My Tough Bodyguard - Bab 286 Sekuriti vs. Polisi!

Keesokan harinya.

Perusahaan besar Mo kedatangan sekelompok tamu tak diundang.

Polisi.

Sangat banyak polisi.

Berpakaian hitam, di setiap wajah polisi, terpampang ekspresi yang berkata 'Aku datang untuk mencari masalah'.

Menghadapi hal ini, Para sekuriti Perusahaan besar Mo pun maju menghadapi mereka.

Perusahaan besar Mo adalah perusahaan pribadi, terlebih lagi adalah perusahaan besar ternama di Jiang Cheng, otomatis tidak bisa sembarangan membiarkan orang masuk, terutama polisi, bisa mengakibatkan kesan yang negatif.

Kepala sekuriti,Tony, lebih dulu menahan para polisi, berkata: "Eh eh eh, berhenti berhenti, para bapak polisi terlihat begitu bersemangat, ada urusan apa?"

Kali ini, wakil dari para polisi adalah polisi yang bernama Robin Liu, dia juga adalah penggemar Maggie Fang, kali ini sesuatu terjadi pada Maggie Fang, dia yang paling panik, langsung mengambil kasus ini, bermaksud mau menolong idolanya.

Robin tidak seperti Steven Qin yang memakai cara halus, dia sangat muda, emosinya juga tidak terkendali: "Kita pihak kepolisian datang bekerja, awas!"

Tony juga tidak segan: "Pihak kepolisian datang bekerja, juga harus ada prosedur dan peraturan, kalian tiga, empat puluh polisi masuk bersama, orang lain malah mengira perusahaan masuk bandit, kalau sampai orang-orang ketakutan, kamu tanggung jawab?"

Mata Robin penuh dengan kemarahan, berkata dengan tidak sabar: "Tidak melakukan hal yang salah, siapa yang bisa takut dengan polisi? Aku sudah bilang, kita mau masuk menyelesaikan sesuatu, awas kalian!"

"Maaf, tidak mengatakan alasan datang dengan jelas, kami tidak akan membiarkan kalian masuk." Tony berkata datar.

Melihat ketua berkata seperti itu, para sekuriti pun berkumpul, menutupi pintu masuk, tidak membiarkan para polisi masuk.

"Kalian seperti ini mengganggu pekerjaan polisi! Awas masuk penjara!" Robin emosi, menjadi polisi selama bertahun-tahun, dia tidak pernah bertemu sekuriti yang begitu berani.

"Terserah anda mau melakukan apa, yang penting kalian tidak memberitahu alasan kalian datang dengan jelas, maka kami tidak akan membiarkan anda masuk, kalau berani kalian serang duluan." Tony berkata.

Berhenti sejenak, Tony lagi-lagi berkata kepada Tommy yang disampingnya: "Tommy, sudah siapkan ponsel? Nanti kalau benar berkelahi, kamu jangan ikutan, kamu berdiri di samping rekam semuanya."

"Baik!"

Tommy mengeluarkan ponselnya, merekam para polisi.

"Yang lainnya, ingat lindungi Tommy, kalau ada orang yang berani merebut ponsel Tommy, kita juga tidak usah segan-segan!" Tony berkata.

"Baik!"

"Tentu saja!"

Para sekuriti menjawab bersamaan.

Para polisi saling bertatapan, strategi seperti ini baru pertama kali mereka hadapi, tidak tahu harus bagaimana.

Di CBD Groups, hubungan antara rakyat dan polisi sama seperti hubungan dokter dan pasien, sangat tidak bagus.

Ada beberapa personel penegak hukum di luar kepolisian, misalnya pemerintah kota, sembarangan memukul orang, di internet banyak video yang beredar, memberikan imej yang sangat buruk kepada 'polisi'.

Kenyataannya, para pihak kepolisian semua mendapatkan pendidikan yang bagus, tidak akan sembarangan memukul orang, terutama orang biasa.

Misalnya saja polisi yang datang hari ini, adalah Interpol, disebut-sebut sebagai polisi diantara polisi, tidak mungkin melakukan hal seperti memukul orang dan merebut ponsel.

Tapi, aksi para sekuriti membuat para polisi sedikit merasa marah.

Dua kelompok orang, menutupi pintu masuk, suasananya seperti akan berkelahi, banyak orang jalanan dan pegawai merasa sangat kaget.

Robin menghirup nafas dalam, dia tahu kalau menunggu semakin lama semakin tidak baik, dia pun menahan emosi dan berkata: "Kami datang untuk mencari direktur bagian keuangan, Robert Qiu, mau menanyakan beberapa hal padanya."

"Apa?!"

Tony pikir dirinya salah dengar: "Kalian mau mencari Tuan muda?"

"Direktur bagian keuangan, Robert Qiu." Robin mengulang, dia tidak tahu hubungan Robert dengan Perusahaan besar Mo.

Suasana pun berubah aneh.

Tony awalnya masih berekspresi malas, awalnya ketika melihat Robin sudah bersedia mengatakan alasan para polisi ini datang, dia sudah bermaksud membiarkan mereka masuk.

Tapi bisa-bisanya sekelompok polisi ini datang untuk mencari masalah dengan Tuan muda!

Hebat sekali!

Masih berani berkata 'menanyakan beberapa hal'.

Polisi bagian mana, yang membawa begitu banyak orang hanya untuk menanyakan beberapa hal?

Menganggap kita bodoh?!!

Melihat para sekuriti masih tetap tidak membiarkan mereka masuk, Robin pun mengerutkan keningnya: "Apa ini? Kalian mau mendengar alasan kita datang, aku sudah memberitahu kalian, kalian tetap tidak membiarkan kita masuk, apa maksud kalian?"

"Maaf, tuan polisi, Direktur Robert yang anda cari tidak di perusahaan." Tony berkata dengan tenang.

Di saat yang bersamaan, Tony memberikan tanda kepada Tommy di sampingnya. Tommy pun mengangguk, berbalik badan langsung berlari ke arah lift.

Tony akhirnya mengerti.

Tuan muda pasti melakukan sesuatu, kemudian para polisi ini mendapatkan bukti.

Sekarang, polisi datang untuk menangkap Tuan muda, hal ini bisa dilihat dari jumlah polisi yang datang.

Kalau bukan datang untuk menangkap Tuan muda, untuk apa datang begitu banyak polisi?

Pasti karena khawatir tidak bisa menahan Tuan muda!

Asal tahu saja, keahlian Tuan muda sudah terkenal hebat!

Tony sangat mengerti hal ini, oleh karena itu, dia tidak boleh membiarkan sekelompok polisi ini masuk perusahaan.

Tony tidak peduli apakah Tuan muda melakukan kejahatan atau tidak, yang dia pedulikan adalah, Tuan muda tidak boleh tertangkap, kalau tidak dia sebagai sekuriti tidak berhasil melakukan pekerjaannya.

Memikirkan hal ini, Tony pun menghela nafas, untung saja tadi dia menanyakan dengan jelas tujuan polisi ini, kalau tidak, membiarkan mereka masuk begitu saja dan menangkap Tuan muda, menangis pun sudah tidak sempat!

Sekuriti yang lainnya juga berpikiran sama dengan Tony.

Pemikiran mereka sangat sederhana, tidak boleh membiarkan polisi menangkap Tuan muda!

Tangan setiap sekuriti, diam-diam mengepal, memasuki mode perang.

Tommy sudah pergi memberitahu Tuan muda, dan misi mereka adalah menahan polisi ini disini sepanjang mungkin, agar Tuan muda bisa melarikan diri, kalau perlu, berkelahi dengan para polisi!

............

Bagian keuangan.

Kantor Direktur.

Brak!

Robert sedang rapat dengan beberapa pegawai, pintu kantor pun dilabrak oleh seseorang.

Robert melihat orang yang datang, sedikit kaget: "Tommy? Ada apa?"

Melihat Tommy yang terengah-engah, Robert pun bingung: "Ada apa? Jangan panik, jelaskan perlahan-lahan."

"Tuan muda! Anda cepat melarikan diri!" Tommy mendongak, berkata dengan nada kaget.

Melarikan diri?

Para perempuan di bagian keuangan langsung memiringkan telinga, di mata mereka berkobar api menggosip.

Robert bingung: "Melarikan diri? Apa maksudmu?"

"Tuan muda, polisi sudah sampai pintu depan, sangat banyak! Mereka datang untuk menangkap anda! Kak Tony sudah menahan mereka, anda sekarang cepat ambil kesempatan dan melarikan diri!" Tommy berkata dengan suara keras.

Setelah Tommy mengatakan hal ini, pandangan para perempuan di bagian keuangan melihat Robert pun mulai berubah.

Ada sangat banyak polisi.....datang menangkap orang?

Apa yang sudah dilakukan Direktur Qiu?

Pandangan para perempuan pun berubah aneh, meskipun tidak berkata apa-apa, tapi suasana di bagian keuangan sudah mulai aneh.

Robert pun bengong mendengar Tommy, berdeham sekali, kemudian berkata kepada Gwendolyn: "Suruh mereka kembali bekerja, aku turun lihat apa yang sebenarnya terjadi."

"Direktur Qiu, anda, hati-hati." Gwendolyn segera berkata.

Robert tersenyum pahit, kemudian menyuruh Tommy membawa jalan, dan turun naik lift.

............

Ruang rapat lantai satu.

Karena berdiri di depan pintu dalam jangka waktu yang panjang tidak baik, para polisi pun dibawa kemari, melanjutkan konfrontasi dengan para sekuriti.

Para sekuriti tidak pergi menjaga pintu lagi, mereka semua berkumpul di ruang rapat, menahan pintu, tidak membiarkan polisi keluar.

Benar, ini adalah strategi Tony, membawa para polisi ke ruang rapat, membiarkan pintu besar perusahaan terbuka, maka Tuan muda bisa keluar dengan gampang.

"Kalian berencana memelototi kita berapa lama? Kita mau bertemu Robert Qiu, kalian menahan kita seperti ini, sebenarnya bermaksud berbuat apa?" Robin akhirnya tidak tahan lagi, berkata dengan tidak sabar.

"Tidak bermaksud apa-apa, Tuan polisi, lebih baik anda minum teh." Tony berkata.

Di meja setiap polisi terletak segelas teh, meskipun tidak ingin melayani sekelompok polisi ini, tapi tetap harus berpura-pura.

"Kita datang bukan untuk minum teh!" Robin memukul meja dengan kuat, berdiri dan langsung menuju pintu, tapi malah ditahan oleh para sekuriti.

Wajah Robin langsung berubah: "Kalian tahu apa yang sedang kalian lakukan? Mengurung polisi secara ilegal?"

"Jangan coba-coba menakuti kita!"

"Siapa yang mengurung kalian? Jangan sembarangan ngomong!"

"Di CBD Groups, siapa yang berani mengurung polisi? Emangnya kita membatasi kebebasan bergerak kalian?"

Para sekuriti berkata bersamaan.

"Kalau begitu kalian memblokir pintu, tidak membiarkan kamu keluar, ingin melakukan apa?" Robin berteriak.

Polisi lainnya juga sudah tidak tahan, berdiri bersamaan, berjalan ke arah pintu, ekspresi mereka tidak bagus.

Para sekuriti begitu melihat mereka pun menggulung lengan baju mereka, seakan kalau salah ngomong akan langsung berkelahi.

"Polisi Liu, hanya mengundang para polisi minum teh, apa perlu setegang ini?" Tony melambaikan tangan, memberi tanda pada sekuriti jangan sembarangan bergerak.

Hanya perlu memblokir pintu, bertahan beberapa menit, ketika Tuan muda sudah pergi, mereka pun akan membiarkan para polisi keluar.

Kalau benar-benar berkelahi dengan polisi, yang kalah pasti sekuriti.

"Aku mau menemui Robert Qiu! Awas!" Robin kembali berkata.

"Polisi Liu, aku juga sudah berkata kepada anda, Direktur Qiu tidak di perusahaan, anda datang lagi saja di lain hari." Tony berkata tanpa maksud mau bergerak dari pintu.

Cekrek.

Tepat ketika kedua sisi mau marah-marahan, pintu ruang rapat terbuka, sosok Robert muncul di pintu.

Tony dan sekuriti lainnya bengong.

Robin dan para polisi pun melihat ke arah Robert di saat yang bersamaan.

Melihat pandangan semua orang tertuju padanya, Robert pun merasa sedikit bingung, sambil berjalan masuk, sambil menutup pintu: "Begitu banyak orang, ada apa ini?"

Tony berusaha memberi tanda, di dalam hati menangis, Tuan muda kita, kita berusaha sekuat tenaga menciptakan kesempatan untuk anda, anda tidak hanya tidak melarikan diri, malah datang kemari, untuk apa? Ini bukannya menyerahkan diri?

Para sekuriti lainnya juga terdiam, diam-diam memasuki mode pertahanan, begitu polisi menyerang, mereka juga tidak akan membiarkan Tuan muda ditangkap.

"Kamu adalah Robert Qiu?" mata Robin menyipit.

"Polisi Liu, apa kabar." Robert mengulurkan tangan, dijalan turun, Tommy sudah memberitahunya kepala dari para polisi ini bernama Robin Liu.

Robin baru saja dibuat emosi oleh para sekuriti ini, ditambah lagi idolanya diculik oleh orang, suasana hatinya sangat buruk, tidak bersalaman dengan Robert, tersenyum palsu dan berkata: "Ternyata Direktur Qiu ada di perusahaan, kenapa sekuriti perusahaan ini terus berkata anda tidak disini?"

Robert terlihat tidak canggung dan menarik tangannya, berkata: "Aku tadi memang tidak ada di perusahaan, mendengar ada sekelompok polisi yang datang mencariku untuk menanyakan beberapa hal, aku pun segera pulang dari luar kota."

"Dan membawa para polisi ke ruang rapat juga adalah perintahku."

"Bagaimanapun Perusahaan besar Mo adalah perusahaan besar, begitu banyak polisi berdiri di depan pintu, membuat orang-orang bergosip. Oleh karena itu, aku pun menghubungi Kak Tony dan menyuruhnya membawa kalian ke ruang rapat untuk menungguku sambil minum teh."

"Bagaimana, tehnya enak?"

Robert melihat ke arah polisi, bertanya sambil tertawa berseri-seri.

Novel Terkait

Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu