My Tough Bodyguard - Bab 404 Meraih sebuah kemenangan

Atas permintaan kuat dari Sendy, Robert tidak melakukan apa-apa pada The Reindeer, dan menyerahkannya pada Sendy.

Tentu saja karena Sendy sudah terluka, demi untuk lebih aman, Robert selalu di samping untuk menekan tubuh The Reindeer, agar dia tidak berkutik.

Di lokasi hukuman, The Reindeer telah dikerat berkeping-keping oleh Sendy, boleh dikatakan mengeksekusi dengan cara memukang-mukang badan seperti orang zaman kuno, sang Diamond killer ini sudah tidak bisa menahan penderitaan dan meraung tragis, darah segar mengalir terus-menerus, lalu baru putus kehidupannya.

Setelah mencuci tangan yang penuh lumuran darah, Sendy merebahkan diri di lantai dan memandang bintang sambil termenung.

“Tadi kamu menghabisi The Reindeer, dia tidak mendengarnya.” kata Robert sambil duduk di sampingnya. ‘Dia’ yang dimaksud tentu saja menunjuk Megan, demi untuk menjaga perasaannya, Robert menggunakan kekuatan isolasi dinding untuk meredam suara dari sini.

“Bos, terima kasih.” Sendy menunjukkan senyum yang bersyukur.

“Aiii, kita berdua apa masih perlu mengucapkan kata terima kasih? Baik-baik berbaring, aku bantu kamu untuk menangani luka ini.” kata Robert sambil melihatnya dengan alis terkerut.

Setengah jam kemudian, atas pertolongan Robert, dua butir peluru di perut Sendy telah dikeluarkan, luka juga sudah menutup, dan pelan-pelan pulih kembali.

Robert menunjukkan jarinya dan menghilangkan isolasi dinding.

Megan dari awal sudah melihat dari dekat, hanya saja terhalang oleh isolasi dinding jadi tidak bisa masuk, juga takut mengganggu Robert membantu mengobati luka kekasihnya, karena itu dia ingin masuk tapi juga tidak berani.

Meskipun Megan pernah menjadi seorang perawat, tapi dia tahu kemampuan Robert lebih besar.

Beberapa bulan yang lalu, di rumah sakit umum Jiang Cheng, Robert dengan cara yang menakjubkan menyembuhkan seseorang dalam waktu semalam, seorang pasien dari wanita muda menjadi seorang nenek tua.

Masalah ini ditutup oleh atasan, hanya tersebar di dalam rumah sakit, dan Robert sudah tersebar sangat hebat layaknya dewa. Waktu itu Megan juga ada di rumah sakit, karena itu dia punya kesan yang dalam akan masalah ini.

Jadi ketika Robert mengobati luka Sendy, Megan sangat menantikannya, dia memiliki kemampuan untuk mengembalikan wajah muda orang, bagaimana mungkin tidak bisa menyembuhkan luka tembak?

Kenyataannya, Robert tidak mengecewakan dia, setelah mengeluarkan peluru, Megan bisa melihat, kekasihnya sudah bisa bicara dan ketawa-ketawa dengan Robert, ekspresi sakit tidak ada lagi di wajahnya.

Melihat itu, dalam hati Megan melonjak kegirangan, dan sangat berterima kasih pada Robert.

Kini isolasi dinding sudah dihilangkan, dan melihat kekasihnya melambaikan tangan padanya, Megan tahu percakapan antara mereka berdua sudah selesai, dia sudah tidak sabar dan dengan langkah cepat berjalan ke arah Sendy.

“Kalian pulang saja dulu, di sini aku akan meminta orang membereskannya.” kata Robert.

“Aku mengerti.” Sendy mengangguk.

“Kak Robert, terima kasih.” Megan membungkukkan tubuhnya dengan sikap yang tulus, dan penuh syukur.

Robert melambaikan tangannya, dan menjawab tidak usah sungkan, lalu memutar badan dan pergi. Malam ini terjadi keributan yang begitu mencurigakan, pihak berwajib Sarah kira-kira pasti akan meminta pengakuan dari Robert, untuk itu dia harus menyiapkan diri.

“Bos, dalam satu bulan aku akan membuat Mad Knife Gang menjadi penguasa Jiang Cheng.” teriak Sendy dari belakang.

Robert tersenyum simpul, tidak menoleh dan hanya melambaikan tangan, meninggalkan bayangan punggung yang begitu lepas dan bebas, di bawah tatapan Sendy dan Megan, Robert pelan-pelan menghilang di kegelapan malam.

......

Setelah pulang ke rumah keluarga Gao, Megan menceritakan kejadian yang dia alami pada papanya.

Tentu saja Megan tidak berterus terang mengenai penyebab The Reindeer menculik dirinya, karena jika dia mengatakannya, pasti papanya akan menyalahkan Sendy dan akan mencegah mereka untuk melanjutkan hubungan.

Berpikir sampai di sini, Megan hanya mengatakan The Reindeer menculik dirinya karena ingin memeras uang keluarga Gao.

Juga dengan berapi-api, Megan memuji Sendy dan Robert setinggi langit, dia bilang jika bukan karena Sendy dan Robert, dia pasti tidak akan bisa kembali.

Meskipun Willy samar-samar merasa ada yang janggal, tapi begitu mendengar cerita Megan, dia juga tidak kepikiran apa sebabnya, hanya bisa dengan rasa sedikit enggan dia mengucapkan beberapa kata terimakasih pada Sendy.

Tapi justru karena Sendy yang menjalani kehidupannya di luar negeri sepanjang tahun, tidak mengerti dengan perasaan orang dalam negeri, ketika dia mendengar sampai Willy pun berterimakasih padanya, dia pikir benar-benar terima kasih padanya, dan mengambil kesempatan ini untuk mengutarakan maksud dari Perusahaan Besar Mo ingin bekerja sama dengan Perusahaan Farmasi Gao.

Siapa yang tahu sekali Willy mendengarnya, seketika raut wajahnya berubah : “Tidak ada pembicaraan tentang ini!”

Membuat Sendy menjadi canggung, tidak tahu harus bagaimana, lalu dia melihat isyarat mata dari kekasihnya, baru tidak melanjutkan obrolan dengan topik ini.

Di dalam kamar.

“Apa sih maksud Paman Willy ini?” tanya Sendy tidak mengerti.

“Tiga tahun lalu, Perusahaan Gao kami mengalami krisis, Perusahaan Besar Chu muncul tepat waktu dan bekerja sama dengan kami baru menyelamatkan Perusahaan Gao ini.

Jadi bisa di bilang, Perusahaan Gao ada utang budi pada Perusahaan Besar Chu, papaku tabiatnya keras, sebelum ada kepastian jangan ungkit masalah ini dulu.” kata Megan pelan.

“Ternyata begitu.” ujar Sendy sadar.

Dia memberitahukan informasi ini pada Robert.

Begitu mendengarnya seketika Robert merasa ada yang tidak beres, segera dia meminta Laba-laba Merah menyelidiki masalah Perusahaan Farmasi Gao tiga tahun yang lalu dari awal sampai akhir.

Tidak diselidiki tidak akan tahu, sekali diselidiki membuat kaget, meskipun Kenny sudah berbuat licik, dan berupaya menghilangkan jejak jika dia sudah mempersulit orang, tapi di mata Laba-laba Merah tidak ada yang tersembunyi dan bisa kabur darinya.

Segera Robert sudah mendapatkan data informasinya.

Melihat isi dari informasi tersebut, Robert mengeluarkan senyum dingin mengejek, dan langsung menghubungi Kenny.

“Tuan besar Chu, apa kabar?” tanya Robert terkekeh.

“Robert, ada hal apa mencariku?” Kenny bertanya dengan suara tegas, dia memandang Robert sebagai lawannya yang paling kuat, komunikasi mereka berdua sebenarnya tidak terlalu banyak, tapi tiap kali pihak lawan menelepon kemari, pasti bukan hal baik.

“Sebenarnya tidak ada apa-apa juga, hanya ingin tuan besar Chu menyerahkan sedikit sumbernya, tidak tahu apakah boleh?” Robert bertanya.

“Sumber apa?” tanya Kenny sedikit terkejut.

“Perusahaan Farmasi Gao.” jawab Robert langsung.

“Tidak mungkin.” Kenny menolak dengan tegas.

“Tuan besar Chu, tiga tahun yang lalu Perusahaan Farmasi Gao mengalami krisis ekonomi, dengar-dengar Perusahaan Besar Chu kalian yang inisiatif memberikan bantuan baru bisa membuat Perusahaan Farmasi Gao keluar dari krisis, benarkah?” kata Robert dengan perlahan.

Kenny terkejut : “Ada apa? Apa masih ada masalah?”

“Perusahaan Besar Chu kalian benar-benar sebuah perusahaan yang berhati nurani, kalau saja aku Willy, masih belum mengetahui semua keadaan di balik belakang layar ini, juga sama akan sangat terharu sekali.” kata Robert menertawakan.

“Robert, apa maksud dari kata-katamu?” tanya Kenny dengan dingin.

“Apa maksudku, jadi apa masih tidak jelas di hati tuan besar Chu?” Robert balik bertanya.

“Apa mungkin kamu merasa pada saat Perusahaan Gao mengalami krisis ekonomi, akulah orang yang membuat tipu muslihat ini di belakang?” dengus Kenny.

“Bukankah begitu?” Robert balik bertanya lagi.

“Kamu!”

Kenny hampir saja dibuat tersedak : “Robert, kamu, kamu jangan memfitnah orang!”

“Tuan besar Chu, terus terang saja, aku begitu berani pasti, karena aku telah mendapatkan cukup data dan informasinya. Kita orang yang jujur harus bicara jujur juga, jangan melakukannya hingga begitu lelah, bisa tidak?” kata Robert mencibir.

“Robert, sebenarnya apa maksudmu?” tanya Kenny dengan nada keras.

“Sederhana saja, bukannya tadi aku sudah bilang, serahkan Perusahaan Gao pada Perusahaan Besar Mo.” Robert berkata dengan datar.

“Jangan harap.” Kenny tertawa dingin, dia begitu bersusah payah mendapatkan kontrak kerja sama semua perusahaan obat di Jiang Cheng adalah untuk memonopoli usaha ini agar Perusahaan Besar Mo tidak punya jalan keluar.

Kini, Robert malah mempunyai pikiran aneh ini, dan bersikeras ingin mendapatkannya, Kenny mana mungkin akan memenuhi keinginannya?

“Tuan besar Chu, aku menghubungimu kali ini, bukan untuk meminta pendapat, tapi untuk memberitahukan padamu. Kamu tidak setuju, itu masalahmu.” kata Robert dengan santai.

“Robert, jangan bermain denganku seperti ini, tidak bisa membujuk Willy, tapi ingin mengelabui aku? Apakah kamu lagi mimpi?” Kenny mengejek.

“Jika data ini dilihat oleh Willy, coba kamu tebak, bagaimana reaksinya?” tanya Robert.

“Aku kira, dia tidak akan percaya. Sekalipun datanya asli semua, dia akan berpikir itu semua hanya rekaan kamu saja.” kata Kenny dengan tenang.

“Kelihatannya kamu sangat memahami Willy.” Robert berkata.

“Tentu saja, lagipula dia adalah partner kerja sama kami selama tiga tahun.” tertawa Kenny.

“Mau taruhan?” tiba-tiba Robert bertanya.

“Ehm?”

Kenny mengernyitkan dahinya : “Apa maksudmu?”

“Setelah telepon ini ditutup nanti, aku akan langsung mengirimkan data ini pada Willy dan publik, kamu merancang semua ini untuk membahayakan usaha obat Perusahaan Farmasi Gao, juga masalah pura-pura berbaik hati dan penuh setia kawan mengulurkan bantuan, akan tersiar dan viral di internet.” kata Robert dengan santai.

“Kamu pikir dengan begini akan membuatku menyerah dengan Perusahaan Farmasi Gao? Mimpi saja!” ucap Kenny dingin.

“Kalau begitu, coba saja, biarpun aku tidak menang taruhan ini, aku juga tidak akan rugi apa-apa. Sebaliknya kamu tuan besar Chu, harus berpikir jelas, bertaruh reputasi Perusahaan Besar Chu, dan kepercayaan Willy. Meskipun menang, nama baik belum tentu bisa dibersihkan.” kata Robert terkekeh.

“Kamu benar-benar keji.” desis Kenny dengan nada pelan.

“Dibandingkan dengan tuan besar Chu, terbukti jelas lebih buruk.” keluh Robert.

Setelah diam sejenak, Robert melanjutkan bicaranya : “Bagaimana? Tuan besar Chu, kita sudah bertarung beberapa kali, termasuk lawan lama, lebih baik kamu bersikap tegas, memberi muka padaku, jamin kelak kamu tidak akan menyesal.”

Di ujung telepon sana terdiam agak lama, Kenny sedang mempertimbangkan, akhirnya sambil menggigit bibir : “Baik, kalau memang kamu ingin Perusahaan Farmasi Gao, ya sudah aku serahkan padamu.”

Perusahaan Farmasi Gao tidak termasuk perusahaan besar, Kenny juga tidak secara khusus menganggap penting, melihat Robert begitu ganas, dengan pertimbangan akan hasil akhirnya, Kenny hanya bisa menyerah terhadap Perusahaan Farmasi Gao.

Siang di hari itu juga, Perusahaan Besar Chu mengumumkan pembatalan kontrak dengan Perusahaan Farmasi Gao, dan juga mengganti rugi uang pembatalan kontrak.

Pada waktu bersamaan, Perusahaan Besar Mo mengutus perwakilan, untuk berhubungan dengan Perusahaan Farmasi Gao, setelah berunding seharian, akhirnya, dengan harga yang jujur dan tinggi, Perusahaan Farmasi Gao menandatangani kontrak kerja sama.

Dengan lancar menerima Perusahaan Farmasi Gao, meraih sebuah kemenangan dari tangan Perusahaan Besar Chu, ini membuat para karyawan Perusahaan Besar Mo penuh sukacita, dan semangat yang berkobar-kobar.

Posisi Robert otomatis semakin meningkat, sudah pasti akan duduk dengan kokoh di singgasana wakil CEO.

Untuk ini, Robert tidak begitu menunjukkan antusiasnya, tetap seperti dulu teratur mengurus departemen keuangan dan tim baru wakil CEO nya.

Hari ini Robert menerima telepon dari luar negeri.

Begitu melihat keterangannya, ternyata Laba-laba Merah.

“Adik Laba-laba Merah, apakah kangen padaku?” goda Robert senang.

“Wind, aku ingin memberitahu satu hal.” Suara Laba-laba Merah enak di dengar, bahasa inggris yang lancar dengan aksen London.

“Oh?”

Ekspresi Robert berubah : “Yang ada hubungannya dengan kekuatan di belakang Masami Chiba?”

Beberapa hari yang lalu, Robert memberi tugas pada Laba-laba Merah, untuk menyelidiki Masami Chiba. Wanita ini, yang berperan menyiramkan minyak ke api ketika Perusahaan Besar Mo dalam bahaya.

Robert selalu menganggap, di belakang Masami Chiba pasti ada seorang yang berkekuatan besar, yang memberi sumber dukungan, kalau tidak hanya mengandalkan Masami Chiba sendiri, tidak mungkin bisa melakukan begitu banyak hal.

Sekarang dipikir kembali, sepertinya Laba-laba Merah sudah mendapatkan hasilnya.

Dan juga jumlah informasi kali ini kemungkinan lebih banyak, karena dalam ingatannya, Laba-laba Merah tidak pernah secara langsung menghubunginya lewat telepon untuk melaporkan isi informasi.

“Katakan saja, siapa kekuatan itu?” kata Robert acuh tak acuh.

“Wind, lebih baik kamu menyiapkan diri.”

Dengan satu kata demi satu kata Laba-laba Merah berkata : “Dengar baik-baik, kekuatan di belakang Masami Chiba adalah The Origin of Everything!”

Novel Terkait

Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu