My Tough Bodyguard - Bab 167 Semoga Kamu Tidak Menyesal

Eric tercengang.

Dia akhirnya sadar dirinya sudah berkata sebanyak itu namun lelaki di hadapannya ini sama sekali tidak mempercayainya.

Ini membuat Eric sangatlah marah, dia merasa semua yang dia lakukan itu sia-sia.

Sekali terpikiran seperti itu, Eric sama sekali tidak ingin mengobrol lagi, dia berkata, "Jika Tuan Robert tidak ingin mempercayaiku, maka aku juga tidak enakan untuk mengatakan apa-apa, tolong keluarlah."

Robert masih belum selesai berkata, dia tentu saja tidak ingin pergi, dia berkata, "Manager Eric, aku harap perusahaan Anda bisa segera menyetujui surat resign dari Vanessa dan memberikan biaya hak paten secepatnya kepadanya."

"Masalah biaya hak paten akan kami selesaikan secepatnya, tapi kalau Vanessa ingin resign, itu tidak boleh!" kata Eric.

"Apa maksudmu?" Robert menyipitkan matanya.

"Tidak ada maksud lain, Vanessa adalah orang yang hebat, jika dia resign, itu adalah kerugian bagi perusahaan kami." kata Eric.

"Oh, hebat? 6 tahun tidak diangkat, perusahaan Anda sungguh baik terhadap karyawan bagus." sindir Robert.

Eric mengerutkan keningnya.

Masalah membully Vanessa sebenarnya diketahui oleh Eric.

Sebagai manager, dia sangatlah mengetahui kemampuan Vanessa, dari sudut pandang normal dan untuk jangka panjang kedepannya, ini tidaklah benar.

Namun background Drake tidaklah biasa, Eric tidak berani terlalu menyinggungnya, dia juga tidak perlu demi seorang karyawan kecil dan bertengkar dengan paman Drake yang merupakan owner dari perusahaan, jadi dia hanya bisa mengizinkan Vanessa dibully.

Banyak paten dari Vanessa yang sangat berguna bagi perusahaan, meskipun itu bukanlah yang paling top tapi itu sangat berguna.

Jika membiarkan Vanessa pergi, bagaimana jika perusahaan mendapat masalah lagi? Mengandalkan Drake yang tidak berguna?

Eric bisa menduduki posisi General Manager juga karena dia bisa memandang jangka panjang, mengenai masalah yang berkaitan dengan keuntungan, dia sangatlah mengerti.

Tapi ada beberapa hal yang hanya boleh dilihat namun tidak boleh diungkapkan, dia hanya bisa berkata sambil tersenyum, "Tuan Robert, tadi aku sudah mengatakannya, aku berencana mengangkat Vanessa sebagai ketua grup, sebagai ganti rugi."

"Vanessa tidak ingin ganti rugi, dia ingin resign."

"Kalau begitu maaf sekali Tuan Robert, kami sementara tidak bisa membiarkan Vanessa pergi." Eric mengelengkan kepalanya, dan mengisyaratkan asistennya untuk terus melaporkan pekerjaan.

"Masalah Drake, biaya hak paten, resign, apakah kamu yang sebagai General Manager tidak peduli terhadap ini semua?" tatapan Robert berubah marah, dia sudah lama berbincang, namun Eric terus saja terus ingin mengelabui Robert, ini membuatnya sangatlah marah.

Namun Eric sudah tidak mempedulikannya lagi, dia mulai berdiskusi bersama asistennya.

Tangan Robert sudah dikepalkan, semenjak pulang ke Jiang Cheng, ini adalah pertama kalinya ada yang bersikap seperti begini kepadanya, ini membuatnya tidak terbiasa.

Dia menarik nafas dalam-dalam, Robert tidak berencana untuk beraksi disini, meskipun dia marah, namun jika masalah menjadi besar, ini tidak baik bagi Vanessa.

"Manager Eric, aku awalnya ingin berdamai denganmu akan hal ini, namun aku lihat sikapmu ini sama sekali tidak menganggap hal ini, aku sudah memberikanmu kesempatan, semoga kamu tidak menyesal nanti."

Setelah mengatakan ini, Robert meninggalkan kantor.

Setelah melihat Robert pergi, Eric menyipitkan matanya dan mengisyaratkan asistennya berhenti.

"Manager Eric, bocah ini sungguh sombong sekali!" kata asistennya.

Eric mengiyakan, "Aku juga merasakannya, namun sepertinya dia tidak mirip sedang membual."

Sejenak kemudian, dia memerintahkan asistennya, "Nanti kamu periksa apa latar belakang bocah ini, yang detail, jangan loloskan satupun."

"Manager Eric, bagaimana jika latar belakang bocah itu memang besar?" kata asistennya sambil mengerutkan keningnya.

Eric malah terlihat tersenyum percaya diri, "Kamu jangan lihat perusahaan ini kecil, bos dibelakangnya semuanya adalah orang hebat di Jiang Cheng, paman dari Drake adalah investor nomor dua diperusahaan kita, kekayaannya mencapai miliaran, dan orang nomor satu itu lebih hebat lagi, apakah kamu tahu kan acara ulang tahun Tuan Besar Cheng beberapa hari yang lalu bukan?"

"Tentu saja tahu, yang bisa diundang hanya adalah orang terkenal kota Jiang Cheng saja, adegan itu, suasana itu memang pantas saja adalah pemimpin dari 4 keluarga besar di Jiang Cheng!" kata Asistennya.

"Hehe, aku beritahu kamu sebuah rahasia, bos utama perusahaan kita, Bos Xu, menghadiri acara ulang tahun itu! Bagaimana, hebat kan!" kata Eric.

Asistennya terlihat kaget, dia terlihat tidak berani mempercayainya, "Boss besar kita ternyata punya hak untuk mengikuti acara ulang tahun itu? benarkah?"

"Tentu saja, meskipun bos Xu rendah hati, dia sama sekali tidak mengungkitnya, namun aku adalah General Manager, tentu saja aku punya Channel untuk mendapatkan kabarnya."

“Boss Xu kita begitu hebat, dia tentu saja adalah orang terkenal kota Jiang Cheng, siapa sebenarnya identitasnya?" kata Asistennya dengan penasaran.

Eric malah batuk, hal yang bisa dia ketahui juga ada batasnya, dia hanyalah bekerja disini, mengenai identitas bos Xu, dia juga memang beanr tidak tahu, tapi untuk mencegah canggung, Eric melototnya dan berkata, "Tidak seharusnya menanyakan yang tidak perlu ditanya! Hati-hati akan membawa masalah!"

Asisten nya ketakutan dan langsung diam.

Eric menganggukkan kepalanya dengan puas, "Intinya ada boss Xu yang bisa menghadiri acara ulang tahun Tuan Besar Cheng, sehebat apapun bocah itu, juga tidak ada gunanya, apakah dia bisa lebih hebat dari Boss xu? Tidak mungkin."

"Iya, iya, iya." Asistennya bergegas mengiyakan.

Setelah berpikir sejenak, Eric akhirnya memutuskan untuk mengingatkan Drake, bagaimanapun juga dia sudah keterlaluan, hingga pacar Vanessa mencari kesini, tidak baik jika hal seperti ini tersebar.

Du, Du, telepon terhubung.

"Halo, Manager Eric, Anda mencariku?" suara Drake terdengar.

"Supervisor Drake! apa yang kamu buat? hah, kamu jelaskan kepadaku, apa yang sebenarnya kamu inginkan!" Eric langsung saja mulai memarahinya.

Drake dimarahi hingga bingung, "Manager Eric, ada apa ini semua? kamu juga harus punya alasan jika ingin memarahiku bukan?"

"alasan? kamu ingin alasan? baik, aku beritahu kamu Drake, apakah kamu bisa tidak berbuat hal menjijikan kepada Vanessa lagi? apakah kamu tahu, pacarnya sudah datang mencariku!" kata Eric dengan marah.

"Pacar?"

Sekali mendengarkannya, wajahnya marah, "Tidak mungkin!"

"Mungkin atau tidak mungkin, kamu hentikan semua itu! Jangan menambah masalah untukku!" seusai Eric berkata, dia langsung mengakhiri panggilannya.

......

Sekali mendengar suara nada sibuk didalam telepon, dia benar-benar melongo.

Dia tidak terbayang bahwa Vanessa yang dia kejar selama 6 tahun ternyata sudah mempunyai pacar, dan bahkan datang kekantor dan berbuat onar.

Apa ini? penantangan?

Drake terlihat marah, dia merasa diriya ditipu, wanita yang dia cintai selama 6 tahun ini ternyata adalah seorang pelacur, dan menipu dirinya!

Jika lebih cepat tahu bahwa Vanessa adalah pelacur, dia juga tidak akan seperti orang bodoh dan menunggu hingga selama ini, dia tinggal menggunakan obat untuk membiusnya dan melakukannya dengan paksa.

Sekali terpikiran disini, psikologi Drake menjadi berantakan, dia merapikan dokumen dan berpikir bagaimana caranya untuk menghukum Vanessa.

Kali ini, dia pasti harus menghukum pelacur itu hingga memohonnya!

pikir Drake dalam hati.

Di area bekerja karyawan.

Vanessa mengigit bibirnya, entah kenapa, hari ini dia terus berfirasat buruk, seperti akan terjadi apa-apa, namun sekali dipikir, dia juga tidak tahu apa yang tidak beres.

dua jam yang lalu, dia menelepon Robert untuk mengungkapkan emosinya, suasana hatinya sekarang sudah membaik, namun yang berbarengan adalah rasa panik seperti ini.

Mungkin saja tadi malam tidak tidur dengan baik, pikir Vanessa.

"Apa yang sedang kamu pikirkan?" Maria mendekat dan berkata sambil tersenyum.

"Tidak apa-apa, memang sedang merenung, mungkin saja aku kurang tidur, nanti siang aku akan tidur." jawab Vanessa.

Setelah melihat sekeliling, setelah yakin tidak ada yang menguping, Maria tiba-tiba berbisik, "Kak Vanessa, hari ini aku bertemu dengan seorang wartawan baik dari perusahaan majalah disebelah sana, aku memberitahu hal kamu di peralat oleh perusahaan, tidak lama kemudian beritanya pasti akan dipajang, dan membuat semua orang mengetahui wajah asli orang yang tidak tahu malu seperti Drake!"

"Huh?"

Sekali mendengarnya, Vanessa kaget, "Mengapa kamu tidak berdiskusi denganku mengenai hal ini?"

"Ini terlalu tiba-tiba, aku tidak ingin kehilangan kesempatan ini, jadi aku tidak sempat untuk memberitahumu." kata Maria dengan nada meminta maaf.

"Ini tidak penting, aku takut apakah dia akan terbawa masalah?" kata Vanessa sambil mengerutkan keningnya.

Sebelumnya juga ada wartawan baru dari perusahaan sebelah yang awalnya masa depannya cerah, namun karena menyiarkan berita mengenai Vanessa, dia terbawa masalah dan dipecat.

Ini membuat Vanessa merasa bersalah lama sekali, jika kali ini akan menjadi begitu lagi, dia pasti akan merasa bersalah seumur hidup.

"Tenang saja, wartawan ini sudah aku tes, hatinya kuat, dia mengatakan akan mengandalkan keadilan dan hati nurani untuk mengatakan fakta, sungguh ganteng!" puji Maria.

"Tidak, aku tetaplah tidak tenang, aku harus pergi mencarinya." sambil berkata, Vanessa akan pergi mencarinya, dia tiba-tiba teringat akan sesuatu, "Maria, siapakah nama wartawan itu?"

"Oh, katanya dia bernama Robert." jawab Maria.

Vanessa tercengang, "Ro, Robert?"

"Iya, nama ini, ada apa denganmu, mengapa kamu terlihat kaget sekalii?" kata Maria karena bingung.

tak tak.

Ketika Vanessa akan berbicara, tiba-tiba Drake masuk ke kantor dan menepuk tangan, "Semuanya diam dulu, aku akan mengatakan sesuatu!"

Semua karyawan mengangkat kepalanya untuk menatapinya.

Drake sangat puas dengan reaksi semua orang, dia mengganggukkan kepalanya dan berkata, "Demi perkembangan perusahaan, kalian semua sudah bekerja dengan keras, selama ini, aku juga sangat puas dengan yang dilakukan oleh kalian semua."

"Namun hari ini, aku menyadari sebuah hal yang membuatku sangatlah marah!" sekali mengatakan hingga disini, Drake terlihat marah dan melirik kearah Vanessa, "Vanessa, aku ingin mendengar pendapatmu."

Novel Terkait

Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu