My Tough Bodyguard - Bab 39 Untung Saja Ada Saudara Robert

Didepan Mall sudah ada banyak orang dari tadi.

Orang yang datang untuk melihat keramaian, media, penanggung jawab mall, petugas medis, semuanya berkumpul disini, dan membuat lalu lintas lumpuh.

China adalah sebuah negara yang tingkat keamanannya tinggi, hal seperti ini jarang terjadi, diluar negeri, hal seperti ini sangatlah biasa terjadi, hampir tidak ada orang yang datang untuk melihat keramaian, ini berbeda dengan didalam negeri.

Namun tiba-tiba, terdengar suara kaca yang pecah di lantai 4.

“Wah!”

“Cepat lihat!”

“Astaga!”

Terlihat kaca pecah dan perampok terjatuh dari lantai 4, orang-orang diluar sana ketakutan.

Kamera para media juga kebetulan merekam adegan ini, dan ini membuat diskusi ramai di internet!

Pihak polisilah yang paling pertama kali sadar dan Maggie langsung pergi dan mengontrol perampok itu, dan melakukan banyak prosedur lainnya.

“Apa yang terjadi didalam sana?” Maggie menangkap perampok tersebut dan mempertanyakannya.

Meskipun sudah memberikan alat komunikasi kepada Robert, namun dia lansung mematikannya begitu dia masuk kedalam mall, jadi pihak kepolisian terus saja tidak mengerti apa yang terjadi didalam sana, dan mereka tidak berani masuk begitu saja, mereka hanya bisa menunggu dengan panik.

Perampok itu tidak bisa menjawabnya, dia ditendang oleh Robert dan terjatuh dari lantai 4, bisa hidup saja itu sudah luar biasa, langsung ada petugas medis yang mengangkatnya kemobil ambulan, dan mengantarkannya kerumah sakit.

Didalam mall.

Melihat Robert menendang terbang temannya, para perampok lain ketakutan, sungguh besar sekali tenaga tendangannya!

Meskipun para perampok tidak lagi menyerang, namun Robert tidak berniat untuk melepaskan mereka, seketika dia seolah serigala yang masuk ke kandang domba, dia menghabisi para perampok itu, ada yang teriak kesakitan, ada yang pura-pura mati.

“Kak Robert, orang ini yang melukaiku, pukul dia!” Ellen menunjuk kearah Rico, jika bukan karena Rico, dirinya juga tidak akan dihadapkan dengan bahaya.

Rico awalnya pura-pura mati, ketika mendengar perkataannya, dia hampir pingsan karena takut, dia menyaksikan kemampuan bertarung Robert, sama sekali tidak bisa melihat cara dia menyerang, mereka sama sekali bukan lawannya!

“Oh, kamu yang membully Ellenku?”

Robert mengangkat Rico dan mengepalkan tinju lalu memukul mukanya, muka Rico biru-biru dan bola matanya keangkat, dia terlihat tidak kuat lagi.

Lalu Robert menendangnya hingga terbang!

Terlihat badannya seperti sebuah garis lurus dengan kecepatan yang tinggi menabrak kaca dan terjatuh dari lantai 4 sama seperti perampok sebelumnya.

Dibawah sana ramai, namun Robert tidak mempedulikannya, dia menatapi Roy.

Jelas terlihat bahwa perampokan ini di rencanakan oleh orang ini.

Para perampok yang lain semuanya adalah orang yang tidak berguna, ada begitu banyak polisi diluar sana, jika bukan karena Roy yang menenangkan situasi, Rico dan kawan-kawan sudah menyerah dari tadi.

Sebelumnya yang menembak Robert juga dimulai dari Roy, jika bukan karena Robert sudah merusak pistolnya dari awal, mungkin saja sekarang Ellen sudah tertembak.

Tindakan ini dimata Robert sudah sama saja dengan orang mati, namun dia perlu mencarikan sebuah alasan yang logis untuk membunuhnya.

Didalam Mall ada cctv, dan Roy dan kawan-kawan jelas terlihat sudah tidak bisa melawan mereka, jika disaat ini, dia membunuh Roy, dan nantinya polisi melihat rekaman cctv, mereka pasti akan mempersulit Robert.

Sekali melihat para teman-temannya dihabisi dan Robert berjalan mengarah dirinya, Roy juga panik, dia mengeluarkan pisau yang berada di pinggangnya, dan menangkap seorang wanita sanderaannya.

Wanita itu pucat karena pisau ditekan dilehernya

“Jangan mendekat! Jika tidak, aku akan membunuhnya!” Roy mengancamnya, dia juga kehabisan cara, sudah sampai seperti ini, dia tidak menginginkan apa-apa, dia hanya ingin kabur dengan selamat saja.

Robert menghentikan langkahnya, namun yang membuat orang merasa aneh adalah senyuman Robert, dia terlihat terus tersenyum.

Ini dia waktunya!

Robert melemparkan sebuah pisau kecil!

Pisau tersebut langsung menusuk dahi Roy, darah berkucuran kemana-mana hingga seluruh muka wanita itu juga.

“Argh!”

Wanita itu menjerit, dia lalu mengelak dari cengkraman Roy dan bersembunyi di pojok ruangan sambil gemetaran.

Semua orang melihat Roy yang dahinya tertancap sebuah pisau, terlihat dia seolah ingin mengeluarkan suara namun dia mengelak sedikit lalu terjatuh dan mati!

Meskipun para perampok yang lain dihajar dengan parah, namun mereka masih bisa bergerak, sekali melihat pemimpin mereka dibunuh, mereka semua ingin mencari kesempatan untuk kabur.

“Mereka ingin kabur!”

“Mereka tidak punya pistol, dasar bajingan, jangan biarkan mereka kabur!”

Para pelanggan di dalam mall masih saja ketakutan, tapi sekali melihat para perampok ingin kabur, mereka semua marah, setelah tidak ada ancaman pistol, beberapa lelaki maju dan menghajar mereka.

Hal ini berlangsung selama 3 menit, para perampok sudah dihajar hingga wajahnya susah untuk dikenali, hingga Robert menghubungi para polisi, setelah polisi naik, barulah mereka menghentikan orang-orang yang sedang marah.

Divisi lainlah yang bertugas untuk menasehati mereka, setelah mengamankan TKP, Maggie datang kehadapan Robert dengan marah, “Tuan Robert, tolong jelaskan mengapa kamu mematikan alat komunikasi?”

“Aku tidak ingin keputusan kalian mengangguku.” Kata Robert.

“Tindakanmu.....” ketika Maggie ingin memarahinya, Alice datang.

“Polisi Maggie, aku ingin mengingatkanmu, Robert bukanlah polisi yang bekerja dengan kalian. Dia sudah membantu kalian, kalian malah tidak berterima kasih bahkan mengkritiknya, apakah ini cocok?” tatapan Alice bertemu dengan Maggie, seperti ada api yang menjalar diudara.

Michael lah yang datang untuk merelaikannya, “Bagaimanapun juga atas bantuan Saudara Robert, kasus perampokan ini diselesaikan dengan sempurna. Petugas Maggie, sebagai pemimpinmu, aku harus mengkritikmu, saudara Robert tidak mempunyai pengalaman dibidang ini, kita harus lebih lapang dada! Bagaimana boleh menggunakan standar kita untuk mengsyaratkan saudara Robert, bagaimanapun juga tidak ada sandera yang terluka, inilah yang paling penting!” hingga kalimat terakhir, Michael sengaja berkata dengan intonasi tidak senang.

“Baik, aku mengerti.” Kata Maggie.

Disaat ini, seorang polisi kecil berlari kemari, “Tuan Michael, kapten Maggie, tadi rumah sakit menelepon, perampok kedua yang terjatuh tadi tidak selamat dalam perjalanan kerumah sakit!”

Maggie akan marah lagi, namun Michael mengerakkan tangannya dan berkata, “Ini tidak penting, yang penting adalah sanderanya tidak apa-apa.”

“Namun....” hati Maggie tidaklah ikhlas, meskipun ini adalah sebuah kasus perampokan, namun ada dua orang perampok yang mati, satu luka parah, jelas terlihat bahwa ini adalah ulah Robert.

Meskipun para perampok jahat, namun mereka tidak membunuh, Robert dengan mudahnya membunuh dua orang perampok, Maggie merasa ada yang harus dipertanyakan.

Dan disana ada terlalu banyak tempat yang tidak masuk akal, contohnya, didalam pistol para perampok, semuanya terdapat beberapa jarum, dan merusak peernya, bagaimana caranya Robert melakukan itu?

“Petugas Maggie, logikamu bermasalah.” Robert mengerti dengan pertanyaan Maggie didalam hati, “Jika tidak menyelesaikan para pejabat dengan cepat, maka yang mati mungkin saja adalah salah satu orang yang disandera termasuk aku, hanya dua orang perampok yang mati saja kamu sudah mempersulit aku, apakah aku tidak boleh melawan untuk melindungiku?”

“Melawan untuk melindungi dirimu? Kamu menendang orang dari lantai 4 hingga kebawah namanya adalah melawan untuk melindungi?” Maggie marah dan bertanya kepadanya.

“Maaf, gerakanku terlalu besar, lain kali aku akan memperhatikannya.” Jawab Robert dengan santai.

Setelah suasana hati Ellen tenang, dia melihat Maggie mempersulit Robert dan terlihat tidak senang, “Ada apa denganmu, ada perampok disana tapi kamu tidak mengadilinya, tapi kamu malah sibuk disini! Jika bukan karena kak Robert, apakah kalian pihak kepolisian bisa menyelesaikan hal ini dengan sukses? Mengapa kamu malah balik menyalahkan kak Robert membunuh? Apakah mereka tidak pantas menerimanya?”

Biasanya Ellen adalah anak yang ceria, kali ini demi membela Robert, dia mengatakan banyak hal hingga Maggie tidak bisa membalasnya.

“Ellen.” Alice menarik Ellen yang sedikit tidak bisa mengontrol emosinya.

Melihat situasi yang sedikit canggung, Michael lalu berkata, “Bagaimanapun juga, Saudara Robert, untung saja kali ini ada kamu, aku mewakili kantor polisi Kota Jiang Cheng untuk berterima kasih denganmu dengan tulus.”

“Sama-sama, asalkan seseorang tidak mencari masalahku lagi saja sudah cukup.” Robert tersenyum.

Michael juga tersenyum dan tertawa, “Kamu yang paling berjasa, sekalipun membunuh perampok, itu juga karena terpaksa, mereka pantas menerimanya, aku bisa menjamin, tidak akan ada orang yang mempersulit kamu lagi!”

“Aku lega dengan perkataan Tuan Michael ini.” Kata Robert sambil menganggukkan kepalanya.

Melihat Robert akan pergi, Michael bergegas berkata, “Oh iya, para media katanya ingin mewawancarai kamu.....”

“Bantu aku untuk menolaknya, hal seperti ini tidak pantas untuk dipublikasikan, aku tidak ingin terlalu banyak orang mengetahui identitas diriku.” Robert mengerakkan tangannya, dan pergi begitu saja tanpa menoleh.

“Tuan Michael, Robert ini bermasalah.” Kata Maggie.

“Aku tahu dia bermasalah, tapi apa hubungannya? Asalkan dia tidak melanggar hukum, maka tidak ada hubungannya dengan kita, Maggie, kamu masih saja harus lebih banyak cobaan.” Kata Michael mengelengkan kepalanya sambil tersenyum.

“Tidak, aku akan mengecek rekaman cctv, aku ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi.” Maggie lalu berjalan kearah kantor rekaman di mall.

......

Diluar mall.

“Tuan, Tuan Robert......”

Seorang lelaki gendut yang mengenakan jaket menghalangi arah perginya Robert, itu adalah Antonio yang tadi baru saja ada konflik dengan Robert dan terakhir di pecat.

“Oh kamu, ada apa?” tanya Robert.

“Tidak, tidak apa-apa, aku hanya, hanya ingin berterima kasih kepadamu.” Kata Antonio dengan gagap.

Mendengar perkataannya, Robert sedikit kaget, “Tadi kamu juga dilantai 4?”

“Iya, aku masih belum sempat pergi.” Antonio menundukkan kepalanya karena malu.

“Oh, lain kali hati-hati.” Robert menganggukkan kepalanya, lalu tidak menghiraukannya lagi, dan pergi membawa Ellen dan Alice.

Melihat sosok Robert yang menjauh, barulah Antonio terlihat lega.

Sebelumnya dia kehilangan pekerjaan kerena Robert, awalnya dia ingin mencari orang untuk menghajar Robert, alhasil belum menunggu dia menelepon, mall sudah dirampok.

Antonio yang melihat Robert dari awal masuk hingga selesai, dia baru menyadari kemampuan Robert sangatlah menakutkan!

Disaat hatinya berterima kasih kepada Robert, dia juga merasa beruntung, untung saja dia tidak mencari masalah dengan Robert, jika tidak, sesuai dengan kemampuan yang ditunjukkan Robert, seberapa banyak orang yang dicarinya itu juga tidak ada gunanya!

Novel Terkait

Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
5 tahun yang lalu