My Tough Bodyguard - Bab 299 Lion di Vietnam

"Apa?"

Mendengarnya, nada bicara Kaisar mendingin, "Anak ini, apa kau tahu apa yang kau katakan?"

"Aku memintamu menjadi orang biasa, bagaimana, Senior Kaisar, aku cukup baik padamu kan?" Ujar Robert sambil tertawa.

"Pembalasan Wind Stalker, benar-benar tidak biasa," ucap Kaisar menyindirnya.

"Hah, bagaimana lagi, siapa suruh kamu adalah Senior Kaisar-ku, pada orang biasa aku tak akan membalas seperti ini," kata Robert melanjutkan perkataannya.

"Terima kasih untuk 'maksud baikmu', hatiku telah menerimanya," kata Kaisar dingin.

"Underworld begitu berbahaya, siapa tahu suatu hari nanti kau akan mati. Menjadi orang biasa, memangnya tidak enak? Aku bisa menjamin, tak akan ada orang yang mencari masalah denganmu," ucap Robert datar.

Raut wajah Kaisar berubah suram, ia tak lagi berdebat dengan Robert, dengan dingin ia berkata, "Wind Stalker, kalau aku ada salah padamu, silakan katakan, kalau kau tidak menjelaskan, aku Kaisar juga tak mudah diganggu!"

Robert menghela napas pasrah dan berkata, "Masalah semacam ini, sungguh tidak enak mengatakannya, Senior Kaisar, kita sudah lama kenal, masa kau memaksaku untuk mengatakan hal yang kejam?"

"Orang sepetiku ini, justru suka mendengar perkataan yang keji!" Ucap Kaisar sambil mendengus dingin.

"Baiklah kalau begitu, karena kau tak mau mendengarkan nasihatku, maka aku terpaksa mengatakan padamu dengan jelas," kata Robert memiringkan bibirnya, "Orang yang kau kirim untuk membunuhku, sudah kubunuh balik, dan lagi ia mengaku bahwa kau adalah pimpinan komplotan."

"Aoa maksudmu? Aku tidak mengerti," ujar Kaisar pura-pura kebingungan.

"Senior Kaisar, di antara kita, jangan bermain permainan kecil semacam ini. Aku meneleponmu dengan yakin, apa kau pikir alasanmu itu, akan kupercaya?" Tanya Robert.

Di ujung telepon, Kaisar terdiam sangat lama, baru pelan-pelan buka mulut, "Memang itu aku. Awalnya kupikir, Watt seorang sudah cukup untuk melawanmu, sepertinya kau lebih kuat dari bayanganku."

"Watt hanyalah seorang pesuruh kecil, menurutku Senior Kaisar, kau terlalu meremehkan. Dasar, perasaan diremehkan oleh orang begini, benar-benar membuatku tidak senang," oceh Robert mengomel.

"Orang itu memang dikirim olehku, karena sudah ketahuan olehmu, katakan, kau mau melakukan apa?" Kata Kaisar dengan nada siap menanggung resiko.

"Perkataanku tadi masih berlaku," kata Robert tenang.

"Kau mau aku membubarkan pasukan, dan menjadi orang biasa?" Tanya Kaisar, raut wajahnya berubah.

"Begitulah," kata Robert sambil mengangguk.

"Mana mungkin? Kalau aku benar-benar menurutimu, membubarkan pasukan, dan menjadi orang biasa, pertama, musuh-musuhku tidak akan melepaskanku begitu saja!" Teriak Kaisar.

Setelah memasuki Underworld, siapapun tidak bisa kembali, Kaisar sangat mengerti hal ini, kalau memintanya membubarkan pasukan, tak ada bedanya dengan membunuhnya.

"Barusan sudah kubilang, aku bisa menjamin, tak akan ada orang yang mencari masalah denganmu. Musuh-musuhmu itu, akan kubantu kau membereskan mereka," kata Robert dengan penuh kesabaran.

Kaisar jelas tidak akan menyetujui permintaan Robert, "Kalau aku tidak mau?"

"Dalam hal ini, yang menjadi korban adalah aku, aku berharap hal ini bisa diselesaikan dengan damai, kau tak mau menyetujuinya?" Tanya Robert yang merasa heran.

"Wind Stalker, berhenti bicara berlarut-larut, apa maumu, katakan dengan jelas!" Seru Kaisar dengan sedikit marah.

"Senior Kaisar, kau begini benar-benar membuatku susah. Di satu sisi, kau adalah seniorku. Di sisi lain, Pasukan Binatang Buas akhir-akhir ini sangat sibuk, benar-benar sulit mencari orang untuk mencari masalah denganmu," kata Robert dengan sakit kepala.

"Kalau mau melawanku, kalau bukan kamu sendiri yang datang, para bawahanmu itu, sepertinya bukan lawanku," ucap Kaisar dengan percaya diri.

"Apakan benar-benar tak bisa diselesaikan dengan damai?" Tanya Robert sekali lagi untuk memastikan.

"Sudah bicara sampai sini, apa kau rasa masih memungkinkan?" Tanya Kaisar balik.

"Baiklah kalau begitu."

Robert menghela napas, ia berkata dengans serius, "Senior Kaisar, hal ini tak akan kuselesaikan hanya begini saja. Begini saja, Senior Kaisar. Aku akan memperingatkanmu dahulu, siapkanlah hatimu."

"Dalam 3 hari, aku akan mengirim orang, untuk meratakan markasmu dengan tanah."

Suaranya tidak keras, namun dipenuhi kepercayaan diri yang kuat.

Kaisar berkata dingin, "Omongan sebesar ini, jangan bicara omong kosong."

"Tungga saja," ujar Robert, lalu menutup telepon.

Tak lama, penelitian Hellen terhadap Kaisar telah selesai, ia berkata, "Pusat pasukan Kaisar berada di Vietnam, tidak begitu jauh dari tempatmu. Kaisar sendiri juga berada di pusat."

"Vietnam ya," ujar Robert sambil mengelus dagu dan berpikir, "Siapa teman-teman yang paling dekat dari sana?"

"Tunggu, akan kupikirkan, sepertinya..." Ujar Hellen, nada bicaranya berubah menjadi aneh, "Ada Lion."

"Oke, beritahu aku kontak Lion sementara ia di Vietnam," kata Robert.

Setelah memutuskan telepon, berdasarkan nomor yang diberi oleh Hellen, Robert memberi Lion telepon rahasia.

"Halo, aku Lion, siapa kamu?" Ujar suara pria yang kasar dan serak dari ujung telepon begitu telepon diangkat.

"Ini aku," jawab Robert sambil tertawa.

Lion tertegun, lalu berkata "Bos?"

Robert mengiyakan, kemudian berkata, "Di Vietnam kan? Kali ini ada tugas apa?"

"Melindungi seorang pangeran mahkota di kerajaan, hal kecil," kata Lion tenang.

"Lion, luangkan waktumu, bereskan seseorang bernama Kaisar," kata Robert, sekaligus mengatakan keluhannya terhadap Kaisar.

Setelah mendengarnya, Lion seketika marah besar, "Apa? Kaisar sialan ini, berani-beraninya mengirim orang ke Kota Jiang Cheng untuk membunuh bos? Sendy bocah itu, juga masuk rumah sakit akibat ledakan bom? Apakah lukanya parah?"

"Aku sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit, kita baru akan tahu setelah mendapat laporan keadaan spesifiknya," jawab Robert.

"Kalau sampai terjadi sesuatu pada Sendy, akan kubunuh Kaisar sekeluarga!" Ucap Lion sambil mendengus dingin, ia adalah maniak senjata yang berwatak meledak-ledak, dan mementingkan kawan, kalau sampai terjadi sesuatu pada Sendy, ia akan benar-benar melakukannya.

"Lion, kau juga tidak perlu khawatir, dengan watak dan kemampuan Sendy yang seperti itu, seharusnya ia tak akan apa-apa, masa kau lupa, julukan Ksatria Medan Perang-nya ini, dari mana asalnya?" Kata Robert sambil tertawa lepas.

Lion menyeringai, tertawa dan berkata, "Haha, benar kata bos, selama tiga tahun ini, aku belum pernah melihat bocah itu terluka!"

"Pokoknya, sekarang aku mau ke rumah sakit, bagaimana keadaannya, akan kuberitahu kau nanti. Lion, tugasmu, adalah untuk meratakan markas Kaisar," ucap Robert dengan suara yang berubah dingin.

"Bagaimana aku harus mengurus Kaisar?" Tanya Lion.

"Karena ia tak ingin menjadi orang biasa, maka buatlah ia menjadi orang mati."

"Baik, aku mengerti, bos tenang saja, serahkan saja padaku," ujar Lion sambil mengangguk dengan hati-hati.

……

Di Vietnam.

Markas Kaisar, terletak di Kota Danang, di sebuah komplek vila yang sangat besar di daerah pesisir.

Di sini rakyat jelata dilarang berkeliaran, tanpa memperoleh izin, begitu menerjang masuk, Kaisar punya hak untuk menembaknya mati di tempat.

Sebagai salah satu dari 8 raja International Underworld, Kaisar sangat kaya, ia langsung membeli seluruh tanah di sana, agar bawahannya bisa hidup dan latihan di sana.

Kaisar berdiri di teras rooftop vila yang berada di tengah-tengah, ia membawa segelas anggur, memandang pemandangan pantai yang indah, tetapi ia malah tidak ada hati untuk menikmatinya, karena hatinya tertindih oleh sebongkah batu besar.

Kemarin setelah telepon dengan Robert itu, walaupun perkataan Kaisar terdengar keras, tetapi dalam hatinya, ia terus merasa was-was.

Meskipun ini adalah wilayah pribadinya, tetapi bagaimanapun juga lawannya adalah seorang Dewa Terlarang. Kaisar tidak percaya Robert memiliki kekuatan sebagai Dewa Terlarang, tetapi ia tahu, kalau bisa menjadi Dewa Terlarang, kekuatan pasukan yang dibawahinya, sangat jelas melampauinya.

Kaisar lebih tahu lagi, orang-orang Pasukan Binatang Buas itu, adalah para orang bar-bar yang terkenal.

Empat binatang buas yang berada di urutan terdepan dalam kelompok adalah Lion, Fierce Tiger, Brown Bear, dan Gigantic Elephant, katanya kemampuan tarung setiap orang, bisa melampaui Wind Stalker.

Masih ada pula anggota terkemuka pasukan mereka, yaitu Wild Boar, Leopard, Ox, Ape, Anaconda, Battle Hawk, dan Shark, orang-orang ini, semuanya adalah orang-orang yang bayarannya menembus 500 juta dolar, sulit untuk ditantang.

Jika hanya Robert seorang diri, Kaisar tentu tidak akan takut.

Ia hanya takut Robert sialan itu, mengutus orang untuk meratakan markasnya, jika seluruh pasukan Wind Stalker beraksi, Kaisar merasa dirinya akan kesulitan mempertahankan diri.

Demi mengantisipasi serangan mendadak pasukan Wind Stalker, kemarin malam Kaisar tak bisa tidur sepanjang malam, ia meminta bawahannya memperkuat pejagaan, di saat yang sama melalui badan intelijen, ia mengamati gerak-gerik Pasukan Binatang Buas.

Mengetahui bahwa Pasukan Binatang Buas saat ini tersebar di berbagai ujung dunia untuk melaksanakan tugas, dan tidak ada tanda-tanda akan berkumpul, hati Kaisar akhirnya sedikit lebih tenang.

Saat ini, Kaisar menyipitkan kelopak matanya, karena saat ia memandang ke bawah, dilihatnya di gerbang vila, muncul sesosok bayangan.

Itu adalah seorang laki-laki dengan penampilan acak-acakan, usianya di bawah 30 tahun, rambut ikal panjangnya yang berwarna emas menggantung dari kepalanya, dan tersampir di bahunya, sekeliling mulutnya dipenuhi dengan cambang. Ia hanya memakai kaus kutang dan celana pendek, seluruh tubuhnya dipenuhi bulu, ia tampak sangat kuat.

Selangkah demi selangkah, ia berjalan dari pintu gerbang menuju ke tengah-tengah vila.

Mungkin hanya pemikirannya saja, Kaisar merasa, orang yang berada di bawah itu, setiap langkahnya besar hingga terasa sedikit getaran.

Prang!

Kaisar meremas gelas anggur di tangannya hingga pecah.

Karena ia mengenali orang itu, ialah Lion, yang paling terkemuka dalam urutan 4 binatang buas terkuat dalam Pasukan Binatang Buas, yang juga merupakan pemimpin Pasukan Binatang Buas, yang sangat amat terkenal.

Lion ini, adalah orang yang paling tak mudah ditantang dalam Pasukan Binatang Buas, dalam seluruh Pasukan Binatang Buas, kemampuannya pantas menjadi nomor satu, ledakannya sangat besar, semua orang memiliki anggapan yang sama, kekuatan Lion, melampaui Wind Stalker.

Raut wajah Kaisar memburuk begitu parah, pemandangan yang paling tidak ingin ia lihat muncul di depan mata, pembalasan Wind Stalker telah tiba, Pasukan Binatang Buas telah bergerak!

Namun tak lama, ia menampakkan ekspresi kebingungan, karena ia hanya melihat Lion seorang, anggota lain Pasukan Binatang Buas, malah tidak ada yang hadir.

"Mungkinkah Lion hanya mempelopori?" Pikir Kaisar sedikit tidak yakin.

Kedatangan Lion, menyebabkan seluruh komplek vila waspada, para anggota pasukan Kaisar, seluruhnya menarik pistol mereka, setiap pasukan berkeliling mengepung Lion.

Dikepung di tengah-tengah, Lion berdiri kokoh tak bergerak, bahkan kemudian ia duduk bersila, memejamkan mata dalam hening.

"Lion, kau adalah bawahan Wind Stalker, mengapa kau kemari? Apa kau tahu wilayah siapa ini? Apa kau ingin mendeklarasikan perang?" Tanya seorang bawahan Kaisar sambil menelan ludah.

"Suruh Kaisar kemari menemuiku," kata Lion tanpa membuka mata.

"Alangkah besarnya gengsimu, memangnya bos kami, akan muncul begitu saja saat kau ingin betemu?"

"Kalau mau bertemu dengan bos kami, minta Wind Stalker datang sendiri!"

"Meskipun kau adalah ketua Pasukan Binatang Buas, tetapi Kaisar kami, juga merupakan salah satu dari delapan raja, kau bilang ingin bertemu memang bisa langsung bertemu?"

Seru para bawahan Kaisar.

"Benar-benar... Berisik," kata Lion sambil perlahan membuka mata, pupilnya berwarna emas.

Novel Terkait

My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu