My Tough Bodyguard - Bab 115 Penghianat yang paling tidak terduga

"Kamu, kamu harus mati!"

Mendengar perkataan Robert barusan, Crazy Sword merasa hingga hamper pingsan, orang macam apa Robert, dia terlalu berengsek, Crazy Sword tidak masalah bila Robert akan memukulnya atau bertanya-tanya, tapi mengapa harus merusak reputasinya!

Robert tersenyum dan sama sekali tidak bergerak, ia pun berkata lagi, "Crazy Sword, aku benar-benar melihat bakat dan kemampuanmu, aku tidak bercanda. Karena kamu juga sudah tidak dapat kembali ke koalisi pembunuh, lagipula yang aku tahu kali ini Koalisi Pembunuh sudah menjualmu, benar kan? Lebih baik kamu bergabung denganku!"

"Selamanya aku tidak akan mengikutimu meskipun nyawa taruhannya!" kata Crazy Sword dengan nada dingin.

Robert melipat kedua tangannya dan berkata, "Kalau begitu apa yang akan kamu lakukan nanti?"

"Jangan pikir aku tidak tahu, kamu membuatku seperti ini hanya untuk mendapatkan informasi yang kamu mau, benar kan?" kata Crazy Sword sambal menunjukkan senyuman kejamnya, "Kamu tidak mendapatkan informasi yang kamu inginkan dari Jay, sama seperti diriku yang tidak akan mengatakan informasi apa-apa padamu, bunuh saja aku!"

"Ternyata orang yang kalian kirim kemarin malam untuk membunuhku bernama Jay." kata Robert sambal menganggukkan kepalanya dan seakan berpikir sesuatu, senyuman di wajahnya langsung sirna, ia berkata, "Tapi yang disesali adalah, aku juga tidak memiliki kesempatan untuk mendapat informasi dari mulutnya, karena aku tidak bertemunya muka dengan muka."

"Tidak pernah bertemu dengannya? Bagaimana mungkin?" jawaban Robert tadi membuat Crazy Sword sangat terkejut.

Robert mengeluarkan ponselnya lagi, membuka galeri foto nya dan memperlihatkan ponselnya ke hadapan Crazy Sword. Foto di dalam galeri ponselnya adalah jejak pertarungan Jay dan Rose kemarin malam yang di simpan oleh Robert, Crazy Sword adalah seorang pemburu profseional, dengan sekali melihatnya ia sudah tahu apakah foto itu asli atau tidak.

"Foto ini dapat membuktikan apa?" tanya Crazy Sword yang tidak mengerti akan maksud Robert.

"Kemarin malam Jay temanmu itu datang kemari untuk membunuhku. Tapi sayangnya aku tidak belum melihatnya , dia juga belum melihatku." Robert pun melanjutkan perkataannya lagi dengan lebih serius, "Sama seperti denganmu hari ini, Jay diserang oleh orang yang tidak diketahui identitasnya saat mengintaiku. Tapi nasibmu lebih beruntung, malam ini saat lawanmu akan membunuhmu, aku dan yang lainnya datang, orang itu pun kabur. Karena itu dengan sudut pandang yang lain, aku sama saja seperti orang yang menyelamatkanmu."

"Ini.. bagaimana mungkin ini terjadi?" kata Crazy Sword tidak menyangka, "Masa orang yang menyerangku dari belakang itu bukan dirimu?"

"Tentu saja bukan aku." Kata Robert sambil menggelengkan kepala, "Tadi kamu berkata aku ingin mendapat informasi berharga dari mulutmu, hal ini memang benar, tapi belum tentu hal yang kamu mengerti."

"Apa maksudnya?" tanya Crazy Sword penasaran.

Robert berkata, "Aku mengikatmu dan membawamu kemari bukan untuk mengetahui informasi koalisi pembunuh, yang aku ingin ketahui adalah orang yang datang kemari yang menyerang dirimu juga Jay, siapa orang itu? Apakah dia lawan atau kawan? Dia telah dua kali menggagalkan pencobaan pembunuhan terhadapku, apa yang ia ingin lakukan?"

"Mana mungkin aku tahu hal itu!" kata Crazy Sword dengan nada dinging.

"Awalnya aku ingin bertanya, apakah kamu sudah melihat orang itu dengan jelas. Tapi, berdasarkan interogasi ini, sepertinya kamu sudah jatuh pingsan sebelum melihatnya dengan jelas, benar kan?" kata Robert dengan sedikit kecewa.

Mendengar hal ini, Crazy Sword sedikit malu dan sedih, sebagai seorang Silver Killer ternyata dirinya masih bisa diserang diam-diam oleh orang yang tidak diketahui, ini benar-benar memalukan.

"Kamu tidak perlu canggung, orang itu dapat membunuh Jay, berarti ia bukan levelmu, bisa bertahan hidup dari tangannya saja sudah harus bersyukur." Khawatir akan Crazy Sword akan merasa tersudutkan, Robert pun dengan inisiatif menghiburnya.

"Karena kamu tahu aku belum melihat jelas siapa orang itu, dan aku juga tidak akan sedikitpun membeberkan rahasia koalisi, maka aku sudah tidak ada harganya lagi, silahkan bunuh atau siksa aku!" kata Crazy Sword sambil menengadahkan kepalanya, dia adalah seorang pembunuh yang memiliki harga diri, setelah jatuh ke tangan lawan, ia tahu hanya ada jalan untuk mati, daripada memohon pengampunan, lebih baik mati dengan cepat, setidaknya ia tidak mempermalukan profesi dirinya yang sebagai seorang pembunuh.

"Kamu masih berani, baik, aku akan menuruti kemauanmu."

Kata Robert sambil menganggukkan kepala, ia segera berjalan ke hadapan Crazy Sword, lalu membantunya melepaskan ikatan tali itu, "Sudah, kamu boleh pergi."

"Pergi?" kata Crazy Sword bingung, ia tidak mengerti akan tindakan yang dilakukan Robert padanya.

Awalnya ia berpikir, dia sudah menyianyiakan kesempatan yang diberikan Robert, maka Robert akan langsung membunuhnya tanpa ragu, tapi Robert juga tidak melawan, sekarang Robert juga tidak melakukan apa-apa, ia melepaskan talinya, apakah ia akan membiarkan Crazy Sword pergi?

"Mengapa kamu membiarkan ku pergi?" , Crazy Sword adalah orang yang blak-blakkan, bila ia tidak bertanya dan langsung pergi maka ia akan tidak tenang seumur hidupnya.

Robert melemaskan bahunya, "Aku kagum dengan bakatmu, tapi kamu menolak untuk bergabung denganku. Terlalu disayangkan jika aku membunuh orang sepertimu. Tapi lain kali kamu jangan datang kemari lagi, sepertinya ada orang yang sangat hebat yang sedang membantuku menghalangi pembunuh yang berniat membunuhku. Kalau nanti kamu datang lagi untuk cari gara-gara denganku, mungkin kamu tidak akan seberuntung hari ini."

Mendengar hal itu Crazy Sword pun menyipitkan matanya, "Hanya kagum dengan bakatku saja lalu kamu membiarkanku pergi?"

"Kalau tidak? Harus bagaimana lagi?" kata Robert sambil mengangkat bahunya dan berjalan ke arah pintu keluar, langkahnya seketika terhenti , ia pun berbicara tanpa memalingkan kepala, "Sasat pergi dari sini segeralah cari tempat untuk bersembunyi, Koalisi Pembunuh di Provinsi Y tidak ada apa-apanya, aku sarankan kamu jangan kembali lagi ke tempat itu."

Crazy Sword terdiam di tempat itu cukup lama, akhirnya ia memutuskan untuk keluar perlahan dari dalam vila Mo, saat ia memastikan tidak ada orang yang mengikutinya barulah ia menghela napas lega sambil ada tatapan runyam yang masih terlihat dari matanya yang melihat ke arah villa Mo itu, rasanya tidak ingin meninggalkan vila itu.

Di ruang pemantauan bawah tanah.

Melihat bayangan Crazy Sword yang ada di layar itu, Anderson mengangkat alisnya, "Melepaskan anak itu begitu saja? Kalau anak itu kembali lagi mencari masalah bagaimana...."

"Tidak akan." kata Robert sambil menggelengkan kepala dan tersenyum, "Ada penjaga rahasia di depan villa, melihat kemampuan Crazy Sword yang seperti ini, ia masih harus berlatih beberapa tahun lagi baru dapat mengalahkan penjaga rahasia itu."

"Dari mana sebenarnya asal Koalisi Pembunuh itu?" tanya Alice yang ada di sebelah mereka.

Anderson menghela napas dengan dalam, "Aku tidak terlalu mengerti urusan di bawah bumi, tapi aku pernah mendengar, koalisi pembunuh adalah seluruh 'tumor' yang berada di Provinsi Y, asalkan di bayar, mereka bisa melakukan segala tugas dan target yang diberikan."

"Organisasi yang membahayakan masyarakat ini, apakah tidak dipedulikan oleh kepolisian?" tanya Alice sambil mengangkat alisnya, bukan hanya kali ini saja dirinya mendengar tentang organisasi pembunuh, sebelumnya ia pernah melihat film, ada seorang pembunuh yang beraksi seorang diri, meskipun di belakangnya ada organisasi yang mendukung, tapi ia tidak dipedulikan dan dianggap ada.

Pertanyaan ini adalah salah satu titik buta Anderson, ia batuk lalu berkata dengan canggung, "Robert, masalah ini sepertinya kamu yang lebih mengerti, lebih baik kamu yang jelaskan."

"Aku tidak terlalu mengerti dengan struktur organisasi CBD Group, tapi sepertinya hamper sama dengan struktur internasional. Pembunuh yang berada dalam naungan suatu organisasi akan diberikan tugas, setelah tugasnya selesai, ia akan mendapatkan upah yang tinggi." jelas Robert.

Menunggu setelah Anderson dan Alice mengerti apa yang ia katakana, Robert pun berkata dengan sedikit meminta maaf, "Masalah kali ini aku penyebabnya, membuat kalian menjadi harus merasakan ketakutan seperti ini, aku tidak bisa apa-apa. Tapi kalian tenang saja, bila ada aku di sini, tidak ada orang yang bisa melukai kalian."

"Ckck, kamu memang tidak butuh waktu untuk menyombongkan diri." kata Alice mengangkat sedikit dagunya, ia berkata lagi, "Bila tidak ada pembunuh misterius yang dua kali menghalau pembunuh itu pasti kamu sudah dibunuh kan? Kemarin kamu masih berani berkata padaku untuk menyaksikan bagian dirimu yang menyeramkan, dimana? dimana? perlihatkan padaku."

Robert sedikit kesal dan berkata, "Tunggu saja, tunggu sampai aku menemukan orang itu, aku akan menghabisinya!"

"Hmm, aku akan menunggu!" kata Alice dengan sedikit tersenyum, ia lalu membalikkan badan berjalan kembali ke kamarnya untuk tidur.

"Paman Anderson, lebih baik anda juga tidur lebih awal." kata Robert.

Sebenarnya Anderson sedikit mengantuk, ia tersenyum pahit, "Haduh, aku sudah berumur, idak bisa dibandingkan dengan anak-anak muda seperti kalian." Saat ia akan berjalan pergi, ia membalikkan badannya dan mengingatkan Robert, "Oh iya Robert, orang yang membantu kita dua kali itu jangan kau curigai dan apa-apakan dulu, siapa tahu ia benar-benar memang mau membantu dirimu?"

"Tenang saja Paman Anderson, aku mengetahuinya, tadi aku hanya bercanda pada Alice." kata Robert.

Setelah berpikir sejenak, Robert pun mencari Tom, ia bertanya, "Apakah kamu sudah melihatnya dengan jelas?"

"Kakak ipar, aku sudah bertanya pada teman-teman yang tadi ditabrak oleh orang itu, semuanya berkata orang itu adalah wanita, tapi ia bergerak sangat cepat, tidak ada yang sadar, mereka semua di tabraknya." kata Tom dengan serius.

"Pembunuh wanita... siapa kira-kira?" kata Robert sambil mengangkat alisnya, ia terdiam.

........

Di saat yang bersamaan, basis Koalisi Pembunuh di provinsi Y yang berada di Kota JingZhou pun mulai gaduh.

Keputusan Ripper untuk mengirim Crazy Sword menghadapi Robert ternyata menimbulkan gejolak di dalam organisasi, terutama mengenai Crazy Sword yang telah ditangkap oleh Robert, apakah Crazy Sword akan membocorkan rahasia koalisi atau tidak, hal ini yang paling membuat orang-orang dalam koalisi menjadi tidak tenang.

Semua permasalahan ini disudutkan pada Ripper. Banyak pembunuh senior yang bahkan menunjuk wajah Ripper, dan memarahinya habis-habisan.

Karena hal ini memang tanggung jawab Ripper maka ia tidak mengelak, ia hanya melempar tatapan kesal pada Daina di sebelahnya, semua salah perempuan murahan ini, berkat ide gilanya, Ripper pun harus menanggung semua ini.

Setelah berhasil membuat kondisi lebih kondusif, barulah Ripper meghela napas, ia langsung memarahi Daina di dalam kantornya.

Brakk!

Ripper memukul meja dengan sangat keras, "Katakan padaku, ide macam apa yang telah kamu buat, apakah kamu tidak menggunakan otak untuk berpikir? Sekarang masalah yang ditimbulkan sangat besar, apakah kamu mau tanggung jawab!" Ripper melemparkan semua amarah yang telah diterimanya dari para senior Koalisi Pembunuh pada Daina.

Daina tahu dirinya harus dimarahi, di wajahnya tersirat ia sedikit menyesal, tapi dalam hatinya tidak berniat melakukan hal seperti itu, awalnya ia hanya ingin menyingkirkan Crazy Sword, sekarang sudah tidak ada waktu untuk bersenang-senang baginya melihat Crazy Sword yang telah di tangkap. Untuk urusan rahasia koalisi yang akan terbongkar atau tidak, apa hubungannya dengan dirinya sendiri?

Setelah marah selama beberapa belas menit akhirnya kemarahan Ripper mulai mereda. Daina tahu saat ini gilirannya untuk berbicara, dengan mata memelasnya ia berkata, "Ripper, aku memiliki satu kabar baik, apakah kamu ingin mendengarnya?"

"Semuanya sudah menjadi seperti ini, masih ada kabar baik apa? Daina, aku peringkatkan dirimu, jangan keluarkan ide gila lagi, atau tidak aku akan membuatmu tidak dapat makan dan berjalan lagi!" Lebih baik tidak usah diungkit lagi, sekalinya diungkit Ripper langsung merasa emosi, ia menunjuk-nunjuk Daina sambil memarahinya.

Daina merasa sedih dan berkata, "Ripper, tidak cukupkah bila aku mengakui kesalahanku? Tapi bukannya tanpa hasil kita mengirimkan Crazy Sword kali ini. Aku jamin kamu tidak akan menyangka saat mendengar kabar ini!" Daina terdiam sejenak lalu berkata dengan pelan-pelan, "Aku sudah tahu siapa penghianat di dalam koalisi yang tidak pernah diduga oleh siapapun!"

Novel Terkait

Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu