My Tough Bodyguard - Bab 367 Kita akan Bertemu lagi

Keesokan harinya.

Alice Mo dan Meghan Jiang terbangun, masih merasa takut akan kejadian malam itu.

Kebanyakan kejadian menakutkan tidak langsung dimasukkan ke dalam hati oleh orang yang bersangkutan, setelah masalah berlalu, barulah dia merinding saat mengingatnya kembali.

“Robert, untung ada kamu.” Meghan melihatnya dengan tatapan penuh haru.

“Meghan, jika kamu tidak tahu harus berterima kasih seperti apa, berikan saja hatimu untukku.” Robert berkata sambil tersenyum.

Wajah cantik Meghan langsung memerah, berkata dengan kesal: “Mimpi saja kamu! Kamu ini, tidak ada satu kalimat pun yang serius.”

Di sisi lain, Alice malah mengalami beberapa ronde mimpi buruk di malam hari, hingga membuat kantong matanya menghitam karena kekurangan tidur. Tentu saja dia tidak akan menceritakan hal itu pada mereka.

“Kita masih harus menetap beberapa hari lagi di Kota Shangai, bagaimana jika kejadian seperti ini terulang lagi? Alice Mo berkata dengan sangat cemas.

“Tenang saja, tidak akan ada pembunuh yang datang mengantarkan nyawa lagi kok.” Robert berkata sambil tertawa.

Setelah percakapan dengan Sea Elder tadi malam, Robert yakin orang itu telah benaran ketakutan.

Sebenarnya orang dengan tingkatan setinggi apapun tidak akan bisa membahayakan Robert, hanya saja, jika yang datang adalah seorang pembunuh, mereka pasti akan membawa Alice dan Meghan dalam bahaya.

Pembunuh selalu menjalankan rencananya secara diam-diam, sulit sekali untuk melakukan pengawasan, bagi Robert memang tidak masalah, dia mampu membunuh sebanyak yang datang. Hanya saja kini mereka berada di Kota Shanghai, cukup asing bagi mereka, dia tidak mampu menjamin keamanan kedua perempuan setiap saat.

Asalkan pembunuh tidak datang membuat onar, Robert pun akan merasa tenang.

Soal Calte Del Golfo yang masih tersisa, di mata Robert, mereka hanyalah sekelompok gagak yang payah, sama sekali tidak pantas dibicarakan. Asalkan ada dia, Calte Del Golfo pun tidak akan bisa melukai Alice dan Meghan.

“Kamu yakin?” Alice Mo bertanya.

“Tenang saja, kapan aku pernah membuatmu kecewa?’ Robert berkata dengan tersenyum dan mata terpejam.

Alice Mo juga merasa benar yang dikatakan, meskipun Robert suka bermain dan jarang bisa diajak serius, tetapi berbicara soal keahlian dan kemampuan melindungi, dia memang tidak pernah membuat Alice cemas.

“Oh iya Robert, bukankah tadi malam kamu sempat berkomunikasi dengan Amelia Huang, bagaimana?” Alice Mo kepikiran sesuatu dan segera bertanya.

Robert pun tidak menyembunyikannya lagi, langsung mengatakan apa yang diminta Amelia.

Saat mendengar Amelia meminta Robert menghadiri acara ulang tahun dan berpura-pura menjadi pacarnya, mata keduanya pun terbelalak secara sangat kompak.

“Sudah kuduga perempuan ini tidak menyimpan maksud yang baik!” Alice Mo berkata dengan kesal.

Setelah tersadar, Meghan pun memutar bola mata dan berkata sambil tertawa: “Kelihatannya ketampanan Robert memang luar biasa ya, hingga Nona Besar Huang pun terpikat olehnya. Ketahuilah, di Kota Shanghai, dia terkenal dengan seleranya yang amat tinggi!” Dia adalah orang Shanghai, tentu saja kenal dan memahami sifat seorang Amelia.

Robert merapatkan bibir, lalu berkata: “Aku tidak banyak komentar, soal ini tergantung Alice. Jika Alice tidak mengizinkanku pergi, aku pun malas untuk pergi, hitung-hitung mengurangi salah satu kerepotan.”

“Alice, bagaimana menurutmu?” Meghan melihat ke arahnya.

Karena tatapan kedua orang yang sangat kompak, wajah Alice pun memerah, lalu berkata dengan perlahan: “Biarkan aku memikirkannya dulu.”

Terdiam beberapa saat, ekspresi wajah Alice sangat kacau. Meskipun tidak begitu rela Robert berpura-pura menjadi pacar orang, tetapi demi Perusahaan Besar Mo, hal ini tidak mungkin tidak dilakukan, dia sungguh kewalahan.

Setelah memikirkan tujuan utamanya berkali-kali, Alice Mo pun menggigit gigi dan menetapkan keputusannya, berkata dengan suara pelan: “Aku setuju, pergilah.”

Alice lanjut berkata: “Harus berhasil memenangkan Perusahaan Farmasi Huang, kita sudah tidak punya waktu lagi, harus segera mengakhiri perjalanan Kota Shanghai dengan cepat. Fusang dan Korea sedang menunggu kita loh!”

“Benar tuh, perusahaan kita telah dicaci maki habis-habisan, jika tidak segera melepaskan diri dari bahaya ini, takutnya tidak bisa diselamatkan lagi.” Meghan juga sangat cemas, Perusahaan Besar Mo berkaitan langsung dengan keuntungan yang akan dia terima, tentu saja dia sangat perduli.

“Baiklah, anggap saja demi perusahaan kita, korbankan diri sendiri bukanlah masalah.” Robert berkata sambil meregangkan bahu.

“Sialan, sudah dapat untung, masih pandai sekali berpura-pura!” Alice dibuat kesal karenanya, langsung mengangkat tangan terus meninju dada Robert dengan geram, tetapi malah terlihat lebih seperti keakraban dan kemesraan antara pasangan.

Setelah puas melampiaskan kekesalan, Alice Mo pun menghela nafas dan berkata: “Masih ada tiga hari lagi, waktu berjalan bagai siput, ingin sekali menyelesaikan masalah ini secepatnya.”

“Tidak ada cara lain, hanya bisa menunggu dengan sabar, tidak ada gunanya terburu-buru.” Meghan Jiang menggenggam tangan Alice dan berusaha menenangkannya.

Sambil melihat kedua perempuan, Robert tiba-tiba kepikiran sesuatu: “Oh iya, Alice, Meghan, tahukah kalian, ada seorang artis perempuan bernama Camila Shen yang sedang terkenal di dalam negeri?”

“Camila Shen?”

Begitu mendengarnya, dua perempuan itu pun sontak menoleh kembali.

Meghan berkata sambil mengangguk: “Tentu saja tahu, dia adalah artis perempuan berbaik hati yang sudah sangat langka, kenapa kamu menanyakan ini?”

“Dia juga tinggal di hotel ini.” Robert berkata sambil tersenyum.

“Oh? Benarkah? Bagaimana kamu bisa tahu?” Mata Meghan spontan berbinar-binar, Alice yang berada di sampingnya pun menunjukkan ekspresi tertarik.

“Tadi malam aku bertemunya di bawah.” Robert menjelaskan. Tentu saja dia tidak memberitahu masalah apa yang dihadapi Camila, karena masalah privasi seperti itu memang lebih baik tidak dikatakan. Jika sampai salah menjelaskan, maka pasti terjadi kerusakan nama baik Camila di mata publik.

Alasan Robert bertanya pada kedua perempuan itu karena ingin melihat pengaruh apa yang dibawakan Camila. Sungguh tidak menyangka, reaksi Meghan jauh lebih besar daripada yang dia bayangkan.

“Benarkah? Apakah kamu meminta tandatangan padanya!” Meghan mulai heboh sendiri.

“Soal ini……” Robert berkata dengan sedikit rasa canggung, ”Saat bertemunya, aku sungguh tidak tahu dia adalah artis terkenal di dalam negeri. Setelah itu, setelah mendengar perkataan tamu-tamu hotel lainnya, barulah aku tahu dia bernama Camila Shen, dan dia seorang artis terkenal.”

Meghan melihat Robert bagai melihat seorang alien: “Ya ampun, kamu tidak salah?! Camila Shen pun kamu tidak kenal?!”

Alice Mo malah lebih pintar. Dia tahu sebelumnya Robert selalu menetap di luar negeri, dan dunia hiburan dalam negeri sama sekali tidak pernah bergerak ke dunia internasional, wajar sekali jika Robert tidak tahu soal Camila Shen.

Dia membisikkan hal itu pada Meghan, barulah Meghan berekspresi mengerti: “Ternyata seperti itu….”

Alice tersenyum kecil dan berkata: “Robert, kamu tidak tahu ya, Meghan adalah penggemar setia Camila Shen. Waktu aku ke rumahnya waktu itu, kamarnya penuh dengan poster Camila loh!”

“Daridulu tidak berkesempatan bertemu dengannya, sungguh tidak menyangka dia akan ke Kota Shanghai, dan tinggal di hotel yang sama dengan kita. Waduh, ingin sekali bertemu dengannya, mengajaknya foto bersama, meminta tandatangan langsung……” Tatapan mata Meghan penuh dengan harapan.

“Jika tahu dari awal, aku pasti sudah memintakan tandatangan untukmu.” Robert tidak mampu menahan tawa, dalam hati merasa lega. Untung saja tidak menceritakan masalah yang dialami Camila, jika tidak, entah Meghan akan emosi seperti apa.

Meghan menopang dagu putih dengan kedua tangan, sambil menggumamkan musik di dalam mulutnya. Meskipun Robert tidak tahu judul dari lagu itu, tetapi dia bisa menebak bahwa itu pasti lagu yang dinyanyikan Camila.

“Lagipula dia tinggal di hotel ini kok. Jika ingin bertemunya, tinggal cari ke kamarnya saja, mudah sekali. Atau kalau tidak aku bantu kamu mencarinya saja, dan mempertemukan kamu dengannya?” Robert bertanya. Itu hanyalah sebuah hal sepele, asalkan bisa membuat Meghan Jiang senang, dia pun bisa mendapatkan data-data Camila hanya dalam hitungan menit.

Tak disangka, Meghan malah menggelengkan kepala menolaknya: “Sudahlah, sepertinya dia datang untuk berlibur. Dia adalah seorang artis papan atas, tidaklah mudah bisa keluar jalan-jalan dan melepaskan kepenatan, jika pintu kamarnya diketuk oleh orang asing, pasti suasana hatinya akan cepat rusak.”

“Waduh, kamu sungguh perhatian dengan idola sendiri ya.” Robert berkata sambil tertawa.

“Aku adalah seorang penggemar ramah dan taat peraturan.” Meghan membanggakan diri dengan suara pelan.

“Kagum sekali.” Robert mengacungkan jari jempol.

Tidak lama kemudian, terdengar suara ketukan pintu. Saat Robert membukanya, terlihat Manajer Li sedang berdiri di sana.

“Tuan Qiu, selamat pagi.” Manajer Li menyapa dengan senyuman.

“Apakah keamanan hotel sudah diperiksa menyeluruh?’ Robert bertanya.

“Semuanya sudah aman.” Manajer Li terdiam beberapa saat, lanjut bertanya: “Tuan Qiu, apakah Anda yakin tidak ingin menerima wawancara dari para media?”

Meskipun masalah bom tadi malam berkaitan erat dengan Robert, tetapi jika Robert tidak menghentikan pembunuh dengan tepat waktu, akibatnya sungguh tidak terbayang.

Dengan sangat cepat para media mengetahui munculnya masalah itu, dan ingin mewawancarai langsung orang yang bersangkutan. Tetapi, semuanya malah ditolak mentah-mentah oleh Robert Qiu.

“Tidak terima. Lalu, jangan disebarkan kemana-mana. Jika ingin memasukkannya ke dalam berita koran, katakan saja karyawan hotel yang menemukan bom itu.” Robert berkata. Dia tidak ingin diumumkan sebagai pahlawan di saat-saat seperti itu, malah akan lebih baik jika lebih sedikit orang yang tahu.”

Manajer Li menganggukkan kepala, menyatakan kepahamannya. Setelah itu, dia pun mengeluarkan sebuah kotak hadiah dan memberikan pada Robert dengan kedua tangannya, sembari berkata dengan serius: “Tuan Qiu, Anda menyelamatkan semua tamu hotel dari tangan pembunuh, kami tidak mampu membalas jasa baikmu. Kami pun tahu bahwa kamu bukan orang yang gila harta ataupun nama baik, ini adalah hadiah kecil-kecilan dari kami, mohon Anda terima dengan senang hati.”

Robert pun tidak banyak berbasa-basi, segera menerima kotak hadiah itu dan membukanya. Terdapat sebuah kartu bertuliskan ‘Tamu Terhormat Hotel Hilton’ di dalamnya.

“Tuan Qiu, seperti yang Anda lihat, Anda telah menjadi tamu terhormat tingkatan tertinggi di Hotel Hilton. Cukup memegang kartu ini, Anda dapat menginap di Hotel Hilton cabang manapun dengan gratis, dan akan diberikan keuntungan dan pelayanan yang terbaik.” Manajer Li menjelaskan.

“Baiklah, kalau begitu aku terima ya, terima kasih.” Robert pun tidak sungkan lagi, langsung memasukkan kartu itu ke dalam dompetnya sendiri.

“Oh iya Manajer Li, kamu orang lokal, tahukah tempat wisata apa yang seru di kota ini, bolehkah perkenalkan pada kami?” Robert lanjut bertanya.

Manajer Li segera menyebutkan beberapa nama tempat yang bagus, bahkan menawarkan diri untuk menjadi pemandu wisata bagi Robert dan teman-teman.

Tentu saja Robert tidak menyetujuinya, setelah menolak dengan cara lembut, dia pun mulai membawa Alice dan Meghan berkeliling di Kota Shanghai.

Selama seharian mereka bermain dengan sangat gembira, semua tempat yang direkomendasikan Manajer Li tidak satupun ketinggalan oleh Robert. Tidak salah meminta rekomendasi dari Manajer Li, walaupun telah menghindari keramaian-keramaian orang, mereka tetap bisa menikmati ciri khas dan pemandangan indah di Kota Shanghai.

Sesampainya di hotel, hari sudah malam. Kedua perempuan sudah sangat kelelahan, setelah mandi pun langsung berbaring dan tertidur di ranjang.

Robert pun berencana tidur juga, tetapi di saat inilah terdengar suara ketukan pintu.

Robert melihat sekilas ke arah jam, waktu sudah menunjukkan jam 10 malam. Di saat seperti ini, siapa yang akan mengetuk pintu?

Dia pun membuka pintu dan melihat keluar, terlihat sebuah sosok yang sedikit familiar baginya, spontan terkejut: “Kenapa bisa kamu?”

“Tuan Qiu, aku sudah pernah mengatakannya, kita akan bertemu lagi.” Orang itu tersenyum dan berkata dengan suara pelan.

Novel Terkait

More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu