My Tough Bodyguard - Bab 406 Trik-Trik Rahasia

Higashino Keigo adalah yang sekarang menjabat sebagai kepala rumah tangga Keluarga Keigo.

Sedangkan Keluarga Keigo, adalah kekuatan besar yang telah menyatukan underworld Jepang.

Nindo meskipun telah diturunkan selama ribuan tahun, memiliki sejarah yang lama, tapi jika dikelompokkan lagi, mereka tetap termasuk bagian dari underworld.

Jadi, dari segi kesopanan, Keluarga Chiba harus pergi menemui Keluarga Keigo.

Tapi Higashino Keigo hanyalah anak muda yang umurnya 20 tahunan.

Sedangkan umurnya dia, Musashi Chiba, adalah dua kali lipat bahkan lebih dari Higashino Keigo. Jadi bagaimanapun seharusnya Higashino Keigo yang mendatangi dia sebagai orang lebih tua. Kenapa posisinya menjadi terbalik seperti ini?

Meskipun Higashino Keigo sudah menstabilkan posisinya dalam Keluarga Keigo, tapi di seluruh Jepang, orang yang tidak sudi dirinya menjadi ketua masih sangat banyak.

Musashi Chiba adalah salah satu dari orang-orang itu.

"Ayah, Keluarga Keigo sekarang sudah mensatukan underworld Jepang. Kita seharusnya menemui mereka sebagai bawahan, kalau tidak, tidak sesuai dengan peraturan." Masami Chiba mengingatkan.

"Tentu saja aku tahu itu. Hanya saja aku tidak sudi. Hanya seorang bocah, saat dia kecil, dia bahkan masih memanggilkan dengan sebutan paman. Ini baru lewat beberapa tahun, masa aku yang menjadi bawahannya?" Musashi Chiba mendengus kesal.

Masami Chiba tersenyum, "Ayah hanya perlu menahan sementara waktu saja. Aku sudah memikirkan cara agar Keluarga Keigo hancur berantakan. Sampai nanti, bukankah underworld Jepang akan menjadi milik kita?"

Hati Musashi Chiba dibuat senang oleh senyum putrinya, tapi yang semakin membuat dia senang lagi adalah perkataan putrinya, "Oh? Masami, maksudmu ..."

"Ayah, sekarang masih belum saatnya. Sampai nanti setelah berhasil, ayah akan tahu sendiri." Masami Chiba mengedipkan mata, sengaja tidak mau memberitahu dulu.

"Baik, baik, baik. Masami, kamu tidak pernah membuatku kecewa. Kali ini, aku percaya juga tidak." wajah Musashi Chiba yang tadinya dingin kini tersungging senyum ceria.

"Tuan besar, sudah waktunya pergi." pengurus rumah Keluarga Chiba datang lalu berkata.

Setelah mengantar kepergian ayahnya, Masami Chiba terus menetap di halaman untuk menikmati bunga. Di sela-sela itu ada banyak saudara yang datang menggodanya, dan dia menjawab satu-satu dengan sopan.

"Kakak, aku sudah harus pergi." Masami Chiba berkata kepada satu saudara kakaknya.

Yutsuke Chiba tersentak. Dia biasanya sangat jarang mempunyai kesempatan bicara dengan adik angkatnya itu. Hari ini jarang-jarang bisa mengobrol berdua dengan adiknya itu, jadi tentu dia tidak ingin melewatkan, dan bertanya sambil tersenyum, "Masami, kamu mau pergi kemana? Kalau kamu tidak keberatan, aku ingin pergi bersamamu."

"Terima kasih niat baik kakak, aku tentu saja tidak keberatan." Masami Chiba menyisir rambut dengan tangannya lalu berkata dengan suara ringan.

Mendengar itu, Yutsuke Chiba menjadi senang, "Kalau begitu ... Masami, kamu mau pergi kemana?"

"Istana kekaisaran Tokyo. Kaisar memanggilku, kakak. Kamu bersiap dulu saja." Masami Chiba berkata seperti sedang tersenyum dan tidak.

Begitu mendengar kata Istana Kekaisaran Tokyo, wajah Yutsuke Chiba langsung berubah. Itu adalah tempat tinggal keluarga kaisar di Jepang. Meskipun dia adalah salah satu murid dari Nindo, kalau tidak ada surat pemanggilan juga tidak akan berani mendekat ke istana itu.

"Masami, kalau kamu mau pergi ke Istana Kekaisaran, aku rasa sebaiknya aku tidak pergi saja." Yutsuke Chiba tersenyum paksa.

"Benarkah? Kalau begitu aku hanya bisa pergi sendiri saja." Masami Chiba berkata sambil tersenyum.

Melihat adik angkatnya berjalan ke arah pintu, tubuh yang berlekuk itu membuat mata Yutsuke Chiba memanas dan ada nafsu yang besar, tapi dia tetap tidak menghampiri wanita itu.

Istana Kekaisaran Tokyo.

Sebagai tempat tinggal dari keluarga kaisar, peraturan di istana lebih ketat dari tempat manapun di Tokyo.

Meskipun keluarga kerajaan sudah tidak lagi mencampuri pemerintah Jepang, tapi tetap mempertahankan keistimewaannya, dan menjadi keluarga yang posisinya paling tinggi di Jepang.

Hal ini sama seperti kerajaan Jepang dan kerajaan Inggris. Keduanya memiliki cara kerja yang berbeda tapi memiliki hasil yang sama. Ini juga adalah pergantian regim yang pasti terjadi di perkembangan sejarah.

Keamanan istana sangatlah ketat. Setiap orang yang bertugas sebagai satpam, mata mereka setajam elang, melihat orang-orang yang melewati tempat ini, dan memancarkan aura jangan mendekat ke tempat ini.

Sebuah mobil hitam yang diperpanjang berhenti di depan pintu istana kekaisaran. Masami Chiba yang memakai kimono berwarna pink berbunga turun dari mobil.

"Nona, apa perlu aku menunggumu?" supir yang bertugas mengantar bertanya.

"Tidak usah. Perlu berhenti cukup lama, kamu pulang dulu saja." Masami Chiba berkata dengan lembut.

"Ok, baiklah." sang supir menghela napas lalu menstarter mobil dan pergi. Istana kekaisaran Tokyo adalah tempat paling terhormat di Jepang. Untung saja tidak perlu menunggu di depan gerbang, kalau tidak besar sekali tekanannya.

Depan pintu istana kekaisaran, ada beberapa pengawal berbadan tegap. Sedangkan yang menjadi ketua, adalah pelayan pribadi kaisar, 'Ranbu Edogawa'.

Orang ini berbeda dari pengawal-pengawal lain. Usianya muda, tampan, kelihatannya tidak ada niat sama sekali. Dia adalah jenis orang yang akan sangat menarik hati wanita.

Bagaimana dilihat pun, Ranbu Edogawa dan beberapa pengawal di belakangnya terlihat sedikit tidak cocok.

Tapi, pandangan setiap pengawal melihat ke arah Ranbu Edogawa diam-diam mengandung rasa hormat.

Melihat Masami Chiba, Ranbu Edogawa menjadi sedikit malu lalu inisiatif menghampiri dan menyapa, "Nona Chiba, selamat sore."

"Ranbu, sudah kukatakan berapa kali, lain kali saat bertemu denganku, tidak usah begitu formal. Langsung panggil aku Masami saja." Masami Chiba berkata dengan nada menggoda.

"Baiklah, Nona Chiba ... ah, tidak benar, Masami, baik, aku, aku tahu." Ranbu Edogawa berkata dengan nada tenang, tapi karena sedikit bergetar, itu membuat perasaannya diketahui.

Sekelompok pengawal di belakangnya cekikikan.

Masami Chiba adalah tamu yang sering datang ke istana kekaisaran, jadi sering berhubungan dengan para pengawal yang menjaga pintu gerbang. Karena menjadi lumayan dekat, semua pengawal tahu, kalau ketua Edogawa sangat suka terhadap nona dari Keluarga Chiba itu.

"Masami, hari ini dipanggil ketemu lagi oleh kaisar? Aku bawa jalan ya." Ranbu Edogawa berkata dengan ramah.

Meskipun Masami Chiba adalah tamu yang sering datang di istana kekaisaran, tapi bagaimanapun tetap merupakan orang luar. Kalau masuk sendirian, tetap akan diinterogasi dan diperiksa.

Biasanya, setiap kali Masami Chiba masuk istana, selalu Ranbu Edogawa yang membawa jalan, agar tidak perlu melewati proses tambahan.

Tapi kali ini, Masami Chiba malah menggeleng dan berkata, "Ranbu, terima kasih atas niat baikmu. Tapi hari ini tidak usah."

Ranbu Edogawa tersentak, lalu Masami Chiba tersenyum sambil menjelaskan, "Masalah hari ini sangat penting. Kamu jangan banyak berhubungan denganku, daripada nanti kamu juga ikut terlibat. Setelah masalah ini selesai, aku akan menjelaskannya padamu."

Mendengar itu, Ranbu Edogawa sangat senang. Meskipun Masami Chiba menolaknya, tapi maksud wanita itu sangat jelas. Ini semua wanita itu lakukan demi dirinya!

Apalagi, Masami Chiba sepertinya mempedulikan perasaannya, dengan menambahkan kalimat, "Setelah masalah ini selesai, aku akan menjelaskannya padamu."

Perlu diketahui, meskipun Ranbu Edogawa menyukai Masami Chiba, tapi itu hanya perasaannya sendiri saja. Sampai sekarang, Ranbu Edogawa bahkan belum pernah menggenggam tangan wanita itu.

Dengan posisi Masami Chiba, wanita itu sama sekali tidak perlu menjelaskan pada dirinya!

Tapi wanita itu malah menjelaskannya. Berarti ini artinya, hubungan dirinya dan Masami Chiba sudah lebih dekat lagi!

Memikirkan ini, hati Ranbu Edogawa bergetar. Rasa sukanya pada Masami Chiba juga semakin besar.

Bahkan, Ranbu Edogawa juga mulai bermimpi, dalam beberapa waktu kedepan, dia akhirnya bisa mendapatkan Masami Chiba, menikah, melahirkan anak ....

"Ketua! Sadarlah! Lihatlah, kamu bahkan sudah mengeluarkan air liur. Nona Chiba saja sudah pergi ..." seorang pengawal menggoyangkan tangan di depan wajah Ranbu Egonawa lalu berkata dengan kencang.

"Minggir!" mimpi yang terganggu oleh tangan sang bawahan, Ranbu Edogawa seketika tidak senang. Tapi begitu kembali ke kenyataan, dia semakin yakin, dia harus lebih semangat lagi ke tahap itu.

Tunggu aku, Masami!

Aku pasti akan menikahimu!

Istana sangat luas, mewah dan terdapat emas dimana-mana!

Budaya Jepang hampir kebanyakan berasal dari CBD. Karena itu mengenai style istana juga berasal dari istana Kota Yan Jing.

Kalau seorang dari CBD datang, pasti akan merasa terkejut, karena ini adalah edisi mini istana CBD zaman dulu.

Hanya saja, letak barang dalam istana lebih modern dari istana kuno CBD. Bagaimanapun kehidupan modern berbeda dengan kehidupan kuno.

Melewati interogasi dan pengecekan, Masami Chiba akhirnya sampai di ruang tamu pribadi kaisar.

Tapi, saat Masami Chiba mengetuk pintu ruang tamu, dia bukannya melihat kaisar yang sekarang masih menjabat, Akihito, melainkan putra pertama Kaisar Akihito. Adalah penerus pertama dari kaisar sekarang: Putra mahkota Naruhito!

"Pangeran Naruhito, tidak disangka adalah pangeran."

Meski berkata seperti itu, tapi Masami Chiba sama sekali tidak terkejut, seperti sudah tahu, orang yang memanggilnya adalah orang ini, putra mahkota Naruhito.

"Aku dengan nama kaisar bertemu dengan Nona Chiba, kelihatannya Nona Chiba sama sekali tidak terkejut." putra mahkota Naruhito berkata dengan pelan.

"Kaisar Akihito sekarang sedang sakit parah, sama sekali tidak bisa turun dari tempat tidur, jadi bagaimana bisa bertemu denganku? Setelah aku berpikir lagi, mungkin adalah pangeran yang memerintahkan aku untuk datang." Masami Chiba menjawab sambil tersenyum.

"Nona Chiba benar-benar pintar tapi juga berbahaya." putra mahkota Naruhito memutar layar laptop ke arah Masami Chiba.

Itu adalah CCTV di depan pintu istana. Isinya adalah adegan Masami Chiba saat mengobrol bersama Ranbu Edogawa di depan pintu istana.

Dalam rekaman, setelah Masami Chiba turun dari mobil, dia berjalan ke arah pintu masuk, lalu Ranbu Edogawa menghampiri dengan malu.

Hal yang aneh terjadi.

Masami Chiba hanya menatap Ranbu Edogawa dengan dingin, lalu melihat ke sekelompok pengawal di belakang Ranbu Edogawa dan berjalan masuk ke istana tanpa berkata apapun.

Hanya tersisa Ranbu Edogawa dan para pengawal yang bengong. Rekaman sangat jelas, dan merekam semua ekspresi Ranbu Edogawa. Senang, manis, terpesona, mengobrol sendiri, mengobrol terhadap angin.

Para pengawal juga bergosip di belakang dengan wajah sumringah. Ranbu seperti sedang mengobrol dengan seseorang.

Tapi.

Masalahnya adalah, di hadapan Ranbu Edogawa, tidak ada siapapun.

"Meskipun tidak tahu apa yang terjadi, tapi dari ekspresi dan gerak-gerik Ranbu serta yang lain, aku rasa, Nona Chiba pasti menggunakan trik-trik rahasia bukan?" putra mahkota Naruhito berkata antara tersenyum dan tidak.

Novel Terkait

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu