak terlihat lagi.

Robert merasa masuk akal, lalu dia pun mengeluarkan hpnya, ingin menanyakan rumah sakit yang mana, tapi ternyata Alice Mo sudah memblokirnya!

"Sialan!"

"Semakin cantik seorang wanita, semakin tidak bisa dipercayai pula perkataannya!" Kata Robert kesal.

Kencan tidak berhasil, terpaksa dia pun kembali mencari pelanggannya.

Dia memanggil sebuah taksi, dan pergi ke perusahaan Mo.

Perusahaan Mo, bergerak di bidang obat-obatan, hampir memonopoli pasar obat-obatan di seluruh kota Jiang Cheng, kemampuan finansialnya sangat hebat, mereka membeli sebidang tanah di pusat kota, dan membangun sebuah gedung pencakar langit sebagai gedung perusahaan mereka.

"Benar-benar kaya." Berdiri di depan gedung ini, Robert bergumam.

Saat melangkah masuk, dia malah dicegat oleh satpam yang ada di depan pintu.

"Hei kamu, berhenti, ada apa kesini?" Satpam itu berbadan tegap, saat berjalan di depannya, pandangan matanya langsung gelap.

"Halo kakak satpam, aku datang untuk bertemu dengan Anderson Mo, tolong bantu beritahu beliau." Tugas kali ini mungkin akan berlangsung lama, dia masih harus sering berurusan dengan satpam-satpam ini, oleh karena itu Robert memutuskan untuk bersikap baik kepada mereka.

"Anderson Mo, nama ini sepertinya pernah kudengar." Kata satpam itu penasaran.

"Dasar bego, Anderson Mo itu direktur perusahaan kita!" Kata satpam lainnya dengan ketus.

"Oh! Ternyata kamu datang mencari direktur Mo, baik, aku... Eits, tidak salah? Direktur Mo itu orang yang sangat berkedudukan disini, orang miskin sepertimu, ingin menemuinya?" Kata satpam itu sambil mengangkat dagunya.

"Benar, cepat pergi, kalau tidak kami tidak akan sungkan-sungkan denganmu!" Satpam lainnya tidak sabaran melambai-lambaikan tangannya.

Melihat sikap satpam yang tidak baik kepadanya, Robert pun emosi, memangnya kenapa kalau direktur? Kedudukannya juga tidak tinggi-tinggi amat, mengapa dia tidak boleh bertemu dengannya? Mengapa merendahkannya?

"Aku tunggu sepuluh menit saja ya, kalau Anderson Mo tidak turun ke bawah untuk menemuiku, tugas ini, aku, Robert Qiu, tolak!" Robert Qiu menunjuk jam tangannya dan berkata kesal.

Dalam sekejap, suara Robert Qiu menjadi lebih kencang, lalu dia melanjutkan: "Terus, kontrak nikahku dengan anak perempuannya Alice Mo, semua batal, aku Robert Qiu, bukan orang sembarangan!"

"Coba kamu katakan sekali lagi, kontrak nikahmu dengan siapa?" Saat ini, tercium wangi parfum, terdengar suara wanita yang dikenalinya dari belakang.

Saat Robert Qiu membalikkan kepalanya, dia pun terkejut, wanita yang sedang berbicara ini, adalah Alice Mo yang kencan dengannya tadi, lalu pergi meninggalkannya begitu saja.

"Kamu?!" Alice Mo juga sangat terkejut, setelah dia mengantar sahabatnya Ellen Yu ke rumah sakit, dia pun menerima telepon ayahnya, ayahnya bilang akan ada tamu penting yang datang ke kantor, dia pun bergegas kesini, tidak disangka dia malah bertemu lagi dengan pria genit ini.

"Benar-benar berjodoh, ayo, kita pergi ke hotel!" Melihat teman kencannya itu, Robert merasa sangat senang, dia sudah malas bertemu dengan Anderson Mo, mana bisa dibandingkan dengan wanita ini.

Mendengar perkataannya, kedua satpam itu hampir pingsan, gila, berani-beraninya dia mengusili wanita tercantik di kota Jiang Cheng ini, apakah dia sudah tidak menginginkan nyawanya lagi?

"Siapa yang mau ke hotel denganmu!" Alice Mo marah, dasar brengsek, dia malah menganggap ini benaran, uang sudah diberikan, masih saja menjeratnya, dia tidak pernah bertemu dengan lelaki bermuka tebal seperti dia.

"Satpam! Satpam!"

"Usir dia! Aku tidak mau bertemu lagi dengannya!" Kata Alice Mo marah, mengingat masih ada tamu penting yang harus ditemuinya di kantor, dia pun bergegas naik.

"Hei, hei, teman kencanku, jangan pergi dong!" Melihat Alice Mo berjalan masuk, Robert Qiu ingin mengejarnya.

Satpam itu pun melototinya: "Hei bocah, direktur Mo tidak ingin bertemu denganmu, kamu lebih baik sadar diri dan pergi!"

"Direktur Mo? Direktur Mo yang mana?" Tanya Robert Qiu.

"Yang tadi kamu usilin itu, dia adalah direktur perusahaan Mo, direktur Alice Mo! Kamu masih mengaku kamu tunangannya, dia saja tidak kenal kamu, kamu mau bohongi siapa hah!" Kata satpam itu dengan ketus.

"Apa, dia Alice Mo? Tunangan murahku?" Robert Qiu kaget.

……

Di lantai paling atas di gedung itu, Anderson sedang mengadakan rapat pimpinan perusahaan.

"Setahun yang lalu, saham perusahaan Mo, telah meningkat sebanyak tiga persen, ini adalah kemajuan yang sangat pesat, selanjutnya, kita harus lebih memperkuat kemampuan kita lagi di bidang obat-obatan..." Kata Anderson Mo sambil menunjuk ke layar.

Dia yang berumur empat puluh delapan tahun, walaupun masih termasuk muda, tapi rambutnya malah sudah beruban, di posisi setinggi ini, setiap perkataan dan kelakuannya, sangat berwibawa.

"Direktur Mo, ada telepon..." Asistennya bergegas masuk dan berbisik pelan ke Anderson Mo.

Saat Anderson Mo mengangkat telepon itu, dia pun terkejut, memegang erat telepon itu, dia mengangguk terus, lalu berjalan keluar dari ruang rapat.

Rapat masih berlangsung, tapi malah tiba-tiba terhenti, semua pimpinan perusahaan kebingungan, selama ini direktur Mo sangat serius dan bertanggung jawab, dia tidak pernah meninggalkan kerjaannya seperti ini, telepon dari siapa yang membuat direktur Mo menjadi seperti ini?

……

Di depan gerbang perusahaan Mo, perseteruan masih berlanjut.

"Bocah, kalau kamu masih tidak mau pergi, kami mesti usir kamu." Keributan yang terjadi disini berhasil memancing ketua satpam membawa sekumpulan satpam kesini dan bersiap-siap mengusir Robert.

"Kakak Tony, tidak perlu berpanjang lebar lagi dengannya, direktur Mo sudah memerintah, usir dia!" Seru satpam lainnya.

Ketua satpam kakak Tony melihat pria yang bernama Robert ini hanya diam saja, dia pun mengerutkan alisnya dan melambaikan tangannya: "Usir dia!"

"Hentikan!"

Saat ini juga, sebuah suara terdengar dari belakang.

Melihat ada yang datang, satpam-satpam itu kaget, gila, mengapa direktur Mo turun kesini?

"Tuan Qiu adalah tamu penting yang khusus ku undang kesini, aku mau lihat, siapa yang berani mengusirnya!" Kata Anderson Mo dengan tegas, dia sangat marah, kalau dia tidak datang, mungkin Robert Qiu sudah diusir oleh satpam-satpamnya.

Saat mendengar ini, satpam-satpam itu tercengang, apakah benar pria ini tamu penting direktur Mo?

"Tuan Qiu, akhirnya kamu datang juga!" Anderson Mo berjalan ke depan Robert Qiu, bersalaman dengannya dan menyapanya hangat.

"Aku akhirnya tahu bagaimana cara perusahaan Mo menyambut tamunya." Robert Qiu tertawa dan menyindirnya.

"Tuan Qiu, kejadian hari ini semua salahku, kita bicara di dalam saja, silahkan." Anderson Mo meminta maaf.

Di dalam kantor direktur.

Alice Mo sudah menunggu lama, saat melihat Anderson Mo, dia pun segera bertanya: "Ayah, sebenarnya siapa tamu penting itu..."

Tiba-tiba dia terdiam, karena dia melihat seseorang yang tidak seharusnya dilihatnya!

Saat Robert Qiu berjalan masuk ke dalam kantor itu, dia pun langsung melihat Alice dan kaget, lalu tersenyum:

"Hai, teman kencanku, kita benar-benar berjodoh ya!"

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu