My Tough Bodyguard - Bab 21 Aku Malah Mau Duduk

Robert akhir-akhir sedang bermain game Honor of Kings.

Ketika sedang seru-serunya bermain, tiba-tiba ada yang menarik bajunya.

"Apa?" Robert melepas earphone-nya.

Finley segera memberi isyarat dengan matanya. Di saat itulah Robert baru menyadari kalau suasana di Departemen Pemasaran jadi agak berat. Semua orang sedang melihatnya.

"Sedang apa kalian?" tanya Robert bingung.

Finley dan George Zeng bahkan sudah tak bisa bicara lagi, namun Robert belum juga menyadarinya. Apakah ia hendak mencari masalah dengan Leon Chen?

"Robert! Ini jam kerja, karyawan tidak diizinkan bermain ponsel!" Manajer Fan sengaja memperingatkannya dengan tegas, namun sebenarnya ia merasa serba salah juga.

Di satu sisi, ada karyawannya, hubungannya dengan Direktur Besar sangat baik, sementara di sisi lain ada pimpinannya, ia tak boleh membuatnya kesal. Manajer Fan seperti terjepit di tengah-tengah mereka, bagai makan buah simalakama.

"Aku hanya bermain ponsel, apa berlebihan?" tanya Robert sambil mengangkat pundaknya.

Semua orang di Departemen Pemasaran pun heboh, Robert sampai sekarang belum mengerti juga, ini sama sekali bukan masalah bermain ponsel!

Leon Chen terus mengamati Robert dengan tatapan dingin.

Bermain ponsel saat jam kerja dan tidak merasa takut walau sudah ditegur, Leon Chen sudah memiliki kesan pertama tentang Robert.

"Hei anak muda, berdiri," kata Leon Chen dengan nada dingin.

Awalnya Robert bermain ponsel di mejanya. Setelah mendengar kata-kata itu, bukannya berdiri, ia malah bersandar di kursinya dengan nyaman.

Tidak hanya itu, dia juga membuka lacinya dan mengambil sebatang rokok dari dalam sana.

Pelan-pelan ia menghembuskan asap rokoknya. Ia melihat Leon Chen dengan ekspresi tertarik, "Aku ini punya penyakit yang tak bisa diubah. Kalau orang menyuruhku ke timur, aku malah ke barat. Kau menyuruhku berdiri, maka aku duduk," katanya sambil tersenyum.

Mendengar perkataannya, wajah Leon Chen pun menggelap. Semua orang yang mengenalnya tahu, itu adalah pertanda ia murka.

Beberapa hari yang lalu, ia berdinas ke luar kota. Ketika baru kembali ke kota Jiang Cheng, ia langsung dibuat menangis seharian oleh Marie Xie.

Awalnya, Leon Chen masih tidak percaya, mana ada karyawan yang bisa mengusir bosnya?

Apalagi, kalaupun hal seperti ini terjadi, perusahaan pasti tak akan tinggal diam.

Marie Xie adalah kekasih Leon Chen. Ini sudah rahasia umum perusahaan.

Hal ini sebenarnya dilarang, namun karena kemampuan Leon Chen sangat luar biasa, Direktur Besar pun bahkan tutup mata terhadapnya.

Leon Chen memahami sifat Marie Xie, melihat bahwa dia sendiri sering membantunya. Wanita itu sering mengacau di mana-mana, dan setelah itu mencarinya untuk minta tolong.

Jadi, Leon Chen berencana mendatangi kantor untuk melihat keadaan dengan mata kepalanya sendiri.

Yang tidak disangkanya, karyawan bernama Robert ini ternyata sesuai dengan yang dikatakan Marie Xie, sangat angkuh dan sombong.

Leon Chen sama sekali tak akan membiarkan karyawan yang tidak taat aturan seperti ini.

"Selama bertahun-tahun, ini pertama kalinya aku menemui anak muda yang sombong sepertimu," kata Leon Chen.

"Ini bisa menjelaskan kalau pengetahuanmu terlalu sedikit," sahut Robert sambil menggelengkan kepala.

Seluruh karyawan Departemen Pemasaran pun tak berniat melanjutkan pekerjaannya.

Ini benar-benar drama terbaik tahun ini!

Seorang karyawan baru, dengan seorang Wakil Direktur yang bertanggung jawab langsung terhadap Departemen Pemasaran.

Kedudukan keduanya seperti langit dan bumi, dan mereka beradu mulut!

"Robert, dia adalah Wakil Direktur Leon Chen, dia khusus mencarimu untuk berurusan denganmu, kau jangan ceroboh." Manajer Fan diam-diam mengirimkan SMS pada Robert di saat Leon Chen tidak menyadarinya.

"Oh, ternyata kau Direktur Chen!" Robert menunjukkan ekspresi paham setelah membaca SMS itu.

Leon Chen berdehem. Saat ia hendak menekan Robert dengan identitasnya, ia malah dibuat mati kutu oleh perkataan pria itu.

"Kudengar Marie Xie adalah kekasihmu, makanya kau mencariku untuk berurusan denganku?" kata Robert tanpa takut.

Pfft!

Mendengar hal ini, Finley yang sedang minum teh pun menyemburkannya keluar.

Karyawan lainnya juga ingin tertawa tapi tidak berani.

Marie Xie memang adalah kekasih Leon Chen. Seluruh karyawan di perusahaan juga tahu rahasia ini.

Tapi hal itu tidak boleh diberitakan secara terbuka, semua orang mengerti itu.

Sementara Robert malah mengatakannya di depan umum, tepat di hadapan mukanya, membuat Leon Chen tak bisa berkutik lagi.

Benar saja, rona wajah Leon Chen seketika menggelap.

"Saat ini juga aku memberitahumu dengan identitasku sebagai wakil direktur, kau dipecat!" ujar Leon Chen murka.

"Memecatku? Perkataanmu tidak bisa memecatku," kata Robert sambil mematikan rokoknya.

Leon Chen bahkan berkata baik sampai 3 kali, ia tampak sangat marah.

Meskipun wakil direktur memiliki kuasa untuk memecat karyawan, tapi sesuai peraturan Perusahaan Besar Mo, pimpinan dengan status di bawah Direktur Besar memerlukan izin dari Departemen Personalia untuk memecat karyawan.

Dengan kata lain, hanya Direktur Besar Mo dan Alice Mo yang punya hak untuk memecat karyawan secara langsung.

Leon Chen harus mendapat izin dari Departemen Personalia dulu kalau ingin memecat Robert.

"Aku adalah wakil direktur, apa aku tidak bisa menghabisimu? Lucu sekali!"

Leon Chen tersenyum dingin dalam hati. Ia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Departemen Personalia.

Ia ingin memecat Robert di depan semua orang. Ia ingin semua orang tahu kalau karier mereka akan berakhir kalau berurusan dengannya.

Departemen Personalia.

Di dalam kantor manajer, seorang wanita berpakaian formal sedang membolak-balik dokumen karyawan.

Sebagai seorang manajer Departemen Personalia, pekerjaan utama Sellen Liu adalah memeriksa data karyawan dan rapor kerja mereka. Meskipun tidak sibuk, tapi pekerjaan itu tetap memerlukan ketelitian dalam mengamati dan membandingkan, tidak boleh ceroboh.

Kriiing!

Telepon di atas meja kantor berdering.

"Manajer Liu, ada seorang karyawan di Departemen Pemasaran bernama Robert, ia tidak pantas bekerja di sini!" seru Leon Chen begitu telepon diangkat.

Leon Chen adalah wakil direktur perusahaan, sementara Sellen Liu hanyalah seorang manajer, tentu saja Leon Chen tak perlu merasa sungkan.

Baginya, telepon ini hanyalah formalitas, ia hanya perlu Sellen Liu mengurusnya.

"Memecat Robert? Kenapa?" Respons Sellen Liu tidak sesuai dengan ekspektasi Leon Chen. Ia ternyata menanyakan alasannya.

Leon Chen pun tergegap karenanya. Dia tak mungkin mengatakan ingin memecatnya Robert karena ia telah mengusir kekasihnya sehingga ia harus balas dendam demi kekasihnya, benar kan?

"Karyawan ini, menghasut satpam untuk mengusir Ketua Xie beberapa hari yang lalu, memberikan pengaruh buruk terhadap perusahaan. Ini tindakan yang tidak menghormati para pemimpin dan merusak sistem perusahaan. Kalau ia tetap bekerja di sini, cepat lambat pasti akan timbul masalah," ujar Leon Chen dingin.

"Direktur Chen, maaf, saya tidak punya kewenangan untuk memecat Robert," ujar Sellen Liu datar.

"Kenapa?" Ekspresi Leon Chen seketika menggelap, hatinya dipenuhi amarah. Sellen Liu ini sangat keterlaluan.

"Karena Robert baru saja menyumbang pemasukan sebesar 100miliar untuk perusahaan kemarin," jawab Sellen Liu.

Mendengar hal itu,Leon Chen seketika tercekat. 100miliar?

"Mengenai masalah Robert yang mengusir Ketua Xie, dia sudah ditegur oleh Direktur Besar Mo, dia sudah mendapatkan sanksi. Jika Direktur Chen hendak memecat Robert, tolong temui sendiri Direktur Mo," kata Sellen Liu lalu menutup telepon.

Sellen Liu mengamati data Robert di komputernya lama sekali.

Meskipun ia belum pernah bertemu dengan Robert, tapi ia tahu kalau penempatan kerja Robert diatur sendiri oleh Direktur Besar Mo.

Jadi perkataannya yang menyuruh Leon Chen untuk pergi menemui Alice Mo sendiri juga demi menghindari masalah. Ia tak ingin berurusan dengan masalah bobrok seperti ini, apalagi ia juga muak dengan tingkah laku Leon Chen.

Kalau ia tidak salah menebak, bahkan Alice pun tidak bisa memecat Robert.

Hanya anggukan kepala Direktur Besar Mo yang bisa mengusir Robert dari perusahaan.

Tapi berdasarkan kabar yang beredar di perusahaan beberapa hari ini, bahkan Sellen Liu juga mendengarnya, sangat jelas kalau Robert adalah karyawan khusus yang dikirim Direktur Besar Mo untuk bekerja di level bawah.

Demi seorang kekasih, Leon Chen mengganggu Robert si karyawan khusus, sungguh cari masalah.

Sellen Liu menggeleng dan melanjutkan pekerjaannya.

***

Di dalam Departemen Pemasaran.

Leon Chen seakan tak mempercayai telinganya sendiri ketika ia mendengar nada putus telepon.

Bahkan dalam mimpi pun ia tak pernah menyangka kalau Sellen Liu berani menutup teleponnya.

Ia lebih tak menyangka kalau Robert di hadapannya ini telah menyumbang pemasukan 100miliar bagi perusahaan.

Sebelumnya ia telah berkata dengan mantap akan memecat Robert, namun kini sepertinya ia hanya menjadi lelucon. Memalukan sekali!

"Direktur Chen, apakah Departemen Personalia memberi izin?" tanya Robert sengaja sambil terkekeh.

Tidak perlu ditanya, hanya dengan melihat sikap canggung Leon Chen itu saja semua orang juga tahu kalau kali iniLeon Chen gagal menyingkirkan Robert.

Tidak hanya gagal, ia juga menampar wajahnya sendiri.

Sorot mata orang-orang pun menjadi aneh, mereka ingin tertawa tapi tidak berani dengan status Leon Chen. Mereka pun hanya bisa meringis.

"Robert, jangan kau pikir aku tidak bisa mengurusmu!"

Setelah mengatakan hal ini, Leon Chen pun tak tahan lagi, ia mengeluyur keluar.

Hahaha!

Begitu Leon Chen pergi, seisi kantor tim nomor 2 pun tertawa terbahak-bahak.

Bahkan George Zeng sang ketua tim pun tak mampu menahan tawanya. Ia mengacungkan jempolnya pada Robert dan tak henti memujinya.

Manajer Fan mengelap keringatnya, ia tadi ketakutan setengah mati.

Ia menatap Robert dalam-dalam. Ia jadi sadar, bahkan seorang Leon Chen pun tidak bisa memperlakukan Robert semena-mena. Sepertinya ia harus memberikan penilaian ulang pada orang ini.

"Sadis sekali!"

"Robert ini, sebenarnya apa latar belakangmu?"

Dibandingkan dengan tim nomor 2, raut wajah anggota tim nomor 1 sedikit lebih suram.

Robert mengusir ketua tim mereka, dan hari ini Wakil Direktur Chen pun tak berkutik dibuatnya. Aneh kalau mereka bisa senang.

***

Setelah meninggalkan Departemen Pemasaran, Leon Chen langsung menuju kantor Direktur Besar.

Tok tok tok.

Leon Chen mengetuk pintu lalu masuk.

Alice sedang membaca sebuah buku farmasi. Meskipun ia seorang direktur, tapi ia juga kepala peneliti di Departemen Pengembangan. Semua obat-obatan di Perusahaan Besar Mo adalah hasil penelitiannya.

"Direktur Chen, silakan duduk," kata Alice sambil menutup buku dan meletakkannya di samping.

"Direktur Mo, ada seorang karyawan di Departemen Pemasaran bernama Robert, Anda pasti tahu kan?" ujar Leon Chen tanpa basa-basi.

"Ya."

Menghadapi pertanyaan Leon Chen, Alice tak kaget lagi. Ia sudah tahu sejak awal kalau Leon Chen pasti akan berkutat dengan masalah ini.

"Direktur Mo," Leon Chen menarik napas panjang, "Saya tahu, Robert telah mendatangkan pemasukan sebesar 100miliar kemarin, ini adalah hal yang sangat patut diperhatikan.

"Tapi, Robert mengabaikan sistem perusahaan dengan mengusir ketua Xie yang tidak bersalah keluar dari perusahaan. Karyawan semacam ini, kalau tidak dihukum, apa kata karyawan lain?" kata Leon Chen berusaha memengaruhi Alice.

"Direktur Chen, jadi maksudmu?" tanya Alice.

"Pecat Robert!" jawab Leon Chen menggebu-gebu, "Karyawan parasit seperti ini sama sekali tak boleh tinggal di perusahaan!"

Alice menampakkan ekspresi setuju, ia jelas tersentuh, "Benar katamu, aku juga merasa kalau karyawan semacam Robert tidak seharusnya tinggal di perusahaan."

Leon Chen merasa senang, tapi perkataan Alice selanjutnya membuatnya kecewa.

"Aku juga sangat ingin memecat Robert, tapi aku tidak punya kewenangan itu."

Novel Terkait

Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu