My Tough Bodyguard - Bab 385 Hadiah Robert

Bersamaan dengan ini, seluruh tatapan orang didalam ruangan terdengar, semuanya berfokus pada orang yang berbicara itu.

Ini adalah seorang anak muda berumur kurang dari 30 tahun, dia mengenakan jas biru, dia senyum dan gerakannya terlihat lemah lembut dan sopan santun.

Dia melangkahkan kaki kehadapan Amelia, lelaki muda itu membuka kotak ditangannya dan seketika hadiah terlihat, itu adalah sebuah kalung kristal yang dibuat dengan berlian, bentuknya sangatlah cantik, dan bersinar.

Ini adalah hadiah yang tidak bisa ditolak oleh wanita apapun, Amelia belum mengatakan apa-apa, tapi para wanita lain sudah berkata kaget, dapat dilihat betapa menariknya hadiah ini.

"Amelia, hari ini kamu ulang tahun, aku ingin memberikan hadiah ini kepadamu, semoga kamu suka." Kata Lelaki muda itu sambil tersenyum.

"Bernard Wang, apa yang kamu lakukan?" Melihat orang itu, Amelia langsung mengerutkan keningnya dan terlihat tidak senang.

Lelaki bernama Bernard Wang ini adalah orang keluarga Wang di kota Shanghai, kekuasaan keluarganya sangatlah besar, bersamaan dengan itu, dia adalah orang yang menyukai Amelia juga, hanya saja Yoga yang ganas saja membuat Bernard tidak melakukan aksi yang terlalu serius.

Sekarang, Yoga sudah tidak ada disini, dengan tiadanya ancaman dari Yoga, dan melihat Robert tidak membawa hadiah, Bernard menyadari bahwa kesempatannya tiba.

Meskipun hadiah ini diberikan bukan pada waktu yang tepat, hubungan Bernard dan Amelia juga tidak sebagus hingga memberikan kalung berlian, tapi Bernard sangatlah percaya diri, dia sudah berakting didalam hatinya, suasana disini begitu canggung, untuk meredakan kecanggungan ini, sekalipun Amelia tidak bersedia, tapi dia juga pasti akan menerima hadiah ini.

Tidaklah penting jika Amelia marah atau tidak, dia tidak mempedulikannya, yang penting adalah membuat orang tua Amelia bisa memandang dirinya sendiri, inilah kuncinya.

Memang benar seperti perkiraannya, Amelia tidak menerima hadiah ini, dia mengelengkan kepalanya, "Tidak, hadiah ini terlalu mahal, aku tidak boleh mengambilnya."

Kalung, apa artinyanya ini sudah terlihat jelas, sekarang Robertlah pacar dia yang sebenarnya, dia masih belum sebodoh itu hingga menerima sebuah kalung berlian dari seorang lelaki lain dihadapan pacarnya dan begitu banyak orang.

reaksi Amelia berada pada perkiraan Bernard, dia tersenyum dan melirik kearah Evan dan Selvy.

Evan menarik nafas dalam-dalam, dia sudah benar-benar kecewa terhadap lelaki yang bernama Robert ini.

Keluarga Huang punya uang, dia bisa menerima orang lain miskin, dia juga bisa menerima orang itu tidak punya uang, tapi asalkan orang itu bersedia berusaha, dia bisa dibantu.

Tapi dia tidak bisa menerima seseorang yang bahkan tidak bisa memberikan sebuah hadiah kepada pacarnya ketika dia ulang tahun, atau mungkin tidak ingin memberikan.

"Amelia, Bernard juga baik-baik saja, kamu terima saja." Sekali terpikir disini, Evan berkata dengan wajah tidak peduli.

"Iya, Amelia, lihat kamu ini, membuat Bernard terpaku dan tercanggung disana sungguh tidak bagus, dengar, cepat ambil." Selvy juga berkata sengaja berlagak tidak senang.

Mendengar bahwa orang tua Amelia ternyata mendukung Bernard, para hadirin merasa aneh, jika boleh merequest lagu, maka mereka akan merequest lagu sedih untuk Robert.

Amelia marah hingga gemetaran, dia melirik kearah Robert dan menghempaskan nafas.

Sebenarnya ini juga bukan salah Robert, sebelumnya, dia mengundang Robert, dia hanya menyuruhnya datang untuk menghadiri acara, dia tidak memberitahunya untuk menyiapkan hadiah, normal saja jika Robert lupa, ini hanya boleh dibilang dirinya terlalu tidak teliti.

Apakah harus menerima kalung dari Bernard, pertanyaan ini tengah berada dipikiran Amelia.

Menerima artinya mengalah dengan orang tuanya, tapi dirinya akan merasa sangat tidak enak.

Tidak menerimanya maka akan membuat orang tuanya tidak enakan, suasana perjamuan akan hilang.

Disaat Amelia masih bingung, Robert berjalan ke hadapannya dan berdiri diantara dirinya dan Bernard.

"Aku bilang kau ini." Robert berkata dengan ekspresi datar, "Amelia adalah pacarku, kamu memberikan kalung kepada pacarku dihadapanku, dan mengatakan aku tidak sopan, kamu jelas melakukan hal keterlaluan kan?"

Bernard tidak menyangka bahwa Robert akan keluar, sekali terpikiran adegan dia memukul Yoga, dia langsung mundur beberapa langkah.

Bahkan master karate seperti Yoga saja juga dihajar olehnya mati-matian, dirinya yang hanya adalah seorang anak orang kaya yang sering main sana-sini saja mana mungkin berani menantangnya, dia tersenyum paksa, "Tuan Robert, apa yang kamu katakan, aku hanya untuk meredakan suasana saja, kalung ini juga hanya adalah sebuah hadiah biasa saja, kuncinya adalah bagaimana cara kamu melihat maknanya."

"Aku merasa bahwa kamu sedang menggoda pacarku, kenapa?" Kata Robert.

"ini, ininini......" Bernard berkeringat dingin, "Aku hanya memberikan sebuah hadiah ulang tahun kepada Amelia saja, kamu tidak sampai harus memukul aku kan?"

"Kamu tidak perlu setakut itu, aku tidak akan turun tangan sembarangan." Kata Robert sambil tersenyum.

"Lalu apa maumu?" tanya Bernard.

"Mudah sekali, darimana datangnya kamu, maka pulanglah kemana, ambil juga hadiahmu, kedepannya kamu tidak diperbolehkan menganggu Amelia, begitu saja." Kata Robert.

Melihat Robert tidak ingin memukul, Bernard juga terlihat lega, dia merasa bahwa Robert juga tidak berani melakukan hal keterlaluan dihadapan orang tua Amelia, sikapnya juga menjadi sombong, dan menyindir, "Sebagai pacar dari Amelia, bahkan sebuah hadiah yang wajar saja juga tidak bisa kamu berikan, apakah kamu tidak malu untuk mengatakan hal seperti begini?"

"Aku tidak tahu malu atau tidak, aku hanya tahu bahwa jika kamu masih tidak pergi, aku jamin kamu adalah orang kedua dari Yoga." Kata Robert dengan serius.

"Kamu!"

Mendengar perkataannya, Bernard marah, dia merasa harga dirinya diinjak, sebagai seorang lelaki, dia harus mengambil kembali harga dirinya!

Lalu dia mengangkat kepalanya, dan meluruskan dadanya, dia mengepalkan tangannya dan berlagak sangatlah marah.

Lalu.

Dia berputar dan pergi kembali ketempat awalnya, tanpa berdiri disana sedetikpun lagi.

Seketika para tamu mulai bersuara meledek Bernard yang lemah.

Bernard malah berlagak tidak tahu malu, dia sama sekali tidak terpengaruh, bagaimanapun juga, dia adalah orang lemah, sebelumnya, Yoga yang terus mengejar Amelia, dia juga memilih untuk tidak tampil saja sudah membuktikan titik ini.

Dia tidaklah bodoh, orang ini bahkan bisa menghajar Yoga seenaknya, mungkin saja dirinya bahkan tidak bisa bertahan dengan sekali tamparan darinya.

Pepatah mengatakan, 10 tahun tidaklah terlalu lama untuk membalas dendam bagi bagi orang baik, malam ini Robert mempermalukannya, dia mengingatnya dalam hati, jika nanti ada kesempatan, dia pasti akan memintanya seratus kali lipat!

"Ayah, ibu, ini adalah orang yang kalian anggap, seperti apa orangnya kalian bisa lihat dengan jelas kan?" Kata Amelia.

Selvy sedikit tidak bisa berkata, sedangkan Evan yang berada disampingnya malah matanya bersinar, dia tidak memandang Robert sebelumnya karena dia merasa bahwa Robert tidaklah menganggap putrinya.

Disaat Bernard beraksi, Robert bisa saja keluar untuk menghalanginya dan mengusir Bernard, ini sungguh diluar dugaan Evan.

Dimata Evan, lelaki memang harus begitu! Mungkin saja tidak bisa memberikan apa-apa kepada seorang wanita, tapi disaat kritis, dia bisa menolong orang yang dia cintai, ini saja sudah cukup!

Tindakan Robert tidak membuat Evan marah, malah membuatnya lebih suka dengan Robert, dia merasa bahwa meskipun anak muda ini tidak punya uang, namun masih terhitung adalah orang yang bisa diandalkan.

Sebenarnya, sebagai ayah, Evan tentu saja berharap putrinya bisa mendapatkan kebahagiaan, tapi dia khawatir putrinya ditipu, dia hanya bisa memilihnya dengan ketat terhadap menantunya.

Dia memberikan sebuah tatapan tenang kepada Amelia, Robert lalu berkata kepada Evan dan Selvy, "Paman, Tante, ulang tahun Amelia malam ini, aku memang tidak menyiapkan hadiah untuknya, pertama karena aku khawatir memilih barang yang tidak cocok dengan identitas Amelia, kedua aku merasa terlalu awam untuk mengatakan uang, tidaklah penting apa hadiah itu, yang penting adalah lewat hadiah itu, bisa mengutarakan isi hati, aku berpikir selama dua bulan penuh, aku akhirnya mengetahui apa yang seharusnya diberikan."

"Oh?" Evan dan Selvy saling bertatapan, mereka sama-sama terlihat sedikit kaget.

Perkataan Robert sungguh tidaklah mudah, tidak hanya berhasil mengatasi kesalahpahaman tidak menyiapkan hadiah sebelumnya, dia juga berhasil memancing hasrat harapan semua orang.

Semua hal memang tidak boleh dibandingkan, seperti kata memberi hadiah dibilang materi sungguh awam, maksud inti dari perkataan Robert ini adalah Bernard yang langsung memberikan kalung mahal ini sungguh terlihat awam sekali, langsung terlihat bedanya.

Para tamu lelaki yang berada disini sekali mendengarnya langsung mengerti, mereka salut, ternyata masih bisa merayu wanita dengan seperti begini! Hebat, hebat!!

Evan memang sangatlah menantikan dalam hatinya, tapi mulutnya tetap berkata, "Orang yang menganggur sepertimu tidak akan aku izinkan menjadi menantuku!"

"Paman, jika Amelia sudah memilihku, Anda tidak mau menerimaku, seharusnya juga mempercayai putrimu." Kata Robert dengan tulus.

"Kalau begitu kamu juga harus menunjukkannya." Kata Evan.

"Tentu saja." Robert tersenyum dengan percaya diri, dia melangkahkan kakinya dan berjalan kearea permainan musik.

Disana ada sebuah piano, ada seorang lelaki paruh baya yang tengah memainkannya.

Pemain piano ini sangat hebat, nadanya sangatlah tepat, gerakannya sangatlah lancar, setidaknya sudah sampai tingkatan professional.

Acara perjamuan malam ini terjadi banyak masalah, selain ada Robert yang terus mengontrol suasana, dan tidak membuat suasana menjadi hancur, sebenarnya pemain piano ini juga berjasa besar, dia terus saja mengontrol suasana dengan musik yang senang.

Dia berjalan kebelakang pemain piano ini dan menunggu musiknya selesai dan bertepuk tangan dengan sopan, barulah dia bertanya dengan sopan menggunakan suara pelan, "master, apakah aku boleh meminjam pianonya?"

Pemain piano ini sudah memperhatikannya dari awal, orang ini menunggunya hingga musiknya selesai, barulah bertanya, ini membuatnya sangatlah terkejut.

Dia melihat seluruh perilaku Robert malam ini, dia berkelahi, orang seperti ini ternyata masih bisa sopan, ini membuatnya sangatlah terkejut, bahkan sedikit merasa kaget.

"tentu saja boleh." Pemain piano itu menganggukkan kepalanya, dia lalu berdiri dan memberikan tempat itu kepada Robert.

Robert duduk didepan piano kedua tangannya memegang key yang berwarna hitam putih ini, tatapannya sedikit tersentuh, dia sudah sangat lama tidak pernah memegang piano.

Sejujurnya, dia memang lupa untuk menyiapkan hadiah ulang tahun untuk Amelia, perkataannya telah berpikir dua bulan itu juga bohong, dua bulan yang lalu dia bahkan tidak tahu ada orang yang bernama Amelia ini.

Hanya saja karena kondisi seperti begini, Robert hanya bisa mengarang dan dia tiba-tiba terpikiran untuk memainkan piano, hadiah yang paling bisa romantis dan paling bisa mengutarakan perasaan.

Ding dong dong!

Ding dong dong, ding ding ding, dong dong dong!!!

Robert terlihat serius, kedua tangannya bermain piano dengan nada piano yang senang dan bergaya!

Pemain piano dibelakang Robert ketika mendengar tiga nada sebelumnya sudah terlihat kaget.

ini, ini adalah.......

?!!

Novel Terkait

Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu