My Tough Bodyguard - Bab 311 Mempertahankan keadilan

Meskipun telah mendengar penjelasan dari Robert Qiu, Maggie Fang masih tidak percaya.

Dia telah membaca hasil laporan dari dokter forensik.

Tubuh Watt ditimpa oleh batu yang jatuh dari plafon sehingga tubuhnya terbagi-bagi menjadi beberapa bagian yang terlihat sangat parah.

Tapi.

Dokter forensik sangat profesional, meskipun di hadapannya adalah bentuk tubuh yang tidak sempurna lagi, dengan menahan rasa mualnya, dan dia tetap mengidentifikasi dengan serius.

Dia menemukan bahwa lengan Watt tidak hancur seperti bagian tubuh lainnya.

Namun memiliki bekas luka gores yang jelas.

Meskipun bekas luka gores seperti ini dikarenakan faktor lain, namun setelah dokter forensik mengidentifikasi lebih seksama lagi, dia menemukan bahwa bekas luka itu lebih rapi dan lebih tajam dari pada bekas goresan menggunakan pisau.

Hanya saja, setelah ditimpa plafon, bekas lukanya sudah tidak begitu jelas, hanya ahli pembedahan saja yang mampu melihatnya.

Demi mendapatkan arah dan kebenaran mengenai masalah ini, dokter forensik masih belum bisa menyimpulkan hasil akhir setelah mengidentifikasi dengan seksama, tetapi bekas goresan seperti itu sangat jelas bukanlah goresan akibat tertimpa plafon.

Kemudian dokter forensik menuliskan kecurigaannya pada formulir laporan, dan mencantumkan sebuah tanda tanya yang mencolok diatasnya.

Setelah membaca laporan ini, Andrick Guan tidak mengatakan apa-apa.

Setelah Steven Qin melihatnya, dia juga tidak terlalu memedulikan.

Maggie Fang baru melihat laporan otopsi ini setelah bimbingan psikologisnya selesai.

Sejujurnya, kesan pertama Maggie Fang adalah bahwa dokter forensik telah menyimpulkan hal yang benar.

Untuk mengonfirmasi dugaannya, Maggie Fang pergi melihat mayatnya setelah membaca hasil laporan.

Dia kemudian bertanya kepada rekan-rekan polisi yang hadir pada saat itu mengenai semua perincian yang terjadi setelah dia tidak sadar diri.

Dia kemudian mengetahui bahwa drone yang bertugas memantau arah luar jendela telah rusak sepuluh detik setelah dia tidak sadarkan diri.

Untungnya, rekaman sebelum drone tersebut dihancurkan masih ada.

Maggie Fang meminta departemen investigasi untuk mendapatkan rekaman tersebut dan menonton di laptopnya.

Drone tersebut sempat merekam Sendy yang memecahkan kaca dan melompat keluar sambil memegang bom.

Kemudian terdengar suara ledakan "Boom-".

Layar rekamannya sedikit cacat, suaranya sangat keras, seharusnya karena bom meledak di sekitarnya.

Selanjutnya, Robert Qiu dan dirinya bergegas mengarah ke jendela.

Namun saat itu asapnya sangat tebal, mereka tidak bisa melihat jelas kondisi yang ada di bawah.

"Hah?"

Tiba-tiba, Maggie Fang mengerutkan kening dan menyadari ada sesuatu yang salah.

Dia segera menghentikan rekaman itu, memundurkan selama beberapa detik, kemudian mengamati ulang rekaman pendek tersebut.

Dia menonton ulang rekaman pendek ini sebanyak sepuluh kali.

Pada akhirnya dia menghentikan rekaman tersebut pada tampilan di mana Robert Qiu melihat ke bawah.

Maggie Fang kemudian memperbesar rekamannya dan melihat ekspresi orang tersebut dengan seksama.

Setelah memperbesar wajah Robert Qiu, Maggie Fang melihat sesuatu yang aneh dari wajahnya.

Lebih tepatnya pada bagian pelipisnya.

Terlihat kedua pelipis Robert Qiu penuh dengan jejak yang sedang marah pada rekaman yang sedang dihentikan.

Dalam bidang kepolisian ini, yang diperlukan adalah mengawasi dengan cermat.

Di luar bidang kepolisian, siapapun yang menonton rekaman ini tidak akan menonton sedetail ini.

Meskipun ditemukan bahwa kepala Robert Qiu menunduk dan juga ada perubahan pada pelipisnya, hal ini tidak akan mendapatkan perhatian khusus dari siapapun.

Namun Maggie Fang malah percaya bahwa ada sesuatu yang aneh.

Sayangnya, saat itu Robert Qiu menunduk, sehingga drone tersebut tidak bisa merekam perubahan pada pupilnya - dari hitam menjadi putih.

Prinsip pupil mata berubah menjadi putih adalah untuk memusatkan energi otak pada bola mata, sehingga bola mata memiliki kemampuan yang mirip dengan perspektif.

Oleh karena itu, maka muncullah jejak yang sedang marah di kedua sisi pelipisnya, ini adalah hasil dari konsentrasi tinggi.

Kemampuan ini tidak bisa digunakan dalam jangka waktu yang panjang, dikarenakan bisa mempengaruhi jalan pemikiran kita. Robert Qiu mungkin melakukan perhitungan sejenak, batas waktu untuk menggunakan pupil putih untuk sementara ini adalah tiga puluh detik.

Setelah menemukan pelipis Robert Qiu yang aneh, Maggie Fang mengeluarkan cermin kecil dan meremas alis matanya pada cermin, tetapi dia tidak bisa mendapatkan garis atau kerutan apapun.

"Sungguh aneh." Kata Maggie Fang pada cermin.

Tiba-tiba dia teringat sesuatu.

Saat itu, dikarenakan asap yang tebal, dia tidak bisa melihat ke bawah, tanpa sadar dia bertanya: "Apakah Sendy terluka?"

Robert Qiu menjawab dengan cepat, mengatakan bahwa Sendy baik-baik saja.

Saat itu dia tidak berpikir terlalu banyak, sekarang setelah dia mengingat ulang, dia menyadari ada yang aneh.

Asapnya begitu besar sehingga tidak bisa melihat apa-apa, mengapa Robert Qiu begitu yakin bahwa Sendy baik-baik saja?

Seperti bisa melihat situasi dengan jelas melalui asap tebal tersebut.

Hah?

Maggie Fang samar-samar menangkap poin penting dari masalah ini, namun tidak terlalu yakin.

Dengan cermat, Maggie Fang terus menonton rekaman tersebut.

Hitung mundur sepuluh detik.

Robert Qiu tiba-tiba menoleh melihat dirinya dan dirinya yang berada dalam rekaman sedang menepuk dada, ekspresinya lega karena bersyukur ketika mendengar Robert Qiu mengatakan bahwa Sendy baik-baik saja.

Kemudian di bawah tatapan Robert Qiu, dia merasakan kepalanya pusing, sebelah tangannya memegang dahinya dan sebelahnya lagi bertopang pada dinding.

Kemudian Robert Qiu menahan dirinya yang pingsan dan hampir jatuh ke lantai dan meletakkannya dengan pelan di sudut sana.

"Bajingan itu masih bisa bertindak sopan santun? Benar-benar tidak disangka." Maggie Fang tersenyum, seketika itu juga dia kembali dari lamunannya, apa yang terjadi padanya, fokusnya tidak seharusnya pada ini kan?

Terus melihat rekaman.

Tiga detik terakhir sebelum drone dihancurkan.

Pada saat ini, mata Robert Qiu tertuju pada layar tersebut.

Maggie Fang sangat tegang, karena dia mengenali sepasang mata ini, tepatnya pada Robert Qiu yang sebelumnya juga menatap matanya lekat.

Detik berikutnya.

Wow!

Layar rekaman berubah menjadi putih, drone nya rusak, rekamannya berakhir.

Namun hati Maggie Fang masih tidak bisa tenang.

Saat itu dia curiga pupil mata Robert Qiu memiliki kemampuan yang tidak dapat dipahami oleh semua orang, seperti serangan mental yang sering terlihat dalam sebuah film.

Setelah itu Maggie Fang membuat sebuah kesimpulan yang luar biasa.

Robert Qiu sangat marah dikarenakan Watt menekan bom yang menyebabkan Sendy luka parah.

Oleh karena itu, supaya tidak diketahui orang lain, dia menggunakan teknik pupil yang tidak dipahami orang awam sehingga bisa membuat Maggie Fang pingsan, menghancurkan drone dan membunuh orang.

Namun setelah berpikir beberapa lama, dia merasa ini tidak realistis, sangat tidak nyata.

Maggie Fang mencoba menyimpulkan bahwa Robert Qiu pada saat itu mungkin tidak menggunakan teknik pupil, tetapi mengambil beberapa langkah untuk membuatnya tidak sadar dan menghancurkan drone.

Bagaimanapun.

Watt mungkin saja meninggal bukan dikarenakan ketidaksengajaan, tetapi meninggal di tangan Robert Qiu.

Mungkin juga Watt dilecehkan oleh Robert Qiu sebelum meninggal, mematahkan sepasang tangannya kemudian meninggal karena ditimpa oleh plafon.

Segala kesimpulan di atas, tidak peduli yang mana yang benar, semuanya sudah cukup untuk Robert Qiu masuk penjara.

Tapi.

Maggie Fang telah bertahun-tahun menangani kasus seperti ini, meskipun firasatnya mengatakan bahwa Robert Qiu adalah pembunuhnya, namun dia tidak memiliki bukti sehingga dia tidak bisa menindak lanjuti kasus ini.

Hati Maggie Fang penuh dengan kontradiksi, seorang Robert Qiu membuat dirinya dilema.

Di satu sisi, Robert Qiu adalah pelaku yang mengacaukan pola Kota Jiang Cheng, saat ini kekacauan pada Kota Jiang Cheng adalah perencanaan Robert Qiu.

Di sisi lain, Robert Qiu adalah penyelamat nyawanya sendiri.

Jika ditindak lanjutin dan menemukan bukti kejahatan yang dilakukan Robert Qiu, apakah dia akan menangkapnya atau tidak?

Saat itu Robert Qiu membunuh Watt, meskipun dia bersalah secara hukum, namun jika secara naluriah dia tidaklah bersalah.

Namun jika dibiarkan dengan membuka satu mata dan menutup satu mata, itu bertentangan dengan prinsip Maggie Fang selama ini, dia bukan tipe orang seperti itu.

Kemudian Maggie Fang menggigit bibirnya dan bertanya kata demi kata: “Robert Qiu, apakah kamu membunuhnya?"

"Hah?" Robert Qiu terbengong: "Apa maksudmu?"

"Kamu tidak perlu berpura-pura lagi, saat itu, aku sudah menyelidiki semuanya dengan jelas, aku dapat menyimpulkan hasil yang akurat, yang membunuh Watt itu adalah kamu." Jawab Maggie Fang datar.

“Apa yang kamu bicarakan, aku sama sekali tidak mengerti.” Robert Qiu menggelengkan kepalanya dengan ekspresi bingung.

"Aku akan melihat kapan kamu bisa berhenti pura-pura bodoh.” Maggie Fang mencibir.

Robert Qiu mendengus: "Polisi Fang, apakah kamu tahu apa yang kamu bicarakan?"

"Aku tahu persis.” Jawab Maggie Fang dengan tegas.

"Watt menculikmu kemudian menaruh bom di tubuhmu.

Saudaraku Sendy demi menyelamatkanmu, masuk ke rumah sakit dengan luka parah.

Tadi aku menjenguknya, aku sangat sedih melihat kondisinya.

Kamu juga tahu, di Kota Jiang Cheng, aku memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan, Sendy berbaring di dalam rumah sakit, dan ingin segera keluar dari rumah sakit dengan mengatakan bahwa dia ingin membantuku.

Aku merasa kasihan kepadanya, biarkan dia berbaring dan beristirahat, bagaimanapun juga kesehatan adalah hal paling penting."

Setelah mendengarnya, Robert Qiu menunjukkan ekspresi sedihnya: “Aku dengan Sendy telah banyak berkorban, kamu masih curiga padaku bahwa aku adalah pembunuh Watt ...”

Ketika Maggie Fang mendengarnya, hatinya juga tersentuh, mesikpun dia kelihatan dingin dan tidak berperasaan, tetapi di dalam dirinya jugalah seseorang yang sangat lembut.

Semua orang memiliki hati nurani, dalam keadaan yang diketahui bahwa adanya bom di dalam sana, Robert Qiu dengan Sendy tetap masuk kedalam menyelamatkan dirinya dengan melawan waktu untuk membantah bom tersebut bahkan memeluk bom tersebut melompat dari jendela ...

Maggie Fang akan mengingat semuanya seumur hidup, tidak akan pernah lupa.

Maggie Fang bukannya tidak pernah meragukan bahwa apakah dirinya akan mematuhi keadilan yang selama ini dia tanamkan pada prinsipnya.

Namun.

Akhirnya dia mengerti.

Itu adalah dua hal yang berbeda, tidak boleh digabungkan.

"Robert Qiu, aku berterima kasih padamu dan Sendy karena menyelamatkan nyawaku, tetapi kenyataannya adalah kamu telah bersalah, kita sebagai manusia harus bertanggung jawab dengan apa yang kita lakukan.

Maggie Fang menarik napas dalam-dalam dan berkata: “Begini saja, jika kamu bersedia untuk menyerah, aku dapat membuat pengecualian untuk kamu, dengan mengajukan permohonan ke pengadilan untuk meringankan hukuman kamu."

Robert Qiu sakit kepala, dia mulai menyesal menyelamatkan Maggie Fang.

"Apakah kamu pikir pengadilan akan menangani ini? Atasanmu Andrick Guan, akan menyetujui penangkapanmu? Aku menyelamatkan kamu, kamu malah menangkapku, apa yang akan dipikirkan oleh orang di luar sana?" Tanya Robert Qiu.

"Tidak peduli diterima atau ditolak, pandangan orang lain sangat tidak penting, aku hanya bertanggung jawab untuk menangkap penjahat!" Kata Maggie Fang.

"Baiklah, Polisi Fang, apa yang salah dengan jalur pemikiran otakmu? Mengapa kamu tidak mengikuti aturan?" Kata Robert Qiu dengan mengangkat dagunya: “Serius, aku ingin tahu apa yang kamu alami sebelumnya, sehingga membuatmu sangat paranoid tentang keadilan? "

Mata Maggie Fang berkedip untuk sementara waktu, namun dia menenangkan dirinya dengan cepat: "Kamu tidak perlu khawatir denganku!"

"Oke." Robert Qiu merentangkan tangannya: "Kamu bilang kamu akan menangkapku, baik, keluarkan bukti dan surat perintah penangkapan dan aku akan segera mengikutimu."

"Karena kamu tidak mau menyerah, aku pasti akan menemukan bukti untuk membawamu ke pengadilan!"

"Baik, aku akan menunggumu datang menangkapku," kata Robert Qiu sambil tersenyum sinis.

Maggie Fang menatapnya sekilas dan berbalik untuk pergi.

Novel Terkait

My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu