My Tough Bodyguard - Bab 456 Hujan Badai Akan Segera Tiba

Wind Stalker!

Berbicara soal Dewa Terlarang yang satu ini, semua kabinet yang hadir di pertemuan itu terdiam.

Hingga Abe Shinzo yang selalu berhati tenang pun terdiam beberapa saat, dengan mata berikilauan.

Identitas mereka memang berbeda dengan orang-orang pada umumnya. Berbagai sumber laporan ada di tangannya, dan sedikit banyak mengerti akan kenyataan di dunia ini.

Empat Dewa Terlarang.

Dewa Api, Hephaestus!

Dewa Petir, Thor!

Dewi Air, Diana!

Wind Stalker, Robert!

Keempat orang itu sama-sama memiliki kekuatan yang mampu menghancurkan sebuah negara kecil dan merombak ulang sebuah negara besar.

Dikatakan sebagai Dewa Terlarang karena kekuatan unsur yang mereka genggam telah melampaui batas yang bisa diterima orang-orang biasa.

Beberapa tahun terakhir, terjadi goncangan besar di dunia ini, menyebabkan adanya perubahan secara berkali-kali. Di antaranya, keempat Dewa Terlarang adalah penggerak utama perubahan struktur dunia. Kemanapun mereka pergi, disitu pula akan terjadi peperangan.

Kini, salah satu pengikut tim Wind Stalker tiba di Kota Fusang, dan memicu terjadinya ledakan di kawasan Ginza, bagi para petinggi pemerintahan Fusang, tentu saja ini termasuk tanda-tanda yang buruk.

Jika menganalisa sesuai tindakan setingkat Dewa Terlarang, kelihatan jelas ini masih permulaan.

Hanya saja, Abe Shinzo sama sekali tidak mengerti, sebenarnya kesalahan apa yang dilakukan Fusang pada Wind Stalker, hingga memancingnya membuat keributan sebesar itu?

Meskipun kekuatan militer Fusang sedikit lebih lemah, tetapi sebuah cabang World Government ada di dalamnya. Oleh karena itu, sama sekali tidak dijumpai seorang prajurit bayaran di Fusang.

Tanpa memperdulikan World Government, Wind Stalker membuat keributan di Fusang, sebenarnya apa yang dia mau?

“Bagaimanapun, aku sarankan pada Fusang untuk memperkuat persiapan keamanannya, demi mengatasi serangan semua anggota Pasukan Binatang Buas.” Fuzichoco memberi usul: “Selain itu, kita juga perlu mengutus orang ke World Government, agar bisa memahami keadaan dengan lebih lanjut.”

“Usul Fuzichoco sangat tepat, kita putuskan begitu saja.” Abe Shinzo mengiyakan: “Para prajurit bayaran bersifat bengis itu ingin membuat kericuhan di negara kita, ini tidak boleh dibiarkan.”

Dalam sekejap, kabinet-kabinet lainnya pun ikut menganggukkan kepala tanda setuju.

“Selain itu, di situasi darurat, semua orang harus menjaga keamanan sendiri. Jangan sampai lupa dengan kasus tragis Kato Takaaki pada tiga tahun yang lalu.” Abe berkata dengan serius.

Mendengar perkataan itu, hati semua orang kembali tersentuh.

Kato Takaaki, mantan perdana menteri Fusang.

Tiga tahun yang lalu, dibunuh saat menghadiri sebuah acara.

Saat itu juga pembunuhnya berhasil melarikan diri, hanya meninggalkan sebuah foto dari samping. Dia adalah seorang perempuan muda yang sangat cantik.

Di saat itulah terjadi goncangan besar, pimpinan tertinggi di masa itu dibunuh di depan umum. Ini adalah suatu penghinaan besar bagi suatu negara.

Setelah Kato dibunuh, barulah Abe Shinzo diangkat menjadi perdana menteri.

Setelah menjabat, hal pertama yang dilakukan Abe adalah mengerahkan seluruh tenaga kepolisian untuk meneliti masalah itu, demi memberi sebuah kejelasan bagi Kato Takaaki yang telah meninggal.

Sesuai dengan foto yang ditinggalkan oleh sang pembunuh, pihak kepolisian melakukan pemeriksaan ketat terhadap semua perempuan muda yang seumuran di daerah Fusang.

Hanya saja disayangkan, dalam waktu 3 bulan, pihak kepolisian sudah mencari ke seisi Fusang, tak kunjung menemukan keberadaan pembunuh itu.

Kejadian pembunuhan itu menjadi kasus yang tergantung, hingga kini belum berhasil diungkap.

Mulai saat itu, kepolisian Fusang semakin meningkatkan pengamanan terhadap para petinggi pemerintahan, warga setempat pun mengerti akan hal itu.

Hingga saat ini, sudah ada 3 anggota Pasukan Binatang Buas yang muncul di Fusang, entah akan bertambah atau tidak, masih menjadi masalah yang dicemaskan.

Prajurit bayaran jauh lebih menakutkan dari pembunuh. Dengan kemampuan yang dimiliki mereka, membunuh seseorang yang tidak menguasai ilmu bela diri adalah hal yang terlalu mudah.

Oleh karena itulah Abe berkata demikian, selalu mengingatkan anggota pengurus pemerintahan untuk melindungi diri sendiri.

“Perdana Menteri, Anda juga harus berhati-hati.”

“Kita tidak masalah, yang penting keamanan Perdana Menteri, harus menjadi nomor satu.”

“Fuzichoco, keamanan Perdana Menteri diserahkan padamu saja ya.”

Semua kabinet berdiri dan mengucapkan hal yang sama.

Fuzichoco hanya mengangguk, tidak mengatakan apapun, tetapi dengan tatapan penuh rasa hormat. Penanggung jawab kepolisian Fusang itu memang selalu rendah hati, tetapi menyimpan kemampuan yang menjanjikan..

Malam itu, pemerintah Fusang mengungkap semua tindakan Pasukan Binatang Buas lewat media massa, dan memintanya minta maaf.

Balasan Pasukan Binatang Buas pun diterima dengan sangat cepat. Wakil Ketua Lion menyatakan, beberapa saudaranya sedang bermain ke Fusang, jika sepulangnya nanti mereka kehilangan sehelai rambut pun, Fusang harus bersiap-siap menjemput kehancuran dan diratakan.

Begitu balasan itu terkirim, seluruh dunia sontak tergoncang.

Lion pun menjadi sorotan semua orang, perkataannya yang sama sekali tidak memperdulikan hukum negara telah dingat dalam hati orang-orang.

Sebenarnya, bagi yang mengenal Lion pasti mengerti bahwa dia adalah orang yang selalu mementingkan kekuatan dan persaudaraan.

Di mata Lion, kekuatan dan persaudaraan adalah unsur paling penting dalam hidup, dia hanya menganggap kedua unsur itu.

Jika Fusang berani melukai saudaranya, dia bisa saja melakukan tindakan meledakkan seluruh isi Fusang.

Bahkan, di Underworld International, yang memegang kekuasaan bukanlah seorang yang berhati baik, mereka selalu identik dengan berbagai perbuatan tidak berprikemanusiaan. Hanya saja warga-warga belum tahu soal itu.

Pertama kali bertemu Lion, sebagian besar orang akan merasa tutur-katanya sangat tidak memenuhi hukum universal, membuat hati tidak nyaman saat mendengarnya. Karena itulah, Lion dicap sebagai seorang teroris.

Terutama bagi warga Fusang sendiri. Mereka sangat jijik pada Lion, sebagian besar menganggap sifatnya terlalu arogan.

Meratakan Fusang?

Sombong sekali, datang saja kalau berani!

Tentu saja, ini adalah pandangan sebagian besar warga Fusang . Mereka menganggap Fusang yang sekarang telah terlepas dari bayang-bayang negara gagal perang dunia kedua. Melalui perkembangan selama bertahun-tahun, telah menjadi negara dengan perekonomian maju di Asia.

Memangnya kenapa jika kekuatan militernya lemah?

Dataran yang begitu luas dan penduduk yang tersebar dimana-mana, mungkinkah akan rata oleh sekelompok teroris saja?

Hanya para kabinet pemerintahan Fusang yang mengenal Lion, dia sendiri telah menghabisi nyawa Kaisar yang termasuk salah satu dari Eight Kings, pantas sekali dengan peringkatnya sebagai orang ke-5 di dunia.

Demi menyatakan keseriusan, dalam waktu satu jam saja Fusang telah mengumumkan peringatan keadaan darurat, pasukan bela diri juga telah membagikan berbagai jenis senjata, hingga kapal patrol di laut pun mulai dipasangi meriam.

Seluruh Fusang dipenuhi suasana tegang, hujan badai akan segera tiba.

……

Di sisi lain.

Fusang, Hokkaido, Kawasan Teluk.

Ini adalah pulau terbesar yang dimiliki Fusang selain dataran yang telah ada.

Cabang World Government di Fusang terletak disini.

Di atas permukaan air, suasana tenang dan hampa.

Tiba-tiba, terlihat percikan air di atas permukaan air laut yang tenang. Pusaran air mulai terbentuk, air laut terus bergelombang seolah mendidih karena dipanaskan.

Sebuah bayangan hitam besar naik perlahan dari dasar laut.

Itu adalah sebuah bangunan dengan 5 sisi sejajar, tingginya mencapai ratusan meter, berpondasi di dasar laut, dan ditopang oleh 5 tiang yang sama besar, berdiri tegak di atas permukaan laut, bergerak naik dan turun pada waktu tertentu.

Biasanya, jika tidak ada kepentingan khusus, markas World Government selalu tenggelam di dalam laut. Di satu sisi agar tidak mengganggu warga Fusang, di sisi lain juga karena tidak berharap warga Fusang mengganggu mereka.

Yano Koji memasuki markas menggunakan kapal kecil.

“Wahai Letnan Jenderal, Jenderal Ryuma sudah menunggu Anda di ruang rapat.” Seorang prajurit maju menyambut kedatangannya.

“Baik, aku mengerti.” Yano menganggukkan kepala, kemudian mengganti pakaian dan berjalan ke ruang rapat.

Dua puluh tiga Kolonel Senior.

Enam Mayor Jenderal.

Tiga Letnan Jenderal.

Satu Jenderal Besar.

Itu adalah struktur petinggi World Government cabang Fusang.

Selain tiga Mayor Jenderal dan dua Letnan Jenderal yang sedang menjalankan tugas di wilayah Asia lain dan tidak sempat kembali, semua perwira diatas Kolonel Senior telah berkumpul disana.

Sebuah rekaman sedang diputarkan tepat di bagian tengah ruang rapat, itu adalah rekaman pertarungan Yano Koji dan Ape yang diambil dari atas helikopter.

Setelah rekaman diputar ulang sebanyak 3 kali, seorang laki-laki paruh baya yang duduk di posisi paling tinggi mengambil remote dan mematikannya.

Itu adalah seorang laki-laki paruh baya berusia sekitar 40 tahun. Berambut tipis pendek, bersikap dingin, dengan kerutan di kedua sisi pipinya, membuatnya terlihat cukup menyeramkan walau tidak sedang marah.

Rapat formal sedang diadakan, setiap orang mengenakan seragam militer, tetapi dia sendiri malah mengenakan sehelai kemeja biru putih, dan duduk menyilangkan kedua kaki. Sungguh berbeda dengan pengikut rapat lainnya yang berekspresi khidmat.

“Berapa harga buronan Ape dari Pasukan Binatang Buas?” Laki-laki paruh baya berkata sendiri.

“500 juta Dollar.” Seorang Kolonel Senior segera menjawab.

“Kemampuannya memang pantas dengan harga itu.” Laki-laki paruh baya mengiyakan.

“Letnan Jenderal Yano Koji bisa membunuh tiga orang sekaligus, aku rasa kekuatan mereka juga tidak lebih dari itu. Jenderal Ryuma, begitu Anda turun tangan, jangankan Ape yang seharga 500 juta Dollar, Wind Stalker pun pasti akan terguling-guling.” Kolonel Senior terus menyanjungnya.

Ryuma!

Tahun ini berusia 41 tahun, sedang berada pada masa berjayanya.

Dia adalah satu-satunya Jenderal Besar di World Government cabang Fusang!

Mendengar Koloner Senior memujanya dengan bersemangat, Ryuma sontak melihatnya sekilas, bertanya: “Siapa namamu?”

Kolonel Senior itu pun merasa senang, akhirnya mendapatkan perhatian dari Jenderal, menandakan bahwa usahanya tidak sia-sia. Kelihatannya untuk naik pangkat menjadi Mayor Jenderal hanya cukup menghitung hari!

Dia berusaha menyembunyikan suasana gembira dalam hati, segera berkata: “Jenderal Ryuma, namaku Echizen.”

“Echizen, kamu sudah boleh keluar.” Ryuma menunjuk pintu sambil berkata.

“Keluar?” Dalam sekejap, Echizen merasa sangat kebingungan.

“Echizen, kamu terlalu mementingkan imbalan, sama sekali tidak cocok dengan posisi Kolonel Senior. Mulai hari ini, pangkatmu diturunkan menjadi Letnan Kolonel, lakukan introspeksi diri. Semua yang hadir disini juga dengarkan baik-baik, jangan menjadi seperti dia, jangan sengaja menyanjung demi suatu imbalan.”

Selesai berkata, Ryua melihat ke arah Echizen yang sedang bengong, lalu berkata dengan nada datar: “Letnan Kolonel tidak berhak mengikuti rapat para petinggi, Echizen, perlukah aku jelaskan lagi?”

“Aku, aku……” Wajah Echizen sontak memucat, tetapi malah tidak berani berbicara. Dia membuka mulut seolah ingin mengatakan sesuatu, tetapi pada akhirnya pun pergi tanpa meninggalkan kata apapun.

“Semuanya, jika kalian memiliki pandangan dan ide soal Pasukan Binatang Buas, silahkan diutarakan sekarang.” Pandangan Ryuma menyapu semua orang dan berkata dengan suara berat.

Karena adanya contoh terburuk dari Echizen, para Koloner Senior tidak berani sengaja memuji Jenderal lagi. Berbagai pendapat diajukan disana, tetapi sebagian besar orang tetap ingin memohon perdamaian dengan Pasukan Binatang Buas.

Meskipun World Government dan Empat Daerah Terlarang selalu saling menentang, tetapi daridulu belum pernah terjadi bentrokan secara besar-besaran. Keduanya hanya bersaing dalam kegelapan, dengan begitulah kestabilan Underworld dapat terjaga.

Bukan menjadi harapan orang-orang jika terjadi peperangan hanya karena seorang Higashino Keigo, dan membuat Fusang terlibat di dalamnya.

Mendengar pendapat banyak orang, Ryuma hanya mengerutkan kening. Meskipun tidak terlalu setuju dengan ide-ide itu, dia tetap tidak murka, melainkan menjatuhkan tatapan pada Yano Koji yang duduk tenang disana.

“Yano, kamu pernah berinteraksi dengan Pasukan Binatang Buas, coba sampaikan pendapatmu.” Ryuma berkata.

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu