My Tough Bodyguard - Bab 161 Menurutmu Robert Bagaimana?

Lena sedikit bingung.

Dia tahu dengan altar di kamar barat.

didalam imagenya, semenjak dia bisa mengingat, setiap hari, pagi dan malam, kakeknya pasti akan datang untuk bersembahyang ke altar ini.

Awalnya Lena mengira foto diatas sana adalah leluhur keluarga Lu, dia pernah bertanya kepada kakeknya.

Kakeknya malah bilang bahwa orang ini bukanlah leluhur Keluarga Lu, melainkan dia adalah orang yang sangat hebat di sejarah Chinese Medical, dia sangatlah berjasa untuk dunia CHinese medical, keluarga Lu juga termasuk keluarga yang mendapatkan jasa dari beliau, oleh karena itu mereka membuat sebuah altar dan menyembahnya, untuk menunjukkan rasa terima kasihnya."

Oleh karena ini adalah orang yang berhubungan dengan Chinese Medical, Lena sama sekali tidak ingin mengetahuinya, lalu dia tidak menanyakan lagi mengenai siapakah dia.

Saat ini dia baru tahu, orang yang disembah oleh kakeknya setiap hari selama berpuluh-puluh tahun itu adalah raja obat!

Ini telah membalikkan pengetahuan Lena, karena menurutnya, kakeknya terus adalah orang yang paling hebat didalam dunia Chinese medical, orang yang bisa menyainginya tidak akan lebih dari jumlah jari satu tangan.

Namun sekarang tiba-tiba muncul seorang raja obat.....

orang yang bisa disembah oleh kakeknya, levelnya tentu tidak akan lebih rendah dari apda kakeknya, mungkin saja lebih tua dari pada kakeknya.

Raja obat ini, sebenarnya apa yang patut darinya hingga bisa disembah seperti itu?

Dan yang paling pentingnya adalah, biasanya orang yang disembah itu adalah orang yang sudah meninggal?

Sebelumnya ketika dirumah sakit, dan mendengar kata Dokter Qin, guru Robert seharusnya masih hidup.

"Mengapa kakek menyembah seseorang yang masih hidup, apakah ini cocok?"

Lena menanyakan kebingungan dalam hatinya.

Rizal mendengarkannya dan merasa tersentuh, "Haha, bagus sekali pertanyaan ini, tapi Lena, mengapa kamu merasa tidak boleh menyembah orang hidup?"

"ini......semua orang berkata seperti itu....." Lena menjawabnya dengan malu.

Rizal mengelengkan kepalanya, "Lena, itu adalah pendapat awam, biasanya penuh dengan kebodohan, kita yang belajar medis, baik chinese medical maupun western medical, semuanya tidak perlu terlalu peduli, hanya perlu mempunyai niat baik dan berbuat baik saja sudah cukup."

"Lalu mengapa menyembah raja obat, alasannya sangatlah sederhana, ketika kamu masih kecil, kakek sudah memberitahumu raja obat di altar ini sangatlah berjasa didunia Chinese medical, berkali-kali dia pergi ketempat kejadian dan menghilangkan bencana untuk umat awam, disaat pemikiran western medical mulai masuk ke China, dan disaat akan menghancurkan Chinese medical, dialah yang muncul lagi untuk mempertahankan kelangsungan Chinese medical. mengapa menyembahnya karena itu adalah keyakinan, berterima kasih, bukan sesederhana menyembah orang mati saja, ini bukanlah larangan, Lena, kamu harus ingat itu." Rizal mengajarinya dengan sabar.

"Kakek, aku mengerti." Lena menganggukkan kepalanya.

Hari ini seluruh pengetahuannya menjadi kacau, benda yang dulu tidak dipercayai olehnya sekarang juga mulai diterimanya.

"Namun Lena, bicarakan dengan detail kepada Kakek, Robert itu tampangnya seperti apa." Rizal tiba-tiba bertanya.

"Dia, tampangnya lumayan, namun dia terlalu hiperbola, dia mirip penipu, tidak serius." Lena jelas terlihat mempunyai image buruk terhadap Robert.

Rizal lalu bertanya lagi, "Lena, kamu belum punya pacar kan?"

"Aku sibuk, mana ada waktu untuk mencarinya?" sekali mengungkit ini, Lena mulai bingung, dia sudah berumur 25 tahun, seharusnya usia ini penting bagi wanita, teman seumurannya sudah punya anak, namun dirinya masih sendirian, dari kecil hingga sekarang, dia tidak pernah merasakan namanya percintaan, dia tentu saja panik dan bingung.

"Baguslah kalau begitu, baguslah kalau begitu, kakek perkenalkan satu untukmu." kata Rizal sambil tersenyum.

"Perkenalkan untukku? siapa?" Lena langsung serius.

"Menurutmu Robert bagaimana?" tanya Rizal.

"Apa?" sekali mendengarnya, Lena melotot, "Kakek, apakah karena dia adalah murid dari raja obat dan kamu akan menjualku?"

"Duh, perkataan macam apa ini, bagaimana mungkin kakek memperlakukanmu seperti itu!" Rizal berkata dengan canggung, "Hanya saja, latar belakang Robert memang cocok dengan kita."

"Cocok dari mana? Jika sesuai perkataanmu, raja obat begitu hebat, maka sesuai kedudukannya, dia tidak akan memandang keluarga kita, jangan bermimpi." protes Lena.

"Lena, ini karena kamu tidak mengerti raja obat, kakek bisa menjaminnya, raja obat tidak akan mungkin karena keluarga kita kaya atau tidak lalu berpandang sebelah mata."

Rizal mencoba untuk membujuk cucunya, "Lagi pula, tadi cocok yang kakek maksud itu bukanlah cocok pada pendapat awam, melainkan sama-sama adalah keluarga Chinese medical, jika bisa menjadi keluarga, bagi keluarga Lu, ini adalah hal yang bagus."

"Aku bukanlah Chinese medical!" protes Lena dengan suara tinggi.

Rizal tersenyum, "Meskipun kamu bukan Chinese medical, namun kamu lahir di keluarga Chinese medical, kamu juga harus mempertimbangkan keuntungan bagi keluarga kita."

"Tidak boleh, aku tidak menyetujuinya! tidak perlu didiskusikan!" seusai berkata demikian, Lena bergegas meninggalkan kamar barat, dia takut jika masih disana, dia akan terus dibujuk terus oleh kakeknya tanpa henti.

Melihat sosok kepergian cucunya, Rizal mengelengkan kepalanya, dia kembali kekamar, dan mengeluarkan sebauh kertas yang tertera sebuah nomor.

Setelah ragu-ragu sejenak, barulah Rizal menelepon sebuah panggilan luar negeri.

Dua, dua, terhubung.

"Halo?" Suara raja obat terdengar.

"Raja obat, apa kabar, aku adalah Rizal dari Jiang Cheng, apakah Anda masih mengenalku?" Rizal berkata dengan sopan.

"Oh, Rizal, aku sedikit ingat, kita sudah hampir tidak bertemu selama 30 tahun kan?" kata Raja Obat.

Mendengar perkataannya, Rizal sangatlah senang.

Dia hanya bertemu dengan Raja obat beberapa kali saja, interaksinya dengan raja obat tidaklah banyak, dia mempunyai nomor telepon Raja Obat juga karena waktu itu Raja Obat memberikannya, dan mengatakan jika Jiang Cheng bermasalah maka teleponlah dia.

Rizal awalnya mengira bahwa setelah selama ini, Raja obat pasti sudah melupakannya, dia tidak menyangka setelah mengatakan namanya, Raja obat ternyata masih ingat!

Meskipun sikap raja obat biasa saja, namun Rizal merasa ini normal.

Bagaimanapun juga mereka juga sudah tidak berkontak selama 30 tahun, lagipula waktu itu mereka juga bukan teman sehidup semati, sudah sangatlah bagus jika Raja Obat masih bisa mengingatnya, masih butuh sikap yang sebagus apa lagi?

Hubungan manusia butuh di maintenance terus.

"Raja Obat, setelah kepergianmu 30 tahun yang lalu, apakah badan Anda masih sehat?" tanya Rizal penuh perhatian.

"Masih baik, untuk sementara tidak akan mati." Kata Raja Obat sambil tersenyum.

"Raja Obat, Anda masih seperti dulu, begitu lucu." kata Rizal.

"Bilanglah, ada apa mencari aku?"

Raja Obat berkata, "waktu itu aku memberimu nomor teleponku karena untuk mencegah terjadi apa-apa di Jiang Cheng, hari ini kamu menelepon kemari, apakah Jiang Cheng terjadi apa-apa lagi?"

"Raja Obat, parasit yang kamu hancurkan 30 tahun yang lalu muncul lagi satu kasus di Jiang Cheng, aku takut kejadian dulu terulang kemari, makanya aku melaporkannya kekamu." kata Rizal dengan memilah kata.

"Oh, masalah ini, aku sudah tahu." jawab Raja Obat.

"aku terlambat? Sepertinya Robert, anak muda ini lebih cepat daripadaku." Rizal sengaja mengalihkan topik ke Robert.

Benar saja, sekali mendengarnya, Raja obat berkata, "Kamu kenal Robert?"

"Lebih tepatnya adalah cucuku Lena pernah berinteraksi dengannya." Rizal menceritakan kejadian di rumah sakit.

"Oh, begitu?" Raja obat seperti merenungkan sesuatu.

Setelah menyadari Raja Obat memikirkan sesuatu, Rizal sedikit bingung, "bukankah Robert sudah melapor ke Raja Obat, mengapa raja obat seperti baru saja mengetahui hal ini?"

Dia menanyakan pertanyaan dalam hatinya.

Raja Obat kembali sadar, dia mengerutkan keningnya, "Rizal, kamu tidak tahu, sebelumnya Robert juga menyelesaikan sekali masalah parasit, dibadan seorang gadis bernama Sellen Liu, ditambah lagi Selena kali ini, ini sudah adalah kasus kedua dari parasit di Jiang Cheng."

"Apa?"

Rizal langsung berdiri, dan berkata dengan kaget, "jika memang benar seperti itu, maka boleh dipastikan bahwa keyakinan iblis pasti sudah kembali lagi!"

Rizal panik dan berkata, "Tapi yang paling aku khawatirkan adalah apakah masih ada orang lain di Jiang Cheng yang terkena parasit atau tidak? jika hanya ada 2 kasus masih mendingan, bagaimana jika keyakinan iblis sedang memancing?"

"Ini tidak perlu dikahwatirkan, korban yang cocok untuk parasit sangat susah untuk ditemukan, waktu itu keyakinan iblis bisa sebesar itu saja juga hanya ada belasan korban saja." kata Raja Obat.

"Benar juga." Rizal sedikit lega.

"Tapi jika sudah menemukan tanda kebangkitan keyakinan iblis, seterusnya kita tidak boleh membiarkannya begitu saja." ingat Raja Obat.

"Tenang saja, aku akan berada di Jiang Cheng, jika ada yang tidak beres lagi,aku akan segera menghubungimu." kata Rizal dengan patuh.

Ketika Raja Obat akan mengakhiri panggilan, Rizal tiba-tiba berkata, "Hmm, Raja Obat, aku ingin bertanya sesuatu kepada Anda."

"Oh? tanyakan saja."

Rizal bekata, "Urusan ini sebenarnya berhubungan dengan cucuku, Lena. Bukankah aku sebelumnya bilang bahwa cucuku berinteraksi dengan Robert, dirumah sakit? hanya dengan sekali pertemuan saja setelah pulang, cucuku terus saja memuji ilmu kedokteran Robert dan moralnya, dia sangatlah kagum terhadapnya." Rizal tidak mengatakan sebenarnya.

Jika Lena berada disini, dia pasti akan tidak tahan dan marah, dia pernah melihat yang berbohong, tapi tidak pernah melihat yang separah ini, apakah dia masih adalah kakek kandungnya sendiri?

"Oh? jadi?" Raja Obat yang berada di pulau obat menyipitkan matanya.

"Jadi aku pikir, cucuku jatuh cinta pada pandangan pertama terhadap Robert, bagaimana jika kita satukan mereka saja?" tanya Rizal.

"Rizal, bukannya aku tidak setuju, tapi hanya saja kamu terlambat." kata Raja Obat.

"Oh? mengapa seperti itu?" Rizal tercengang dia mempunyai firasat buruk.

"Seperti begini Rizal, aku punya seorang cucu, namanya Merry, dia juga kebetulan suka dengan Robert, mereka saling mencintai."

Raja Obat perlahan berkata, "Satunya adalah cucu perempuanku, satunya lagi adalah murid terakhirku, jika memisahkan mereka, aku sedikit tidak tega, aku sedang berencana melatih Robert, jika dia berhasil melewati ujian, dan tidak ada kejadian lain, dia akan menjadi cucu menantuku....."

"Begitu......" Rizal langsung menjadi canggung, dia berkata, "Raja Obat, aku mengerti, tenang saja, aku pasti akan menjaga cucuku dengan baik, aku tidak akan membiarkannya sembarangan."

"Baguslah kalau begitu." Barulah Raja Obat menganggukkan kepalanya karena puas.

Novel Terkait

Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu