My Tough Bodyguard - Bab 206 Analisa Robert Qiu

“Benar.” Ketua pengawal memberanikan diri berkata.

“Apa?!” Suara Meghan spontan meninggi: “Bagaimana cara kamu menjalankan tugas?!”

“Nona, kami juga terpaksa melakukan ini, lebih baik Anda cepat putuskan hubungan dengan teman yang bernama Robert itu, kelihatannya The Sands tidak akan menyerah sebelum berhasil menangkapnya.” Ketua pengawal menganjurkan.

“Tidak bisa, dia temanku, kami harus selalu bersama!” Meghan berkata dengan kesal.

Ketua pengawal pun sangat kewalahan, berkata: “Tetapi The Sands tidak menyetujuinya.”

“Sudahah, tidak perlu mengatakan apapun lagi, kamu juga tidak perlu kemari lagi, aku akan selalu bersama Robert, tidak akan pulang sendiri meninggalkan mereka!” Selesai berkata, Meghan langsung menutup telepon, duduk dengan kesal dan meneguk segelas penuh air.

Robert menopang dagu, berkata: “Meghan, bagaimanaa jika kamu dan Sellen pergi dulu, serahkan saja semua ini padaku. Orang yang ingin dilawan The Sands adalah aku, seharusnya tidak akan melukai kalian.”

“Tidak boleh!”

Meghan dan Sellen berkata secara serempak.

“Kenapa dengan kalian?” Robert mengedipkan mata dengan heran.

Meghan berkata: “Kita bertiga harus keluar dengan aman, jika tidak, aku tidak akan pergi!”

Sellen pun menambahkan: “Robert, aku tidak akan meninggalkanmu disini.”

Mendengar dua perempuan berkata demikian, Robert merasa terharu sekaligus lucu: “Tolonglah, setelah kalian pergi, aku baru bisa merasa tenang. Ketahuilah, jika bukan karena memikirkan keselamatan kalian, sudah daritadi aku turun dan menyerang mereka.”

Meghan berkata dengan kesal: “Masih berani menyerang? Memangnya kamu tidak melihat berapa jumlah mereka?”

Robert melihat sekilas, berkata: “Oh, hanya 2000 lebih orang kok.”

“Apanya yang hanya 2000 lebih orang? Kakak besar, jumlahnya 2000 lebih loh! Setiap orang meludah saja mampu menenggelamkan kamu, kamu masih berani melawannya? Kamu kira dirimu Superman?” Meghan hampir gila dibuatnya.

“Apa artinya semua itu, memangnya kamu tidak tahu aku pandai berkelahi?” Robert berkata.

“Sekalipun pandai berkelahi, kamu tidak mungkin memukuli 2000 orang sekaligus kan?” Meghan bertanya kembali.

Robert tertawa: “Aku sungguh bisa kok.”

Meghan memutar bola matanya ke atas: “Lanjutkan saja lebaynya, lagipula aku tidak percaya kok.”

Intinya, bagaimanapun cara Robert menjelaskan, Meghan tidak akan membiarkannya sendiri, Meghan ingin selalu menemaninya.

Tekad itu mendapatkan persetujuan Sellen. Dia yang selalu menurut pada Robert pun berubah menjadi sangat tegas: “Robert, aku ingin menemanimu disini!”

Melihat kedua perempuan begitu bersikeras, Robert sungguh tidak berdaya, bersamaan dengan itu juga merasa terharu.

Sejujurnya, sesuai logika yang ada, keberadaan dua perempuan di sisinya memang merepotkan.

Tetapi, saat bertemu masalah, jelas-jelas tahu bisa melarikan diri dengan aman, tetapi malah memilih untuk terus menemaninya, inilah yang paling bisa menunjukkan isi hati yang sesungguhnya.

“Baik, karena kalian mau menetap disini, maka harus mendengarkan perkataanmu.” Robert menghela nafas dan berkata.

“Instruktor, silahkan sampaikan tugas untuk kami.” Meghan berkata dengan santai.

“Pertama, apapun yang terjadi, tidak boleh keluar dari pintu kamar. Kedua, harus selalu berdiri di belakangmu. Ketiga, harus menjaga diri sebaik-baiknya, di situasi terdesak, harus bisa bersembunyi.” Robert memerintah.

“Baik, mengerti.” Meghan dan Sellen mengangguk secara bersamaan.

Setelah menyampaikan beberapa pesan lagi, Robert pun berjalan ke dalam kamar mandi.

Saluran pembuangan air wastafel di hotel itu menggunakan pipa stainless. Robert mengukurnya beberapa saat, lalu menarik dengan kuat, pada akhirnya berhasil mematahkannya.

Melihat kejadian itu, kedua perempuan sungguh terkejut hingga mulut menganga: “Kamu, kamu terlalu menakutkan deh?”

“Ini belum apa-apanya kok.” Robert tertawa lepas.

Sellen bertanya dengan penasaran: “Robert, apa yang mau kamu lakukan?”

“Tentu saja menjadikannya senjata. Dengan jumlah orang yang terlalu banyak, menggunakan tinjuan pasti melelahkan.” Robert menjelaskan.

Meghan spontan memutar bola mata ke atas: “Jika mereka sungguh menyerang kemari, semua orang membawa tongkat, bukankah kamu tinggal merampasnya?”

“Kamu tidak mengerti yang satu ini. Jagoan yang sesungguhnya tidak pernah menggunakan senjata lawan.” Robert berkata dengan yakin.

……

Lobby hotel.

Gerakan penghancuran pintu sudah dilakukan, The Sands sudah mengutus orang untuk pulang mengambil peledak.

Para petugas keamanan hotel pun menyadari keseriusan masalah, ketua petugas langsung berteriak: “Semuanya semangat! Sebelum polisi tiba, kitalah jaminan untuk semua tamu disini, jangan pernah lengah sedikitpun!”

“Baik!”

“Ketua, Anda tenang saja!”

“Tidak akan memalukan tim keamanan kita!”

Para petugas keamanan berbondong-bondong menjawab.

Melihat semua orang masih tenang, Ketua petugas keamanan pun menganggukkan kepala dengan pas, tetapi dengan hati yang mulai cemas. Tindakan yang diambil The Sands terlihat aneh, takutnya ada jurus andalan yang akan dilakukan.

Jika sampai The Sands menembus pertahanan di pintu depan, hanya dengan puluhan petugas keamanan itu saja, tidak mungkin bisa menghadang begitu banyak orang.

Saat ini, seorang laki-laki berpakaian pelayan berlari menghampiri. Begitu melihatnya, ketua petugas langsung mengerutkan kening dan berkata: “Disini bukan tempat yang boleh kamu datangi, cepat bersembunyi, jika The Sands berhasil menerobos masuk, maka….”

Sambil berkata, Ketua Petugas tiba-tiba merasa ada yang tidak beres, dengan ekspresi wajah yang berubah, dia pun berteriak: “Kamu bukan karyawan disini, siapa kamu?”

Pelayan itu tidak menjawab, tetapi malah menyerbu ke hadapannya dengan secepat kilat, mengeluarkan pisau dan menusukkan tepat pada bagian perut!

“Kamu, kamu…..” Ketua petugas sama sekali tidak menyangka gerakan pelayan itu begitu cepat. Sekalipun telah was-was, dia tetap saja tidak berhasil menghindari serangannya.

“Memangnya tidak bisa membukakan pintu dengan patuh? Untuk apa terlibat dalam masalah ini?” Pelayan itu berbisik di telinganya, lalu mengambil sekumpulan kunci peralatan pertahanan pintu hotel dari dalam saku bajunya.

“Hentikan dia!” Ketua petugas memegang perut sambil terjatuh ke lantai, dan berteriak pada bawahannya.

Semua petugas keamanan lainnya tersadar dari kondisi kaget, lalu mulai marah dan langsung menyerang pelayan itu.

Pelayan itu hanya menggelengkan kepala. Dengan cepat dia menekan tombol, menonaktifkan semua perangkat keamanan dalam hotel, dan secara tiba-tiba kunci pintu depan terbuka.

Selesai melakukannya, pelayan itu pun melambaikan tangan ke arah luar, lalu menaiki tangga dengan cepat dan berhasil melarikan diri dari pengejaran petugas.

“Selamatkan Ketua dulu!”

Begitu melihatnya, para petugas langsung kembali ke sisi Ketua dan membantunya menghentikan darah yang keluar.

Untung saja bukan mengenai bagian yang berbahaya, juga tidak mengenai lambung dan usus, jika tidak, Ketua Petugas pun harus dibawa ke rumah sakit.

“Sialan!”

“Sejak kapan dia masuk ke dalam?”

“Sepertinya sebelum pintu terkunci, kelihatannya The Sands sungguh telah melakukan persiapan, mereka tahu kita akan mengunci pintu!”

“Orang sialan itu, pasti bukan orang sembarangan, Ketua Petugas pun tidak menyadari gerakannya yang begitu cepat dan menipu!”

“Jangan biarkan aku bertemu dengannya!”

Para petugas keamanan tidak berhenti mengumpat.

Saat ini Ketua Petugas berkata dengan lemah: “Cepat, cepat tahan mereka, mereka akan segera masuk!”

Para petugas pun tersadar. Setelah sistem keamanan terbuka, meskipun pintu masih tertutup rapat, tetapi daya tahannya tentu menjadi sangat lemah. Jika The Sands terus memukuli pintu itu, memang ada kemungkinan akan hancur.

“Beritahu pihak supervisor, katakan ada penyusup masuk ke dalam!” Ketua Petugas berkata.

Semua petugas merasa sangat kagum, sudah dalam kondisi seperti itu saja masih bisa memimpin dengan baik, sungguh tidak salah menjadi seorang ketua.

……

Di dalam kamar.

Robert dan kedua perempuan sedang berbincang dengan suasana yang cukup santai.

Tung, tung, tung!

Di saat inilah, terdengar suara ketukan pintu yang terburu-buru: “Tuan Qiu, Tuan Qiu, cepat buka pintu!”

Begitu membuka pintu, Robert melihat seorang pelayan berdiri di depan pintu, langsung beryanya dengan heran: “Ada apa?”

“Apakah anda yang bernama Tuan Qiu? Jadi begini, ada seorang anggota The Sands menyusup ke dalam hotel, dia telah melukai ketua petugas keamanan, dan kini sedang menuju kemari. Saat ini semua orang sedang mencari tahu arah perginya anggota The Sands itu, Manager Li memintaku memberitahu kalian, untuk cepat pindah ke kamar lain, jika tidak akan sangat berbahaya!” Pelayan berkata dengan tergesa-gesa.

“Benarkah?” Robert berkata sambil menopang dagu.

“Benar, Tuan Qiu, situasi sudah sangat darurat, cepatlah pergi!” Pelayan menambahkan.

Saat ini Meghan dan Sellen pun mendengarnya, mereka pun sangat cemas, setuju untuk berpindah ke kamar lain.

“Anak buah The Sands hebat sekali, bisa-bisanya mengalahkan Ketua Petugas hotel kalian, ini sungguh tidak mudah dipercaya.” Robert berkata dengan perasaan aneh.

Pelayan itu pun menundukkan kepala, kelihatan merasa sangat sungkan.

Meghan berkata: “Tidak semua pengikut The Sands adalah orang yang tidak berguna, ada juga yang berbakat dan terlatih.”

“Benarkah? Ingin sekali bertarung dengan jagoan itu!” Robert tertawa menantang.

Meghan sudah panik setengah mati. Melihat reaksi Robert seperti itu, dia pun berkata dengan kesal: “Saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk memikirkan ini deh? Lebih baik kita pindah kamar saja dulu.”

Robert malah berkata dengan anehnya: “Tidak, inilah saat yang tepat untuk memikirkan hal ini.” Selesai berkata, Robert melihat ke arah pelayan itu, dan berkata dengan wajah tersenyum: “Benarkan yang aku katakan?”

Pelayan itu pun terkejut, menjawab: “Benar, tetapi….”

“Tetapi, ada satu yang salah kamu katakan, yang menyusup ke dalam bukanlah anak buah The Sands, Jika aku tidak salah ingat, dia adalah seorang pembunuh.” Robert berkata.

“Pembunuh?!”

Mendengar kata yang hanya bisa muncul di dalam film itu, wajah Meghan dan Sellen pun memucat.

Sellen masih mendingan, sebelumnya dia pernah bertemu dengan pembunuh, dan tahu Robert sangatlah hebat, pembunuh biasa bukanlah tandingannya.

Tetapi Meghan malah sangat panik, karena sama sekali belum memiliki pengalaman.

Pelayan itu memaksa diri untuk tersenyum: “Benarkah? Pantas saja sehebat itu, hingga Ketua Petugas kami pun terluka dibuatnya.”

Robert menganggukkan kepala, lanjut menganalisa: “Mari kita berpikir lebih lanjut, kenapa pembunuh ini melukai ketua petugas? Alasannya sederhana, tidak lain adalah untuk membuka perangkat keamanan pintu besar hotel.”

“Tetapi, orang yang bisa menjadi Ketua Petugas di hotel berbintang lima tentu saja memiliki keahlian, kenapa bisa diserang dengan begitu mudah? Ini yang harus dipikirkan baik-baik.” Robert lanjut berkata.

Kedua perempuan pun diam tanpa kata-kata. Mendengar Robert berkata seperti itu, mereka pun merasa ada yang tidak beres, tetapi tidak mampu mengatakan apa alasannya, hanya bisa lanjut mendengar dan mengikuti pola pikir Robert.

“Awalnya aku juga tidak mengerti, jika di dalam masalah ini, aku sebagai pembunuhnya, apa yang akan aku lakukan?”

Robert berkata dengan yakin: “Cara terbaik adalah menyamar menjadi karyawan dalam hotel, lalu mendekati Ketua Petugas dengan penyamaran itu, dan terakhir, menyerangnya!”

“Setelah semua ini berakhir, dengan kecepatan tertinggi, dengan identitas sebagai pelayan atau orang yang dipercaya, memberitahu korban untuk cepat pergi dan masuk ke dalam kamar yang telah aku disiapkan sejak awal….” Robert berkata dengan yakin.

“Benarkah yang aku analisa? Tuan pembunuh…. Oh tidak, tepatnya Tuan Fernand?” Robery melihat pelayan yang sudah mulai panik itu sambil berkata menahan tawa.

Novel Terkait

Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu