My Tough Bodyguard - Bab 298 Menjadi Orang Biasa Sudah Cukup

"Apa? Dewa Api?!!"

Banyaknya informasi yang diterima membuat Watt seakan melupakan rasa sakitnya untuk sejenak.

Ia tidak tahu kalau di belakang gurunya ada Dewa Terlarang yang mendukungnya.

Dari keempat Dewa Terlarang, Dewa Api yang paling tua.

30 tahun lalu, ia sudah dipandang sebagai Dewa Terlarang oleh pemerintah dunia. Di masa kini, tetap tidak ada yang diakui orang lebih kuat darinya!

Dewa Api kini sudah tua, namun tetap tidak ada yang berani memandang remeh si tua ini. Semua tahu kalau benua Afrika tempat Dewa Api berada ini adalah daerah terlarang yang paling kaya!

Saat Dewa Api berusia 20 tahun dulu, ia menjadi terkenal setelah debutnya.

Dewa Api menghabiskan 20 tahun untuk menginisiasi dewa terlarang

dan memimpin Underworld International. Saat berusia 40 tahun, ia akhirnya menjadi dewa terlarang.

30 tahun setelahnya, muncullah dewa air, dewa petir, serta Robert sang dewa angin ini. Mereka masing-masing membangun daerah terlarang. Untuk kekuatan, kalau ketiga dewa ini digabung, belum tentu tidak bisa menandingi seorang dewa api.

Bagaimanapun ia telah setengah abad memimpin Underworld International!

Waktu adalah senjata terbaik. Reputasi dan kekuatan akan pelan-pelan terbentuk.

Tidak seperti Robert sang dewa angin yang baru satu tahun dianugerahi gelar ini, reputasinya belum mampu mengontrol orang. Selalu ada saja orang yang tidak terima dan tidak takut mati yang merasa kalau dewa baru ini tidak semenakutkan yang diceritakan.

Satu demi satu orang mencoba untuk menantang dewa angin. Mereka menganggap bahwa dengan menarik dewa angin turun dari takhtanya, maka mereka bisa menggantikannya.

Banyak orang semacam ini, contohnya tak lain adalah Watt.

Tapi orang semacam Watt ini, sudah pasti tidak berani melawan dewa api.

Begitu mengetahui bahwa sandaran sang guru ternyata adalah dewa api yang ditakuti Underworld International selama setengah abad, Watt pun tertegun.

Ini, ini terlalu tiba-tiba!

Robert terus mengamati perubahan ekspresi Watt.

Ia sengaja mengungkapkan rahasia Giggs. Hasilnya, ekspresi Watt memberi tahu Robert bahwa kedatangannya ke Jiang Cheng kali ini bukanlah berasal dari perintah dewa api.

Benar juga kalau dipikir-pikir.

Kalaupun dewa api yang tertua di antara Empat Dewa Terlarang ingin melawan dewa angin yang baru bergabung ini, ia juga tak mungkin begitu meremehkan orang dengan mengirim pelayan kecil.

Di belakang setiap dewa terlarang, pasti ada sebuah tim.

Setiap keputusan dewa terlarang, efeknya amat besar, jadi pasti ada penasihat khusus yang membantu perencanaan.

Serangan setaraf Watt ini terlalu sederhana, terlalu tak berotak, seperti kasus yang direncanakan oleh tim penasihat.

Keempat daerah terlarang tersebar di 4 benua selain benua Afrika. Walaupun tidak langsung bertabrakan, tapi tetap ada banyak pertentangan kecil yang terjadi.

Contohnya setengah tahun lalu, penasihat militer yang dibawahi Robert, memanfaatkan kesempatan dan memancing masalah atas inisiatifnya sendiri.

Dewa api yang tidak memiliki persiapan apapun diserang secara sadis hingga memakan kerugian, membuat Robert mendapat keuntungan besar.

Ini menyebabkan Robert dan Dewa Api bermusuhan. Walaupun Dewa Api tak pernah menyatakannya, tapi berdasarkan emosi Dewa Api yang meledak-ledak, ia pasti tidak akan tinggal diam.

Karena itu, Robert mengira provokasi Watt ini adalah pembalasan dari Dewa Api.

Tapi ternyata bukan.

Kalau bukan Dewa Api, lalu siapa yang mungkin?

Selama Robert merenung, Watt sudah tersadar kembali. Rasa sakit akibat kehilangan 2 lengan kembali menyerang. Wajahnya pucat pasi. Ia kehilangan banyak darah.

Rasa sakit membuatnya dipenuhi kehausan akan kehidupan. Ia memberanikan diri berkata, "Wind Stalker, berhubung kau tahu sandaran guruku adalah si dewa api, maka kau seharusnya melepaskanku!"

"Ha?" Robert meliriknya.

"Kalau tidak...guruku akan menyuruh Dewa Api turun gunung. Kau, dewa angin baru ini, tak akan bisa melindungi gelarmu lagi!" seru Watt keras-keras.

"Apa kau sedang mengancamku?" Robert terkekeh.

"Tidak, aku tidak berani..." Watt ketakutan. Ia selalu merinding saat melihat senyum Robert.

"Aku juga bisa melepaskanmu. Kau hanya perlu memberitahuku, siapa yang mengirimmu ke kota Jiang Cheng."

Robert mengeluarkan sebatang rokok dan menyelipkannya ke dalam mulut. Sambil menyalakan api, ia berkata, "Kalau aku mendapati kau berbohong, kau akan mati mengenaskan."

"Apakah kau akan melepaskanku begitu aku mengatakannya?" tanya Watt segera.

"Ya," Robert mengangguk.

"Kau adalah Wind Stalker. Aku percaya reputasimu," Watt menghembuskan napas lega, akhirnya nyawanya terselamatkan, "Kaisar! Kaisar yang mengirimku!"

"Kaisar? Kaisar dari Delapan Raja?" Robert ingat sedikit.

"Benar, benar dia!" Watt mengangguk tanpa henti.

Robert mengepulkan lingkaran asap, "Ternyata dia. Benar-benar tidak terpikirkan olehku kalau kau tidak bilang."

Selain Empat Dewa Terlarang, ada 8 orang raja di Underworld International. Mereka tidak berada di bawah yurisdiksi daerah terlarang, melainkan membangun wilayah kekuasaan sendiri di daerah yang tidak tercakup atau tidak diatur oleh daerah terlarang.

2 tahun lalu, saat Robert menyerang takhta dewa terlarang, ia mengadakan perjanjian dengan beberapa dari kedelapan raja itu. Maka dari itu, ia cukup familiar dengan aspek ini.

Kekuatan Kaisar bukanlah yang paling tinggi di antara kedelapan raja itu. Kalau Robert tidak salah ingat, peringkat Kaisar seharusnya berada di urutan terakhir.

Dalam ingatan Robert, Kaisar adalah orang yang sangat ambisius. Beberapa tahun lalu, ia pernah berkoar-koar hendak menjadi dewa terlarang keempat.

Ternyata, posisi ini ditempati oleh Robert.

Setelah dipikir begini, Kaisar memang punya tujuan.

"Wind, Wind Stalker, aku sudah memberitahumu. Lepaskan, lepaskan aku..." Rasa sakit kembali menyerang, seluruh tubuh Watt gemetar.

"Kau membuat adikku, Sendy, berada tak jelas antara hidup dan mati. Meskipun tadi aku berkata mau melepaskanmu, tapi sekarang aku sedikit menyesal. Aku sungguh ingin membunuhmu," Robert mendesah.

Ekspresi Watt langsung berubah, "Jangan bercanda. Kau adalah Wind Stalker, bagaimana bisa kau tidak menjaga janjimu? Kalau hal ini tersiar, bagaimana orang lain akan memandangmu..." katanya dengan senyum yang dipaksakan.

"Baiklah, demi reputasiku, aku melepaskanmu," Robert mematikan rokoknya.

Ekspresi Watt menampakkan sukacita, ada semacam perasaan hidup kembali dalam dirinya.

Brak!

Tiba-tiba, plafon di atas Watt retak menjadi potongan-potongan besar!

Lantai 3 gedung ini roboh seluruhnya!

Setelah mengalami 2 kali ledakan, walaupun tidak mengenai struktur utama bangunan, namun fondasi dan dinding gedung ini sudah tidak stabil lagi.

Bersamaan dengan ekspresi ketakutan Watt, seluruh pecahan batu besar menimpa tubuhnya, membuatnya menjadi tumpukan daging, mati mengenaskan.

"Memang ia tak bisa selamat setelah semua kejahatan yang dilakukannya," ujar Robert sambil menggeleng.

Kalau saja Watt tidak menekan tombol pemicu, ia tak akan berakhir seperti ini.

Pemandangan ini kebetulan terlihat oleh para polisi yang menyusul mereka dengan terburu-buru. Dari Andrick hingga petugas kepolisian biasa, semuanya terkejut.

"Mati?" gumam Andrick sambil mengerutkan alis.

"Keberuntungannya jelek sekali. Pas sekali di posisi itu. Mungkin Tuhan tidak betah melihatnya lagi sehingga membereskan orang ini," kata Robert sambil tertawa.

"Robert, bagaimana bisa kau tidak terluka sama sekali?" tanya Steven tak percaya.

"Mungkin keberuntunganku terlalu baik," jawab Robert sambil mengedikkan pundaknya.

Para polisi tak bisa berkata-kata lagi.

Mau tak mau mereka mengakui keberuntungan Robert.

Gedung ini bertingkat 3.

Tempat kejadian perkara berada di lantai 2.

Akibat ledakan bom, struktur lantai 3 gedung roboh.

Hanya posisi Robert yang baik-baik saja.

Mereka juga melihat pelaku kejahatan kasus ini, Watt. Cara kematiannya begitu tragis. Tubuhnya hancur lebur tertimpa batu-batu besar. Darah berceceran di mana-mana.

Banyak polisi dengan kondisi psikologis yang lemah menutup mulut mereka dan hampir muntah.

Steven memberitahu Robert alamat rumah sakit Sendy. Robert pun langsung beranjak turun.

Andrick yang berdiri di sisi jendela menatap kepergian Robert dengan raut dingin. Wajahnya suram sekali hingga hampir bisa keluar air perasan dari sana.

... ...

Dalam perjalanan ke rumah sakit, Robert menelepon Hellen.

"Hellen, pergi selidiki si Kaisar ini. Selain itu, berikan nomor teleponnya padaku," kata Robert tanpa basa-basi.

"Apa yang terjadi?" Kebetulan Hellen sedang kosong, jadi ia bertanya sedikit. Biasanya ia malas menanyakan alasan.

"Kaisar mengirim orang ke CBD. Dia ingin menyingkirkanku dan menggantikanku," Robert tertawa dingin.

"Aku mengerti," Hellen menutup telepon, lalu mengirim nomor telepon berbentuk sandi ke akun Wechat Robert.

Berdasarkan sandi ini, Robert menghubungi nomor telepon Kaisar.

"Siapa?" Suara berat terdengar dari ujung telepon.

"Senior Kaisar, sudah 1 tahun lebih kita tidak berkontak, ya?" sapa Robert sambil tertawa jelas.

"Tidak banyak orang yang tahu nomor ini. Kukira siapa, ternyata dewa angin sendiri yang meneleponku. Ini benar-benar suatu kehormatan," nada Kaisar menyuram.

"Tidak, tidak, Kaisar adalah seniorku. Bisa meneleponmu adalah kehormatan bagiku," kata Robert sambil terkekeh.

"Omong-omong, memang sudah setahun lebih kita tidak berkontak. Ha, kau bocah, dalam sekejap mata menjadi dewa terlarang, sungguh membuatku tak menyangka!" kata Kaisar suram.

"Aku bisa seperti sekarang ini, tak lepas dari kontribusi Senior," ujar Robert merendah.

Mendengar hal itu, Kaisar memicingkan matanya.

Semua orang di Underworld International ingin menjadi dewa terlarang, karena ini gelar dan kehormatan tertinggi di sana.

Orang yang terdekat dengan dewa terlarang, adalah Delapan Raja.

Tidak hanya Robert yang menyerang takhta dewa terlarang, Delapan Raja yang ambisius juga melakukannya.

Namun akhirnya Robert melangkahi mereka. Dengan dukungan Amerika, ia menjadi dewa angin.

Banyak yang tidak terima.

Bicara tentang kualifikasi dan senioritas, Robert jauh di bawah kedelapan raja itu. Demi apa ia bisa menjadi dewa angin?

Kaisar adalah salah satu yang paling tidak terima.

Bocah yang memanggilnya Senior itu, tiba-tiba menjadi dewa terlarang. Hal ini tidak bisa diterima oleh Kaisar sama sekali.

Jadi, saat Kaisar mengetahui bahwa Robert terkatung-katung seorang diri di CBD, hatinya dipenuhi sukacita...

Asal dia menyingkirkan Robert, ia bisa menggantikannya menjadi dewa terlarang yang baru!

Kebetulan, ada daerah kekuasaan Kaisar di CBD, sehingga muncullah kasus Watt yang mengacau di kota Jiang Cheng ini.

Kaisar tak tahu menahu tentang perkembangan Watt. Saat ia menerima telepon Robert, hatinya merasa tak tenang.

Apakah Watt terbunuh?

Lupakan saja kalau ia memang terbunuh, tapi mengapa Robert meneleponnya?

Apa Watt membocorkan rahasia?

Dalam sekejap, Kaisar memikirkan banyak hal. Ia menjawab tanpa mengubah nada bicaranya, "Berhubung kau tahu kalau ada kontribusiku dalam pencapaianmu sebagai dewa angin, maka apa rencanamu untuk membalas budiku?"

"Tinggal terlalu lama di Underworld pasti melelahkan. Senior Kaisar, kau pasti memiliki perasaan seperti ini, 'kan? Terkadang, kau tidak ingin melakukannya, menjadi orang biasa saja sudah cukup," kata Robert tiba-tiba.

Kaisar tidak tahu apa yang hendak dikatakannya. Ia hanya diam mendengarkan.

"Begini saja, Senior Kaisar, kubuat kau menjadi orang biasa. Kau cuci tangan saja, jangan berkecimpung di bidang ini lagi. Ini wujud balas budiku," suara Robert menajam.

Novel Terkait

Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu