My Tough Bodyguard - Bab 349 Menerobos Masuk!

“Membuat janji?”

Robert Qiu berkata sejujurnya: “Tidak ada.”

“Mohon maaf, Tuan Robert, kalau tidak membuat janji, Direktur Jendral kami, tidak akan menemui tamu luar.” Nona resepsionis bersenyum masam.

“Karena situasinya gawat, jadi kami datangnya dengan terburu-buru, apa kamu bisa membantu kami memikirkan caranya?”

“Misalnya, menelepon ke Direktur Jendral. Asal saja memberitahukan dia, kita adalah orang Perusahaan Besar Mo, dia sudah tau ini masalah apa.” Robert Qiu berkata dengan tulus.

Nona resepsionis terhadap ini merasa sangat keberatan. Pria di depan mata ini, bersih dan sopan. Membuat dia berkesan baik terhadapnya.

Dia sangat ingin membantunya, tapi malah tak berdaya, hanya menggelengkan kepala: “Maaf, resepsionis lobby kami, tidak ada kualifikasi untuk menelepon ke telepon Direktur Jendral.”

“Oh begitu.” Robert Qiu mengerutkan keningnya.

Melihat wajah murung Robert Qiu yang sulit disembunyikan itu, dalam hati nona resepsionis juga sangat bimbang, ingin membantu lagi, juga sia-sia dan tiada gunanya.

Alice Mo yang di belakang juga menghela nafas, apa dirinya terlalu buru-buru?

“Sudahlah. Robert, lain kali baru datang lagi saja.” Alice Mo berkata dengan nada ringan. Berniat untuk pulang ke hotel dulu, merencanakan jalan lain.

“Tunggu. Biarkan aku memikirkan cara lain lagi saja.”

Robert Qiu malah menggeleng-gelengkan kepala, berkata.

Kalau berakhir sampai di sini, maka perjalanan kali ini di Shanghai, takutnya akan sia-sia tanpa keberhasilan.

Kondisi pada saat ini. Pertanggung jawab Perusahaan Farmasi Huang, menghindar untuk ketemu orang Perusahaan Besar Mo, ini sudah terlihat sangat jelas.

Robert Qiu kali ini, justru yang direncanakan adalah serangan mendadak, mau membuat pertanggung jawab Perusahaan Farmasi Huang, tertangkap basah, mau tak mau, bersembunyipun juga tidak bisa, mesti harus menerima kunjungan.

Di saat ini, jika menyerah, membalik badan pulang ke hotel. Sebarisan orang sendiri, masalah minta ketemu Direktur Jendral di lobby, pasti akan di ketahui oleh tingkat atasan Perusahaan Farmasi Huang.

Pada nantinya, akan menimbulkan kewaspadaannya, ingin ketemu orang pertanggung jawab yang terkait, ini akan sangat sulit untuk di capai.

Sudah memastikan titik point ini, Robert Qiu mensatukan telapak tangannya, bertanya sekali lagi: “Cewek cantik, kalau aku mesti ketemu Direktur Jendral, harus masuk kemana ya?”

Nona resepsionis tidak berbicara, tapi matanya malah melihat ke arah pintu masuk lift yang tidak jauh dari situ.

“Aku sudah tau, terima kasih.” Robert Qiu bersenyum lebar, menampilkan gigi yang putih, segera mengayunkan langkah berjalan ke arah lift.

Alice Mo dan Meghan Jiang sama-sama merasa aneh, Alice Mo sendirinya juga Direktur Jendral, dia paling mengerti, kalau tidak membuat janji, sama sekali tidak dapat menemui Direktur Jendral perusahaan.

Disebabkan karena terburu-buru, kali ini dia sungguh-sungguh ceroboh.

Pada mulanya sudah berencana balik ke hotel, tak tersangka, Robert Qiu ternyata tidak ada pikiran untuk pulang.

Jangan-jangan, orang ini beneran ada cara?

Dalam lobby total ada empat lift, hanya lift ini, paling spesial, tak tersangka ada dua satpam, menjaga di tempat pintu masuk, bagaikan pintu dewa.

Dapat di lihat, dua satpam yang di pintu masuk lift ini, lebih hebat banyak dibanding satpam-satpam yang di depan pintu itu.

Ini adalah banyak perusahaan milik swasta, semua akan mendirikan ‘lift pribadi Direktur Jendral’.

Karena penghasilan luar (tidak patut ) perusahaan milik swasta sangat besar, banyak orang ingin meraih sedikit keuntungan dari dalamnya, dan objek penyuapan yang terbaik, adalah Direktur Jendral yang mengurus berbagai profesi di perusahaan.

Jika memang mau nyogok, tentu saja harus bertemu, tempat paling bagus, adalah di dalam lift.

Demi mencegah terjadinya peristiwa begini, juga tidak tau mulai dari kapan, perusahaan milik swasta, biasanya akan mendirikan sebuah lift pribadi Direktur Jendral.

Misalkan, Perusahaan Besar Mo, juga mendirikan lift pribadi Direktur Jendral.

Akan tetapi, berhubung dengan satpam Perusahaan Besar Mo sangat ketat, orang luar pada dasarnya tidak dapat masuk, tidak dapat menyogok Alice Mo, dan orang dalam perusahaan, juga tidak ada orang yang, punya kenyalian itu, berani menyogok Alice Mo.

Oleh karena itu, Alice Mo tidak sering naik lift itu juga, terkecuali sedang mengejar waktu.

Lift ini, sudah dapat ditanggapi maknanya, hanya mengijinkan Direktur Jendral naik sendiri.

Sekalipun Ketua Dewan Komisaris perusahaan, tidak akan mengizinkan jika tanpa izin, juga hanya bisa naik lift lain.

Tentu saja, alasan membangun lift pribadi Direktur Jendral, tidak hanya karena ini, tapi mempertimbangkan dari seluruh bagian, tidak banyak jelasin lagi.

Singkat kata, selain Direktur Jendral, seluruh perusahaan, siapapun juga tidak dapat mendekati lift itu.

Robert Qiu berjalan ke arah pintu masuk lift, dua pandangan satpam, seketika itu juga menyorot kemari.

Mereka dari awal sudah memperhatikan, gerak-gerik sebarisan orang Robert Qiu, sekarang ini melihat Robert Qiu berjalan kemari, dua orang segera mengeluarkan ekspresi waspada.

“Berhenti!” seorang satpam berteriak.

“Aku adalah Perusahaan Besar Mo… …” Robert Qiu sedang memperkenalkan dirinya sendiri.

Perkataannya masih belum selesai bicara, sudah diputuskan oleh seorang satpam: “Aku tidak peduli kamu siapa, jauhi dari sini, kalau tidak jangan menyalahkan kami tidak sopan!”

Sudah mau sampai jam pulang kerja, satpam-satpam tentu saja akan berwaspada, mencegah orang luar menahan Direktur Jendral.

“Aku datang menemui Direktur Jendral kalian, lift ini, seharuskan dapat langsung sampai di tingkat Direktur Jendral?” Robert Qiu juga tidak marah, dengan sabar menjelaskan maksud kedatangannya.

Dua satpam sekali mendengar, saling memandang, dalam hati tentu saja begitu, bocah ini tidak berniat baik, kemungkinan ingin menyogok Direktur Jendral lagi, orang yang mengandung maksud tidak baik.

Terhadap orang begini, satpam tidak ada yang harus sopan, salah satu satpam maju satu langkah ke depan, menjulurkan tangan ke pundak atas Robert Qiu lalu mendorong: “Pergi pergi pergi, Direktur Jendral tidak akan menemui kamu, disini juga bukan tempat yang kamu boleh datang!”

Ini dengan tenaga mendorong, malah membuat satpam itu terkejut, karena dia menyadari, orang di depan mata ini, bagaikan Boulder, sama sekali tidak dapat mendorongnya.

“He! Kamu memiliki ketrampilan juga!”

Satpam ini melotot matanya dan berkata: “Anak muda, aku mengingatkan kamu, jangan mencari masalah disini!”

“Dua bapak satpam, kami benaran ada urusan penting, mohon membiarkan kami lewat, boleh tidak?” Alice Mo maju ke depan memohon.

Melihat Alice Mo, depan mata dua satpam seketika itu juga bersinar, tadi masih belum perhatikan, sekarang ini melihat dua cewek yang di belakang Robert Qiu.

Akan tetapi.

Meskipun pihak lawan itu cewek cantik, tapi peraturan adalah peraturan, dua satpam tidak mungkin bodoh sampai, melihat cewek cantik, langsung membukakan jalan secara otomatis.

“Tidak bisa, tidak membuat janji, kalian jangan bermimpi.” Satpam berkata dingin.

Alice Mo masih ingin membicarakan sesuatu, tapi di tahan oleh Robert Qiu, dia berkata dengan berwajah senyum: “Aku terakhir berkata sekali lagi, aku mau ketemu Direktur Jendral kalian, mohon kalian memberikan jalan, terima kasih.”

“Aduh, bocah, kami tidak memberi jalan, kamu mau ngapain?” Satpam melihat ke arahnya, pandangannya membawa provokasi.

“Aku sebisa-bisanya tidak menyakiti kalian.” Robert Qiu menghela nafas.

“Bocah, sombong sekali kamu!” Satpam mengerakkan jari, mengeluarkan suara bunyi plak plak.

“Kasih dia buka jalan, membiarkan dia masuk saja.”Satpam satu lagi tiba-tiba berkata.

Satpam ini bersuara hng, ternyata mematuhi membukakan jalan, berjalan ke samping.

Begitu lancar?

Sampai Robert Qiu juga merasa di luar dugaan banget, dia mengira akan berkelahi sekali.

Berjalan sampai di depan lift, Robert Qiu menekan-nekan tombol buka pintu, malah berlambat-lambat tidak ada respon.

Melihat sekali dua satpam yang di samping, berwajah ketawa diam-diam itu, Robert Qiu sebentar langsung mengerti: “Lift ini, perangkat responnya tidak sama dengan lift lain, benarkan?”

“Pintar juga kamu, yakin kamu juga sudah mengerti, biarpun kami memberi jalan untukmu, kamu tidak ada kartu magnetik, juga tidak dapat masuk lift!” Satpam mengejeknya.

“Oh, ternyata harus pakai kartu magnetik.” Robert Qiu tiba-tiba sadar, seperti kilat telah menjulurkan tangan, masing-masing di bagian dada dua orang mencecah sekali.

Dua satpam hanya merasa dada sedikit kesakitan, badan tiba-tiba mati rasa, lalu menyadari bahwa dirinya tidak dapat bergerak.

“Kamu… …”

“Telah melakukan apa?”

Dua satpam melototkan matanya, bertanya dengan sukar untuk dipercaya, mereka mimpipun tidak tersangka, dirinya bisa terjebak, dan lagi kecepatan pihak lawan, benaran lewat dari pemikiran mereka.

Dalam tangan Robert Qiu, tidak tau kapan, telah tambah satu kartu magnetik, dia menaruh dengan pelan-pelan, lalu masuk ke dalam lift.

Sampai pintu lift menutup, naik lama, dua badan satpam, baru perlahan-lahan pulih kembali dengan leluasa, bernafas dengan sebesar-besarnya, dari masing-masing pandangan pihak lawan, telah baca sedikit terkejut.

Dalam lift.

“Keluar denganmu, pasti tidak ada hal baik.” Meghan Jiang menutupi mukanya.

Kemarin keluar dengan Robert Qiu, dan akhirnya dikepung oleh dua ribu orang Carte Del Golfo, dengan tidak mudah baru terhindar dari kematian.

Kali ini Robert Qiu membuat masalah lagi, memaksa masuk Perusahaan Farmasi Huang, juga bagaimana bisa dia memikirkan ide begitu.

“Tenang saja, aku tidak melakukan hal yang tidak ada kepastian.” Robert Qiu berkata dengan penuh kepercayaan diri.

“Sudah mau sampai jam pulang kerja, apa kamu tidak bisa sabar untuk menunggu?” Meghan Jiang merasa tak bisa berkata-kata.

“Menunggu dengan begok? Tidak akan ada.” Robert Qiu bersenandung.

Alice Mo juga menghela nafas: “Aku masih mengira, kamu ada cara bagus apa, memaksa masuk Perusahaan Farmasi Huang, ini sama dengan berbuat masalah dengan mereka.”

“Memang datang untuk merubuhkannya, kalau tidak menerobos masuk, kamu sudah jangan berharap bisa ketemu tokoh utamanya.” Robert Qiu berkata dengan enjoy.

“Kali ini menerobos masuk, aku memang mau menyampaikan sikap Perusahaan Besar Mo: “Tidak memberi penjelasan, kami tidak akan melepaskannya.” Robert Qiu berkata begitu.

Alice Mo berpikir betul juga, dalam kondisi begini juga hanya cara ini saja, baru bisa bertemu Direktur Jendral Perusahaan Farmasi Huang.

Pria yang di depan mata ini, telah menciptakan banyak kejadian ajaib, sama sekali tidak pernah gagal, tidak bersalah untuk mempercayakan dia sekali lagi. Alice Mo berpikir diam-diam.

Tinggg!

Pintu lift terbuka, sebarisan orang Robert Qiu berjalan keluar dari lift.

Mengangkat kepala melihat, sudah dapat melihat lambang tiga huruf ‘Kantor Direktur Jendral’.

Sini adalah lantai pribadi Direktur Jendral, kelihatannya, Direktur Jendral perusahaan ini, tingkat kedudukannya benar-benar sangat tinggi.

Karena, sekalipun Alice Mo, di Perusahaan Besar Mo, juga tidak ada perlakuan begini.

Di koridor, Robert Qiu telah asal menarik satu pegawai cewek yang lewat, bertanya: “Hai, numpang tanya kantor Direktur Jendral dimana ya?”

Pegawai ini memakai sebuah kacamata, sepasang tangan memeluk beberapa folder.

Melihat Robert Qiu bertanya, dia tidak mengeluarkan ekspresi yang terkejut, sekalipun tiga orang ini bukan karyawan perusahaan, tapi bisa naik sampai di tingkat ini, tentunya sudah melewati pemeriksaan di seluruh lobby.

“Dari sini jalan ke depan terus, jalan sampai ujung, belok kiri kantor yang ke tiga.” Pegawai cewek menunjukkan jalannya.

“Ok, terima kasih.” Robert Qiu mengucapkan terima kasih.

“Sama-sama.” Wajah pegawai cewek ini sedikit merah, menjawab dengan suara kecil.

Robert Qiu baru saja mau mengerakan badan, tiba-tiba di saat ini, di depan tempat belokan kiri situ, menyebar kemari bunyi langkah kaki yang terburu-buru, seorang cewek berambut pendek yang memakai kacamata berbingkai kawat.

“Asisten Su?” Pegawai cewek mengeluarkan ekspresi yang berbeda, karena dia kerja begitu lama di kantor Direktur Jendral, sama sekali tidak pernah melihat Asisten Tsu begitu marah.

“Kalian adalah orang yang tadi memaksa masuk ke perusahaan?” Pandangan Kesia Su menatap Robert Qiu, berkata dengan sikap dingin, dia tadi baru menerima pelaporan dari dua satpam yang di lobby, terkejut sekali, tergesa-gesa keluar untuk menahannya.

“Responnya cepat juga.” Robert Qiu menyeringai.

Novel Terkait

Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu