My Tough Bodyguard - Bab 22 Wakil Direktur Mengaku Kalah!

Mendengar hal itu, Leon Chen seketika berpikir kalau Alice membohonginya.

Tapi dalam sekejap, ia menyadari kalau Alice dengan kedudukan dan sifatnya tak akan berbohong hanya demi masalah ini.

"Kenapa? Bagaimana mungkin kamu tidak punya wewenang untuk memecat Robert!" Leon Chen tidak bisa menerima kenyataan ini.

Alice seakan agak tidak enak hati, ia berkata dengan bimbang, "Hanya ada 1 cara untuk mengeluarkan Robert."

Ia berhenti sejenak, lalu menatap Leon Chen dan berkata ragu, "Tapi tidak bagus kalau aku yang melakukannya, jadi..."

"Direktur Besar Mo?" Leon Chen segera memahami hal ini.

"Ya," Alice mengangguk.

Meskipun Robert mendatangkan pemasukan sebesar 100miliar bagi perusahaan, tapi begitu memikirkan dirinya yang harus berpura-pura berpacaran dengan Robert, langsung timbul rasa penolakan di hati Alice. Ia ingin menyingkirkan Robert bagaimanapun caranya.

"Aku akan segera menemui Direktur Besar!" Leon Chen bertekad menyelesaikan masalah ini.

Saat ia keluar dari ruangan menuju kantor Direktur Besar, hatinya tiba-tiba merasa ada yang janggal.

Perkataan Sellen Liu yang menyuruhnya untuk menemui Direktur Besar masih bisa dimaklumi, tapi kini, bahkan Alice pun tidak berkuasa memecat Robert. Ia harus pergi menemui Direktur Besar.

Ini sedikit aneh.

Ditambah lagi dengan sikap arogan Robert, Leon Chen jadi merasa ada yang tak beres, ada perasaan tak aman di hatinya.

Tapi sekarang, keributan ini sudah membesar, seluruh karyawan di perusahaan membicarakannya.

Apalagi perkataan kasar Leon Chen tadi sudah keluar, kalau ia mengaku kalah, itu akan menjadi lelucon, kekuasaannya di perusahaan ini akan lenyap seluruhnya.

Di kantor Direktur Besar.

Setelah mondar-mandir sekian lama, Leon Chen akhirnya mengetuk pintu.

Direktur Besar Mo sedang duduk di atas sofa. Ia membaca koran sambil minum teh.

Perkembangan Perusahaan Besar Mo sangat stabil sampai saat ini, ditambah lagi perusahaan memiliki sejumlah besar manajer handal, jadi Anderson hampir tidak pernah muncul kecuali ada hal besar terjadi.

"Leon Chen, duduklah," tatapan Anderson beralih dari koran. Ia menepuk-nepuk sofa di sebelahnya.

Leon Chen menjawab dengan suara pelan, lalu duduk. Posisi duduknya sangat berhati-hati. Pantatnya hanya menyentuh pinggiran sofa, tubuhnya agak condong ke depan. Ini adalah sikap yang menunjukkan penghormatan pada pimpinan di dunia kerja.

"Kau ini, masih formal sekali seperti ini," Anderson menggelengkan kepalanya.

"Sudah sepantasnya," kata Leon Chen sambil tertawa.

Di seluruh perusahaan ini, Leon Chen merasa paling berterima kasih pada Anderson.

Setelah lulus dari perguruan tinggi, Leon Chen masuk di Perusahaan Besar Mo. Usahanya belum sebesar sekarang, tapi bagi Leon Chen perusahaan ini sudah termasuk perusahaan besar.

Ia bekerja selama 3 tahun dari jabatan paling bawah.

Adalah Anderson yang menemukan bakatnya dan menariknya ke atas.

Ia baru berusia 40 tahun dan sudah menjadi wakil direktur Perusahaan Besar Mo. Bagi Leon Chen yang terlahir di keluarga biasa, ini merupakan pencapaian terbesarnya.

Jadi, ia sangat paham tentang balas budi, bekerja keras dan membalas kebaikan Anderson. Ia berkali-kali membawa perusahaan ke level baru.

Selama bertahun-tahun ia sibuk dengan pekerjaan hingga mengabaikan urusan percintaannya. Leon Chen belum menikah hingga sekarang. Marie Xie adalah kekasihnya, juga adalah sumber semangatnya. Tentu saja ia marah ketika Marie Xie terkena masalah seperti ini.

"Leon, kau pergi keluar kota kali ini, bagaimana kondisi penjualan dan perkembangan TBC di sana?" tanya Anderson sambil memberinya teh.

Leon Chen menerima teh yang masih mengepul itu. Ia tahu kalau dirinya harus memberi laporan, ia pun menegakkan posisi duduknya, "Direktur, semua sesuai dengan perkiraan, tidak ada perbedaan yang terlalu besar."

Selanjutnya, Leon Chen juga melaporkan banyak hal penting yang ia temui selama berdinas ke luar kota. Ia baru selesai berkata setelah tehnya mendingin.

"Menyerahkan semua hal padamu memang membuatku lega," puji Anderson setelah mendengarkan laporan.

Leon Chen merasa agak terkejut dengan pujian itu, "Direktur, ini adalah bagian dari pekerjaan saya, sudah seharusnya begitu."

Setelah urusan selesai, Leon Chen seharusnya meninggalkan ruangan seperti biasa, namun kali ini ia tidak kunjung berdiri.

"Leon Chen, sepertinya kamu ada masalah lain," Mata tajam Anderson dengan cepat mengenalinya.

Leon Chen bimbang untuk beberapa saat. Ia kahirnya berkata, "Direktur, bulan depan, saya berencana menikah dengan Marie Xie."

"Oh? Benarkah? Kalau begitu aku harus menyiapkan hadiah," Anderson menampakkan ekspresi kaget. Ia menatapnya penuh arti sambil tertawa.

"Direktur, saat aku berdinas, Marie Xie diusir keluar oleh seorang karyawan bernama Robert. Masalah ini, apa Anda tahu?" tanyanya hati-hati.

Anderson mengangguk, "Aku tahu."

"Dulu aku berpikir bahwa Marie Xie hanyalah kekasih sementaramu. Ditambah lagi dengan rapor cemerlang Robert, aku jadi tidak terburu-buru mengurus masalah ini.”

“Tapi, berhubung kau berencana menikah dengan Marie Xie, masalah ini, harus dirurus dengan sungguh-sungguh. Paling tidak masalah ini tidak boleh membuatmu kehilangan muka," ujar Anderson.

Mendengar hal ini, Leon Chen memunculkan ekspresi beersyukur, hatinya pun jadi lega. Sebelumnya ia belum memutuskan dengan jelas hendak menikahi Marie Xie, tapi ia tahu, ia harus punya alasan yang layak agar Anderson mau mengurus hal ini.

Seorang istri wakil direktur yang tak melakukan kesalahan besar diusir keluar oleh karyawan baru.

Kalaupun Robert punya kemampuan setinggi langit, kedudukannya juga tidak lebih tinggi dari pada wakil direktur. Kalau masalah ini tidak diurus dengan tegas, perusahaan akan dengan mdah kehilangan kepercayaan dari para manajernya.

"Begini saja, aku akan mempekerjakan Marie Xie kembali. Mengenai Robert, aku akan menyuruhnya meminta maaf pada Marie Xie di depan umum, serta menghapus gajinya selama 6 bulan," Anderson mengajukan solusi.

"Hanya permintaan maaf dan potong gaji?" Leon Chen mengerutkan alis begitu mendengarnya. Ia sudah berusaha sekeras ini, tapi sanksi untuk Robert hasilnya hanya begini? Dalam hati Leon Chen merasa tak adil.

"Semua punya waktu untuk berkembang di masa muda. Leon Chen, kau harus banyak belajar untuk memberi anak muda kesempatan," kata Anderson.

Leon Chen merasa agak kecewa, tapi Anderson sudah berkata seperti itu, kalau ia masih bersikeras untuk menyingkirkan Robert, pasti tak akan terwujud, malah bisa saja timbul hasil sebaliknya.

Hanya saja di dalam hatinya ia merasa sedikit syok, siapa sebenarnya Robert ini?

Anderson lebih memilih menghadapi kemungkinan dibenci para manajernya dibandingkan dengan memecat Robert. Dilihat dari sini, Leon Chen pun tahu, kedudukannya di hati Direktur jauh di bawah si karyawan baru ini.

"Oh ya, berhubung kamu akan menikah dengan Marie Xie bulan depan, maka aku sekalian mengabarkan kabar bahagia juga. Kebetulan, pertunangan Robert dengan Alice juga akan dilaksanakan bulan depan."

Saat Leon Chen hendak bangkit dari kursinya, Anderson tiba-tiba mengatakan kalimat itu dengan entengnya.

"Apa?!"

Leon Chen syok sampai terduduk lagi di sofa. Kali ini ia tak lagi peduli apakah pantatnya hanya menyentuh pinggiran sofa atau tidak. Ia tercengang seluruhnya.

"Rob, Robert dan Direktur Umum..." ucap Leon Chen terbata-bata.

"Eh, Alice belum menceritakannya padamu?" Anderson merasa heran, tapi dengan segera ia mengerti dan tertawa, "Gadis ini, hatinya tertambat pada urusan pekerjaan, jarang sekali membicarakan urusan cinta. Bahkan sebagai ayahnya, aku juga baru tahu 6 bulan yang lalu."

Detik ini juga Leon Chen syok sampai tak bisa berkata apa-apa lagi, hati bak dipenuhi ribuan kuda yang berlari ke sana kemari.

Pantas saja satpam mendengarkan perintah Robert!

Pantas saja Robert tidak takut siapapun!

Pantas saja Alice berkata kalau ia tidak punya wewenang untuk memecat Robert!

Pantas saja Anderson lebih memilih menghadapi kemungkinan dibenci para manajernya dibandingkan dengan memecat Robert!

Berbagai pertanyaan yang memenuhi kepala Leon Chen sebelumnya, kini terpecahkan!

Alasannya sangat sederhana, karena Robert adalah kekasih Alice, menantu Perusahaan Besar Mo!

Leon Chen sangat ingin menjewer kedua telinganya saat ini juga!

"Direktur, ini semua salah paham. Pekerjakan Marie Xie kembali saja sudah cukup. Kalau harus menyuruh Tuan Qiu meminta maaf, menurut saya itu tidak perlu," kata Leon Chen sambil menyunggingkan senyum yang bahkan lebih jelek dari tangisan.

Anderson sudah memberitahunya bahwa Robert adalah kekasih putrinya.

Kalau ia masih tidak melepaskan Robert, sama saja dengan cari mati namanya.

"Sungguh tidak perlu bagi Robert untuk meminta maaf?" tanya Anderson heran.

"Semua orang punya waktu untuk berkembang di masa muda, mereka harus diberi banyak kesempatan," jawab Leon Chen canggung, "Apalagi kemampuan Tuan Robert sangat luar biasa. Dia adalah pahlawan perusahaan, pujian saja tidak cukup untuknya, bagaimana bisa menyuruhnya minta maaf?"

Sorot mata Anderson mengantar kepergian Leon Chen dengan sedikit tatapan dingin.

Leon Chen sudah diangkat dan dibesarkan olehnya, namun beberapa bulan terakhir ini, penampilannya seperti kacang lupa kulitnya.

Selama percakapan tadi, Leon Chen bahkan sudah mulai menggunakan posisinya sebagai senior untuk menekan Anderson. Kalau bukan karena terpaksa, Anderson juga tak akan sampai mengungkap identitas Robert begini.

"Sepertinya rencanaku harus dipercepat."

Anderson merenung dalam.

***

Departemen Pemasaran.

Hampir jam pulang kantor.

"Robert, kali ini kamu mencari masalah dengan Wakil Direktur, hari-harimu selanjutnya tak akan mudah," kata George Zeng dengan cemas sambil duduk di sampingnya.

"Orang yang akan kesulitan adalah dia," ujar Robert sambil memanyunkan bibir bawahnya.

Tiba-tiba, orang yang mereka bicarakan datang. Leon Chen muncul di Departemen Pemasaran dan langsung mendatangi Robert. Namun kali ini, ia tidak datang sendiri. Marie Xie mengikuti di belakangnya sambil membawa banyak hadiah mahal.

"Keributan apalagi yang akan dilakukan Wakil Direktur?"

Semua orang di Departemen Pemasaran saling menatap, bingung.

"Tuan Qiu!"

Leon Chen mendatangi Robert dengan kecepatan seperti sedang berlari, lalu mengulurkan tangannya. Wajahnya dipenuhi senyum ramah.

Para pegawai lainnya pun terkejut sampai ternganga!

Orang ini, sebelumnya masihlah Leon Chen dengan kata-kata pedasnya yang sok, setelah 1 putaran, tiba-tiba ia berubah menjadi cucu yang penurut?

George Zeng lebih terkejut lagi. Barusan ia berkata kalau hari-hari Robert tak akan mudah, tak sampai semenit kemudian, Leon Chen yang malah menjadi cucu penurut? Perbedaannya jauh sekali!

"Ada apa?" kedua tangan Robert memegangi ponselnya, bahkan kelopak mata pun malas ia angkat.

"Tuan Qiu, saya datang untuk meminta maaf atas perbuatan gegabah saya sebelumnya. Anda orang besar, mohon jangan marah terhadap saya," tangan Leon Chen terapung di udara. Ia merasa sedikit marah, namun juga tak berani mengungkapkan emosinya.

"Kukira Direktur Chen datang untuk mengumumkan pemecatanku," goda Robert.

"Salah paham, ini semua salah paham," Leon Chen berkali-kali mengusap keringatnya. Dia yang sekarang, tak peduli orang mau memberinya berapa banyak nyali, tetap tak berani berhadapan lawan dengan Robert.

Novel Terkait

Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu