My Tough Bodyguard - Bab 209 Mendarat Darurat di Pantai!

Suasana menjadi sunyi senyap!

Semua orang bengong melihat kejadian itu, tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Di tengah publik, seorang pimpinan The Sands, perkumpulan gangster ternama di Kota C, tertancap oleh sebuah pipa air yang jatuh dari langit dan tewas di tempat!

Ini jauh lebih menegangkan dibanding film apapun.

“Semua ini ulah Robert!” Seorang anak buah geng yang memegang teropong menunjuk ke atas sambil berteriak.

Para anak buah lainnya baru tersadar dari kondisi bengong, dan juga merasa sangat emosi.

“Balaskan dendam pemimpin!”

“Cepat sampaikan kabar ini ke pusat, minta penambahan tenaga!”

“Darah dibayar dengan darah, jangan biarkan Robert pergi!”

“Saudaraku, maju!”

Para anak buah geng The Sands pun meluapkan emosi dan menyerbu ke dalam hotel dengan kompak.

Tidak jauh di luar hotel, seseorang berpakaian mao suit warna hitam dengan usia 60 tahun berdiri di sebuah sudut sambil memperhatikan situasi itu.

Jika Robert memperluas jarak pandangannya, maka pasti akan mengenali bahwa itu adalah orang tua yang pernah bersikeras ingin menjadikannya murid di sebuah restoran waktu itu.

Orang tua itu sudah mengamatinya sangat lama. Saat melihat Robert melemparkan benda dari atas untuk membunuh orang di bawah, dia langsung tersenyum, sambil merapikan jenggot dan berkata sendiri: “Aku tidak salah menilai orang, saat ini kamu sudah sangat luar biasa, dengan bimbingan dariku, nantinya pasti akan menjadi orang yang tak tertandingi.”

……

Atap gedung.

“Robert, cepat naik pesawat.” Meghan terus mendesaknya.

“Baiklah.” Robert pun melompat ke atas helikopter, memegang pegangan helikopter dengan kedua tangan dan tertawa: “Lama sekali tidak menjumpai benda ini, rindu sekali rasanya.”

“Kamu bisa menerbangkan pesawat juga?” Paman Lin menoleh dan bertanya.

“Tentu saja, tetapi kali ini aku sedang malas, serahkan saja padamu.” Robert berinisiatif mempersilahkan tempat untuk Paman Lin. Meskipun tertarik untuk menerbangkan helikopter, tetapi melindungi Meghan dan Sellen adalah tugas penting baginya.

“Duduk di belakang.” Paman Lin berkata dengan kesal.

Robert pun mengiyakan, duduk di tepi jendela sambil melihat ke pintu besar atap gedung.

Paman Lin pun membawa helikopter terbang dengan perlahan.

Di saat inilah, sekumpulan anak buah The Sands keluar dari pintu itu. Melihat helikopter akan segera pergi, mereka segera menyerang dan melemparkan tongkat besi ke badan helikopter.

Tang, tang, tang!!

Badan helikopter terus berbunyi karena lemparan tongkat-tongkat mereka, Meghan dan Sellen pun mulai takut, terus menutup telinganya agar tidak terdengar.

“Tidak apa-apa, jangan panik.” Robert berusaha menenangkan mereka.

Pada akhirnya para anak buah The Sands tidak berhasil menghentikan helikopter, hanya bisa melihatnya semakin menjauh dengan mata terbelalak.

“Kejar! Helikoter itu tidak bisa pergi jauh, asalkan masih berada di daerah Kota C, mereka tidak akan bisa kemana-mana.” Seorang anak buah geng berteriak dengan kencang.

Anak buah lainnya pun menyatakan setuju, segera turun ke lantai dasar, dan mengejar helikopter menggunakan mobil.

Kali ini, lalu lintas di Kota C berantakan dimana-mana, anak buah The Sands tidak perduli lagi dengan lampu merah, lebih tidak perduli dengan peraturan lalu lintas lainnya, satu persatu menerobos dan melaju dengan kecepatan tinggi, hingga membuat para polisi lalu lintas dan supir mobil emosi.

Ratusan mobil terus mengejar dan mengawasi helikopter tanpa ingin ketinggalan.

Di atas helikopter.

Robert melihat ke bawah, terlihat pengejaran para anak buah geng The Sands itu, spontan tertawa: “Sekumpulan orang gila, sepertinya otak mereka bocor deh, bagaimana mungkin bisa mengejar kita?!”

Meghan pun tertawa dan menambahkan: “Biarkan saja mereka kejar, dengan nekat yang segila itu, cepat atau lambat pasti akan celaka.”

“Oh ya Nona, apakah kita akan pulang ke rumah?’ Paman Lin bertanya.

Begitu mendengarnya, Meghan pun merasa bimbang, langsung bertanya pada Robert: “Bagaimana menurutmu?”

“Langsung kembali ke Kota Jiang Cheng saja.” Robert berkata tanpa ragu.

Jika helikopter langsung kembali ke rumah Keluarga Jiang, The Sands pasti akan menyadarinya. Robert bisa saja pergi tanpa perduli dengan segalanya, tetapi malah Keluarga Jiang yang akan berhadapan dengan The Sands.

Di situasi seperti itu, mereka tidak mungkin kembali ke rumah Keluarga Jiang.

Meghan pun menyadari masalah itu, dia menatap Robert beberapa saat, lalu tersenyum dengan bangga: “Paman Lin, kembali ke Kota Jiang Cheng!”

“Baiklah.” Paman Lin menganggukkan kepala. Dia melihat Robert dengan ujung mata, sambil berseru dalam hati, pola pikir orang ini sungguh menyeluruh, pantas saja Nona Jiang begitu mementingkannya.

Kuang!!

Tetapi kini, secara tiba-tiba helikopter yang mereka tumpangi bergoyang, membuat Meghan dan Sellen kaget hingga berteriak, hingga terus memeluk lengan Robert.

Robert pun merasa sangat kesal: “Hei, Paman Lin, sebenarnya kamu bisa menerbangkan pesawat tidak sih?”

“Nona, Tuan, ada masalah!” Paman Lin berkata dengan suara berat.

“Masalah apa?” Meghan segera bertanya.

“Kebocoran bahan bakar!” Paman Lin berekspresi sangat buruk.

Wu.. wu… wu....

Baru selesai berkata, terdengar bunyi peringatan dari dalam helikopter, terlihat lambang kebocoran bahan bakar yang sangat bahaya di layar.

“Bagaimana mungkin?” Meghan berkata dengan panik.

Robert menopang dagu dan berkata: “Mungkin saja saat meninggalkan hotel tadi, tongkat dan pedang yang dilempar sekumpulan anak buah geng itu telah merusak tangki bahan bakar.”

Sellen Liu pun semakin panik: “Lalu apa yang harus dilakukan?”

“Paman Lin, apakah kamu punya cara?” Robert bertanya.

"Sudah kebocoran sangat banyak bahan bakar, dan dengan kecepatan seperti sekarang, helikopter kita tidak bisa bertahan lama, kecuali kembali ke rumah Keluarga Jiang untuk mengisi bahan bakar.” Paman Lin berkata.

Robert menggelengkan kepala: “Tidak boleh kembali ke rumah Keluarga Jiang.”

“Tetapi tidak mungkin membiarkan helikopter ini jatuh kan?” Paman Lin bertanya.

“Serahkan padaku.” Robert berbalik badan, lalu berpindah ke samping kursi pengemudi dan mengisyaratkan Paman Lin menyerahkan tempat untuknya.

Paman Lin spontan mengerutkan kening, dia tidak memiliki cara lain, kini hanya bisa mempercayakan Robert sejenak. Dia pun berdiri dan mempersilahkan Robert duduk di tempatnya.

Saat menerbangkan helikopter, Robert merasa ada yang tidak beres, karena dia sadar keseimbangan paling dasar dalam helikopter itu saja sudah tidak bisa dikendalikan.

“Sistem keseimbangan telah dirusak!” Paman Lin juga menyadari masalah itu.

Robert menganggukkan kepala, tanpa melakukan tindakan-tindakan yang tidak diperlukan, dia berusaha keras mempertahankan helikopter pada posisi seimbang.

Meskipun helikopter terus bergoyang pelan di udara, tetapi tidak terasa sedikitpun goncangan hebat, semua orang pun merasa jauh lebih nyaman.

Robert menekan sebuah tombol demi membuat konsumsi bahan bakar berada pada posisi terendah.

Gerakan itu membuat pandangan Paman Lin pada Robert berubah drastis.

Setelah itu, Robert lanjut melakukan beberapa jenis pengaturan demi membenarkan arah helikopter.

Tidak jauh di depan ada sebuah pantai dengan jumlah pengunjung yang sangat sedikit, Robert pun memutuskan untuk mendaratkan helikopter secara paksa disana.

“Kita harus segera mendarat darurat, bersiap-siaplah!” Robert berkata dengan suara keras.

Di tengah senja, dengan pemandangan yang begitu indah, helikopter mereka mendarat darurat di pantai itu dengan sangat cepat!

“Aaa!!”

“Astaga!”

Meghan dan Sellen tegang hingga tidak bisa bernafas, keduanya terus berteriak hingga mengeluarkan suara mencekik.

Sekalipun memiliki banyak pengalaman, Paman Lin pun tidak tahan menelan ludah, mempererat pegangan tangannya. Sedikit saja Robert melakukan kesalahan, sekalipun di pantai, helikopter mereka pun akan tertabrak hingga hancur dan merenggut nyawa.

Kebetulan ada sebuah pengeras suara di dalam helikopter, Robert pun mengambilnya dan mendekatkan ke mulut sembari berteriak: “Berbahaya! Cepat menghindar! Cepat menghindar!”

Meskipun jumlah pengunjung pantai itu tidak banyak, tetapi jika dihitung baik-baik, jumlahnya tetap mencapai puluhan orang.

Mendengar ada orang yang berteriak dari atas, para pengunjung yang sedang bercanda tawa pun terkejut dan lari berhamburan.

“Cepat lari!”

“Pesawat akan segera jatuh!”

“Aduh!”

Para pengunjung tidak berhenti berteriak.

Dan para pengunjung yang tidak berada pada daerah berbahaya malah mengeluarkan handphone dan mengabadikan kejadian tidak biasa itu.

Di dalam kabin pesawat, Robert mengendalikan kecepatan helikopter sebisa mungkin, dan berhasil mendaratkan helikopter dengan cukup tenang di tengah tatapan ratusan mata.

Untung saja, karena pengeras suara yang digunakan Robert, ditambah dengan pengendaliannya yang cukup baik, selain suasana heboh, kejadian itu tidak menghasilkan satupun korban luka.

Robert melompat turun dengan segera, kemudian membantu Meghan dan Sellen untuk turun juga.

Meskipun lokasi pendaratan adalah pantai, dengan teksur yang jauh lebih lembut dan kekuatan tabrakan bisa diminimalisir, tetapi tetap saja membuat orang merasa pusing dan tidak terlalu nyaman.

Meghan masih mendingan, dia pernah menaiki helikopter, maka tahu apa yang harus dilakukan. Dan Sellen yang tidak berpengalaman malah terus memegangi kepalanya, jika bukan karena Robert yang senantiasa memapahnya, mungkin saja sudah pingsan dan tergeletak.

Para pengunjung langsung mengelilingi mereka dan memotret berkali-kali, sambil terus membicarakan keempat orang.

“Semuanya mohon permisi, mohon permisi!” Paman Lin berkata dengan suara lantang.

Tetapi sekalipun berteriak sampai pita suara putus, para pengunjung tetap enggan melepasnya, masih saja bercakap-cakap membicarakan mereka.

Wu, wu, wu……

Ti, ti, ti….

Di jalan raya luar pantai, terdengar suara sirine mobil. Itu adalah The Sands yang telah berhasil mengejar mereka, 400-an mobil memenuhi jalan raya di luar pantai, dengan situasi yang sangat ricuh.

“Helikopter jatuh!”

“Mereka disana, saudaraku, maju!”

Para anak buah The Sands turun dari mobil, kembali memegangi tongkat besi dan pedang sambil menyerang ke arah mereka.

Keringat dingin terus bercucuran di badan Paman Lin, begitu banyak anggota geng, mana mungkin bisa dilawan!

Robert pun tahu, bertarung di tempat luas dan terbuka seperti itu tidaklah terlalu efektif, dan yang terpenting adalah, begitu terjadi pertarungan, dia pun tidak bisa melindungi Meghan dan Sellen lagi!

Berpikir demikian, Robert memejamkan mata, mengeluarkan dompet dari saku celana, kebetulan masih ada belasan juta uang tunai. Bersamaan dengan itu, dia pun berkata pada Meghan dan lainnya: “Ada berapa uang yang kalian bawa? Keluarkan semuanya!”

Meskipun tidak tahu untuk apa Robert meminta uang, ketiga orang tetap melakukan apa yang diperintahkan. Di saat seperti itu, mereka hanya bisa mempercayai Robert.

Total uang keempat orang berjumlah sekitar 60 juta, terasa cukup tebal dalam genggaman tangan.

Para pengunjung pun terkejut, entah apa yang akan dilakukan oleh anak muda yang memegang uang itu.

Huaa!!

Robert melempar sejumlah uang itu ke atas, dan tertiup angin pantai hingga berserakan dimana-mana.

Melihat kejadian itu, hati semua pengunjung tergerak. Mereka tidak lagi mengepungi helikopter itu, melainkan berbalik badan memungut uang, semua berebutan hingga sangat ricuh!

Robert pun menghela nafas, akhirnya terselesaikan juga, sebenarnya dia masih memiliki solusi yang lebih cepat, yaitu menghajar semua pengunjung disana.

Tetapi Robert memiliki sebuah prinsip, itu adalah jangan pernah mencelakai orang biasa. Lagipula mendaratnya helikopter secara mendadak juga telah mengejutkan para pengunjung, wajar saja jika mereka terus mengepungi dan enggan membukakan jalan.

Meghan dan kedua orang lainnya sangat kagum, terus mengacungi jempol pada Robert. Langkah yang diambil Robert sungguh cerdas, sungguh jenius.

“Cepat pergi.” Robert berkata.

Keempat orang segera menjauhi helikopter, tetapi kini jalan raya di luar pantai telah dipenuhi mobil The Sands, mereka tidak mungkin bisa keluar begitu saja.

“Alangkah bagusnya jika ada sebuah mobil.” Meghan menghela nafas.

Sellen menunjuk sebuah arah yang tidak terlalu jauh darisana: “Ada sebuah Mercedes-Benz disana!”

Meghan melihat ke arah yang ditunjuk Sellen, spontan sedikit kaget: “Benz ini…. sepertinya pernah aku lihat.”

Robert sudah berjalan mendahului mereka. Sesampainya di samping mobil, kaca jendela terbuka lebar, terlihat pasangan laki-laki dan perempuan sedang berciuman mesra di dalam mobil, dengan pakaian yang sudah tidak rapi.

Begitu melihatnya, Robert terkejut, karena dia mengenal salah satu diantaranya, itulah Christopher yang pernah menjalani perjodohan dengan Meghan sebelumnya!

Adegan mesra di tepi pantai!

Di tengah kepungan anggota The Sands, sesungguhnya, melihat kejadian itu, tetap saja bisa membantu mengurangi rasa tegang dalam hati.

Saat ini Meghan pun berjalan datang, saat melihat kejadian itu, ekspresi wajahnya berubah menjadi sangat buruk.

Karena dia tidak hanya mengenali Christopher Wang, tetapi juga perempuan itu. Itu adalah kerabatnya, salah satu anggota Keluarga Jiang, adik sepupunya,bernama Marchel Jiang!

Novel Terkait

Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu