My Tough Bodyguard - Bab 479 Tusuk Jantungku

Api masih berkobar.

Markas World Government tengah terbakar.

Perairan disekitar sana juga menjadi lautan api.

Meskipun berada dipantai yang sangat jauh sekali, tapi tetap saja masih bisa merasakan panasnya angin ombak itu dan membuat orang tidak bisa membuka matanya.

Untung saja World Government sudah membuat perintah untuk menertibkan sekeliling, jika tidak kondisi sebesar ini pasti akan menimbulkan kehebohan para penghuni disekitar.

"Ini.....ini......."

"Markas kita, ternyata di....."

"Apakah mereka ini iblis? Apakah mereka tahu apa yang mereka lakukan?"

Para member World Government terlihat tercengang, dan tidak bisa mempercayai adegan didepan ini.

"Sungguh megah sekali." Melihat markas yang tengah berkobar api, Robert memuji, "Meskipun belum sampai musim untuk memanggang, tapi suasana pantai dimalam hari memang sedikit dingin dan terasa basah, ketika melihat api, sekujur tubuh terasa hangat."

"Wind Stalker, apakah kamu tahu apa yang sedang kamu lakukan?" Kata Yano Koji dengan kaget dan marah.

"Aku tahu, aku sedang memanggang." Kata Robert dengan tenang.

Yano Koji menunjuk kearah api yang berkobar dipermukaan laut, dan bertanya, "Apakah kamu ingin bermusuhan dengan World Government barulah melakukan aksi seperti begini?"

"Tuan Letnan Jenderal, aku berbuat onar di Fusang hingga sebelum membakar markas, apakah itu semua belum termasuk menyinggung World Government? Tingkat kesabaran World Government terhadapku sungguh tinggi, sungguh membuatku kaget." Kata Robert sambil tersenyum.

Yano Koji kehabisan kata-kata, dia tidak tahu apa yang harus dikatakan.

"Satu lagi." Robert berkata dengan santai, "Tuan Higashino adalah temanku, kalian World Government menangkapnya dan aku berkali-kali ingin menyelesaikannya dengan damai, kalian tidak mau menyetujuinya, apakah kalian tidak takut menyinggungku dengan tindakan seperti ini?"

Yano Koji tidak menjawabnya, dia menatapi permukaan laut saja, dia masih tidak bisa menerima kenyataan bawa cabang Fusang kalah parah.

"Membiarkan kalian turun dari markas dan tidak mati karena ledakan ini sudah adalah pengampunan terbesar dari ketua kami, jika kalian World Government tidak menerimanya, silakan datang saja untuk bertarung!" Kata Ape.

Viper berkata dengan sadis, "Ketua masih saja terlalu berbaik hati, untuk apa masih berkata perikemanusiaan dengan orang yang kalah ini, langsung bakar saja sudah selesai."

Perkataannya ini mengundang banyak kemarahan dari member World Government, mereka semua berdiri dan menatapi Viper dengan marah.

"Untuk apa melototku, dasar pecundang semuanya, jika bisa sini bunuh aku." Viper berkata dengan tatapan sadis, disekitar tubuhnya mulai terlihat ada kabut racun berwarna hijau.

Mereka semua berani marah namun tidak berani mengatakan apa-apa, mereka tahu semua bahwa orang yang bernama Viper ini adalah pembunuh bayaran yang membunuh paling banyak orang kali ini, seluruh pembunuhan dan luka yang terjadi di bidang World Government, ada setengahnya disebabkan oleh orang ini, dia hobi membunuh.

Dan yang paling pentingnya adalah, orang ini mahir menggunakan racun, setiap orang yang mendekatinya akan mati dengan ganas.

Menghadapi orang seperti ini, sebesar apapun kemarahan mereka, mereka hanya bisa diam saja.

"Viper, kurangi ucapanmu." Wild Cat tersenyum penuh godaan.

"Duh, baik." terhadap wanita yang memimpinnya ini, Viper tidak berani tidak mendengarkannya, dia hanya tersenyum masam dan tidak berkata lagi.

Setelah menyaksikan api dilautan sejenak, Robert menarik kembali tatapannya, dan berkata kepada Yano Koji, "Tuan Yano Koji, jika Ryuma tidak mati, tolong beritahu dia bahwa tenanglah untuk berkuasa disatu wilayah saja, jangan pernah bermimpi untuk menguasai dunia, itu bukanlah sebuah tempat yang baik, ini adalah saran baik dariku."

Sejenak kemudian, Robert menambahkan, "Dan jangan karena Dewa Air adalah seorang wanita dan tidak memandangnya apalagi bergosip tentangnya.......wanita ini sungguh mengerikan jika sekali gila."

Setelah mengatakan ini semua, Robert pergi meninggalkan mereka dibawah tatapan bingugn dari Yano, para member lain pasukan binatang buas juga ikut pergi, hanya tersisa para member World Government saja yang masih gemetaran meniup angin laut.

......

Disebuah toko kecil dijalanan pinggir pantai.

Awalnya bos toko sudah menutup toko dan tidur, tapi tadi terdengar suara ledakan besar dari arah laut dan membuatnya terkejut dan bangun.

Getaran yang sangat parah sekali, seolah seperti gempa bumi dan meretakkan banyak lampu di tokonya, ada banyak arak ditokonya juga retak, itu membuatnya sangatlah merasa sayang.

"Apa yang dilakukan oleh baj*ngan-baj*ngan dari World Government!" Bos toko membuka pintu dan memaki kearah World Government.

Namun dengan cepat dia tercengang, karena dia melihat bahwa api berkobar hingga kelangit, jelas-jelas adalah langit pada malam hari, tapi langit serasa terpapar darah.

World Government terbakar dan berkobar!

Bos toko mengosok matanya lagi, dia mengira dirinya salah lihat.

"Wah, ada hari ini juga para baj*ngan ini!" Setelah yakin tidak salah lihat, bos toko sangatlah senang.

World Government dibangun disini, para penghuni di sekitar Fusang tidaklah menyambut kedatangan mereka, karena disini dijadikan sebagai tempat terlarang, dan melarang orang untuk bermain disini.

Para penghuni merasa bahwa World Government telah menghalangi pariwisata di tempat ini, mereka terus mengeluh, contohnya adalah toko arak kecil seperti begini, dengan tidak adanya turis, mereka tentu saja tidak bisa berbisnis.

"Mengapa bisa terbakar? dan apa juga yang terjadi dengan suara ledakan tadi, apa yang sebenarnya terjadi? Apakah berhubungan dengan penertiban hari ini?" Setelah senang sejenak, bos toko mulai berpikir.

"Sudahlah, tidak mau dipikirkan lagi, asalkan para baj*ngan ini tidak enak, aku senang." Bos Toko tersenyum.

"Bos, sepertinya suasana hatimu baik." Disaat ini, sebuah sapaan terdengar dari samping dia, ada segerombongan orang kemari.

"Oh, kalian." Bos toko mengenali mereka, rombongan ini memberikan image dalam kepadanya.

Mereka tentu saja adalah pasukan binatang buas, dibawah pimpinan Robert, mereka kembali ketoko ini lagi, faktanya, diarea ini juga hanya ada toko ini saja yang masih sedang berbisnis.

"Sudah semalam ini, apakah masih belum tidur, bos?" Tanya Robert sambil tersenyum.

"Jangan diungkit lagi, awalnya sudah tidur, tapi para baj*ngan dari World Government ini entah melakukan apa, dan terdengar suara ledakan besar, aku terbangun karena kaget, dan membuat banyak arak bagus ditokoku pecah, besok aku pasti akan pergi mencari mereka untuk menganti rugi!" Kata Bos toko sambil berlagak sangatlah marah.

Robert menaikkan alisnya dan saling bertatapan dengan Rat, mereka terlihat canggung.

"Bagaimana dengan kalian apakah kalian mendengar suara itu?" Tanya bos toko.

"Iya, sungguh mengerikan, aku dan temanku awalnya ingin bermain di pantai, tapi mendengar itu kami mengira ada tsunami dan bergegas kembali." Robert mengarang sebuah alasan.

"World Government melakukan tindakan sebesar ini, pasti bukanlah hal biasa saja, kalian jangan berjalan-jalan di pantai, jika dipertanyakan, maka akan sangatlah bermasalah." Ingat bos toko.

"Iya." Robert menganggukkan kepalanya dan tersenyum, "Kebetulan toko masih belum tutup, kami lanjut untuk minum saja."

Ape dan lainnya juga ikut mengiyakan.

"Cepat masuk." Ada bisnis yang datang tentu saja membuat bos toko senang, dan bergegas berkata dengan tersenyum.

Didalam toko.

Setelah bos toko memberikan araknya, Robert bergegas menuangkan dengan penuh kepada para temannya, dan mengangkat gelasnya, "Aksi kali ini berhasil menyelamatkan Higashino, dan mengurangi banyak semangat World Government, kalian semua sudah bekerja keras! Misi selesai dengan sempurna, Cheers!" Semua perkataan yang dikatakannya menggunakan bahasa inggris, meskipun suaranya besar, namun bos toko tidak mengerti sama sekali.

"Hahaha, sudah lama sekali tidak pernah beraksi bersama ketua, aku sungguh senang!" Ape mengangkat gelasnya dan menghabiskan arak digelasnya.

"Asalkan Tuan Higashino tidak apa-apa saja, hehe." Bahkan Gia yang biasanya tidak minum arak juga mengangkat gelasnya dan minum wajahnya yang cantik langsung terlihat merah.

"Cheers!" Rat tertawa dan menunjukkan giginya yang tajam.

"Kali ini sungguh enak dalam membunuh, semua ini masih harus berterima kasih kepada Tuan Higashino." Kata Viper dengan santai.

Battle Hawk sedikit canggung, dia memang tidak akrab dengan Higashino, mereka sering bertengkar dan juga pernah berantam beberapa kali.

Aksi penolongan kali ini, awalnya Robert juga tidak berencana untuk memanggilnya, tapi dia dengar bahwa Higashino dibully di Fusang, dia bergegas datang.

Battle Hawk tidak mau menunduk terlebih dahulu, dia menghabiskan araknya dan berkata dengan tenang, "hmm, bagus juga arak ini."

Gigantic Elephant tertawa terbahak-bahak, "Eh, mengapa kamu merebut skrip aku."

Mereka semua menatap kearah Battle Hawk, Higashino juga menatap kearahnya, didalam hatinya sangatlah terharu dan juga merasa lucu, dia berkata dengan tulus, "Battle Hawk, kamu bisa datang menolongku bersama dengan yang lainnya, aku sangatlah senang, terima kasih."

"Baru satu tahun tidak bertemu, mengapa kamu seperti seorang wanita saja." Battle Hawk sedikit malu dan mencibir.

Mendengar perkataan temannya, Wild Cat juga tersenyum.

Setelah mereka semua telah meminum araknya, Higashino meletakkan gelas araknya dan berlutut dan membungkukkan badannya untuk melakukan sebuah sapaan hormat di Fusang.

"Aoa yang kamu lakukan?" Ape terkejut akan aksinya.

"cepat bangun." Gia bergegas menopangnya beridir, namun sama sekali tidak bisa ditopangkan.

"Terima kasih, terima kasih semuanya!" Higashino mengetuk kepalanya kelantai, dan mengeluarkan suara keras, air matanya terus mengalir dan berkata sambil merengek.

"Kamu adalah teman di Pasukan Binatang Buas, menolongmu sudah menjadi hal yang seharusnya dilakukan, cepat bangun." Kata Robert.

Setelah memberikan hormat, barulah Higashino berdiri dan menatapi para temannya ini dengan tatapan penuh berterima kasih.

Dia menuangkan arak untuk dirinya sendiri, "Kalian semua datang dari jauh untuk menolongku, aku punya banyak kata-kata namun tidak tahu bagaimana cara mengatakannya, aku Higashino menghabiskannya dulu!"

Mereka semua mengangkat gelasnya lagi dan terus minum arak sambil becanda.

"Ketua, ada satu hal yang tidak aku mengerti." tanya Battle Hawk.

"Katakan saja." Robert sudah mengetahui apa yang ingin dipertanyakannya.

"Haruka menusukmu mengapa kamu masih berterima kasih kepadanya?" Tanya Battle Hawk tidak mengerti.

Robert lalu menjelaskan keuntungan dari tusukan itu, dan membuat mereka semua tercengang.

"Sepertinya memang harus berterima kasih kepada Nona Haruka, tusukan itu sungguh membantumu." Kata Wild Cat.

"Kedepannya jika Virus S aku mewabah lagi, kamu tusuk jantungku saja." Kata Robert kepada Battle Hawk.

Battle Hawk terkejut, dia bergegas mengerakkan tangannya, "Aku tidak berani, hal ini serahkan saja kepada Paman Gigantic Elephant akan lebih bagus."

Gigantic Elephant sedang minum arak, sekali mendengar perkataannya, dia bergegas berkata, "Sudahlah, aku tidak perlu, mungkin saja Lion akan senang untuk melakukannya."

Mereka semua minum semalaman ditoko itu, seluruh arak disana hampir dihabiskan oleh mereka, selain Gia yang sudah lama tertidur, sisanya dari mereka minum hingga senang.

Dipermukaan laut, terlihat matahari mulai terbit, api dimarkas World Government juga sudah perlahan padam, diatasnya tengah mengeluarkan asap hitam dan terbang karena angin laut.

Setelah mengosok matanya, Robert bangun dan menguap, "Sudah terbit, kita sudah harus pergi."

"Aku juga harus pulang ke India, negara asalku." Kata Rat sambil tersenyum, "Sungguh praktis bisa menyelesaikan misi dinegaraku sendiri."

"Aku dan Lion akan pergi ke New Zealand, disana ada seorang tokoh penting yang harus diatasi." Gigantic Elephant sambil mengoyangkan kepalanya, dia berkata sambil mabuk, jalannya tidak stabil dan hampir terjatuh, Wild Cat bergegas menopangnya.

"Aku kembali ke daerah terlarang, belakangan ini panggung dunia tidaklah stabil, aku perlu kembali untuk menjaga rumah." Kata Battle Hawk.

Ape membangunkan Gia, disaat Gia pergi untuk membayar, dia meminum teh dan berkata, "Aku dan Gia akan pergi ke kutub utara, kabarnya malam hari disana sangatlah indah."

Dia mencibir kearah Gia, "Dia ingin melihatnya."

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu