My Tough Bodyguard - Bab 184 Kamu Pasti Pernah Dengar Namaku!

Kantor CEO.

Ronny tengah duduk dengan nyaman diruangan ber ac, dia sedang melihat foto wanita cantik di layar komputernya.

Semejak dia dihajar beberapa kali oleh Robert, dia tidak bisa lagi menetap di Jiang Cheng, dia hanya bisa kembali ke Kota C dengan tampang kasihan.

Untung saja kantor Cabang Perusahaan besar Mo sudah dikendalikan oleh Keluarganya, dia mempunyai pengalaman menjadi wakil manager di kantor pusat, dengan cepat dia mendapatkan jabatan CEO di kantor cabang karena voting dari keluarganya.

Belum sampai satu bulan, Ronny sudah menggunakan beberapa cara untuk memanfaatkan kekurangan dari kantor untuk memperoleh keuntungan besar.

Jika dia tahu hari-hari di kantor cabang begitu nyaman, dia tidak akan pergi ke kota Jiang Cheng.

Kabar pusat dari Jiang Cheng akan datang untuk mengurangi hak nya, dia tahu, awalnya dia lumayan takut, namun setelah berdiskusi bersama keluarganya, dia punya cara untuk menanggapinya, oleh karena itu dia tidak lagi begitu khawatir.

Caranya sangatlah mudah, yaitu terus saja melama-lamakan.

Bagaimanapun yang diminta oleh Pusat, yang penting hak untuk mengatur karyawan tidak boleh di berikan, tanggung jawab harus didorong terus, terakhir didorong ke keluarga dan biarkan keluargalah yang berurusan dengan Anderson.

Namun yang berada diluar dugaannya adalah, Robert si bajingan itu juga ikut Sellen datang ke Kota C.

Awalnya Ronny masih berencana untuk bertemu dengan atasannya ketika berada di kota Jiang Cheng untuk mempamerkan hak nya sekarang, namun ketika dia mengetahui bahwa Robert juga datang, dia menjadi takut dan tidak berani keluar untuk bertemu mereka.

Waktu itu dia sampai trauma dihajar oleh Robert, Ronny sekarang memegang wajahnya saja seolah masih bisa merasakan rasa sakitnya.

Dia lalu menyuruh supervisor dari HR untuk menyambut mereka, bagaimanapun juga ini di kota C, bukan di Jiang Cheng, Ronny tidak percaya kalau Robert masih berani berbuat onar disini.

Darr!

Pintu kantor ditendang terbang oleh seseorang dari luar!

Ronny kaget dan tangannya gemetaran, dia melihat orang yang berdiri didepan sana adalah Robert, rasa marah diwajahnya langsung berubah dan bergegas berkata, "CFO Robert, ternyata ini Anda."

Robert melirik layar komputer, "Boleh juga CEO Ronny, aku masih mengira bahwa ada hal penting apa, ternyata kamu sedang rapat dengan foto wanita cantik disini!"

Ronny seketika menjadi canggung, "CFO Robert, Anda jangan salah paham, aku sembarangan menekannya saja."

Semenjak dihajar beberapa kali oleh Robert, meskipun didalam hari Ronny masih saja dendam dan marah, namun dia tidak lagi berani macam-macam dihadapan Robert, dia takut dirinya dihajar lagi.

Robert menarik bajunya seolah ingin melampiaskan rasa panas, "Ac ini sungguh enak, jika digantikan dengan diriku, aku juga tidak ingin menyambut orang diluar sana, diluar sana sungguh panas, benarkan?"

Ronny bergegas menghapus keringatnya, dia sudah tidak tahu apa yang harus dilakuukan.

Sellen keluar dan terlihat tidak senang. jelas bahwa perbuatan Ronny ini membuatnya sangatlah merasa kecewa.

Melihat wanita yang dia sukai ini, Ronny lumayan berpikiran aneh, namun karena Robert berada disamping, dia tidak berani apa-apa, dia bergegas memberikan minuman, "CFO Robert, Manager Sellen, kalian berdua datang jauh-jauh kesini, kalian sudah bekerja keras."

Sellen membuka dokumen yang dibawakannya, dia berkata, "Manager Ronny, kali ini aku dan CFO Robert datang ke kantor cabang, tugas utama kami adalah untuk melakukan penyelidikan, divisi Finance, HR dan Marketing adalah tiga divisi utama penyelidikan kami, semoga nanti kamu bisa membantu kami untuk melakukan penyidikan."

"Pasti, pasti." kata Ronny sambil tersenyum.

Seterusnya beberapa jam itu, Ronny sambil membawa jalan dan memperkenalkan, Sellen melakukan catatan, sedangkan Robert terlihat tidak melakukan apa-apa, dia hanya melihat ini dan itu.

Setelah pekerjaan penyelidikan berakhir, Sellen menyimpan buku catatannya, "Aku sudah mengetahui keadaan dasar di kantor cabang, aku akan melaporkan seadanya kepada Direktur Utama."

"Semoga Manager Sellen bisa memujiku didepan kakakku." kata Ronny sambil tersenyum.

Sellen mengerutkan keningnya, sejujurnya, dia lumayan membenci perkataan seperti ini, rasanya terlalu aneh, "Apa keadaan di kantor cabang ini akan aku laporkan sesuai fakta, aku tidak akan hiperbola."

Ronny sedikit merasa sedih dalam hatinya.

Penyelidikan kali ini menunjukkan banyak masalah dan dicatat oleh Sellen, kekurangan di divisi Finance dan HR juga terlihat, jika diketahui oleh Anderson, maka pasti akan tahu masalahnya.

Setelah melihat jam, dan sudah hampir jam pulang kerja, Sellen langsung berkata, "Manager Ronny, kali ini aku datang, Direktur Utama mengingatkan aku, semoga kantor cabang bisa menyerahkan seluruh list nama jabatan divisi HR selama 3 tahun ini serta menyuruh manager HR pergi ke kantor pusat untuk menjalani diskusi penyelidikan selama satu minggu."

Kedengarannya ini rumit, namun kesimpulannya yaitu menyerahkan hak.

Sekali mendengarkannya, Ronny langsung tahu masalah penting datang, penyelidikan, laporan semua itu bohongan, sekarang yang dikatakan oleh Sellen lah yang paling penting dari kedatangannya kali ini.

Jika Manager HR pergi melakukan diskusi penyelidikan di kantor pusat, dia bahkan tidak tahu apakah managernya bisa pulang kembali ataupun tidak.

Trik seperti ini sudah sering ditemui Ronny, asalkan Manager HR pergi ke kantor pusat, maka dia akan ditinggalkan secara paksa disana, dan lalu menyuruh seorang manager baru untuk menggantikan jabatan di kantor pusat, setelah itu akan terjadi perubahan besar.

Ronny tentu saja tidak akan menyetujuinya, dia berlagak kesusahan, "Aku juga ingin mendengar perintah dari kakakku, namun sangat tidaklah kebetulan, beberapa hari yang lalu, manager HR, Vicky Ye pergi berdinas, mungkin saja harus beberapa hari baru bisa pulang."

"Lalu bagaimana dengan list jabatannya?" tanya Sellen.

"List ini terus saja diatur oleh Manager Vicky, kami juga tidak tahu dimana dia menyimpannya, hanya bisa menunggu setelah dia kembali berdinas barulah bisa diserahkan." kata Ronny.

Sellen langsung merasa tidak senang, perkataan seperti ini bisa menipu orang biasa namun tidak untuknya, "Kalau begitu biarkanlah kau ke kantor manager HR, aku bisa menemukan listnya."

"Tidak baik begitu bukan?" kata Ronny.

Setelah berbincang lama, bagaimanapun juga, Ronny tetap tidak ingin menyerahkan list jabatan, mengenai tindakannya ini, Sellen juga tidak ada cara lain.

"Hmm, Manager Ronny."

Robert yang terus saja diam tiba-tiba berkata, "Aku jujurlah kepadamu, kali ini aku dan Sellen datang ke kantor cabang hanya ingin mengambil list jabatan itu, Direktur Utama juga menunjuk manager HR kalian untuk pergi ke kantor pusat, kamu terus menghalangi seperti beginilah yang kurang baik bukan?"

"CFO Robert, aku mana berani." kata Ronny.

"Beginilah, ku jelaskan kepadamu, jika tidak bertemu dengan list jabatan dan orangnya, kami tidak akan pergi." tegas Robert.

Ronny tahu Robert sangat susah diatur, dia berkata, "Bukannya aku tidak bekerja sama, tapi ini memang kebetulan, jika tidak, CFO Robert, Manager Sellen, kalian pulang dulu ke hotel dulu saja, aku jamin sekali manager Vicky pulang berdinas, aku akan segera memberitahu kalian, aku tidak akan macam-macam."

"Satu minggu yang lalu sudah memberitahu kalian bahwa akan dilaksanakan penyelidikan dan pergantian HR, tapi beberapa hari sebelum kami tiba, Manager HR kebetulan berdinas, Ronny, kamu ingin menipu siapa?"

Robert sudah tidak sabaran, wajahnya berubah marah, "Ronny, jika kamu tidak menyelesaikan masalahnya hari ini, jangan salahkan aku tidak sopan terhadapmu!"

Ronny terkejut, dia teringat kembali dengan keadaan waktu itu di Jiang Cheng, waktu itu Robert hanyalah karyawan biasa saja, dia sudah berani menghajarnya dihadapan semua karyawan.

Sikapnya ini sekalipun hingga hari ini sekali terpikiran oleh Ronny, dia tetap merasa takut, ini sama sekali tidak peduli dengan apapun.

Oleh karena itu, barulah Ronny begitu sopan dengannya, dan juga sedikit tidak peduli, karena dia merasa Robert tidak berani berbuat onar dikota C.

Tapi setelah mendengar perkataan Robert, Ronny menyadari bahwa dirinya salah, sesuai dengan karakter Robert, jika dia tetap tidak mempedulikannya dan mengelabuinya, dia mungkin saja benar-benar akan main kasar.

Demi keselamatan dirinya, Ronny berkata, "CFO Robert, Aku jujur saja kepadamu, meskipun aku adalah CEO di kantor, namun yang menjalankan perintah bukanlah aku."

"Kalau begitu siapa?" tanya Robert.

"Ayahku, Andreas Mo!" kata Ronny.

Robert mengerti maksudnya, "Dengan kata lain perintah menyuruh Manager HR pergi berdinas adalah perintah dari Andreas?"

Ronny tidak berkata, namun ekspresi yang diperlihatkan olehnya sudah menjawab pertanyaan ini.

Robert juga banyak berbincang, dia langsung mengeluarkan teleponnya, "Berikan nomor telepon Andreas kepadaku!"

"Kamu, apa yang ingin kamu lakukan?" Ronny kaget.

"Kamu tidak bisa memutuskannya, aku akan mencari orang yang bisa memutuskannya!" sikap Robert sangatlah keras.

Dengan terpaksa, Ronny memberitahu nomor ayahnya.

Du, Du, terhubung.

"Halo, aku adalah Andreas Mo." Sebuah suara tua dan tenang terdengar dari telepon.

"Aku adalah Robert, sudah tidak perlu aku perkenalkan diri terlalu banyak kan? Pak Tua, kamu pasti pernah dengar namaku!" kata Robert.

Ronny dan Sellen yang berada disampingnya keringatan dingin, komunikasi pertama, dan langsung berkata seperti ini, sepertinya tidak ada orang lain yang berani seperti ini diseluruh Provinsi Y selain Robert.

Suara disisi lain telepon terdiam sejenak, lalu berkata, "Aku pernah mendengar namamu, Anderson lumayan percaya denganmu belakangan ini."

"Jika kamu tahu aku aku langsung saja, Pak tua, kalian keluarga Mo juga termasuk salah satu penguasa di kota C, mengapa kalian terus saja melakukan hal-hal memalukan?" kata Robert dengan tidak sopan.

"Oh?" Tuan Besar Mo berkata, "Tuan Robert, apa maksud kamu ini?"

"Apa maksudku, Anda tahu sendiri dalam hati Anda, kita tidak perlu berpura-pura, bisa tidak?" kata Robert.

"Aku tetaplah tidak mengerti." Tuan Besar Mo tetaplah berpura-pura.

Robert mencibir, "Kamu perlu aku bicara terang-terangan? baiklah, aku sekarang ada di kota C, dan berada di kantor cabang Perusahaan Besar Mo, aku ingin menarik sesuatu dari putra Anda, apakah kamu mengerti."

"Ternyata seperti begini." Anderson mengiyakan, sikapnya tidak jelas.

Robert memutuskan untuk melanjutkan, "Menurutku, Anda sudah tua lebih baiknya merawat diri saja bukan? mengapa kamu harus memperebutkan kekuaasaan dengan anak Anda, bahkan menggunakan cara tidak bersih, apakah ini cocok dengan identitasmu? apakah ini berarti?"

"Tuan Robert, apa yang sebenarnya ingin kamu sampaikan?" Andreas merasa tidak senang dimarahi seperti ini.

Robert tertawa, "Sangatlah mudah, tinggal berikan saja hak mengatur karyawan di kantor cabang, biarkan kantor pusat yang mengaturnya."

Novel Terkait

Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu