My Tough Bodyguard - Bab 166 Apakah Kamu Tidak Merasa Bersalah Dengan Hati Nuranimu?

"Karena biaya hak paten."

Maria menahan suaranya, seolah takut orang lain mendengarnya.

"Paten?"Robert terlihat kaget.

"Tuan Robert, bukannya aku sudah bilang kekamu sebelumnya? Vanessa adalah orang yang paling hebat yang pernah aku temui, dia berada di jabatan saat ini benar-benar menyia-yiakan bakat." kata Maria.

"Oh? mengapa?" Robert terlihat tertarik.

"Kehebatan Vanessa adalah dibidang pengembangan."

"Kabarnya, ketika Vanessa baru saja datang ke kantor, perusahaan kami sudah hampir bangkrut, Vanessa lah yang memberikan saran dan rencana barulah membuat perusahaan kami bangkit kembali."

"Waktu itu Drake masih bukan supervisor, dia hanya adalah ketua grup kecil saja, orang ini sungguh tidak tahu malu, dia mengatakan ide yang dikeluarkan oleh Vanessa sebagai ide yang dia pikirkan sendiri, oleh karena itu, dia juga dinaikkan menjadi supervisor."

Robert mengerutkan keningnya, "Apakah atasan perusahaan kalian tidak mempedulikannya?"

"Duh. Jika perusahaan kami mau mengurus hal seperti ini, Vanessa juga tidak akan seperti begini sekarang." Maria berbisik, "Tuan Robert, aku beritahu kamu seperti begini, atasan perusahaan sebenarnya mengetahui hal ini, tapi mereka semua pura-pura tidak tahu, alasannya sederhana, Drake adalah keponakan dari salah satu atasan perusahaan!"

Robert sadar, pantas saja seorang supervisor kecil berani begitu sombong, ternyata ada hubungan ini disini.

"Drake datang ke perusahaan adalah untuk terlihat hebat, dia masih sedang bingung tidak bisa menemukan kesempatan, jasa dari Vanessa lalu direbut oleh Drake yang tidak tahu malu ini, Vanessa tidak mempunyai identitas ataupun latar belakang kuat, dia tidak bisa melawan mereka." kata Maria.

"Meskipun Vanessa memberi saran dan rencana, dan membantu perusahaan untuk kembali bangkit, namun ini seharusnya tidak berhubungan dengan hak paten kan?" kata Robert tidak mengerti.

"Ini hanya adalah sebuah permulaan saja, poin pentingnya adalah hal yang terjadi sebelumnya." Maria melanjutkan, "Selain membantu perusahaan terbebas dari kesusahan, Vanessa juga mendesain banyak aplikasi, dan mendapatkan banyak hak paten dari negara!"

"Yang terpenting adalah biaya dari hak paten ini, totalnya ditambahkan ada beratus-ratus juta!" kata Maria.

Robert berkata, "Jangan-jangan perusahaan tidak memberikan biaya hak paten kepada Vanessa?"

"Iya!"

Robert sangat gembira akhirnya Robert mengerti, "Biaya hak paten yang dibagikan oleh negara adalah melewati akun dari perusahaan, dasar atasan bajingan dari perusahaan, mereka terus tidak memberikannya, mereka terus mengatakan tersangkut di perusahaan."

"Tapi kami sudah menyelidikinya, sebenarnya biaya hak patennya sudah lama diberikan ke akun perusahaan, atasan perusahaan berbohong! Cara mereka memang kotor!" Maria terlihat marah, dia jelas tidak suka dengan kelakuan perusahaan.

Robert malah tertawa, "Sepertinya masalah Vanessa ingin pergi sudah lama diketahui oleh atasan perusahaan kalian, dia tidak memberikannya biaya paten karena ingin meninggalkannya dengan paksa."

"Aku juga sudah menebaknya, orang berbakat seperti Vanessa sebelum perusahaan berhasil menghabiskan kegunaannya, mereka tentu saja tidak akan membiarkannya pergi."

Setelah sampai disini, Maria menatapi Robert, "Tuan Robert, semoga kamu bisa membuat perilaku jahat Drake dan perusahaan, berikan keadilan kepada Vanessa."

Robert menganggukkan kepalanya, Dia berdiri dan mengulurkan tangannya, "Nona Maria, Terima kasih agar menerima wawancaraku, kamu adalah orang baik, aku mewakili Vanessa untuk berterima kasih kepadamu."

"Tapi semoga akan ada sedikit efek." Kata Maria.

Setelah berpisah dengan Maria, Robert lalu mewawancarai beberapa karyawan lama perusahaan, dan membuktikan bahwa perkataan Maria tidaklah palsu, jelas bahwa dia diperalat diperusahaan.

ini membuat Robert sangatlah marah.

Awalnya dia mengira Vanessa palingan hanya dibully atau ditekan sedikit saja, tapi dia tidak mengira bahwa perusahaan ini lebih tidak tahu malu daripada yang dipikirkannya.

Setelah berpikir sejenak, Robert akhirnya memutuskan untuk berbincang dengan atasan perusahaan ini.

Bagaimanapun juga ini adalah perusahaan tempat keberadaan Vanessa berada, Jika Robert tidak mempedulikan apa-apa dan berbuat onar, ini pasti akan membuat Vanessa sangatlah canggung.

Untuk menghindar dari masalah seperti begini, Robert berencana untuk menyelesaikan masalah ini dengan baik, memberikan biaya hak paten, Robert akan melepaskan perusahaan ini, dan hanya menghajar Drake sendiri saja.

Dikantor General manager.

General manager Smartha Co Ltd, Eric Ding, tengah duduk diatas kursi, dia sedang mendengarkan asistennya melaporkan pekerjaan.

"General manager, keuntungan bulan ini sangatlah besar, aplikasi yang di kembangkan oleh perusahaan kami sangat laris di pasaran, estimasinya pada kuartel selanjutnya...."

Ini membuat Eric terus menganggukkan kepalanya, jelas bahwa dia sangat puas dengan keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan.

Tok, Tok.

Saat ini terdengar suara ketuk pintu.

Eric mengerutkan keningnya, ketika dia mendengar laporan, dia paling benci diganggu, ini sudah adalah peraturan dari perusahaan, entah yang tidak tahu diri yang berani mencarinya sekarang.

"Masuk." Kata Eric.

Pintu dibuka, seorang lelaki muda asing masuk kedalam.

"Kamu adalah.......karyawan baru?" melihat wajah asing, Eric berkata dengan tidak senang.

Jika adalah karyawan baru, tidak tahu peraturan, tapi masih bisa dimengerti, tapi jabatan karyawan baru terlalu rendah, mereka tidak berhak untuk bertemu dengannya.

Sekali terpikiran hingga disini, Eric merasa tidak sabaran, dia langsung bertanya, "Kamu dari divisi mana?"

"Aku bukanlah karyawan perusahaan kalian." kata Robert mengelengkan kepalanya.

"Hmm?"

Eric dan asistennya mengerutkan keningnya.

Eric lebih terlihat marah, "Bocah, kamu bukan karyawan perusahaan kami, mengapa kamu mencariku?"

"Aku datang untuk berbincang denganmu mengenai karyawan perusahaan kalian bernama Vanessa." kata Robert.

"Bocah, kamu siapanya dia?" Eric marah dan bertanya.

"Aku adalah pacarnya." Kata Robert, hanya identitas inilah yang cocok untuk membantu Vanessa.

Sekali mendengarnya, Eric langsung melirik Robert dan berkata dengan bingung, "Mengapa aku tidak pernah mendengarnya, Vanessa punya pacar?"

"Kamu siapanya dia? mengapa dia harus memberitahumu hal privasi seperti ini." kata Robert.

dia dilawan oleh seorang lelaki muda seperti ini, Eric terlihat marah, dia tidak lagi bingung.

Dia mengira bahwa orang ini berpura-pura menjadi pacar Vanessa dan datang untuk mencari masalah, jadi dia sengaja mencobanya, namun sikap orang ini memang tidak terlihat palsu, Eric baru saja tahu bahwa pacarnya memang datang untuk mencari masalah.

Setelah berpikir sejenak, Eric tersenyum dan berkata, "Ternyata adalah pacar Vanessa, ada apa kamu mencariku?"

"Aku dengar pacarku dibully diperusahaan ini, apakah ada hal seperti ini?" kata Robert.

"Dibully? mengapa berkata seperti ini?" Eric terlihat bingung, dia berlagak tidak tahu apa-apa.

Namun ekspresi mikronya tidak bisa mengelabui Robert, Robert berkata, "Manager Eric, masih butuh berapa lama waktu yang aku berikan kepadamu barulah kamu bisa mendapatkan mendapatkan solusinya."

"Bocah, kamu salah paham terhadapku, perusahaan kami tidak akan melakukan hal seperti itu!" kata Eric dengan tegas.

"Oh? 6 tahun Vanessa disini dia terus saja adalah karyawan biasa, ada apa dengan ini?" tanya Robert.

Eric mengelengkan kepalanya, "Perusahaan kami mempunyai peraturan yang ketat, Vanessa tidak naik jabatan karena dia tidak lolos ujian."

Sejenak kemudian, Eric melanjutkan, "Tapi, aku punya sedikit ingatan mengenai Vanessa, dia sangatlah unggul, meskipun tidak lewat ujian, tapi sebagai general manager, aku sangatlah memandang baik karyawan ini, aku berencana untuk mengangkatnya secara khusus."

"Benarkah?" kata Robert.

"Tentu saja, aku menepati perkataanku." kata Eric.

"Kalau begitu manager Eric, apakah kamu bisa menjelaskan bahwa masalah biaya hak paten Vanessa yang ditahan?" kata Robert.

"Biaya hak paten itu, perushaan kami juga menunggu kabar, bagaimanapun juga itu adalah dana dari negara, perusahaan swasta seperti kami sekalipun sangat terburu-buru, kami juga tidak berani mendesak mereka." kata Eric.

Robert berkata, "Tapi mengapa aku dengar sudah lama dana itu dikasih, kalian yang terus saja menahannya dan tidak memberikannya kepada Vanessa, apa maksud kalian?"

"Ini tidaklah mungkin!" Eric tersenyum, "Begini, sebentar lagi aku suruh divisi Finance menelepon orang dari pihak negara untuk mendesaknya lebih cepat memberikan dananya."

"Pertanyaan terakhir, diperusahaan kami ada supervisor yang bernama Drake, dia sering menggangu pacarku, hal ini, apakah manager kalian mengetahuinya?" kata Robert.

"Menggangu? apakah ada hal ini?" Eric sangatlah kaget, "Aku tahu supervisor Drake mengejar Vanessa, aku tahu, tapi menggangu, aku tidak tahu akan ini."

"Benarkah tidak tahu?" kata Robert sambil menatapinya.

Sekali ditatapi oleh Robert, entah kenapa Eric merasa tidak enak, dia berpura-pura tenang, "Tentu saja, aku tahu bagaimana moral supervisor Drake, aku tidak percaya bisa melakukan hal seperti ini."

Sekali mendengar kata ini, Robert tidak tahan untuk tertawa, "Drake terkenal mesum, apakah dia masih punya moral? Manager Eric, kamu menipuku? apakah kamu kira aku tidak menyelidikinya terlebih dahulu?"

Eric terlihat marah, perkataan Robert yang terus menyindir membuatnya sangat tidak senang.

Berkali-kali dia menahan, tapi hanya saja dia bukanlah karyawan perusahaannya, dia tidak bisa menggunakan cara yang dia gunakan untuk menghadapi karyawan, tapi ini tidak berarti dia takut dengan Robert!

Sekali berpikir hingga disini, Eric berakta, "Tuan Robert, aku harus mengingatkanmu, Supervisor Drake adalah seorang supervisor yang sangat bertanggung jawab, mengenai moralnya, tidak hanya aku saja yang memujinya saja. Aku tidak tahu bahwa darimana kamu dengar dari siapa tentang gosip seperti itu, tapi aku sudah tahu kira-kira seperti apa! Supervisor sangatlah ketat terhadap bawahannya, dia sering mendenda mereka, tapi mengapa mendenda? apakah Supervisor Drake bisa mendapatkan keuntungan? Tidak seperti begitu! mendenda juga demi kebaikan karyawan! demi jangka panjang kedepannya! banyak orang tidak bisa mengerti dan setelah didenda mereka dendam oleh karena itu dia sering digosip dan dibikin rumor tidak benar!" kata Eric, sesuai perkataannya, Drake sudah menjadi seorang atasan yang sangat mementingkan dan memikirkan masa depan karyawan.

Seusai berkata, Eric menatapi Robert, dia mengira perkataanya berhasil mengelabui Robert.

Robert malah tertawa, "Manager Ding, apakah kamu bisa menghadapi hati nuranimu untuk berbohong seperti ini untuk bawahanmu? aku sangatlah penasaran, apa keuntunganmu membantu Supervisor Drake seperti ini?"

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu