My Tough Bodyguard - Bab 156 Pilihan Stella

Sebuah surat yang tertulis nama Helbert Bai.

Sedangkan satunya yang lain tertulis nama Chyntia Ma.

"Siapakah Chyntia Ma itu?" melihat Stella melongo, Robert menundukkan kepala dan bertanya kepada Selena Bai.

Selena menjawabnya, "Ibu kandung dari aku dan kakak."

Robert mengerti.

Dia berpikir sejenak lalu segera mengerti dengan maksud jahat dari keluarga Bai.

Kepala keluarga dan ibu kandung, ini melambangkan kekuasaan dan bakti, cara keras dan cara lembut dipergunakan bersama.

Robert tidak perlu melihat isi suratnya dia juga tahu kira-kira apa yang ditulis diatas sana.

Surat dari kepala keluarga pasti menggunakan kata-kata yang memaksa yang memerintahkan Stella untuk pulang.

Sedangkan surat dari ibunya pasti menasehatinya dan mengingatkan Stella akan kejadian sewaktu kecilnya yang bahagia sehingga membuat Stella ingin pulang kerumah.

Ini sama seperti menamparmu dengan kejam lalu menghadiahkanmu sebuah permen.

Jijik!

Jijik!

Benar-benar Jijik!

Robert ingin sekali membujuk Stella untuk tidak membuka suratnya, namun dia juga merasa kurang cocok.

Dia hanya bisa melihat Stella membuka surat dan membacanya.

Setelah melihat Stella membaca surat, dan melihat perubahan ekspresinya karena emosinya, Robert tidak bisa berdaya.

Bukannya Robert tidak ingin menghalanginya, namun dia tidak boleh melakukannya.

Tidak peduli apa yang ditulis disurat itu, itu tetaplah adalah keinginan dari keluarganya.

Orang yang umurnya lebih kecil mungkin tidak bisa mengerti, dan akan merasa apa-apaan keinginan dari keluarga, cukup saja dengan menghiraukannya saja.

Malah ada yang sering mengumpamakan dirinya, dan mengatakan dirinya sendiri nakal dan sering tidak mendengar perintah orang tuanya.

Mereka tidak bisa mengerti pentingnya keinginan keluarga karena mereka tidak bisa melihat maksud dibalik kata keluarga ini.

China adalah sebuah negara yang sangatlah mementingkan prinsip kekeluargaan.

masyarakat tradisional pada beberapa puluh tahun lalu, keinginan dari keluarga tidak boleh di bentak oleh anak-anak mereka.

pepatah mengatakan bahwa Perintah dari orang tua adalah perkataan untuk menjodohkanmu.

apa?

Kamu bilang kamu ingin melawannya?

Melawan keinginan sangatlah mudah, kamu tinggal tidak mendengarkannya saja.

Tapi jika keluarga berubah kejam untuk menghajarmu, sangatlah mudah.

Pertama, segala kebutuhan hidupmu yang berada didalam pengontrolan keluarga di hentikan.

keuangan dihentikan.

dibidang sosialisasi, dikurung dan tidak boleh keluar.

Jika masih tidak mendegarkannya, dilayani menggunakan rotan.

setelah dipukul beberapa kali, kamu akan menjadi turut.

Jika kamu masih tidak ikhlas, kamu akan dijuluki anak tidak berbakti, merusak namamu agar ditertawakan oleh orang lain.

Di kehidupan sosial yang lama, lingkup sosialisasinya tidaklah luas, jika dikurung didalam rumah, tidak ada yang bisa dilakukan, tidak seperti sekarang ini, masih bisa main hp dan sebagainya.

Tidak ada yang bisa menahannya.

Dengan kata lain, keluarga adalah sejenis struktur, golongan orang tua hampir mengontrol semua kekuasaan, sebagai anak, kamu berada didalam struktur dan menikmati kelebihan dan resource yang diberikan oleh keluarga, maka kamu harus menerima perintah yang diberikan.

Kecuali kamu ingin keluar dari struktur ini, keluar dari ikatan keluarga.

Tapi kamu tetaplah akan berkeluarga.

Orang tuamu menjadi tua, kamu harus merawatnya, setelah mempunyai anak, kamu tidak boleh tidak menjaganya.

dan yang paling mengerikannya adalah ketika kamu menjadi orang tua, dan ketika anakmu mulai melawanmu, ketika harga dirimu sebagai orangtua mulai ditantang, kamu akan menjaga kedudukanmu tanpa perlu diajarkan oleh orang lain.

Bagaimana cara menjaganya?

Anakmu tidak mendengarkanmu? pukul!

Ini adalah sebuah circle, banyak orang yang mengatakannya setelah sampai umurnya, maka kamu akan mengerti sendiri.

Setelah memasuki zaman baru, fenomena ini sudah jauh lebih baik daripada dulu, banyak orang tua yang sudah mulai mematuhi keinginan anaknya.

Mengapa bisa seperti ini, alasan utamanya karena kebiasaan baru telah merobohkan kebiasaan lama, perubahaan struktur ekonomi, pemerataan pendidikan, pikiran mulai terbuka, keluarga itu sendiri dari sebuah struktur yang besar mulai menjadi keluarga yang kecil.

alasan lainnya adalah kepahitan yang dirasakan oleh orang tua tidak ingin dirasakan oleh anak mereka sendiri sekali lagi.

Meskipun masih banyak keluarga, terutama keluarga besar yang masih sangatlah mementingkan tradisional, keinginan keluarga adalah yang paling penting, tidak boleh di langgar, jika tidak kamu adalah tidak setia, tidak berbakti, ketidakbaikan dan ketidakadilan.

ini adalah tradisi yang diturunkan China selama ribuan tahun, dan zaman baru baru saja puluhan tahun, bukannya ingin dirobohkan dan langsung bisa dicapai begitu saja.

contohnya adalah, Anderson dan Alice awalnya bukanlah penduduk kota Jiang Cheng.

20 tahun yang lalu, Anderson dengan paksa keluar dari keluarga Mo di kota C, dan membawa putrinya datang ke Jiang Cheng, lalu menjalankan usaha baru.

Mengapa ingin keluar dari keluarga?

Karena waktu itu pendapat Anderson bertentangan dengan keinginan senior keluarga Mo.

Sekalipun Anderson, dia juga tidak bisa sama sekali tidak menuruti keinginan dari keluarga.

Contohnya adalah Ronny yang sebelumnya, dan ada banyak orang keluarga Mo dari kota C yang bekerja di Perusahaan Besar Mo, semua orang itu diatur oleh keluarganya untuk bekerja di perusahaannya.

Meskipun Anderson tidak bersedia juga tidak ada gunanya.

Hingga setelah kedatangan Robert dan dia menghajar Ronny serta mengusir semua orang keluarga Mo, dan dengan sendirinya menantang pertanyaan dari orang keluarga Mo, barulah masalah ini untuk sementara ini teratasi.

Keadaan Stella saat ini sama seperti bertengkar dengan keluarga, lalu kabur dari keluarga, anak yang sudah pergi dari keluarga bertahun-tahun, meskipun masih saja dendam dengan keluarganya, namun setelah selama ini, rasa rindu dengan keluarga pasti lebih besar daripada dendamnya.

Dan disaat seperti ini, keluarganya menuliskan dua surat, mengatakan bahwa keluarganya sedang krisis, perkataannya tulus, dan menggunakan cara keras dan cara lunak secara bersamaan, jadinya dia harus pulang atau tidak?

Jawabannya sudah sangatlah jelas.

Tentu saja, setelah Stella selesai melihat kedua surat itu dan dia mulai merenung, lalu dia menarik nafas dalam-dalam, lalu berkata, "Paman Ke 9, aku pulang denganmu."

Jerry senang, seolah takut Stella menyesal, dia bergegas berkata, "Kalau begitu kita berangkat sekarang, mobil sudah menunggu didepan, setelah beres-beres bisa segera berangkat."

"Kakak, kami tidak pulang!" Selena bergegas menarik tangan Stella, kota Jiang Cheng lumayan bagus, dia tidak ingin pulang kerumah.

"Selena, kamu tidak perlu pulang, kamu tinggal di Jiang Cheng saja, dan sekolahlah dengan baik, setelah kakak menyelesaikan masalah dikeluarga, aku akan pulang untuk mencarimu." kata Stella dengan suara lembut.

Setelah mendengar perkataannya, Jerry kaget, "Selena juga pulang saja."

Stella berubah marah, "Bukankah keluarga kita tertarik dengan kemampuan bisnisku? aku akan pulang sendiri saja, Selena masih kecil, belajar di Universitas Jiang Cheng, semuanya baru saja stabil, tidak cocok untuk menganti lingkungan, lagi pula, dia ikut pulang denganku, dia juga tidak bisa membantu apa-apa, jika memaksa Selena pulang, kecuali keluarga ingin mengulangi kejadian waktu itu!" Hingga perkataan terakhirnya, nada bicara Stella sudah jelas tidak baik.

Jerry bergegas mengerakkan tangannya, "Stella, kamu jangan salah paham, keluarga kita tidak bermaksud seperti itu! Hanya saja aku berpikir jika Selena pulang bersamamu, setidaknya dia akan punya orang yang menjaganya, jika meninggalkannya disini sendirian sungguh tidaklah bagus."

"Kalau ini tidak perlu Paman Ke-9 yang khawatir." Kata Stella.

"Baiklah, jika kamu bersedia pulang denganku saja sudah cukup." Kata Jerry sambil tersenyum, dan tidak lagi mengatakan yang lain lagi, dia takut jika dia banyak berkata dan membuat Stella tidak senang, dan tidak pulang dengannya, maka semuanya akan sia-sia.

Setelah melihat Jerry tidak memaksanya lagi, wajah Stella sedikit membaik, dia melirik kearah Robert disampingnya, tatapannya sedikit penuh dengan rasa minta maaf.

Dia tahu, kali ini Robert benar-benar ingin mempertahankannya.

Namun keinginan dari keluarga serta beberapa alasan lainnya, membuatnya tidak bisa menetap disini, dia hanya bisa bersalah kepada Robert saja.

Robert mengerti maksud dari Stella, dia melambaikan tangannya, "Stella, kamu sudah membuat keputusan, kamu tidak perlu menjelaskannya, aku akan menghormati dan mendukung keputusanmu."

Namun didalam hatinya merasa sedih, setelah kepergian Stella, maka semua urusan di divisi keuangan akan berpindah kepadanya.

Stella merenung sejenak lalu berkata, "Robert, setelah kepergianku, pekerjaan di divisi keuangan kuserahkan kepadamu, sesuai dengan kemampuanmu, jika tidak ada kejadian diluar dugaan, Direktur Mo akan mengangkatmu sebagai ketua Divisi keuangan, dan menggantikan posisiku."

"Aku tahu ini." Robert menganggukkan kepalanya.

"Semua urusan di divisi keuangan kamu juga tahu, aku tidak banyak bicara lagi, asalkan kamu berhati-hati seseorang saja." kata Stella.

"Siapa?" kata Robert.

"Stezza Cao." Stella langsung mengatakan nama ini.

didalam benak Robert muncul sebuah sosok yang tidak terlalu menonjol, "Aku ingat Stezza seharusnya adalah sebuah pemimpin grup kecil di divisi keluarga kan?"

"Aku juga hanya curiga saja, namun tidak ada bukti langsung, jika didalam divisi keuangan masih ada orang yang masih belum disingkirkan, maka dialah yang paling dicurigakan, kamu harus berhati-hati, didalam waktu ini tidak boleh mengangkatnya." kata Stella.

"Aku sudah mengerti, terima kasih atas peringatanmu." kata Robert.

Sifat Stella lembut dan santai, dia tidak begitu suka mengurus konflik didalam organisasi, dia hanya ingin melakukan pekerjaannya sendiri dengan baik saja."

Mengenai urusan mata-mata, awalnya dia bisa berpura-pura tidak tahu.

Namun ketika sebelum pergi, dia mengatakannya untuk menghindari banyak masalah kedepannya, Robert tentu saja harus berterima kasih kepadanya.

"Stella, segeralah bersiap, kita masih harus pulang ke Kota C malam ini." desak Jerry.

Stella menjawabnya, tatapannya tetap menatapi Robert, "Setelah aku pergi, jika kamu tidak keberatan, jagalah Selena untukku, dia sendirian di Jiang Cheng, aku takut dia di bully."

"Siapa yang berani membully Selena, harus menanyakan tinjuku dulu setuju atau tidak." Robert langsung menyetujuinya.

"Selena, kedepannya jika bertemu masalah di sekolah ataupun di kehidupanmu, dan kamu tidak bisa menyelesaikannya, ingatlah untuk mencari kak Robertmu, dia sangatlah hebat, apakah kamu mengerti?" ingat Stella.

Meskipun Selena tidak ikhlas, namun dia juga pintar dan mengerti, dia mengangukkan kepalanya sambil menahan nangis, pertanda dia mengerti.

Setelah mengingatkan beberapa hal kecil lagi, Stella lalu masuk kekamarnya dan mulai membereskan kopernya, sedangkan Jerry menunggu diluar, dan terus saja melihat jam, tampangnya sangatlah tidak sabaran.

Ketika Stella sedang membereskan koper, Robert dan Selena juga berbincang, boleh dibilang menambah perasaan.

Meskipun Selena masih kecil, tapi dia juga adalah mahasiswa, dia tahu dalam waktu yang pajang, dia harus tinggal di kota Jiang Cheng, semuanya harus mengandalkan Robert, dan Robert hitungannya juga adalah orang yang menolong nyawanya, lalu mereka langsung bisa berbincang.

"Selena, apakah aku bisa menanyakan sebuah pertanyaan?" kata Robert.

"Tanya kan saja." jawab Selena.

"Waktu itu kamu dan kakakmu meninggalkan Keluarga Bai, karena alasan apa? apakah kamu bisa memberitahuku?" tanya Robert.

Pertanyaan ini setelah Jerry muncul, sudah mulai menggangunya, dia hanya saja tidak berkesempatan untuk menanyakannya saja.

Robert sangatlah penasaran, sesuai dengan sifat Stella saja juga harus pergi meninggalkan keluarga, hal keterlaluan apa yang sebenarnya dilakukan oleh keluarga Bai waktu itu?

Novel Terkait

Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu