My Tough Bodyguard - Bab 259 Volkswagen gila

“Begini tuan, aku adalah manager pusat perbelanjaan Family Mart. Barusan terjadi sesuatu dengan pemilik ponsel ini.” Managernya tidak tahu harus memulai dari mana.

“Apa yang terjadi?” tanya Robert tajam.

“Nona ini, ketika lagi belanja tadi, di...dibawa pergi oleh seorang orang tua.” Manager menghentikan omongannya sebentar : “Ponselnya pas jatuh di lantai lalu kami ambil, tapi ponselnya terkunci tidak bisa dibuka, karena itu tidak bisa segera menghubungi keluarga nona ini. Tapi, kami sudah melaporkan pada polisi. Dan kebetulan, anda menghubunginya.”

“Dibawa pergi oleh seorang orang tua?” Robert menekankan kata ini.

“Iya.”

Manager melihat kamera pengawas lagi, segera berkata : “Menurut laporan dari pengunjung yang ada di lokasi, dan video rekaman pusat perbelanjaan, analisa awal kami, nona ini pingsan setelah dipukul belakang lehernya oleh orang tua itu dan baru dibawa paksa.”

“Tuan, maaf anda dan nona ini, hubungannya apa?” manager bertanya.

Namun Robert sudah tidak bisa menjawab lagi, setelah menutup ponselnya, tiba-tiba berdiri dari tempat duduknya.

Sendy bisa melihat perubahan raut wajah Robert, segera bertanya : “Bos, ada apa?”

“Kakak ipar, apa yang terjadi?” tanya Tony juga.

“Manager Liu diculik orang.” jawab Robert dengan berat.

“Apa?!”

Sendy tidak ada reaksi apapun, tapi Tony dan satpam lain seketika tidak bisa duduk diam, Sellen adalah kekasih hati bagi mereka semua.

Dulu Alice dan Candy juga, namun yang pertama menjadi calon istri Robert, yang kedua hilang mendadak, CFO pendahulu CFO Bai bagian departemen keuangan juga sudah melepaskan jabatannya setengah bulan yang lalu, di perusahaan hanya tersisa Sellen yang masih single, sekarang malah diculik orang? Sungguh keterlaluan!

“Apa ada petunjuk? Sudah lapor ke polisi?” tanya Tony cepat.

“Masih belum pasti, tapi aku bisa melacaknya.” Robert melihat Tony : “Kamu bawa mobil? Beri kuncinya padaku.”

Tony dengan cepat mengeluarkan kuncinya.

“Siap dengan pencabutan surat izin mengemudi.” Setelah mengatakan ini, Robert dengan cemas keluar dari restoran.

Ngung!

Sebuah Volkswagen dengan injakan gas dalam-dalam, sepanjang jalan melampaui jumlah mobil yang tak terhitung.

“Astaga, siapa ini!”

“Sebuah Volkswagen jelek, berani-beraninya melampaui mobilku?”

“Persetan, lampu merah juga berani dilanggar, membuatku takut saja, apa polantas juga tidak menindaknya?”

Pemilik mobil dan pejalan kaki pada marah-marah.

Pas puncak waktunya pada pulang kerja, mobil Volkswagen biasa ini malah di kendarai di area kota dengan kecepatan tinggi dan pertaruhan nyawa.

Tim polantas kota.

“Kapten, ada orang mengebut mobil di area kota! Dengan kecepatan hingga 300 km per jam!” Setelah tim polantas mendapat laporan, dengan segera melakukan pengecekan kamera pengawas. Ketika mendapatkan kebenarannya dengan segera melaporkan pada atasan.

Kapten polantas mengernyitkan dahi.

Jiang Cheng adalah sebuah kota perdagangan, hingga banyak sekali orang kaya generasi kedua, kelompok ini punya kelemahan yang sama, yaitu suka mengeluarkan uang semaunya tanpa terkendali dan tidak menganggap penting nyawa sendiri.

Dan ciri khas utama mereka adalah balap mobil di malam hari.

Sering pada dini hari, di ruas jalan raya kota terdengar suara gemuruh mesin mobil.

Sebagai seorang kapten tim polantas, mengenai hal demikian sudah tidak aneh lagi.

Tidak mampu mengurusnya, anak orang kaya ini satu demi satu punya beking yang kuat, satu demi satu lebih banyak uangnya, dan sama sekali tidak takut akan masalah.

Paling-paling hanya ditahan beberapa hari saja, lalu bebas dengan jaminan, setelah keluar gembar-gembor dengan sombong, dan mengatakan ‘aku sudah pernah ke penjara’, minum arak lalu mulai balap lagi, berulang terus tiada henti.

Kadang dari pusat ada yang datang untuk pemeriksaan, maka akan diperiksa lebih ketat, bahkan kapten polantas masih akan mengingatkan mereka, meminta agar tenang sedikit, jika benar-benar sudah tidak bisa diperingati, akan menangkap beberapa orang yang punya kasus khusus, hanya untuk sekedar formalitas saja.

Dalam kondisi seperti ini, kelompok balap mobil yang kaya malah akan menjadi teman dengan pihak polantas, dan bekerja sama.

Akibatnya terbentuk sebuah hukum yang tidak tertulis, balap mobil di malam hari, boleh, tapi harus setelah jam satu dini hari, lalu sebelum jam empat subuh harus diakhiri.

Dalam waktu tiga jam ini, balap mobil diam-diam disetujui, asalkan jangan terlalu keterlaluan, polantas tidak akan peduli.

Kelompok balap mobil ini senantiasa mematuhi aturan tersebut, semua sepakat dengan waktu balap setelah jam satu dini hari. Kecuali benar-benar tidak bisa menahan, mereka akan balap di pinggir kota.

Oleh sebab itu, ketika kapten polantas mendengar ada yang mengebut, dia ada sedikit bingung, melihat waktu masih belum sampai jam delapan malam.

“Dasar anak kurang ajar, apa yang mereka lakukan?”

Kapten polantas mendengus : “Siapa? Mengendarai mobil apa?” Karena sering berurusan dengan mereka dalam waktu jangka panjang, dia sudah mengetahui seluk-beluk orang-orang tersebut.

“Masih belum jelas, mengendarai sebuah Volkswagen, pemilik mobil ini seorang pemuda bernama Tony, umur tiga puluh dua tahun, kapten satpam di perusahaan besar Mo. Tapi malam ini bukan Tony yang membawa mobil. “ petugas polantas menjelaskan.

“Volkswagen?” Kapten polantas melongo, merk mobil ini masih bisa ngebut di area kota? Dengan kecepatan 300 kilometer per jam?

Petugas polantas juga bisa melihat kebingungan kapten, dengan senyum kecut : “Awalnya kami juga tidak percaya... ... Kapten, ada baiknya anda melihat sendiri.”

Berjalan ke depan monitor kamera pengawas, Kapten dengan wajah serius melihat video rekaman, sebuah Volkswagen dengan gila-gilaan melampaui mobil lain dan menerobosi lampu merah, setiap jalan yang dilewati menyebabkan terjadinya kemacetan dan lalu lintas di kota menjadi kacau.

“Temukan siapa pengemudinya, dan hubungi pemilik mobil juga.” perintah Kapten sambil memicingkan matanya.

“Sudah dihubungi, pemilik mobil bilang, mobilnya barusan dicuri, dia juga tidak tahu masalahnya.” Seorang petugas lain melaporkan.

“Dicuri? Pencuri mana yang mencuri mobil, masih begitu berani sombong? Apa buru-buru untuk pergi reinkarnasi?” dengus Kapten sambil menunjuk ke layar monitor.

“Lapor, melalui kamera pengawas, sudah mencetak keluar foto figur pengemudi.” lapor petugas satu lagi sambil menunjuk monitor.

Petugas polantas satu persatu melihat ke layar, ingin melihat siapa gerangan yang tidak sayang dengan nyawanya, di jam segini berani mengendarai sebuah Volkswagen di area kota dengan kecepatan 300 kilometer per jam.

Wajah Robert , diperbesar oleh petugas di layar monitor.

Kapten juga melihat ke layar, tidak melihat maka tidak akan kaget, sekali lihat membuatnya terkejut, dan melonjak dari kursinya : “Dia?”

Meskipun belum pernah berurusan dengan Robert, namun dia mengenal Robert, tahu orang ini cuma dalam waktu dua bulan ini, yang membuat jungkir balik kota Jiang Cheng, sekarang menjadi menantu keluarga Mo, lebih hebat dibandingkan dengan anak orang kaya lainnya.

Yang paling utama, dia tahu dia tidak bisa mengusik Robert, jika dalam hal ini dia membuat marah Robert, andaikata nanti Robert membuat perhitungan dengannya, bagaimana?

“Pergi cegat dia.”

“Benar-benar tidak ingin hidup lagi, harus bisa mencegatnya!”

“Benar, tangkap dan bawa ke kantor polisi, harus di kasih pelajaran!”

Para petugas polantas siap untuk melancarkan aksi.

“Sebentar!”

Tiba-tiba Kapten mulai bicara, sambil mengayunkan tangan memberi isyarat agar para petugas tidak bertindak gegabah dulu.

Lalu, dia berjalan ke ruang utama, kembali ke ruang kantornya sendiri, berpikir sejenak, lalu menghubungi telepon bagian penyelidikan Maggie. Dia ingat, Maggie dan Robert punya hubungan sahabat yang lumayan akrab.

Tut tut, terhubung.

“Kapten Li, tumben ada waktu menelepon aku?” tanya Maggie.

“Kapten Fang, teman kamu itu telah menyusahkan aku.” Kapten Li menceritakan masalah Robert yang ngebut dan menerobosi lampu merah.

“Masih ada hal seperti itu?” Seketika Maggie menjadi pening setelah mendengarnya : “Tapi, Kapten Li, masalah ini tidak ada gunanya kamu bicara denganku, harus bisa mencegatnya, jika tidak akan terjadi dampak yang sangat buruk!”

“Aku tidak memikirkan sampai di situ, kamu dan Robert kan teman ... ...” tawa Kapten Li.

“Kapten Li!” Maggie dengan serius berkata : “Kita adalah polisi yang mengabdi pada rakyat! Robert memang temanku, tapi dia sudah melanggar hukum, pantas untuk menangkapnya! Jika aku sebagai kamu, aku pasti tidak akan mempertimbangkan faktor ini!”

“Benar yang dikatakan Kapten Fang.” kata Kapten Li sambil menyeka keringat.

Setelah telepon ditutup, Kapten Li tidak mengikuti kata Maggie untuk mencegat Robert, malah dia meminta petugasnya untuk tidak bertindak.

Para petugas semua bingung, tidak mengerti mengapa Kapten tidak bersedia beraksi, biarpun Robert sudah mengacau di kota.

Hanya Kapten yang memperlihatkan senyum cerdik sambil menghisap rokoknya, dia tidak bodoh, relasi Robert bukan hanya Maggie saja, kalau saja benar dia mendatangkan masalah bagi Robert, apakah dia bisa mempertahankan jabatannya, belum tentu.

.......

Area kota.

Mobil Volkswagen masih dengan gilanya melampaui mobil-mobil.

Tindakan Robert menarik perhatian kelompok balap mobil dan mengikutinya sepanjang jalan.

Jalan yang dilewati mobil Volkswagen ini langsung menjadi macet.

Sepanjang jalan berbagai macam bunyi klakson terdengar di telinga, banyak sopir yang langsung membuka kaca jendela mobil, dan mengumpat marah, namun sayang yang terlihat hanya lampu belakang.

“Volkswagen bisa sehebat itu?”

“Sampai Lamborghini aku yang seharga enam miliar, tidak bisa mengejar sebuah Volkswagen?”

“Sudah kuingat tipenya, nanti akan kubeli satu, persetan, lihat saja nanti siapa yang sanggup menandingi aku.”

Kelompok balap mobil yang mengikuti dari belakang satu persatu berbisik sendiri.

Di dalam mobil Volkswagen.

Robert dengan wajah serius, dia juga tidak ingin sesuka hati begini, namun kecepatan pergerakan Sellen sangat cepat, ada sedikit tidak masuk akal.

Jika benar sesuai dengan yang diceritakan manager pusat perbelanjaan, seorang ‘orang tua’ yang membawa pergi Sellen, jika tidak dalam keadaan membawa mobil, maka kecepatan pergerakan seperti ini sangat mengejutkan orang.

Untungnya dia mengendara dengan cepat, meskipun pihak lain tetap masih bergerak, namun jarak kedua pihak makin lama makin dekat.

Melihat sebentar ke peta, pihak lain bergerak maju ke arah pinggiran kota, dengan mempertahankan kecepatan seperti ini seharusnya tidak akan ketinggalan jejak.

“Laba-laba Merah, apa sudah dapat.” Robert sambil menyetir, memegang ponsel dan mengirim pesan suara pada Laba-laba Merah.

“Sudah, aku menyerbu masuk ke sistem Skynet kota Jiang Cheng, kira-kira jarak sejauh 10 mil dari posisi depan kamu, ada seorang nenek tua yang memanggul seorang gadis muda belia, sedang berlari dengan kecepatan tinggi. Menurut foto yang kamu berikan, benar adalah Sellen.” balas Laba-laba Merah dengan pesan ketikan.

“Selain itu, nenek tua ini bukan orang biasa.” tambah Laba-laba Merah, untuk mengingatkan Robert.

Seorang pria dengan tenaga dan badan yang kuat, memanggul seorang wanita dengan berat hampir lima puluh kilogram dan berlari yang kencang, masih masuk akal.

Tapi ini seorang nenek tua yang berumur delapan puluh, masih bisa melakukan ini, apalagi berlari terus hampir satu jam, kecepatan juga tidak melambat, maka ini ada sedikit aneh.

“Oke, aku mengerti.” Robert mengiyakan dan menaruh ponselnya.

Kring kring kring!

Baru saja menaruh ponselnya, ada lagi panggilan masuk dari Maggie.

“Robert, apa yang kamu lakukan! Tadi sore baru keluar dari kantor polisi. Baru berapa jam sudah membuat keributan lagi! Kamu sudah gila! Apa kamu pikir aku tidak akan menangkap kamu, benar begitu?!!” Maggie hampir meraung marah.

“Maaf, lagi mendesak, ini mengenai hidup mati seseorang, menyelamatkan orang lebih penting.” Selesai bicara, Robert memutuskan panggilan telepon.

“Dasar! Berani menutup teleponku!”

Mendengar panggilan telepon dalam keadaan sibuk, membuat Maggie kesal setengah mati.

Novel Terkait

My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu