My Tough Bodyguard - Bab 132 Rose ternyata adalah dia!

Suasana di parkiran sangat aneh.

Robert dan perempuan berbaju merah terus melihat satu sama lain, namun tidak bersuara.

Alice merasakan situasi aneh ini, tidak bisa menahan diri dan bertanya: "Robert, dia siapa? Kalian saling kenal?"

"Teman sekelasku saat kuliah, Jessy Qiao." Robert berkata dengan sangat cepat, di saat yang sama, dia melangkah dan berdiri di depan Alice juga untuk memblok pandangan mereka.

Hati Alice tiba-tiba merasa kaget, secara samar muncul prasangka buruk.

Dia merasa Robert berdiri di depannya bukan untuk menyapa teman, namun sedang....melindungi dirinya!!!!

"Sangat kebetulan Jessy, bisa-bisanya bertemu denganmu di parkiran. Kamu bukannya sudah pulang ke Kota Jingzhou? Kenapa bisa muncul disini? Malam ini adalah pesta ulang tahun ke 80 Tuan besar Cheng, hotel ini sudah dibooking semua, secara logika, kalau bukan tamu seharusnya tidak bisa masuk." Wajah Robert penuh senyum, namun tubuhnya sudah waspada.

Jessy memang adalah teman lamanya, tapi semakin banyak tanda-tanda menunjukkan bahwa Jessy Qiao tidaklah sederhana.

Meskipun informasi Jessy Qiao belum diperiksa secara total, tapi Robert curiga bahwa teman lama yang sudah lama tidak bertemu ini, kemungkinan besar adalah anggota Koalisi Pembunuh di Provinsi Y.

Dan saat ini, Jessy Qiao muncul di tempat yang paling tidak seharusnya dia muncul, Robert tidak ada alasan tidak waspada. Tidak peduli apa sebenarnya identitas Jessy, dia tidak takut, masalahnya Alice Mo ada disini, kalau sampai Jessy Qiao sebenarnya ingin menyerang Alice Mo, maka akan menjadi masalah besar.

"Alice, tidak peduli apa yang terjadi, tetap sembunyi di belakangku." Robert berkata cepat dengan suara kecil.

Alice segera mengangguk, tidak mungkin tidak merasa tegang.

Tapi begitu mengingat di saat berbahaya seperti ini, Robert langsung berdiri di depannya, hatinya dipenuhi kehangatan, dikelilingi dengan rasa aman, merasa asalkan berada di belakang Robert, kalaupun langit runtuh, dia juga tidak akan terluka.

"Robert, sebagai teman lama, kamu begitu waspada terhadapku?" Jessy jelas menyadari kewaspadaan Robert, berkata dengan sedikit tidak senang.

Robert tersenyum: "Bisa merasakan aku sekarang sedang waspada, Jessy, seperti yang kupikirkan, kamu memang tidak sederhana."

"Dari awal aku sudah bilang, aku akan melindungimu. Kalau tidak ada kemampuan untuk melindungimu, apakah aku akan berkata seperti itu?" Jessy berkata dengan pasti.

"Maksudmu melindungi adalah mencegatku di parkiran?" Mata Robert menyipit, jelas tidak percaya dengan perkataan Jessy.

"Robert, mohon kamu percaya padaku, sebelumnya di kafe, aku malah membocorkan perihal Koalisi pembunuhan di provinsi Y berencana mau menyusahkanmu kepadamu, kalau aku adalah musuhmu, apakah aku akan membocorkan hal ini kepadamu? Kali ini aku datang mencarimu hanya ingin berdiskusi tentang sesuatu, tidak ada maksud jahat, kalau tidak percaya, lihat." Jessy Qiao mengulurkan kedua tangannya, langsing dan lembut, putih tanpa kekurangan, tidak ada senjata apapun.

"Maaf, tidak bisa percaya padamu." Robert berkata dingin.

Jessy Qiao menghela nafas secara perlahan: "Robert Qiao, kamu benar-benar sangat keras kepala, aku harus melakukan apa baru bisa mendapatkan kepercayaanmu?"

"Sangat sederhana, katakan identitasmu, dan tujuanmu kali ini. Aku akan melakukan pertimbangan, baru memutuskan apakah aku mempercayaimu atau tidak." Robert langsung berkata.

Jessy menggigit bibir, awalnya dia tidak ingin begitu cepat membocorkan identitasnya, tapi begitu memikirkan Robert akan mati dalam waktu dekat, dia pun tidak bisa ragu-ragu lagi.

Terlebih lagi melihat Robert begitu waspada, kalau tidak berkata jujur, takutnya Robert tidak akan percaya.

Lagipula nanti sudah pasti akan bertengkar dengan dua pembunuh Legenda, mengatakan identitas aslinya saat ini juga bisa membuat Robert mempunyai persiapan.

Memikirkan hal ini, Jessy pun menghirup nafas dalam, dengan serius berkata: "Robert, melihat kamu begitu ingin tahu, maka aku akan mengatakan dengan jujur, nama samaranku adalah Rose, sekarang termasuk pembunuh Legenda di Koalisi pembunuh di Provinsi Y."

"Kamu adalah Rose?" Kening Robert berkerut.

Dulu setelah Robert menghancurkan organisasi pembunuh Shadow Tiger, Koalisi pembunuh Provinsi Y pun bereaksi, mengirim seorang pembunuh Legenda dengan nama samaran 'Rose'.

Informasi ini diberikan oleh Sarah Lu, seharusnya tidak salah.

Robert malah berpikir ingin Rose cepat datang sampai Jiang Cheng, supaya bisa bertanding sekali dengannya. Akhirnya yang datang malah Jay, Crazy Sword dan Daina, dan yang membantunya mengurus para pembunuh ini adalah Rose yang awalnya datang dari pihak musuh.

Sebelumnya Robert tidak mengerti, Rose kenapa membantunya, benar-benar tidak mengikuti logika, tidak mungkin karena dia tampan, sampai-sampai Rose suka dengannya, kan?

Meskipun Robert merasa dirinya adalah orang yang mudah disukai dan sering jadi sasaran cinta, serta tampan sampai menuju langit, tapi bagaimanapun Rose adalah pembunuh legendaris yang sudah dilatih secara professional dan juga berpengalaman, secara logika, seharusnya mempunyai mental yang tenang dan tidak mudah goyah, serta tidak mudah tertarik oleh tampangnya.

Tapi, ketika Jessy berkata bahwa identitasnya adalah Rose, seluruh pertanyaannya pun terjawab.

"Sekarang sudah bisa percaya padaku?" Jessy bertanya.

Robert menggelengkan kepala: "Kamu bilang kamu adalah Rose, maka aku langsung percaya? Kalau kamu, apakah akan percaya? Keluarkan bukti, untuk membuktikan identitasmu. Kalau kamu benar adalah Rose, seharusnya tidak usah kuperingatkan."

Sudut Jessy terangkat membentuk senyuman tipis: "Sangat teliti, Robert."

"Bukti pertama, Jay dibunuh olehku. Bukti kedua, Crazy Sword dibuat pingsan olehku. Kamu menyuruh bodyguard keluarga Mo jongkok di rumput, mencoba menahanku, tapi tidak berhasil. Bukti ketiga, malam ketika Daina datang, aku tidak bisa muncul, oleh karena itu aku meneleponmu, berharap kamu bisa mengurusnya sendiri." Jessy berkata sambil mengambil ponselnya dari tas, mulai menelepon.

Ring Ring Ring!

Kemudian, ponsel Robert pun berbunyi, tepat adalah nomor telepon yang diberi nama Rose.

"Bagaimana, sekarang sudah percaya?" Jessy bertanya sambil tersenyum.

"Jessy, beberapa hari ini aku terus berusaha menebak identitasmu, hanya saja tidak disangka, kamu bisa-bisanya adalah Rose." Robert berkata: "Teman lama yang kuliah selama 4 tahun bersamaku, ketika muncul lagi di depanku, sudah menjadi pembunuh pihak lawan, sejujurnya, ini di luar perkiraanku."

"Aku juga tidak menyangka, aku akan berjumpa denganmu lagi dengan cara seperti ini." Jessy Qiao mengibaskan rambut panjangnya, kemudian tertawa: "Namun, Robert, kewaspadaanmu terlalu kuat, jangan-jangan sampai sekarang kamu masih tetap waspada terhadapku?"

"Orang yang ingin membahayakanku sangat banyak, kalau tidak mengasah kewaspadaan, aku dari dulu sudah mati. Sekarang aku juga sedang memberimu pengecualian karena kamu adalah teman lamaku, baru kuberi kesempatan, kalau tidak dari awal sudah menyerangmu." Robert berkata datar.

Jessy Qiao seperti mendengar candaan paling lucu sedunia, tertawa sambil menutup mulut dengan tangannya: "Aku adalah Rose! Menyerangku? Bercanda? Kamu tidak bisa menang dariku."

"Jessy, aku pasti bisa menang darimu." Robert berkata serius.

Jessy membengkokkan jarinya tanda mengajar: "Aku disini, kamu datang coba."

"Kamu pernah membantuku, aku tidak memukul perempuan di pihakku." Robert menggelengkan kepalanya.

"Pintar cari alasan." Rose mendengus, tidak lagi menyusahkan Robert lagi dan berkata dengan serius: "Robert, kamu sama sekali tidak mengerti arti dari pembunuh Legenda. Bisa mendapatkan gelas pembunuh Legenda tidak ada yang bukan membunuh orang dengan mudah. Orang-orang ini menganggap nyawa seperti rumput, kalau kamu sampai menjadi sasaran pembunuh Legenda, sama dengan sudah tidak bernyawa."

"Sembarangan, orang yang bernama Daina itu bukannya adalah pembunuh Legenda? Aku kenapa merasa dia tidak sehebat itu?" Robert berkata.

Jessy menggelengkan kepala dan berkata: "Daina adalah sebuah pengecualian, dia bukan mendapatkan gelar dengan kemampuannya, satu Copper Killer juga bisa menyelesaikannya."

Berhenti sejenak, Jessy berubah serius: "Robert, aku tahu, kemampuanmu hebat, mempunyai kesempatan dengan Copper Killer, tapi kalau kamu menghadapi serangan diam-diam dari pembunuh Legenda, tidak akan ada kesempatan untuk menang."

Robert tertawa pahit, menunjuk hidungnya sendiri dan berkata: "Apakah di dalam hatimu, kemampuanku hanya sebatas Copper Killer?"

Alice yang bersembunyi di belakang Robert juga memutar bola matanya.

Meskipun dia tidak tahu perbedaan Copper, Silver dan pembunuh Legenda ada dimana, tapi dia tahu, keahlian Robert sudah pasti tidak akan kalah dengan pembunuh Legenda.

"Bukan." Jessy lagi-lagi menggelengkan kepala, menganalisis: "Tadi di taman hotel, kamu seorang bisa menang dari 40 orang pengawal, bisa dibilang, kamu sangat pintar berkelahi. Tapi q lawan sepuluh, bahkan 1 lawan 100 hanyalah orang hebat diantara orang biasa, kalaupun lebih, menghadapi serangan tiba-tiba yang hebat, juga akan mati."

"Kalau begitu menurut perkataanmu, pembunuh legenda amat sangat hebat?" Robert tertawa.

"Kamu boleh beranggap seperti itu." Jessy mengangguk.

Robert tidak bisa menahan tawanya.

Sejujurnya, menurut perkiraan Robert, pembunuh Legenda paling banyak hanya bisa membuatnya menggunakan 20% kemampuannya, tidak akan lebih. Oleh karena itu, menurut dia, pembunuh Legenda bukanlah masalah susah.

Tapi, melihat Jessy begitu mementingkan hal ini, Robert juga tidak enak membantah, dia menggaruk kepalanya dan berkata: "Itu, Jessy....Malam ini kamu sengaja mencariku cuma untuk memberitahuku seberapa hebatnya pembunuh Legenda?"

"Tentu saja bukan!"

Jessy berkata dengan serius: "Aku datang demi menghentikanmu pulang ke villa keluarga Mo!"

"Mengapa?" Robert dan Alice membeku mendengar perkataan Jessy.

"Aku mendapatkan informasi terpercaya, ada dua pembunuh Legenda yang akan menyerangmu. Satunya bernama Robby, satu lagi Elva, mereka adalah partner yang paling bagus di Koalisi pembunuh, sampai sekarang, misi yang mereka lakukan bersama selalu berhasil." Jessy berkata sambil menggigit bibir, kemudian menambahkan: "Kalau aku tidak salah, saat ini, Robby dan Elva sudah masuk ke villa keluarga Mo, asalkan kamu pulang, pasti akan langsung membunuhmu!"

"Apa?!"

Robert belum sempat bersuara, Alice sudah berteriak karena terkejut, ekspresinya panik: "Masuk ke rumahku? Kalau begitu ayahku...."

"Sudah tidak bisa berlama-lama, kita cepat pulang." Robert menarik tangan Alice, bermaksud masuk ke mobil.

Melihat kedua orang itu tidak mempedulikannya, Jessy emosi dengan tangan dipinggang: "Oi, Robert, kamu dengar perkataanku tidak? Mereka adalah dua pembunuh legenda, kalian pulang begini, bukannya ingin mati?"

"Kalau begitu menurutmu aku harus bagaimana?" Robert memakai sabuk pengaman, menurunkan jendela mobil dan bertanya.

Jessy merenung sejenak, matanya yang bersinar melihat Robert tanpa berkedip, akhirnya berkata sambil menggigit bibir: "Kalian cari tempat untuk sembunyi dulu, masalah villa keluarga Mo, serahkan padaku."

Novel Terkait

Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu