My Tough Bodyguard - Bab 29 Apakah Kamu Sakit?

"Manajer Liu, Direktur Mo memintaku kemari mengambil dokumen," kata Robert.

Sellen berdehem mengiyakan, barusan ini Alice sudah meneleponnya, hanya saja, yang membuatnya merasa aneh, suara Alice di telepon tadi agak tidak biasa.

Di mana anehnya, Sellen juga tak bisa mengungkapkannya, hanya saja aksennya berbeda dari biasanya.

Yang lebih membuat Sellen bingung, kalaupun Alice mau mengambil dokumen, ia juga seharusnya menyuruh sekretaris untuk mengambilnya. Kenapa harus menyuruh Robert?

Sellen adalah orang yang logis dan berhati-hati, kalau tidak tak mungkin ia bisa menjadi manajer di departemen penting di usianya yang semuda ini. Ia sangat ahli menyadari keseluruhan permasalahan dari hal-hal yang sangat kecil.

Dan juga, Alice adalah sahabat baik Sellen. Sellen sangat mengerti orang semacam apa Alice itu.

Pria seperti Robert yang punya kemampuan namun angkuh begini, tidak mungkin masuk ke mata Alice. Kali ini malah tak seperti biasa, bisa-bisanya malah meminta Robert mengambil dokumen, apakah ia sedang memberikan suatu sinyal?

Setelah mengambil dokumen dari dalam laci, ia memberikannya pada Robert dan berkata, "Bawalah."

Setelah berkata demikian, pandangan Sellen langsung beralih ke arah komputer.

Awalnya ia mengira, setelah bertemu dengan Robert, ia akan melihatnya sedikit lebih lama, tak disangka ia adalah pria hidung belang. Pria semacam ini, Alice tidak mungkin suka, Sellen sebagai sahabatnya juga sama tidak sukanya.

Robert yang telah mengambil dokumen itu, malah tidak langsung meninggalkan kantor, ia tetap diam di tempat, kemudian sorot matanya yang liar memandangi Sellen.

Pandagan matanya tampak membara, bagaikan ingin melahapnya.

Akhirnya Sellen tidak tahan lagi, ia mengangkat kepala dan berkata dingin, "Sudah puas melihat?"

"Sudah," kata Robert lalu duduk. Kedua tangannya dikatupkan, kedua matanya tetap menatap Sellen erat-erat, akhirnya ia bertanya, "Manajer Liu, mohon maaf, apa aku boleh tanya sesuatu?"

"Katakan," ujar Sellen sambil tetap menatap layar komputer.

"Apakah... Kamu sakit?" Tanya Robert tanpa berpikir.

Sellen tersentak, ia terdiam murka.

"Tuan Qiu, apa maksud kata-katamu ini?"

Sorot mata Sellen menatap Robert erat-erat. Aura dingin keluar dari dalam tubuh Sellen, bahkan suhu di dalam kantor bagaikan turun beberapa derajat.

Melihat Sellen salah paham, Robert pun segera menjelaskan, "Manajer Liu, jangan salah paham, aku bukannya memaki. Maksudku apakah tubuhmu terkena penyakit."

"Tidak," jawab Sellen dengan wajah datar.

"Mana mungkin tidak? Penglihatanku selalu sangat tepat, kali ini pun juga tidak mungkin aku salah lihat," gumam Robert pelan.

Awalnya ia tidak mengerti tentang ilmu kedokteran, tetapi 3 tahun lalu, setelah ia keluar dari 'The origin of everything', Virus S di tubuhnya tidak bisa sembuh sepenuhnya. Itulah yang dikatakan dengan "penyakit dalam jangka waktu yang panjang bisa mengubah pasien menjadi dokter", ditambah arahan dari dokter terkenal, membuatnya perlahan memasuki pintu dunia kedokteran.

Meskipun tidak begitu profesional, tetapi terhadap penyakit dalam, ia bisa melihat sedikit-sedikit.

Tubuh Sellen jelas sekali dalam keadaan yang tidak normal. Awalnya, Robert masih tidak berani menjamin, tetapi setelah melihatnya beberapa kali lagi, ia menebaknya dengan cukup tepat.

"Kamulah yang sakit! Cepat keluar!" Seru Sellen, meskipun ia dingin, tapi karena ia bukannya diejek sakit oleh orang, ia masih bisa merasa senang. Secuil kesabarannya terhadap Robert menghilang begitu saja.

"Manajer Liu, kau harus mempercayaiku, kau benar-benar sakit. Kalau tidak percaya, biarkan aku mengetes nadimu," kata Robert dengan serius.

Sambil berkata, ia berdiri dan berjalan ke hadapan Sellen, kemudian menjulurkan tangan untuk meraba nadinya.

Sellen mengira Robert sedang memuaskan hawa nafsunya, ingin mengambil keuntungan darinya, wajahnya seketika bertambah digin, ia berdiri dan menepis tangan Robert.

"Ah!"

Sellen berdiri dengan terlalu buru-buru, karena mengenakan sepatu hak tinggi, dan ia tidak berdiri dengan stabil, ujung hak sepatunya terpelintir, tubuhnya kehilangan titik berat, ia berteriak nyaring dan terjatuh ke lantai.

Duk!

Sellen mengira kali ini ia akan terjatuh dengan mengenaskan, tak disangka ia masuk ke pelukan yang kokoh dan bertenaga.

Merasakan lembutnya tubuh kecil Sellen, jantung Robert berdebar, meskipun wanita ini begitu dingin, bagaikan sebongkah es yang sulit untuk didekati, namun tubuhnya sama lembutnya seperti wanita pada umumnya.

"Lepaskan!" Seru Sellen, dipeluk oleh Robert begini, Sellen tidak berdebar sedikitpun, sebaliknya, nada bicaranya malah semakin dingin.

Robert tidak pernah mengambil keuntungan dari wanita tanpa alasan, mendengar itu ia langsung melepaskannya, hanya saja dalam hati ia sedikit kecewa, alagkah bagusnya jika bisa memeluknya sedikit lebih lama lagi.

"Manajer Liu, aku tidak ada maksud apa-apa, hanya mau membantumu mengecek nadi. Kalau benar-benar tak ada masalah, maka akan sangat bagus. Kalau ada masalah, kau harus cepat berobat, tak ada salahnya kan," ujar Robert pasrah.

"Enyahlah kau!" Teriak Sellen murka, ia adalah orang yang biasanya tidak pernah marah, kali ini, ia benar-benar tak tahan lagi.

Tak disangka Robert ternyata benar-benar bajingan, benar-benar tak terpikir olehnya, mengapa direktur besar menyukainya!

Robert juga tahu kalau ia terus mengganggunya juga tak akan ada untungnya, ia pun segera berkata, "Jangan marah dong. Manajer Liu, kamu sementara ini tak bisa menerima kenyataan bahwa kamu sakit, tidak masalah, aku sangat memahami perasaanmu.

Anggap saja kali ini hanya untuk pencegahan, tunggu kamu sedikit lebih tenang, kalau merasa ada yang tidak beres pada tubuhmu, langsung hubungi aku," kata Robert sambil menulis nomornya, kemudian meninggalkan kantor itu.

"Bajingan ini!"

"Kamu yang sakit, seluruh keluargamu sakit!"

Sampai Robert sudah meninggalkan kantor, Sellen tetap tidak bisa tenang, dadanya bagaikan dipenuhi ombak besar, naik dan turun secara berkesinambungan.

Semakin dipikirkan ia semakin marah, Sellen pun segera menelepon Alice, lalu berkata marah, "Alice, orang bernama Robert ini, sebenarnya punya hubungan apa dengan keluargamu?"

“Sellen, hal aneh apa yang Robert lakukan hingga membuatmu begini tidak senang?" Tanya Alice setelah terdiam beberapa saat.

Sellen berpikir dengan teliti, tiba-tiba ia merasa aneh, karena Robert memang tidak melakukan hal aneh apapun.

Yang membuatnya marah, adalah karena Robert sebagai orang asing, mengatakan bahwa ia sakit. Kemudian dengan semangat menggebu bilang ia mau mengecek nadi. Siapapun juga tidak akan suka.

Sellen tidak berdiri dengan stabil dan akan terjatuh, Robert-lah yang menangkapnya, ia juga tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan. Saat Sellen menyuruhnya melepaskannya, Robert pun segera menurutinya.

Sekarang saat Sellen perlahan mulai tenang, ia memikirkan kembali kejadian barusan, ia pun menyadari, dari kelakuan Robert ini bahkan terbesit sejumlah kebaikan.

"Tidak ada apa-apa, hanya saja Robert terlalu angkuh, aku tidak begitu menyukainya!" Kata Sellen.

Mendengarnya, baru Alice merasa lega, jika Robert menyakitinya, masih tidak apa-apa, tapi kalau sampai ia menyakiti sahabat karibnya, maka tidak salah ia menganggap karakter Robert patut dihina, dan ia tak akan mau berpura-pura menjadi kekasih Robert lagi.

"Ia memang orang seperti itu, Sellen, jangan kau masukkan dalam hati. Lain kali aku akan membelikanmu tiket nonton dan mentraktirmu makan hotpot sebagai ganti rugi, oke?" Tanya Alice sambil tertawa kecil.

"Baiklah, setuju."

Ujar Sellen kemudian menutup telepon sambil tertawa, kemudian ia segera kembali serius. Ia mengambil potongan kertas di atas meja kerjanya itu dan melihat nomor yang tertulis di atasnya, Sellen pun bertanya-tanya:

Masa sih, aku benar-benar sakit?

……

Sekeluarnya dari kantor manajer, saat Robert bersiap untuk pergi, ia tiba-tiba menyadari bahwa suasana di seluruh lantai itu terasa aneh.

Di perkantoran, hampir semua orang menghentikan pekerjannya, semua mata menatap Robert yang baru keluar dari kantor manajer itu dengan sorot pandangan aneh, terutama para karyawan pria, mata mereka dipenuhi aura permusuhan.

Barusan saat Robert di kantor dan berselisih dengan Sellen, walaupun hanya sebentar, namun semua orang mendengarnya.

Departemen personalia bukanlah departemen besar, anggotanya tidaklah banyak, tetapi tetap merupakan sebuah departemen penting.

Orang yang bisa bekerja di departemen personalia, semua adalah karyawan terbaik dari yang terbaik.

Dan Sellen adalah manajer departemen pesonalia, ia sangat muda, tapi kemampuannya luar biasa, ia mendapatkan cinta dan rasa hormat yang mendalam dari para bawahannya. Sekarang dewi mereka dipermainkan oleh Robert begini, para karyawan merasa tidak senang.

Tetapi, meski mereka semua marah, kemarahan mereka hanya ditampakkan di wajah, mereka tidak berani main fisik.

Semua orang sudah mendengar berita mengenai Robert beberapa hari ini, dengan dukungan direktur besar di belakang Robert, ia sampai bisa berkeliaran di perusahaan ini, siapa yang berani memancing amarahnya?

Bang!

Saat itu, seorang pria paruh baya yang sangat gendut menggebrak meja keras-keras!

Tidak ada yang berani memancing Robert?

Ia berani!

Melihat pria paruh baya itu, semua orang menampakkan ekepresi mengerti, meskipun di belakang Robert ada direktur besar, tetapi masih tidak sebanding dengan orang ini!

"Wakil Manajer Mo benar-benar marah!"

"Tentu saja, Wakil Manajer Mo adalah pengagum setia Manajer Liu."

"Meski Robert mendapat dukungan direktur besar, tetapi wakil manajer kita juga tidak kalah bagus, ia saudara jauh keluarga Mo, ia bisa mendapatkan nama dari hubungan darah!"

Para karyawan saling berbisik.

Benar, hati Ronny Mo dipenuhi api kemarahan.

Sellen adalah buruan yang telah ia incar sejak lama, kalau bukan karena Sellen, dari awal ia tidak akan merendahkan diri sebagai wakil manajer departemen personalia, ia berharap bisa mendapat keuntungan dari posisinya ini.

Mengenai generasi, ia termasuk satu generasi dengan Anderson. Kalau Alice bertemu dengannya, ia akan dengan sopan memanggilnya paman.

Apa-apaan si Robert ini? Berani-beraninya merebut incarannya? Benar-benar sudah bosan hidup!

"Ke depannya jangan muncul di departemen personalia lagi, kalau tidak aku akan mengeluarkammu dari perusahaan, mengerti?" Ucap Ronny mengancamnya.

Meskipun beberapa hari lalu Robert membuat pencapaian besar, dan direktur besar ada di belakangnya, namun bagi Ronny semua itu tak ada gunanya.

Ia adalah keluarga dari pihak perempuan keluarga Mo, belasan tahun yang lalu ia masih bermarga sama. Hanya saja kemudian terpecah, sehingga ia tidak lagi menjadi keluarga inti.

Bocah yang dihormati oleh kakak sepupunya, mana mungkin lebih penting dibandingkan ia yang masih berhubungan darah?

Kalau bocah ini tidak tahu aturan, Ronny akan melapor pada kakak sepupunya. Ronny beranggapan bahwa kakak sepupunya pasti akan memberikan harga diri padanya dan memecat Robert, itu adalah hal mudah yang bisa diselesaikan dengan sebuah kalimat.

"Aku sih ingin tahu, bagaimana kamu mau mengusirku dari perusahaan?" Kata Robert yang juga emosian.

"Anak muda, sekarang orang yang masih berani berbicara seperti ini denganku, sudah tidak banyak!" Kata Ronny dengan wajah serius karena melihat Robert tidak bersedia untuk mengalah.

"Orang gendut sialan, di dunia ini orang yang berani mengancamku juga tidak banyak!" Balas Robert dengan tidak sopan.

Kalau ini di luar negeri, begitu Ronny mengatakan kalimat ancamannya yang pertama, Robert sudah akan memukul dan mengubahnya menjadi mayat. Tapi, kali ini ia kembali, tujuan utamanya ialah untuk mendapatkan obat penawar Virus S, kalau bisa ditahan, ia akan menahan sebisa mungkin.

Ronny ini adalah saudara jauh keluarga Mo, kalau ia membunuhnya, pasti akan menyusahkan keluarga Mo. Dan lagi akhhir-akhir ini emosi Robert juga sudah jauh lebih baik dari dulu, karena itu ia tidak langsung main tangan.

Sebenarnya, Robert merasa Ronny seharusnya merasa beruntung, karena tidak bertemu dengan dirinya yang dulu.

Kalau itu dulu, orang brengsek seperti Ronny ini, kalau berani menantangnya, akan langsung berubah menjadi mayat!

Novel Terkait

Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu