My Tough Bodyguard - Bab 12 Siapa orang itu?

Di dalan vila mo.

di dalam kamar

Robert duduk di atas Kasur, ia sudah menunggu dan sedikit tidak sabar.

Dia tidak pernah melihat ada seorang pembunuh yang tidak taat aturan seperti malam ini.

Dini hari tadi, saat ia baru keluar dari pabrik, Robert sudah merasa ada orang yang membuntuti dirinya, Robert bisa merasakan orang itu memiliki aura pembunuh yang kental.

Saat itu Robert sudah tahu, dia pasti seorang pembunuh dan levelnya pasti tinggi. Karena itu ia sangat antusias. Setelah pulang kembali ke negaranya, ia selalu mendapat lawan yang tidak sepadan, sangat tidak menarik baginya, bila ada yang sedikit lebih hebat, pasti lebih menyenangkan.

Karena lawannya cukup hebat, maka ia pasti tidak akan menggunakan trik-trik pembunuh pada umumnya, karena itu Robert sudah bersiap-siap.

Pembunuh pada umumnya akan mengendap dan menyerang saat malam hari, saat ia memiliki kesempatan untuk menyerang, serangannya akan dibagi menjadi beberapa bagian periode waktu.

Pada periode waktu tertentu, apa yang akan dilakukan target dan apa kondisi pikirannya? Apa kondisi fisiologisnya? Periode waktu mana yang memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi, dan periode waktu mana yang rentan terhadap kegagalan ... dan seterusnya, setelah si pembunuh mempelajari targetnya, ia akan memiliki rasa keseimbangan dalam hatinya.

Sesuai dengan kondisi si target, ia akan memilih periode waktu yang telah dibaginya untuk menyerang, ini adalah kemampuan dasar dalam membunuh, setiap orang yang berprofesi sebagai pembunuh pasti menguasai hal ini.

Menanggapi trik ini, Robert mengadopsi cara berpikir terbalik. Menurut informasi yang mungkin dimiliki si pembunuh, dia memperkirakan sekitar tiga periode waktu yang paling mungkin dimulai si pembunuh, dan membuat strategi yang baik untuk menarik musuh. Dia sengaja mematikan lampu dan membiarkan pembunuh itu. Dia dan keluarga Mo diam-diam pergi ke ruang pemantauan bawah tanah.

Sekarang villa Mo kosong, hanya ada Robert seorang, dia dengan tenang menunggu kedatangan si pembunuh dan bertarung dengannya.

Tapi setelah ia menunggu, tiga periode waktu itu sudah berlalu, si pembunuh itu masih belum juga muncul, bahkan aura pembunuhan yang sudah lama melayang di udara pun perlahan menghilang. Ini berarti si pembunuh menyerah akan tugasnya lalu pergi, atau juga mungkin ia sengaja menyembunyikan rencana pembunuhan ini.

Aura pembunuh ini sangat sulit di jelaskan. Ada momentum dalam diri para prajurit, yang merupakan manifestasi dari energi dan keagungan, yang merupakan latihan keras jangka panjang. Sedangkan energi pembunuh si pembunuh terkumpul dari banyaknya korban yang telah dibunuh.

Pembunuh yang menyiapkan penyerangan di malam hari ini memiliki aurah pembunuh yang kental, sepertinya ia sudah membnuh banyak orang. Robert diam-diam menebaknya.

Setelah menunggu beberapa lama, Robert sudah tidak bisa duduk lebih lama lagi, sangat tidak mudah untuk bertemu dengan "karung tinju" yang bisa berkelahi, entah dia bersembunyi atau kabur, Robert tidak ingin melepaskan kesempatan ini, bila ia bersembunyi maka Robert akan menemukannya, bila ia berlari maka akan dikejarnya, setelah mereka selesai berkelahi barulah Robert akan pergi.

Robert yang mengenakan sendal berjalan keluar dari dalam villa, ia tidak peduli apa akan ada serangan dari luar, ia hanya terus mencari.

Tindakannya yang berani itu membuat keluarga Mo yang berada di ruang pemantauan bawah tanah terkejut, Alice yang sedikit kesal berkata, "Orang ini, sudah tahu ada orang yang ingin mencari gara-gara dengannya, masih berani keluar, apa dia sudah bosan hidup?"

Anderson tersenyum dan berkata, "Robert memiliki jalan pikirnya sendiri, kita harus percaya akan apa yang aka Robert lakukan, tidak akan ada masalah."

"Tapi ayah, resikonya juga besar...." kata Alice khawatir.

Meliahat anaknya yang seperti itu, Anderson tiba-tiba batuk. Alice yang khawatir berlebihan juga diketahui oleh ayahnya, ia terdiam dan pipinya memerah, ia lalu menolehkan kepalanya melihat ke arah layer. Tapi, Robert sudah keluar dari radius yang dapat di pantau dari ruang pemantau.

"Kemana dia?" kata Alice terkejut.

"Sepertinya kakak ipar menemukan sesuatu, ia berjalan ke arah timur." jawab Tom.

"Masih tunggu apa lagi? Cepat panggil yang lain untuk membantu!" kata Alice.

"Tapi kakak ipar meminta kami untuk menjagamu dan ayahmu...." kata Tom dengan sedikit ragu.

Alice pun marah dan berkata "Jadi kamu mau mendengarkan aku atau dia?"

"Baik, nona, aku akan melakukannya." kata Tom yang tidak berani melawan Alice, ia lalu memilih beberapa temannya yang kuat lalu keluar dari ruang pemantauan bawah tanah.

Tom tahu kemampuan dan kengerian yang dimiliki Robert, kebanyakan pembunuh bukanlah lawannya yang seimbang. Tapi karena Nona Alice sudah memerintah, ia tidak berani melawan, karena itu ia hanya membawa beberapa orang temannya untuk membantu Robert berkelahi.

Yang tetap tinggal di ruang pemantauan ada 20-30 orang, semuanya hebat dalam bertarung, terutama orang-orang yang pernah diajar oleh Robert, kekuatan mereka bertambah.

Bila si pembunuh ingin mencari gara-gara dan membahayakan Robert juga Alice, meskipun para bodyguard itu bukan tandingan si pembunuh, setidaknya mereka bisa memberitahukan situasi bahaya itu sesegera mungkin.

Tom beserta beberapa temannya yang ia bawa akhirnya sampai di bagian timur vila, mereka menemukan Robert. Saat itu Robert sedang berdiri dan tidak bergerak, ia mengelus dagunya seperti sedang berpikir sesuatu.

"Kak ipar, anda kenapa? Tiba-tiba datang ke tempat ini, Nona Alice sangat menghawatirkan dirimu, ia memaksa kami untuk datang membantu kemari." kata Tom pada Andri,

Robert menggelengkan kepalanya dan menunjuk ke sekelilngnya, "Tom, apa yang kamu lihat?"

Tom dan beberapa orang temannya kebingungan sambil mengamati arah jari Tom , "Tidak melihat apa-apa... kakak ipar, apakah ini tempat si pembunuh itu bersembunyi?"

Semuanya kebingungan, lokasi tempat ini memang sangat baik, tidak ada dalam jangkauan yang dapat di lihat oleh kamera pemantau, benar-benar adalah tempat yang cocok untuk berkamuflase!

"Bisa di bilang seperti itu, tapi...." kata Robert sambil mengendus-endus sekelilingnya, ada sedikit bau amis darah, bau ini tidak dapat tercium oleh Tom dan bodyguard lainnya, Robert pernah terkena virus S, hidungnya sangat sensitif, ia dapat mencium bau yang tidak dapat dicium oleh orang lain, bahkan penciumannya lebih tajam dari hidung anjing penjaga.

"Tapi... tapi apa?" tanya Tom dan beberapa bodyguard lainnya yang wajahnya sudah memucat, mereka berpikir ada satu kemungkinan lagi, Mungkinkah mereka telah di kelabui dan si pembunuh itu sudah masuk ruang bawah tanah?

"Melihat kalian seperti ini, mau pergi kemana?"

Melihat wajah para bodyguardnya yang tidak tenang, seyuman pun hilang dari wajah Robert, ia berpikir, "Kalau aku tidak salah menebak, baru saja telah terjadi pertarungan. Pembunuh yang malam ini mengincarku seharusnya sudah mati."

"Ma.. mati?!"

Tom dan teman-temannya membuka mata lebar, mereka bingung dan tidak percaya akan perkataan Robert barusan.

"Betul, kalian lihat tempat ini berjejak , Ada jejak darah yang belum dibersihkan. Ada juga di sini, yang ini tidak terlalu jelas." kata Robert sambil menunjuk bekas-bekas darah itu, "Lalu lihatlah ke tanah, ada jejak sepatu yang telah menginjak rerumputan, sepertinya jasad pembunuh itu sudah diurus."

Tapi detail yang dikatakan Robert barusan sama saja seperti memainkan piano untuk sapi, Tom dan teman-temannya sama sekali tidak mengerti.

Tom dan beberapa orang temannya memang adalah pensiunan tantara, tetapi sulit bagi mereka untuk memperhatikan perincian yang akan diperhatikan oleh para pembunuh dan investigasi kriminal ini. Bahkan bila sudah ditunjukkan oleh Robert, mereka pun masih tidak terlalu mengerti.

"Kakak ipar, mengapa anda yakin orang yang akan membunuhmu sudah di mati? Bila mereka bertarung, bukankah kemungkinan si pembunuh untuk menang lebih besar?" tanya Tom dengan sedikit tidak sabar.

"Belum tentu." kata Robert sambil menggelengkan kepala, "Siapa orang yang kurang kerjaan datang malam-malam kemari? Kalau bukan disengaja, apakah orang yang mengintaiku itu akan berkelahi dengan orang lain? Jadi, ada kemungkinan orang yang membunuhnya juga memiliki target yang sama dengan dirinya. Akibatnya mereka berdua saling mendahului."

"Dua orang pembunuh?" Tom dan beberapa bodyguard lainnya mulai berkeringat, ternyata kakak ipar sudah membuat banyak orang tidak suka dengannya.

"Ada satu detail lagi,entah apakah kalian memperhatikannya atau tida. Jejak yang kalian lihat di tanah itu dapat terlihat, orang yang menapaki tanah itu tidak seperti orang biasanya, ia sengat besar. Pembunuh yang telah mati ini, sama seperti orang yang mengikuti tadi sore. Maka dari itu aku dapat memastikan, orang yang mengintaiku malam hari ini sudah mati."

Mendengar penjelasan dan anlisa Robert barusan, Tom dan teman-temannya semakin mengagumi kemampuan Robert, bila mereka yang ada di posisi Robert, belum tentu melalui beberapa detail ini mereka dapat mengetahui hal yang telah terjadi, bahkan jika ada pembunuh yang mengintai mereka, mereka tidak ahu bagaimana nasib mereka sendiri.

"Kakak ipar, bagaimana bila si pembunuh yang masih hidup datang lagi untuk menjalankan aksinya?" tanya Tom pada Robert.

Robert menggelngkan kepala, "Sepertinya malam ini dia tidak akan kembali. Mereka bertarung di sini cukup lama, setidaknya 50-60 menit. Dalam dunia pembunuhan, hal seperti ini cukup jarang terjadi, ini berarti kemampuan keduanya berimbang.

Sepertinya si pembunuh yang masih hidup terluka, kalau ia pernah mencari tahu tentangku, seharusnya ia tahu kekuatanku, kalau dia berani datang maka dia akan mati. Bila berpikir dari sudut pandang si pembunuh, ia akan menunggu dirinya sembuh baru datang kembali." kata Robert menganalisanya dengan cepat.

Tom dan teman-temannya hanya mendengarkan dan tidak menambahkan apa-apa karena mereka takut mengganggu Tom yang sedang berpikir.

"Hal yang paling ingin kuketahu sekarang adalah apa yang ingin dilakukan pembunuh ini?" kata Robert sambil mengelus dagunya, ia berpikir lagi dan berkata, "Saat aku berada di Kota JiangCheng, aku hanya mencari gara-gara dengan koalisi pembunuh di provinsi Y, sepertinya pembunuh ini adalah orang suruhan dari koalisi pembunuh itu untuk mencari masalah denganku. Tapi pembunuh yang satunya lagi, dari mana datangnya?"

"Mungkinkah... keluarga Chu yang sedang mencari masalah?" kata Tom, sebagai epala bodyguard di villa Mo, tentu Tom tahu masalah keluarga Mo dan keluarga Chu, sebelumnya kakak ipar juga pernah membuat keluarga Chu murka, bila dibandingkan dengan koalisi pembunuh di provinsi Y, sepertinya sebelas dua belas.

"Seharusnya bukan mereka."

Robert yakin kemungkinan ini salah, ia menganalisa kembali lalu berkata, "Yang pertama, keluarga Chu,kakaknya sebagai manajer perusahaan, adiknya mengoperasikan pasukan bawah tanah, baik Kenny maupun Calvin mereka tidak pernah memiliki pembunuh bayaran. Calvin memang memiliki orang-orang untuk berkelahi, tapi mereka tidak dapat mengalahkan seorang pembunuh."

"Yang kedua, berdasarkan laporan yang aku terima, keluarga Chu dan koalisi pembunuh di provinsi Y memiliki hubungan yang saling menguntungkan. Aku adalah musuh keduanya, bila koalisi pembunuh di provinsi Y sudah mengirim pembunuh, untuk apa keluarga Chu mengirim pembunuh lagi untuk membunuhku."

Setelah terdiam beberapa saat, Robert berkata dengans angat percaya diri, "Yang ketiga, dan juga yang terpenting, aku sudah mengalahkan keluarga Chu. Sudah bagus aku tidak mencari masalah dan mencari mereka lagi, sudah terlambat bagi mereka untuk menghindariku, bagaimana mereka bisa mengirim pembunuh yang lebih hebat dari kiriman koalisi pembunuh?"

Tom mengelap keringatnya lalu berkata, "Kakak ipar, apa yang harus kita lakukan selanjutnya?"

"Tingkatkan kewaspadaan dan lindungi keluarga Mo." kata Robert, "Kita lakukan apa yang perlu dilakukan. Aku hanya ingin mengetahui sebenarnya siapa yang berani mencari masalah denganku!"

Novel Terkait

Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu