My Tough Bodyguard - Bab 409 Seperti Kenal

Setengah jam kemudian.

Brak.

Crazy Sword berlutut di atas lantai dengan tubuh lelah, hampir saja tidak bisa bernapas lagi sangking lelahnya.

Di sampingnya, Gold Killer, The Rooster, juga terbaring di tanah, tidak bisa bergerak lagi, selain itu napas pria itu berantakan, mata yang kabur, kelihatannya malam ini dia sudah akan mati.

Setelah keduanya bertarung sengit, meskipun keduanya sama-sama terluka parah, tapi dari endingnya, tetap Crazy Sword yang menang.

Saat ini, wajah The Rooster mengandung rasa tidak sudi dan terkejut. Dia bukan kalah karena menganggap enteng lawan, melainkan dia memang benar-benar bukanlah lawan dari muridnya, Crazy Sword.

The Rooster mengakui, pada awalnya dia memang sedikit menganggap enteng lawan, tapi seiring bertarung dengan Crazy Sword, The Rooster langsung tahu, kemajuan Crazy Sword selama beberapa bulan ini, sangat mengerikan.

Di bawah kondisi kedua belah pihak yang menggunakan kekuatan terkuat mereka, Crazy Sword menang dengan perbedaan tipis, dan memberi pukulan terakhir yang mematikan pada The Rooster.

The Rooster tahu, paru-paru ditembus, dia sudah tidak dapat hidup lagi.

"Kamu ..." The Rooster ingin berkata sesuatu dengan sulit, tapi baru saja buka mulut, banyak darah segar keluar dari mulutnya.

"Guru, istirahatlah dengan tenang." Crazy Sword menarik napas dalam, berusaha membuat napasnya menjadi tenang.

Melihat guru dia dulu, yang hari ini pelan-pelan kehilangan napas, yang tubuhnya pelan-pelan berubah kaku dan dingin, hati Crazy Sword malah tenang. Dia tiba-tiba menyadari satu kebenaran.

Di dunia ini, kalau kamu tidak cukup kuat, maka akan dihilangkan.

Untung saja di sini adalah samping sungai, terletak di pinggiran, juga tengah malam, tidak ada orang. Karena itu, Crazy Sword bisa memulihkan tenaga di sana.

Setengah jam kemudian, setelah tenaganya terkumpul kembali, Crazy Sword baru berdiri dan dengan pelan berjalan ke hadapan mayat The Rooster lalu mengeluarkan ponsel pria itu dari kantongnya.

Membuka sidik jari bukanlah hal yang sulit. Setelah Crazy Sword menemukan nomor Ripper, dia meneleponnya.

"Apa misi sudah selesai?" Ripper kira adalah The Rooster dan langsung bertanya.

"Ini aku." Crazy Sword berkata dengan tenang.

Mendengar itu, Ripper seketika tersentak, "Kamu ... adalah Crazy Sword?"

"Ripper masih ingat suaraku, benar-benar merupakan kehormatan bagiku." Crazy Sword berkata dengan datar.

"Ini adalah ponsel The Rooster. Kenapa yang menelponku adalah kamu?" Ripper yang berada di ujung sambungan terlihat kesal, "Dengan begitu, The Rooster sudah mati di tanganmu?"

Tanpa menunggu jawaban dari Crazy Sword, Ripper berkata dengan sulit dipercaya, "Tidak, tidak! Tidak mungkin! Kamu mana mungkin bisa melawan The Rooster?"

"Kamu sudah menganggap tinggi kemampuan The Rooster, juga merendahkan kemampuanku." Crazy Sword berkata dengan dingin.

Setelah diam cukup lama, Ripper baru bicara dari ujung sambungan, "Sebenarnya apa maumu?"

"Dalam waktu beberapa bulan ke depan, aku akan menggunakan segala cara untuk menghancurkan Koalisi Pembunuh di Provinsi Y, dan balas dendam sendiri padamu, membalas satu-satu semua penghinaan yang kamu berikan padaku!" Crazy Sword berkata dengan geram.

"Tolong deh, kamu bisa jangan begitu kekanak-kanakan tidak?"

Ripper menggeleng, "Ingin menghancurkan Koalisi Pembunuh di Provinsi Y? Kamu pikir, koalisi pembunuh hanya ada satu yang di Provinsi Y ini?

Tiga puluh empat provinsi di negara ini, setiap provinsinya mempunyai koalisi pembunuh. Kalau kamu menghancurkan satu yang di Provinsi Y, maka artinya kamu membuat marah 33 yang lainnya. Apa kamu bisa menanggungnya?

Ditambah lagi, dengan kemampuanmu, kamu pikir, dengan kekuatanmu sendiri, bisa menghancurkan Koalisi Pembunuh di Provinsi Y? Malam ini, kamu dengan beruntung bisa mengalahkan The Rooster. Tapi kamu jangan kira bisa mengalahkanku!" Ripper berkata dengan sangat percaya diri.

Ripper adalah pembunuh yang bakatnya sangat tinggi. Dia sangat muda, tapi kemampuannya besar, sudah mencapai tingkat Platinum!

Crazy Sword membunuh The Rooster. Hal itu membuat Ripper merasa sangat terkejut, tapi ini bukan berarti, Crazy Sword bisa mengalahkan dia.

Karena bagaimanapun, kemampuan mereka tidak berada dalam level yang sama.

Tanpa banyak berkata, Crazy Sword dan Ripper secara bersamaan menutup telepon, sangat sehati.

........

Perusahaan besar Mo.

Setelah berhasil bekerja sama dengan Perusahaan Farmasi Gao, departemen yang Robert Qiu urus menjadi sibuk, sepanjang hari bekerja terus.

Untung saja hari-hari sibuk tidak berlangsung terlalu lama. Setelah semuanya selesai, Robert Qiu mulai menikmati kesenangan.

Pekerjaan sehari-hari yang sederhana diserahkan kepada bawahan dan dia sendiri duduk di kantor, bermain game, menonton video, hari-hari dilewati dengan sangat menyenangkan.

Tok, tok.

Saat ini, pintu tiba-tiba terketuk. Robert Qiu segera mematikan video, duduk tegak kemudian berkata nyaring, "Silakan masuk."

Karena meskipun menjadi direktur bagian, setidaknya harus menjaga image. Tidak apa-apa kalau bermalas-malasan, setidaknya jangan terlalu kelihatan, kalau tidak karyawan akan sulit untuk hormat padanya.

Yang masuk adalah teman lama Robert Qiu, Vanessa Yang, juga adalah sekretaris pribadi Robert Qiu. Wanita itu mengenakan kacamata emas, rambut diikat, tangannya memegang dokumen, dan kelihatannya sangat profesional.

"Oh, Vanessa. Buat aku kaget saja." Robert Qiu menghela napas, lalu mengangkat kaki dan memantik sebatang rokok.

Di depan teman lama, tentu tidak perlu sungkan.

Mengenai image? Tidak ada.

"Semuanya sedang sangat sibuk, kamu malah bagus, tidak takut dibicarakan orang-orangkah." Vanessa Yang berkata dengan kehilangan kata-kata.

"Haih, Vanessa, kita ini 'kan teman. Kamu tidak boleh mencelakai aku dong." Robert Qiu segera berkata manis.

Vanessa Yang memutar bola mata, kehabisan kata-kata, tapi tidak melanjutkan topik ini lagi.

Satu perusahaan tahu, Robert Qiu adalah pahlawan Perusahaan besar Mo.

Sebenarnya, semua orang juga sedikit banyak tahu kalau Robert Qiu bermalas-malasan, tapi hanya diam membiarkan saja. Kecuali kalau benar-benar ada masalah, baru akan datang memanggilnya.

"Vanessa, katakan saja, ada masalah apa kali ini?" tanya Robert Qiu.

"Bukan masalah pekerjaan, tapi ada orang yang datang mencarimu." kata Vanessa Yang.

"Oh, siapa?" Robert Qiu berkata tanpa peduli.

Wajah Vanessa Yang menjadi aneh, "Tidak tahu. Dia memakai kacamata hitam, juga masker dan topi, menutupi wajahnya. Tidak mau memberitahu namanya, cuma mau bertemu denganmu. Dia sedang menunggu di ruang pertemuan nih."

"Oh, misterius sekali." alis Robert Qiu terangkat, "Cowok atau cewek?"

"Cewek." jawab Vanessa Yang.

Robert Qiu berpikir sebentar lalu melihat ekspresi Vanessa Yang dan menjadi bingung, "Vanessa, ekspresimu kenapa seperti itu? Kenal? Kalian berdua kenal? Teman lama?"

Robert Qiu dan Vanessa Yang adalah teman kuliah, mereka berdua mempunyai teman wanita yaitu teman-teman masa sekolah itu.

Tapi.

Setelah lulus dari kuliah, Robert Qiu mulai menjauhi teman-teman itu, bukan karena dia sengaja, tapi karena kebutuhan pekerjaan.

Setelah kembali ke Kota Jiang Cheng, Robert Qiu pernah ikut sekali reunian. Contohnya Gerald Niu, Darwin Zhao, dll. Sedangkan di antara teman-teman wanita, dia hanya pernah mengobrol dengan Vanessa Yang dan Bella Qiao saja.

Identitas Bella Qiao sekarang adalah gold killer dari Koalisi Pembunuh di Provinsi Y, dengan nama julukan 'Rose'. Setelah debut selama 10 tahun, wanita itu tidak pernah kalah, memiliki kemampuan hebat, bahkan masih mempunyai ruang yang besar untuk berkembang.

Memakai kacamata hitam, masker, dan topi, tidak ingin identitasnya diketahui oleh orang. Ini memang benar sesuai dengan cara kerja Bella Qiao.

Bagaimanapun, waktu itu Bella Qiao mendapat perintah untuk membunuh Robert Qiu secara diam-diam, tapi karena wanita itu mempertimbangkan hubungan pertemanan mereka, bukan hanya tidak melaksanakan perintah, bahkan malah beberapa kali menolong Robert Qiu.

Karena itu juga, Bella Qiao mendapat kecurigaan dari Koalisi Pembunuh di Provinsi Y. Setelah kembali ke Kota Jingzhou, dia mendapat perhatian khusus, keterbatasan gerakan, jadi dia tidak pernah inisiatif menghubungi Robert Qiu lagi.

Setelah mengetahui kalau Bella Qiao memiliki bahaya yang mengancam hidup, Robert Qiu tidak menghubungi wanita itu lagi, itu juga demi melindungi Bella Qiao.

Sekarang dipikir lagi, masalah sudah berlalu beberapa bulan. Pengawasan dan pemeriksaan yang Bella Qiao alami, juga sudah waktunya ditarik kembali. Jadi wajar kalau Bella Qiao datang ke Kota Jiang Cheng.

Memikirkan ini, Robert Qiu langsung bertanya, "Bella yang datang?"

"Bella?" Vanessa Yang tersentak lalu tertawa, "Bukan. Kalau itu dia, meski ditutup selengkap apapun, aku tetap pasti bisa mengenalinya."

"Oh, tidak kelihatan, kamu lumayan dekat juga dengan Bella." kata Robert Qiu.

"Itu karena saat kuliah, aku tinggal satu kamar dengan Bella di asrama. Tentu saja kata sahabat itu tidak hanya asal saja." Vanessa Yang mendengus. Tapi dia tidak tahu identitas asli Bella Qiao.

"Karena bukan Bella, siapa dong?" Robert Qiu berpikir.

Vanessa Yang berhenti sesaat, "Aku tidak mengenalinya, tapi aku merasa pernah melihat dia dimana gitu ... oh tidak, tidak boleh dikatakan pernah bertemu, karena aku bahkan belum melihat wajahnya, hanya saja ... aura tubuhnya, membuatku merasa seperti pernah bertemu, rasanya sangat familiar ..."

"Aku dibuat pusing oleh perkataanmu." Robert Qiu menggaruk alis, lalu segera berdiri dan berjalan menuju pintu, "Sudahlah, aku pergi sendiri saja."

Vanessa Yang ingin ikut tapi malah dihentikan oleh Robert Qiu.

Karena orang itu tidak mau membocorkan identitasnya, maka kelihatannya ada masalah pribadi yang mau dibicarakan dengan dirinya, jadi tidak efisien kalau ada orang lain.

Hubungan Vanessa Yang dan Robert Qiu tentu dekat, tapi ini hanya terbatas untuk dua orang saja.

Dibayangkan lagi, seandainya orang itu datang untuk membunuhnya, dan kalau Robert Qiu hanya seorang diri, dia bisa melindungi dirinya sendiri. Tapi kalau Vanessa Yang ada di sana juga, maka pasti akan ikut terlibat di dalamnya.

Kalau seorang pembunuh melakukan serangan, manusia biasa bahkan tidak akan ada kesempatan untuk bereaksi.

Tidak membiarkan Vanessa Yang ikut, adalah demi berjaga-jaga, juga sekalian melindungi wanita itu.

Setelah berjalan di depan pintu ruang pertemuan, Robert Qiu mengetuk pintu lalu membuka pintu dan masuk.

Di ruang pertemuan tidak ada orang lain, sangatlah hening. Orang yang duduk di atas sofa memiliki tubuh yang berlekuk, sangatlah seksi.

Meski tidak bisa melihat wajah wanita itu, tapi melihat bentuk tubuh dan aura wanita itu, Robert Qiu sudah bisa mengambil kesimpulan kalau wanita itu adalah wanita yang sangat cantik.

Karena kalau orang yang tampilannya biasa, tidak mungkin berdandan seperti ini. Bentuk tubuh yang bagus dan wajah yang cantik, selalu merupakan pasangan yang serasi. Tentu saja, Robert Qiu juga pernah bertemu wanita yang tubuhnya sangat bagus, tapi wajahnya biasa saja. Tapi itu hanya kasus kecil saja.

Berdasarkan firasat dan pengalaman, Robert Qiu sudah mempunyai kesimpulan awal.

Selain itu.

Demi menghindari orang ini datang untuk hal buruk, Robert Qiu begitu masuk ke dalam ruang pertemuan, memulai 'pikiran perseptual', untuk mengetahui apakah orang ini ada niat buruk atau tidak.

Berdasarkan pikiran perseptual, Robert Qiu juga merasakan sedikit rasa familiar. Dia dan nona cantik yang datang bertamu ini, mungkin tidak dekat, tapi beberapa waktu dekat ini pasti pernah bertemu.

"Aku adalah Robert Qiu, siapa kamu?" Robert Qiu duduk di seberang tamu dan berkata dengan ekspresi santai, "Di sini tidak ada orang luar, nona, karena kamu mau bertemu berduaan denganku, maka silakan bersikap lebih terbuka saja."

"Tuan Qiu, lama tidak berjumpa."

Sang tamu membuka kacamata dan masker, lalu memperlihatkan wajah yang sangat cantik yang dapat membuat orang kesulitan bernapas.

Lalu melepaskan topi, rambut panjang yang sedikit ikal tergerai di bahu.

Hingga saat ini, Robert Qiu baru melihat jelas wajah sang wanita dan terkejut hingga mengangakan mulut, "Ternyata kamu?"

Novel Terkait

Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu