My Tough Bodyguard - Bab 98 Minum alkohol? Baik!

Robert tidak begitu mengenal anak muda di depannya ini, bahkan tidak ingat namanya, hanya bentuk wajahnya sedikit familiar.

"Baik, minumlah."

Robert juga sangat terserah, mereka tos gelas, meneguk arak di gelas.

Alkohol yang mereka minum adalah arak putih produksi kota Jiang Cheng, 53%, termasuk tinggi.

Gelas alkohol tidaklah kecil, kalau terisi penuh 150ml. Minum 2 gelas arak, orang biasa seharusnya sudah sampai batas, namun Robert terlihat sama sekali tidak masalah.

Anak muda itu juga menghabiskan alkoholnya, namun anak itu terlihat tidak bisa minum banyak, satu gelas habis, wajahnya langsung mulai memerah. Melihat Robert tetap terlihat normal, anak muda pun mengacungkan jempol: "Hebat bro, tidak disangka kamu begitu bisa minum!"

"Hah, aku juga sudah sampai batas, kalau minum lagi pasti langsung mabuk." Robert berkata.

Anak muda itu menggumam berkata sesuatu yang tidak bisa didengar Robert, kemudian kembali ke kursinya sendiri.

Tapi tidak sampai satu menit, dari meja lain lagi-lagi berdiri seorang lelaki, membawa gelasnya, berjalan ke arah Robert dengan wajah penuh senyum: "Kak Robert, ketika kuliah, aku, Alex Wang, sangat mengagumimu, beberapa tahun ini tidak berkesempatan mencarimu minum, kali ini bertemu, tidak perlu berkata apapun, teman, mari minum!"

"Tidak minum lagi, tadi baru saja minum 300ml, otakku sudah mulai tidak jelas, bagaimana kalau tunggu sebentar?" Robert segera melambaikan tangan.

"Tidak bisa, punya mereka bisa minum, hanya punyaku tidak bisa, kak Robert, aku saja sudah memanggilmu kakak, kamu masih tidak memberiku muka?" Alex Wang jelas tidak mau melepaskan Robert, dia terlihat seperti tidak akan menyerah kalau Robert tidak minum.

"Maksudku bukan seperti itu, kalau minum lagi aku akan benar-benar mabuk." Robert menggelengkan kepala.

Alex bersikeras berkata: "Kak Robert, hal ini salahmu, aku sudah berdiri disini begini lama? Kamu bahkan tidak mengangkat gelasmu, sangat tidak sopan. Kalau kamu tidak minum, maka aku tidak bisa mundur."

Sampai sini, bahkan orang yang lambat, juga bisa melihat Alex sedang berusaha membuat Robert mabuk, Fedrick adalah orang pertama yang tidak bisa menahan lagi, dia dan Yulianto sudah janji dengan Alice, mau membantu Robert menolak alkohol, melihat situasi seperti ini, dia pun segera berdiri, melotot dan berkata: "Alex, kamu sudah bisa mulai belagu!"

"Ohh, Kak Fedrick, lihat-lihat apa katamu, aku mana belagu?" Alex memasang wajah bengong.

Fedrick tertawa dingin: "Masih bilang tidak belagu, sekarang saja sudah bisa memaksa orang minum! Kamu mau minum? Boleh, aku minum denganmu!"

"Duh, jangan, aku sekarang sedang minum dengan Kak Robert. Kak Fedrick, kalau kamu ingin minum, aku temani nanti." Alex segera berkata, dia adalah salah satu anggota yang mau mengerjai Robert, biarkan Robert minum segelas sudah selesai, kalau saat ini minum dengan Fedrick, maka misinya tidak akan selesai, tidak bisa mendapatkan rezeki dari Darwin.

"Kamu jangan sembarangan, Robert sudah minum 2 gelas penuh, ditambah dengan gelasmu ini, sudah setengah liter!" Fedrick menuang penuh gelasnya, mengangkatnya: "Alex, dulu saat kuliah, kamu adalah orang yang sangat jujur, tidak terlihat kamu juga akan jadi seperti ini!"

"Orang bisa berubah." Alex memaksa senyum.

"Dulu aku yang membantumu memikirkan topik skripsimu, kamu tidak lupa kan?" kata Fedrick.

"Tentu saja tidak lupa." Alex mengelap keringat.

Fedrick melanjutkan: "Kalau begitu menurutmu, hubungan kita ini, boleh minum tidak?"

"Kak Fedrick, ini bukan masalah hubungan atau tidak, intinya aku sedang minum dengan Kak Robert. Tunggu aku minum segelas ini, kita baru minum sampai mabuk, bagaimana?" Alex bagaimanapun tidak bersedia menyerah.

Alex melotot: "Kenapa jadi bukan masalah? Alex, kamu jangan coba membohongiku."

"Kak Robert, anda coba bilang, katakan secara pasti, kalau memang tidak bisa minum, maka segelas ini akan aku minum dengan Kak Fedrick." mata Alex berputar, dia langsung mengeluarkan taktik ini.

Fedrick segera memberi tanda pada Robert, menyuruhnya mundur, orang-orang ini jelas ingin membuatnya mabuk, kalau Robert terpengaruh, maka mampuslah sudah.

Tapi Robert malah seperti tidak mengerti maksud mereka, tertawa dan berkata: "Baiklah, melihat Alex begitu bersikeras, maka aku minum segelas denganmu."

"Robert, kamu sedang ngapain!" Fedrick dan Yulianto emosi.

"Sedang minum alkohol, lihat kalian begitu panik." Robert menggelengkan kepala, kemudian langsung memenuhi gelasnya, mengangkat gelas: "Mari, Alex, kita habiskan."

Alex langsung senang: "Memang Robert paling baik!" Sambil berkata, dia pun memajukan gelasnya.

Robert malah menarik gelasnya, berkata: "Ini sudah gelas terakhir, kalau minum lagi maka aku tidak perlu pulang lagi hari ini."

"Baik, baik, baik, jamin gelas terakhir." Alex segera berkata.

Gluk Gluk Gluk

Kedua orang meneguk arak bersamaan, arak di gelas habis dengan cepat.

"Kak Robert hebat, aku salut!" melihat Robert meminum setengah liter arak, tetap tidak bereaksi apa-apa, Alex pun mengacungkan jempol.

Robert malah melambaikan tangan: "Tidak bisa, tidak bisa, sudah mau pingsan." Baru saja berkata, begitu duduk di kursi, terlihat alkohol mulai bereaksi.

"Robert, tidak apa-apa, kan?"

Melihat Robert sekarang, Vanessa bertanya dengan khawatir, langsung berpaling melihat Alex dan berkata dengan nada marah: "Alex, kita semua teman lama, mana ada orang yang memaksa minum sepertimu, lihat Robert sudah mabuk!"

Alex malah terlihat tidak merasa bersalah sama sekali: "Duh, nona Vanessa, kamu tidak mengerti persahabatan antar lelaki. Malam ini kita jarang-jarang bisa berkumpul, ditambah dengan Kak Robert yang muncul setelah 6 tahun, tidak minum sampai mabuk, mana seru?"

Fedrick mendengar hal itu ingin pergi memukul orang, namun ditahan oleh Gerald, berkata dengan datar: "Alex, sudah selesai minum, kamu kembali ke mejamu sendiri sana."

Terhadap Gerald yang adalah anak konglomerat, Alex masih merasa sedikit segan, karena dia adalah orang yang bahkan Darwin harus segani, dia yang dari keluarga biasa sama sekali tidak ada keberanian berkata lagi, setelah tertawa sejenak, dia langsung kembali ke tempatnya.

"Robert, kamu istirahat sebentar, kalau masih ada orang yang datang mengajakmu minum, aku bantu kamu menolaknya!" Gerald berkata kepada Robert.

"Masih ada aku"

"Benar, dan aku."

Fedrick dan Yulianto ikut berkata.

Robert menggelengkan kepala: "Fedrick, Yulianto, kalian berdua malam ini juga sudah minum banyak, minum lagi harusnya akan mabuk."

"Tapi kita juga tidak bisa melihat mereka memaksamu minum begitu saja, pasti si Darwin sialan itu yang mulai!" Yulianto berkata dengan suara kecil.

"Tenang saja, masih ada aku, aku punya kemampuan minum setengah liter." Gerald berkata dengan sombong.

Tapi Gerald jelas meremehkan kemampuan Darwin, di jaman ini, informasi tersebar dengan sangat cepat, Darwin membuat sebuah grup chat, memasukkan semua teman cowok selain orang-orang di pihak Robert, dan mengirimkan uang di grup, berkata asalkan bisa membuat Robert mabuk, akan ada bonus besar.

Teman cowok yang mendapatkan keuntungan pun satu per satu mengangkat gelasnya dan pergi mencari Robert.

Awalnya Gerald menganggap remeh, tapi setelah membantu Robert minum 5-6 gelas alkohol, dia mulai merasa tidak bisa lagi, wajahnya memerah, seluruh badannya bau alkohol.

Fedrick dan Yulianto juga masing-masing menggantikan Robert minum 2 gelas, ditambah sebelumnya mereka sudah minum banyak, oleh karena itu mereka juga sudah tidak bisa minum.

"Kak Robert, sini, aku tuangkan segelas lagi!"

Saat ini, Alex yang sebelumnnya sudah pernah datang, lagi-lagi membawa gelasnya dan berjalan berseri-seri ke arah Robert: "Sejujurnya, Kak Robert, aku sangat mengagumimu, kamu sudah 6 tahun tidak berhubungan dengan kita semua, kali ini datang, sudah begitu banyak sahabat yang membantumu minum, aku sangat menghormatimu, mari, kita minum lagi!"

Fedrick melotot dan memarahi Alex: "Sialan, Alex Wang, kamu bukannya bilang gelas terakhir, kenapa datang lagi?"

Alex dengan muka polosnya berkata: "Kak Fedrick, kamu terlalu polos, di acara seperti ini mana ada yang percaya dengan perkataan seperti itu?"

Darwin yang duduk di meja lain ikut bicara: "Benar, makan nasi, minum alkohol, kita semua ramai-ramai, tidak apa-apa, lagipula, tadi beberapa orang pergi mengajak minum Robert, sudah kalian bantu minum, kenyataannya Robert baru minum 3 gelas, tidak banyak, tidak banyak."

"Benar, benar, tidak banyak."

"Minum lagi, minum lagi!"

"Ini baru sampai mana? Teruskan!"

Para teman cowok sibuk berseru.

Ekspresi Fedrick dan Yulianto berubah, mereka tidak menyangka Darwin dan teman-teman lama ini akan bekerja sama menyerang Robert. Fedrick dan Yulianto sudah bekerja keras bertahan di dunia sosial ini selama beberapa tahun, otomatis tahu Darwin pasti memberikan keuntungan baru bisa menarik sekumpulan teman-teman ini.

Justru karena seperti itu, Fedrick dan Yulianto merasa jijik, bagaimanapun mereka sudah sekelas 4 tahun, demi keuntungan sedikit dari Darwin, langsung memaksa Robert minum alkohol, apakah masih ada perasaan antara teman sekelas?

Melihat wajah-wajah teman-teman sekelas itu, Fedrick dan Yulianto mulai merasa menyesal, tidak seharusnya menyuruh Robert datang, sekarang Robert tidak bisa mundur, mereka merasa sangat bersalah.

Fedrick dan Yulianto masih lumayan, tapi Gerald yang suka emosian begitu mendengar perkataan Darwin, dia pun meledak, berkata sambil melotot: "Cucu bermarga Zhao, kalau hebat kamu minum sendiri, suruh orang lain memaksa Robert minum, apa maksudmu?"

Mendengar perkataan ini, Darwin mendengus, dia mana mungkin minum, nanti setelah makan malam, dia berencana mengajak Jessy ke bioskop untuk mendekatkan hubungan mereka, minum alkohol akan terjadi kesalahan, kalau dia melewatkan kesempatan kali ini, Darwin tidak tahu masih harus menunggu sampai kapan baru bisa ada kesempatan mengajak Jessy keluar berdua lagi.

Awalnya Darwin tidak bermaksud menyinggung Gerald dan teman-teman lainnya, tapi kemunculan Robert membuat Darwin merasa tertekan, demi memastikan acaranya dan Jessy tidak terganggu, dia mengambil resiko menyinggung Gerald dan teman-teman lainnya untuk membuat Robert mabuk!

Pemikiran Darwin sangat jelas, di dalam hatinya tertawa dingin, di mulut malah berkata: "Kak Gerald, kamu berkata seperti itu tidak benar, apa maksudmu memaksa minum? Kita reuni teman lama, makan minum, senang-senang, ada teman yang mengajak minum, ini artinya mereka menganggap penting pertemanan diantara mereka, kenapa sampai ke tempatmu, menjadi sebuah niat jahat?"

"Niat jahat atau bukan, kamu tahu sendiri!" Gerald berkata dingin.

Alex sudah berdiri sangat lama, melihat kedua bos besar akhirnya selesai bertengkar, dia pun lanjut melihat ke arah Robert: "Kak Robert, aku sudah berdiri sangat lama disini, kamu tidak bermaksud minum?"

"Robert, kamu duduk saja, aku bantu kamu minum!" Robert belum bersuara, Gerald sudah membuka mulut, tapi dia baru saja berdiri, di depan matanya menghitam, sedikit oyong dan kembali duduk. Malam ini dia sudah minum seliter arak, untungnya tubuhnya sehat, orang biasa pasti sudah pingsan.

"Kak Gerald, takutnya kamu sudah tidak bisa minum." Alex mengejek.

"Sembarangan ngomong!" Gerald memukul meja, lagi-lagi berdiri, tapi alkohol sudah naik sampai ke otak, dia belum berdiri tegak sudah duduk kembali.

"Sudah, Gerald, selanjutnya serahkan padaku." Robert menepuk bahu Gerald, menyuruhnya istirahat, kemudian dia pun berdiri, mengangkat gelasnya: "Alex, kan? Mari, kita minum."

"Robert paling baik!" Alex terlalu senang, segera tos dengan Robert dan meneguk habis arak di gelasnya.

Tapi Alex tidak menyadari, ketika dia meneguk habis araknya, Robert yang berdiri di depannya terus melihatnya dengan pandangan seperti melihat orang bodoh.

Memaksaku minum alkohol?

Bergiliran?

Robert tertawa.

Berani lomba minum dengan dewa angin, kalau hal ini sampai tersebar ke luar negeri, pasti akan mengejutkan semua orang!

Tentara bayaran selalu berada di situasi penuh bahaya, begitu mendapatkan bayaran yang banyak, para tentara bayaran biasanya akan menghabiskan uang ini di 3 tempat: pelacur, judi, alkohol!

Pelacur dan judi, Robert tidak berani berkata dia hebat, tapi kalau alkohol, dia berani berkata dengan percaya diri: Tidak peduli organisasi tentara bayaran manapun di luar negeri, tidak berani minum dengannya!

Benar, tidak ada satupun!!

Novel Terkait

Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu