My Tough Bodyguard - Bab 145 Aku Adalah Seorang Pemalu

Vanessa bukannya tidak ingin bicara, dia ingin bicara namun juga tidak bisa mengatakan apa-apa.

Karena ketika dia menelan arak Larva ini, suhu araknya berubah lagi.

tiba-tiba seperti larva yang meletup dibadannya, dan mulai berjalan didalam badannya, namun juga tidak melukai badan Vanessa, melainkan membawakannya sebuah rasa nikmat yang tidak bisa di ekspresikan, bagaikan gunung meletus dan juga seperti terbnag dilangit, seperti menyelam dilautan dan juga seperti berjalan diluar angkata, pikirannya terus berganti diantara imajinasi dan kenyataan, seolah adalah mimpi.

Meskipun badannya merasakan banyak rasa, namun pikirannya tetap sadar dia bisa merasakan semua yang terjadi, dia bisa melihat Veren yang bertanya dengan panik, dan bisa melihat senyuman Robert, dia juga bisa melihat ekspresi para pelanggan, namun dia tidak bisa membuka mulutnya, dia memegang gelas arak itu dan berdiri ditempat semula.

Seiring dengan arak larva yang terus merambat, Vanessa merasakan sekali demi sekali imajinasi, rasa sedih didalam hatinya juga sirna, dia merasa badannya menjadi ringan dan nyaman.

hingga setelah 3 menit Vanessa menelan arak ini, barulah dia kembali mengontrol dirinya, kali ini dia tidak lagi kabur dari tatapan Robert, melainkan menatapinya dengan tatapan terang.

"Sudah?" Robert tersenyum.

"Jalan paling panjang yang pernah aku jalani adalah trik dari kamu." Vanessa mencibir, dasar, masih bilang ini akan melepuhkan usus dan membuatnya ketakutan lumayan lama.

Namun ketika Vanessa terpikiran Robert menolah 20 juta dan memberikan arak larva ini kepada dirinya, hatinya merasa hangat, dia berpikir, meskipun ini adalah trik, dia juga bersedia untuk menjalaninya.

"Nama arak ini adalah Larva, namun aku lebih suka memanggilnya sinar kehidupan, karena arak ini bisa membuat orang melihat pemandangan paling indah didalam kehidupan dari tidak ada menjadi ada, ini adalah sebuah proses." Robert lalu memperkenalkannya lagi kepada orang-orang.

"Sinar kehidupan.....sinar kehidupan.....sinar kehidupan yang bagus!" Veren bergumam dan bergegas bertanya kepada Vanessa, "Nona Vanessa, apa rasanya kamu ketika meminum arak ini?"

Vanessa awalnya ingin mengatakan rasa yang dirasakan badannya, namun dia menahan perkataanya dan setelah berpikir sejenak, dia meluruskan, "Arak ini berharga lebih dari 20 juta."

"Lebih dari 20 juta?" mendengar perkataan ini, Veren langsung mengerti, dia bergegas melihat kearah Robert, "Tuan Robert, bukalah sebuah harga!"

"Kamu ingin membeli resep arak Larva?" kata Robert.

"Iya." Veren menganggukkan kepalanya.

"Tidak bermasalah, namun aku adalah pemalu, tidak terbiasa membuka harga sembarang, bagaimana jika kamu buka harga duluan, kita akan diskusikan jika butuh pengaturan harga, bagaimana?" kata Robert.

Veren melihatnya dan menghitung dalam hati barulah dia mengatakan sebuah nominal yang mengagetkan, "1 miliar."

Sebenarnya banyak resep cocktail yang umum, asalkan diteliti dengan serius dengan resepnya, maka sebenarnya tidaklah susah, namun masalah rasa, ini bukan sehari dua hari bisa dirasakan, meskipun Veren ingin mencobanya, dia juga tidak punya waktu dan bakat, dia adalah tipe bartender praktek, bukan bartender untuk menciptakan jenis baru.

jika ada bartender yang berhasil membuat sebuah cocktail yang terkenal, maka resepnya bisa dijual sekitar 400-600 juta, sedangkan Veren bersedia membayar 1 miliar untuk membayar resep Robert, ini sudah adalah harga tinggi.

harga 1 miliar langsung membuat para pelanggan ramai.

"Apa? 1 miliar? boss sungguh kaya!"

"Apa yang kamu tahu, asalkan membeli resep ini seharga 1 miliar dan disimpan dengan baik, dalam waktu setengah tahun pasti akan balik modal, cocktail baru seperti ini pasti akan menarik perhatian banyak pelanggan baru!"

"Sampai saat itu, bar ini akan ramai!"

"Tapi tetaplah mahal, itu 1 miliar, jika dikota kecil sudah bisa membeli sebuah rumah yang lumayan." keluh seseorang.

"Namun disini adalah Jiang Cheng, kota besar terkenal di dalam negeri, sekalipun dilihat dari seluruh dunia juga bisa masuk kedalam kota top 50 besar, 1 miliar jika berada ditengah kota bahkan toilet saja juga tidak bisa didapatkan." sindir orang lain.

Semua orang sedang berbisik, kebanyakan orang merasa tidak pantas untuk membayar uang ini, ini hanyalah sebuah resep cocktailm tidak pantas dengan uang sebanyak ini.

Namun pemikiran orang lain tidak bisa mengubah keputusan Veren, dia menunggu respon dari Robert, Robert sepertinya habis mempertimbangkan, Veren lalu berkata, "Tuan Robert, harga 1 miliar, bagaimana pertimbanganmu?"

"Tidak boleh, harga ini terlalu rendah." Robert mengelengkan kepalanya.

"Lalu berapa banyak yang kamu inginkan?" tanya Veren.

"2 miliar!" perkataan Robert mengagetkan orang lain.

"2 miliar? Tuan Robert, harga kamu ini sedikit berlebihan, kamu yang salah bilang atau saya yang salah dengar?" ekspresi Veren jelas tidak baik.

"Sama sekali tidak berlebihan, kamu juga tidak salah dengar, memang 2 miliar." kata Robert.

Mendengar harga ini, Veren sedikit pusing, bukankah tadi Robert bilang, dia pemalu dan tidak terbiasa sembarangan membuka harga sembarangan?

Dasar keparat!

Kamu pemalu dan tidak terbiasa membuka harga sembarangan, lalu apa-apaan dengan membuka harga 2 miliar ini?

Meskipun adalah Veren, saat ini dia juga hampir tidak tahan untuk berkata kasar, Robert ini sungguh licik sekali, jika digantikan dengan orang lain, meskipun tidak puas dengan harga ini palingan juga menambah 200-400 juta saja.

Robert malah mengali lipat, mana ada yang seperti dia! sungguh keterlaluan!

harga 2 miliar mengundang perbincangan ramai para pelanggan.

"2 miliar, aku tidak salah dengar?"

"Sebuah resep cocktail, dia meminta 2 miliar, Tuan Robert memikirkan uang hingga gila, kak Veren kagum denganmu, barulah memberikanmu harga 1 miliar, kamu jangan tidak tahu diri."

"Meskipun kamu membantu bantuan besar kepada bar, kami para pelanggan lama sangatlah berterima kasih kepadamu, tapi kamu sembarangan buka harga, ini sungguh keterlaluan."

semua orang terus berdiskusi, semuanya mengatakan ketidakpuasan terhadap harga yang dibuka Robert.

Robert juga mendengar kata-kata ini, dia lalu mencibir, keterlaluan? apakah dia keterlaluan?

Arak Larva ini, waktu itu dia berada diluar negeri dan disiksa oleh Virus S hingga sekarat, dia memproduksinya dan bisa meredakan kesakitannya, dan berkata arak Larva ini, menemaninya banyak malam yang menyiksa.

Jika Veren benar-benar berniat, dia bisa menicipi arak Larva ini, dan dia kan mengerti bahwa 2 miliar ini tidaklah rugi!

Arak yang benar-benar bisa mengobati luka dalam hati, asalkan terkenal, itu pasti akan menarik banyak pelanggan setia, bahkan Mystic Bar juga bisa berganti nama menjadi Larva Bar.

Jika mengatakan keterlaluan, apakah Veren tidak keterlaluan?

Robert membantu bar mengatasi masalah sebesar ini, namun dia tidak mengatakan terima kasih sama sekali, dan hanya membuat sebuah arak Mystic dan itu hanya level murahan.

Mungkin ini hanya berfungsi jika bertemu orang yang berbudaya, tapi bagi Robert, siapakah dia, dia sudah tidak mempedulikam beginian, lagi pula dia juga tiadk mempunyai perasaan dengan Veren.

2 miliar sebenarnya juga terlalu baik terhadap Veren.

Melihat Veren yang masih mempertimbangkan, Robert tersenyum, "Jika merasa harganya tinggi, sudahlah kalau begitu." Dia menarik Vanessa dan akan pergi.

"Tunggu sebentar!" melihat Robert yng akan pergi, Veren panik, dia belum selesai mempertimbangkannya, namun setelah Robert pergi, dia lalu panik, saat ini, dia tahu arak ini harus dibeli!

"yasudah 2 miliar! Beli!" kata Veren.

"Bagus." Robert memberikan ibu jari kepadanya, dia lalu meminta kertas dan pulpen lalu menulis resepnya.

Setelah selesai dia memberikan resep kepada Veren, "Dibawah resep ada nomor panggilanku, jika ada yang tidak mengerti silakan hubungi aku kapan saja."

"Apakah ini termasuk pelayanan setelah menjual barang?" kata Veren.

"Kamu boleh mengartikannya seperti itu." kata Robert sambil tersenyum,.

Setelah mengeluarkan cek dari tasnya, veren berpikir sejenak, dia lalu menulis sebuah nominal dan merobeknya kepada Robert, Robert menerimanya dan kaget, "Mengapa ini 2 miliar 400 juta?"

"Aku tahu arak ini punya makna khusus terhadapmu, kamu bisa menjualnya kepadaku dan masih punya pelayanan setelah menjualnya, aku tidak boleh merugikanmu, aku punya firasat, bar aku ini akan mengalami perubahan besar karena arakmu ini." kata Veren.

"Firasatmu akan menjadi kenyataan." kata Robert sambil mengangukkan kepalanya.

"Semoga seperti katamu." Veren tersenyum.

Setelah mengantarkan Robert dan Vanessa kedepan pintu bar, barulah Veren berkata, "Atau tidak, temani kakak minum lagi?"

"Tidak, aku masih harus bekerja besok." kata Robert sambil tertawa.

"Baiklah kalau begitu, kakak tidak menyuruhmu tinggal lagi, ingatlah untuk sering datang kemari." Veren mengedipkan matanya kepada Robert.

Vanessa yang berada disampingnya berubah menjadi marah, ini membuat Veren tersenyum, "Pacarmu cemburu, sudahlah, kakak tidak mengantarkanmulagi, aku ingin segera meneliti arak Larva."

Vanessa ingin sekali bilang dia bukanlah pacar Robert, namun Veren pergi dengan cepat, dia hanya bisa menelan katanya kedalam perutnya.

Setelah pergi ke bank terdekat dan menguangkan ceknya, dan melihat uang 2,4 miliar yang masuk kedalam rekeningnya, barulah Robert terlihat puas.

Meskipun dia tidak tega menjual arak Larva, namun selama 3 tahun virus s menyerangnya, bakatnya juga terungkap, dia menciptakan banyak cocktail, dan tidak kalah juga dengan arak Larvam oleh karena itu dia tidaklah sakit hati.

"Robert, terima kasih malam ini." kata Vanessa berbisik.

Robert tercengang, dia lalu berkata, "Lihat kamu ini, kamu dibully, apakah aku akan tinggal diam saja? itu keterlaluan."

Setelah terhenti sejenak, Robert bertanya, "Apakah suasana hatimu sudah membaik? jika masih belum puas, aku akan kembali menghajar Marco lagi."

"Eh, jangan." Vanessa bergegas menghalangi pemikiran gilanya ini, dia lalu berkata, "Sudah cukup, suasana hatiku sudah membaik, ok?"

Dia melihat jam dan berkata, "Robert, sudah tidak pagi lagi, aku pulang duluan."

"Aku akan mengantarkanmu." kata Robert, malam ini membuat Vanessa ketakutan, mana boleh membiarkannya pualng sendiri lagi.

vanessa tercengang sejenak, "Sudah 9:30, hanya tersisa bus terakhir saja, jika kamu mengantarkanku pulang, nanti tidak ada bus lagi, jika kamu pulang naik taksi, itu sungguh tidak bagus."

"bus? apa itu? mengapa kita harus naik bus?"

Robert sambil berkata dan mengeluarkan sebuah kunci mobil, dia menekan tombol diatasnya dan mematikan alarm.

Di, Di!

Mobil Mercedez Benz dengan aksesoris paling bagus disamping Vanessa berbunyi.

Novel Terkait

Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu