My Tough Bodyguard - Bab 294 70 Persen?

"Kamu bisa membongkar bom?" Maggie Fang terkejut.

"Tidak bisa." Robert Qiu menggelengkan kepala dan menjawab dengan sejujurnya.

Maggie Fang tersentak, "Tidak bisa? Kalau begitu kamu masih mau membantuku membongkar bom?"

Robert Qiu sudah mengeluarkan gunting dari kotak peralatan lalu berkata ringan, "Asal saja. Tenang, aku akan sangat tenang. Tidak akan merasa takut."

"Robert, kamu pergi!" Maggie Fang dibuat kaget oleh perkataan Robert Qiu dan berkata dengan marah.

"Kamu harus percaya padaku, Maggie." Robert Qiu berkata dengan tulus.

"Kamu tidak bisa membongkar bom, malah mau menggunting tali. Bukankah itu sedang mencelakaiku?" Maggie Fang terbelalak.

Meskipun Maggie Fang tidak kenal dengan bom, tapi dia melihat banyak film dan drama mengenai bom, contohnya "The Hurt Locker", juga manga Jepang yang sangat terkenal "Detective Conan".

Jadi, Maggie Fang sangat jelas. Begitu ada satu kabel yang salah digunting, maka akan karena sistem yang salah, menyebabkan bom meledak.

"Tidak apa. Sudah tidak ada cara lain lagi. Kalau dibiarkan begitu saja, begitu waktunya tiba, kamu juga akan mati. Yang jelas bagaimanapun tetap akan mati, kenapa tidak berusaha?" Robert Qiu bertanya.

Maggie Fang sangat terharu. Tapi dia tahu, cara terbaik sekarang adalah Robert Qiu pergi dari sini, jadi dia berkata, "Robert, kamu bisa tidak usah mati. Anggap saja berpikir untuk Alice. Cepat pergi dari sini!"

"Kalau Alice ada di sini, dia pasti akan setuju aku untuk menyelamatkan orang." Robert Qiu berkata dengan sangat mantap, "Kalau aku pergi, siapa yang akan membantumu? Timer terus berbunyi, hatimu pasti takut 'kan?"

Hati Maggie Fang tersentak dan dia memandang Robert Qiu dengan tatapan tidak percaya. Sudah sampai saat ini, tapi Robert Qiu masih memikirkan perasaannya? Kenapa berbeda dengan yang Robert Qiu yang dia kenal?

Apa dia yang kurang mengerti Robert Qiu? Maggie Fang tanpa bisa ditahan menjadi bingung.

"Tenang saja, aku tidak akan asal gunting kok." Robert Qiu menenangkan.

Melihat wajah Robert Qiu yang penuh percaya diri itu, juga gunting yang bergoyang-goyang, Maggie Fang benar-benar ingin menangis. Tapi keadaan sekarang ini, dia tidak mungkin menolak juga.

Maggie Fang hanya bisa dengan perasaan rumit, menarik napas lalu berkata dengan suara bergetar, "Kalau begitu gunting saja. Aku dengar kalau salah gunting, akan ada bunyi peringatan. Dengan kemampuanmu, pasti masih bisa kabur. Begitu ada masalah, kamu jangan marah dan jangan mempedulikanku lagi."

"Iya, iya, dasar cerewet." Robert Qiu tersenyum.

"Robert, jujur saja. Kamu bisa datang menyelamatkanku, aku sangat senang." Maggie Fang berkata dengan tulus.

"Polisi Fang, masih ada aku nih. Aku juga datang, kamu senang tidak?" Sendy yang ada di samping tiba-tiba bicara di waktu yang tidak tepat.

Melihat Sendy, Maggie Fang langsung tidak ada perasaan senang. Setelah mereka bergabung dengan Mad knife gang, pihak polisi tidak pernah beristirahat. Maggie Fang juga karena itu, terus lembur berhari-hari. Semua itu untuk mencegah pergerakan massal underworld Kota Jiang Cheng.

Sekarang melihat Sendy, Maggie Fang ingin langsung menangkapnya. Tapi memikirkan keadaannya sekarang, belum pasti apakah bisa hidup atau tidak, tanpa sadar dia tersenyum pahit.

"Robert, bukankah kamu bilang tidak ada hubungan dengan Sendy. Sekarang bagaimana kamu menjelaskan ini?" mata Maggie Fang beralih pada Robert Qiu. Bicara sampai ini, mengalihkan perhatian dan melepaskan kekhawatiran.

"Dia membantu Mad knife gang, tidak ada hubungannya denganku." Robert Qiu segera melepaskan diri dan mengangkat bahu, "Tapi dia sangat baik, begitu mendengar ada polisi wanita yang diculik, dia langsung datang kee sini. Siapa tahu polisi wanita ini tidak akan menangkapnya karena dia sudah membantu?"

"Iya, iya, itulah maksudku." Sendy juga ikut tersenyum.

"Pikiranmu bagus juga. Kalau tidak mau ditangkap olehku, maka jangan melakukan kejahatan." Maggie Fang mendengus, dia sendiri juga tanpa bisa ditahan tersenyum. Ketakutan dalam hati berkurang lumayan banyak.

"Aku tidak melakukan kejahatan. Hal ini, aku bisa bersumpah dengan hati nuraniku." Sendy berkata sambil memegang dadanya sendiri.

"Apaan, memangnya kamu punya hati nurani?" Robert Qiu memutar bola mata.

Melihat suasana lumayan baik, kekhawatiran Maggie Fang juga pelan-pelan menghilang. Robert Qiu benar-benar sudah akan membongkar bom dan sekali lagi menegaskan, "Maggie, aku berkata dulu padamu. Aku benar-benar tidak bisa membongkar bom."

Melihat wajah Maggie Fang yang deg-degan hingga mau menangis itu, Robert Qiu tersenyum. Polisi wanita yang biasanya tidak takut apapun, ketika berada di ambang kematian, ternyata tidak ada bedanya juga dengan gadis biasa.

"Tapi——"

Robert Qiu memutar pembicaraan dan tidak berencana menjahilinya lagi, "Aku punya teman yang ahli di bidang pembongkaran bom dan akan melalui telepon, langsung membongkar bom di sini. Seharusnya tidak akan ada masalah."

"Benarkah?" Maggie Fang bertanya dengan terkejut.

"Tentu saja." sambil berkata, Robert Qiu mengeluarkan ponsel, membuka kontak lalu mencari nomor Smith.

Video call.

Tut, tut, tut. Tersambung.

Seorang pria yang memakai baju tentara Amerika terihat di layar. Sekitar umur 35-an, kelihatannya sangat hebat, dan membuat orang merasa tenang melihatnya.

Tentara itu duduk di kursi rapat. Di belakangnya, ada banyak orang berlalu lalang. Sedangkan di dinding ada banyak kalkulator besar.

Orang yang suka menonton film Hollywood, pasti kenal dengan tempat itu——Gedung Pentagon.

Tentara itu tersenyum lalu berkata, "Hai Wind, kenapa ada waktu telepon denganku?"

"Smith, aku bertemu dengan masalah dan membutuhkan bantuanmu." Robert Qiu berkata terus terang.

"Dengan senang hati." Smith tersenyum lagi.

Satu tahun yang lalu, Robert Qiu dan timnya merencanakan sebuah hal besar. Selain meledakkan gedung putih, juga menculik presiden.

Masalah ini, menimbulkan kegemparan di dunia internasional. Amerika karena itu merasa malu, ditertawakan orang lain, dikatakan 'apanya yang negara terkuat di dunia', dsbnya.

Meskipun Robert Qiu membuat Amerika malu, tapi Amerika seperti tidak peduli. Saat suatu keberadaan sudah terlalu kuat, maka tidak akan terlalu memperhatikan komentar dunia luar lagi.

Pemerintah Amerika menyukai kemampuan Robert Qiu. Presidennya bahkan tidak memperhitungkan kejadian sebelumnya, dan berkali-kali mendatangi Robert Qiu untuk memintanya juga timnya agar bekerja sama dengan Amerika.

Bekerja sama dengan Amerika memiliki banyak keuntungan, salah satunya adalah Amerika bisa menggunakan banyak sumber untuk membuat Robert Qiu dan timnya menjadi terkenal.

Artinya juga, Robert Qiu bisa dalam waktu tiga tahun saja menjadi dewa terlarang, selain kemampuannya, juga karena ada pemerintah Amerika yang diam-diam membantu.

Setelah Robert Qiu menjadi Wind Stalker, maka keuntungannya ada hubungan dengan Amerika. Daerah terlarang Wind Stalker juga terletak di New York, Amerika.

Di bawah prinsip tidak mempengaruhi daerah terlarang Wind Stalker, di saat perlu, Wind Stalker harus mengerjakan suatu hal bagi Amerika. Ini adalah yang Robert Qiu harus lakukan dalam kerjasama dengan Amerika.

Hal baik seperti ini, setelah Robert Qiu berdiskusi dengan rekan Pasukan Binatang Buas, dia menyetujuinya.

Robert Qiu dan Amerika, bisa dibilang memiliki hubungan yang cukup baik. Karena mereka berdua memiliki hubungan kerjasama, jadi sikap tentara Amerika tehadap Robert Qiu sangat baik.

Sekarang yang sedang menelpon dengan Robert Qiu adalah Smith, seorang prajurit Amerika, bersamaan juga merupakan jendral yang sangat mengerti mengenai bom. Dia yang memimpin tim pembongkaran bom Amerika.

Robert Qiu mengunci layar agar tetap di posisi yang sama, lalu mengarahkan ke atas tubuh Maggie Fang, "Smith, coba pikirkan cara membongkar bom ini."

Wajah Smith suram lalu segera berkata, "Wind tercinta, beri aku 5 menit."

Selesai berkata, dia mengambil ponsel di atas meja, lalu menelpon sebuah nomor, "Aku beri 3 menit, segera muncul di hadapanku."

Sangat cepat, seorang pria kuat dengan pakaian tentara datang dan berdiri tegak, "Lapor jenderal, aku tiba!"

"John, kamu adalah ahli di bidang ini, coba kamu lihat itu." Smith menunjuk layar. Video call dengan Robert, sudah berganti dari layar ponsel ke layar besar, banyak orang yang melihat hal itu.

Meskipun Smith mengenal bom, tapi bagaimanapun dia adalah mayor jenderal. Perhatiannya sekarang lebih banyak berada di tempat lain.

Seorang yang profesional, kalau bukan setiap hari latihan, setiap saat latihan, pasti akan mudah melupakannya, bahkan tidak dapat mengikuti perkembangan zaman.

Kalau ini bom biasa, mungkin Smith bisa mencoba, iseng-iseng saja.

Tapi kali ini adalah Wind Stalker. Tidak boleh ada kesalahan sedikitpun. Kalau sampai ada yang salah dan membuat Wind Stalker marah, maka dia tidak bisa menanggung akibatnya.

Selain itu, Smith juga dapat melihatnya, bom ini, sistemnya sangat rumit, kelas pembuatannya juga sangatlah tinggi.

Bahkan jika ini adalah masa dimana dia sedang jago-jagonya dan menghadapi langsung di tempat kejadian, dia tidak percaya diri mampu membongkar bom itu, apalagi sekarang, hanya dari layar saja.

Jadi, dia hanya bisa memanggil bawahannya kemari. Orang yang juga adalah ketua John yang paling hebat kemampuannya dalam tim pembongkaran bom.

Mendengar perintah atasan, John menengadahkan kepala dan langsung melihat struktur bom. Sambil mengelus dagu, dia berkata, "Biar aku lihat semuanya dulu, tolong geser ke kiri."

Kamera bergeser sedikit ke kiri.

Selanjutnya, di bawah permintaan John, kamera bergeser lagi ke kiri. Setelah menghabiskan waktu selama beberapa menit, John akhirnya memahami lalu berkata, "Presentase bisa terbongkar adalah 70 persen. Buat saja persiapan mental."

"70 persen?"

Robert Qiu mengangguk sedikit, sudah termasuk lumayan, "Ok, aku akan mendengar perintahmu. Ayo mulai."

Maggie Fang mengerti bahasa Inggris. Saat mendengar hanya ada 70 persen berhasil, Maggie Fang dibuat ketakutan dan segera berkata, "Tidak bisa. Keberhasilan serendah itu, bagaimana bisa menggunting kabel!"

"Sekarang setidaknya ada 70 persen. Tapi kalau tidak memotong, maka akan menjadi nol persen."

Robert Qiu menunjuk timer, "Coba lihat, hanya tersisa setengah jam. Kalau salah menggunting akan langsung mati. Tapi kalau tidak menggunting, setengah jam kemudian, kamu tetap akan mati."

"Robert, kamu jangan katakan lagi. Aku sangat takut ..." Maggie Fang sudah mau menangis.

Robert Qiu menghela napas, "70 persen, dan masa hidup setengah jam. Kamu buat pilihan."

Maggie Fang ragu sangat lama, akhirnya mengangguk sambil menangis, "... kalau menyadari ada yang salah, jangan pedulikan aku. Segera lari keluar, ya?"

Robert Qiu tersenyum namun tidak menjawab pertanyaan itu, melainkan berkata pada John, "Silakan dimulai."

"Potong dulu tali kuning. Yang atas itu. Sudah menemukannya?" kata John.

"Sudah." Robert Qiu menjawab.

Krak.

Gunting menggunting tali kuning dengan cepat.

Dalam proses menggungting kabel, mata Maggie Fang terpejam kuat, sama sekali tidak berani melihat.

"Lihat 'kan. Sudah kubilang tidak ada masalah." Robert Qiu tersenyum lebar pada Maggie Fang.

Maggie Fang membuka mata. Setelah merasa dirinya masih hidup, dia menghela napas lalu berkata sambil tersenyum paksa, "Untung saja ..."

Tit tit tit tit!!!

Belum selesai berkata, bunyi peringatan di bom tiba-tiba berbunyi dengan cepat!!

Novel Terkait

Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu