My Tough Bodyguard - Bab 369 Jika ingin Menyalahkan Seseorang, Salahkan saja Pacarmu

“Kamu memang tidak bertanggung jawab, tetapi kemampuan berpikir malah sangat cepat.” Odell berkata dengan nada datar.

Robert tidak tahu harus tertawa atau menangis: ”Jangan berbicara soal bertanggung jawab atau tidak dulu, tetapi ada hubungan apa antara tanggung jawab dan berpikir cepat?”

“Sudahlah, tidak ada kaitannya denganmu, jangan merusak pemandangan, cepat pergi sejauh mungkin, agar tidak terlibat dalam masalah.” Odell berkata dengan ekspresi sinis, kelihatan jelas telah kecewa dengan keputusan Robert.

Robert pun meregangkan bahu, lalu bersiap-siap turun dari mobil. Dia sungguh tidak ingin ikut campur, bukan berpura-pura.

Sekalipun Odell akan mempertaruhkan nyawa sendiri, dia pun tidak perduli. Meskipun dia berparas cantik, tetapi Robert hanya pernah bertemunya dua kali, tidak begitu dekat, dan merasa tidak ada keharusan untuk menolongnya.

Jika masalah ini terjadi pada Polwan Maggie Fang di Kota Jiang Cheng, tidak menutup kemungkinan dia akan menyingsingkan lengan baju, karena bagaimanapun juga mereka adalah teman lama.

Setelah membuka pintu mobil, dia tidak terburu-buru turun, melainkan menoleh kembali dan berkata pada Odell Yu: “Polisi Odell, semangat kerjamu membuatku teringat pada seorang teman lama yang berprofesi sebagai polwan di Kota Jiang Cheng, dia sama sepertimu, bahkan jauh lebih berhati keras darimu. Mungkin saja jiwa tanggung jawab dalam diri polisi-polisi seperti kalian lebih besar daripada warga biasa seperti kami, aku sangat salut pada kalian.”

“Tetapi, semangat kerja memang boleh dipertahankan, hanya saja harus berhati-hati dengan keselamatan sendiri. Jika pabrik tua ini sungguh dijadikan tempat distribusi Obat Ex, maka paling tidak ada ratusan orang yang menjaga di dalamnya. Jika kamu menerobos masuk sendiri, sungguh tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi.”

“Pikirkanlah temanmu, keluargamu, dan hidupmu yang berharga. Begitu berbahaya, rasanya tidak pantas.”

“Meskipun aku tidak ingin terlibat dalam masalah ini, tetapi juga tidak berharap melihatmu mati sia-sia. Jika kamu bersedia mendengar perkataanku, maka aku sarankan kamu berbalik arah sekarang juga, lalu mengumpulkan pasukan-pasukan dari kepolisian untuk menyelinap masuk dan menangkap semuanya dalam sekaligus, ini adalah solusi yang paling benar. Bagaimana menurutmu?”

Selesai berkata, Robert terus melihat Odell, ingin melihat bagaimana keputusannya.

Odell menghela nafas dengan pelan: “Kamu kira aku tidak mempertimbangkan soal ini? Aku juga terpaksa mencarimu.”

“Coba katakan.” Robert tidak terburu-buru pergi, malah merasa semakin tertarik.

“Aku sudah mengatakannya tadi, saat ini keadaan Kota Shanghai sangat berantakan, tidak bisa dijelaskan dalam waktu sebentar saja. Perlahan-lahan pihak kepolisian telah kehilangan kuasa terhadap kota ini, penyebaran Obat Ex pun berkembang pesat, jaringannya sangat luas, aku pun sudah tidak sepenuhnya percaya dengan anggota dalam kepolisian.” Odell berkata dengan pelan.

Beberapa kalimat yang singkat mengandung banyak informasi, Robert pun mengerti setelah mendengarnya: “Ada mata-mata di dalam kepolisian?”

Odell mengiyakan: “Yang paling penting adalah, aku tidak tahu siapa mata-mata di balik semua ini, mungkin saja bawahanku sendiri, mungkin juga ketua tim yang setingkat denganku, atau bahkan mungkin…..” Berbicara sampai disini, terlintas ekspresi kacau dalam matanya, perkataan itu pun tidak diselesaikan lagi.

Robert juga tidak lanjut bertanya, hanya berpikir sesaat, lalu berkata: “Itu artinya, sebelum tahu siapa mata-mata di dalam anggota kepolisian, mengerahkan tenaga polisi mungkin saja menyebabkan terjadinya kebocoran informasi, dan menghancurkan semua rencana.”

“Benar sekali.”

“Jadi, kamu tertarik dengan aku yang jelas-jelas orang luar? Ingin menggunakan kemampuanku untuk menyapu bersih jaringan Obat Ex ini, benar kah?” Robert mencoba menerka.

“Benar, kamu pintar sekali.” Odell Yu melihatnya sekilas. Laki-laki itu bisa menyimpulkan begitu banyak informasi hanya dengan beberapa kalimat darinya, sungguh membuatnya terkejut.

“Hei, ternyata seperti itu ya, kenapa kamu tidak mengatakannya dari awal.” Robert sontak tertawa.

Melihat sikap Robert seperti itu, Odell pun sangat terkejut, berkata dengan senyuman lebar: “Jadi, kamu bersedia membantuku?”

“Tidak, tidak, aku tidak berkata seperti itu.” Robert segera menggelengkan kepala.

Senyuman Odell pun menjadi kaku: “Lalu kamu…”

“Jika kamu mengatakannya sejak awal, aku tidak perlu membuang-buang waktu seperti ini.” Robert berkata dengan sangat santai.

Odell Yu: “……”

Sambil menahan diri untuk tidak menghajar Robert, Odell berkata dengan menggigit gigi: “Semua yang harus dikatakan sudah aku katakan, kamu sudah boleh pergi sekarang!”

“Memang sudah saatnya aku pergi.” Robert mengangguk, lalu bertanya untuk terakhir kalinya: “Polisi Odell, untuk terakhir kalinya aku bertanya lagi, maukah kamu mendengarkan saran dariku? Sekalipun ada mata-mata dalam tim kepolisian, tidak bisa diandalkan, tetapi kita bisa memikirkan cara lain, yang tentu saja jauh lebih baik daripada menyerahkan nyawa seperti sekarang.”

“Bagaimana kamu tahu aku pergi menyerahkan nyawa? Bagaimana jika setelah masuk, aku berhasil menangkap semua penanggung jawab Obat Ex!” Odell Yu sungguh kesal dibuatnya.

“Kalau begitu aku akan bertepuk tangan memberimu ucapan selamat.” Robert tidak mampu menahan tawa.

Setelah terdiam beberapa saat, Odell lanjut berkata perlahan: “Robert, aku katakan dengan jujur padamu, alasan memilih mala mini karena aku baru mendapatkan laporan yang bisa diandalkan, bahwa setelah malam ini, pabrik tua ini tidak akan dijadikan tempat penyimpanan dan pengiriman Obat Ex lagi. Orang-orang yang menyelundupkan Obat Ex sangatlah berhati-hati, mereka sudah menyiapkan banyak tempat persembunyian lainnya. Tiba saatnya nanti, bagaimana cara kita mengetahui lokasi barunya?”

“Jadi, malam ini adalah kesempatan terakhir?” Robert bertanya.

“Setidaknya, untuk sementara inilah kesempatan terbesar.” Odell melihatnya dengann tatapan penuh permohonan: “Robert, bantulah aku, ya?”

“Tidak bisa.” Robert menolak mentah-mentah.

Odell menggigit bibir dengan kecewa: “Begitukah? Kalau begitu kamu sudah boleh pergi, sudah waktunya aku beraksi.”

“Semoga lancar, hati-hati.” Robert melihatnya sekilas, langsung berdiri meninggalkan tempat duduk di dalam mobil.

Shaaa!

Tetapi disaat inilah, sebuah cahaya senter menyoroti mereka, membuat mata Robert dan Odell silau hingga tidak bisa terbuka, Odell pun langsung menutupi mata dengan kedua tangan.

Entah sejak kapan, beberapa 6 laki-laki berbadan kekar datang dari hutan kecil di belakang mobil, mereka adalah petugas patrol di pabrik tua itu.

Setiap orang memegang senter di tangan, dan membawa pistol yang diikatkan ke pinggangnya. Dengan ekspresi wajah garang, mereka mengepung mobil BYD itu.

“Angkat tangan! Turun dari mobil! Jangan banyak gaya!”

Seorang laki-laki berkepala botak menyorotkan cahaya senter ke arah Robert dan Odell, sambil berteriak dengan keras.

Karena terdesak, Robert dan Odell hanya bisa menuruti perintahnya, turun dari mobil, mengangkat dua tangan dan menyatakan menyerah untuk melawan.

Laki-laki berkepala botak memberikan isyarat lewat tatapan mata, dua laki-laki berbadan kekar lainnya spontan maju ke depan, salah satunya memeriksa badan Robert, dan satunya lagi memeriksa badan Odell. Mereka ingin melihat apakah kedua orang itu membawa kamera atau sejenisnya.

Robert sama sekali tidak panik, hanya bekerja-sama dengan patuh dan tidak berniat melawan. Berbeda dengan Robert, melihat Odell begitu cantik, laki-laki berbadan kekar yang bertugas memeriksanya pun memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan.

Alhasil, saat baru menyentuh bahu Odell, tangan laki-laki itu tiba-tiba bergetar, seolah tersengat listrik, membuatnya terus menjerit kesakitan. Tanpa menunggunya sadar, Odell segera berbalik badan dan menarik tangannya, kemudian membantingnya ke tanah, spontan membuat kehilangan hampir seluruh dari tenaganya.

“Waduh, emosi gadis kecil sungguh luar biasa nih!”

Saat melihat kejadian itu, laki-laki berbadan kekar lainnya pun menyerang Odell, tetapi bagaimana mungkin dia bisa menjadi tandingan Odell. Baru bertarung sebentar saja, dia sudah lengah oleh Odell, hingga pada akhirnya ditekan dengan erat ke tanah. Tanpa sedikitpun rasa kasihan, Odell memutar lengan laki-laki itu hingga terdengar ‘Krakk’, lengan itu pun melemas, diikuti dengan suara jeritan keras.

“Diam!!” Dengan sebuah pisau, Odell mengetuk kepala laki-laki itu hingga pingsan, dia tidak ingin ketahuan oleh orang-orang di dalam pabrik.

“Hei gadis kecil, sepertinya kamu lupa, dengan keberadaan kami deh?” Sebuah suara dingin terdengar dari belakang Odell.

Odell tercengang mendengarnya. Baru saja akan bergerak, badannya tiba-tiba menjadi kaku, karena sebuah pistol dingin ditodongkan tepat pada bagian belakang kepalanya. Sebagai bagian dari tim anti teror, ketua tim pemberantasan narkoba, dia tahu jelas apa artinya dari semua itu.

Di dalam film, seringkali pemain utama muncul secara tiba-tiba dan merebut pistol itu demi menunjukkan sebuah teknik serangan balik, tetapi itu semua dibuat hanya untuk menambah daya tarik film.

Kenyataan berbeda dengan film, Odell pun bukan seorang pemain utama. Dia sangat mengerti, dengan situasi sekarang, jika berbalik badan merebut pistol itu, sebelum bergerak saja orang itu pasti sudah menembaknya, tentu tidak akan sempat.

Kemungkinan untuk menang sangatlah kecil, dan resiko terlalu besar.

Dengan sangat cepat, Odell pun mengambil keputusan, mengangkat kedua tangan secara perlahan, dan menyatakan menyerah untuk melawan.

“Polisi Odell, aku sarankan kamu untuk tidak sembarang, jika kamu terlalu banyak bergerak, dan pistolku tidak sengaja tertekan……badan seindah dirimu, aku sungguh tidak ingin melihatnya bercucuran darah.” Laki-laki berkepala botak itu berkata dengan suram, meskipun Odell sudah menyatakan menyerah, dia tetap saja merasa tidak tenang, dan harus selalu mewaspadainya.

“Kamu mengenalku?” Odell berkata tanpa menoleh sedikitpun.

“Putri Kepala Polisi Yu, bagaimana mungkin aku tidak kenal?” Laki-laki kekar berkepala botak tertawa licik, lanjut berkata: “Aku sangat penasaran, sudah semalam ini Polisi Odell tidak di kantor polisi, dan malah berlari ke tempat terpencil seperti ini, memangnya untuk apa?”

“Aku sedang berpacaran dengan pacar, memangnya kamu mau mengatur juga?” Di situasi terdesak, Odell terpaksa menarik Robert untuk ikut bersamanya.

“Hm?”

Semua mata sontak tertuju pada Robert Qiu.

Robert hampir saja mencaci maki dia, sial, bukankah sama saja dengan melibatkanku, kamu cukup menghadapi masalah sendiri saja, untuk apa menarikku ikutan, apa maksudnya ini?

“Anak muda, apakah kamu pacar Polisi Odell?” Barulah laki-laki berkepala botak menyadari keberadaan Robert dan bertanya dengan curiga.

“Bukan.” Robert segera membantahnya, terlihat berusaha keras menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara dia dan Odell.

Mendengar jawaban Robert, laki-laki berkepala botak itu malah sudah yakin akan kenyataan bahwa Robert adalah pacar Odell, dia tidak mau mengakuinya, tidak lain adalah karena takut.

“Boleh juga anak muda, beruntung juga ya kamu.” Laki-laki berkepala botak itu berkata dengan perasaan iri.

“Aku sudah mengatakannya, aku bukan pacarnya, jangan salah paham dong.” Mata Robert terbelalak, berkali-kali membantah hubungannya dengan Odell.

“Anak muda, pacarmu seorang polisi wanita, tak disangka, sebagai pacarnya, kamu malah pengecut sekali.” Laki-laki kekar berkepala botak melihatnya dengan remeh, lalu kembali berkata pada Odell: “Polisi Odell, seleramu buruk sekali!”

“Seleraku seperti apa, tidak ada kaitannya denganmu.” Odell menarik nafas dalam, lanjut berkata dengan suara dingin: “Lalu, apa maksud kedatangan kalian? Apakah kalian sudah memiliki izin kepemilikan senjata api? Sudah tahu identitasku, kalian masih saja berani mengancamku, tahukah apa yang sedang kalian lakukan!!”

“Tentu saja aku tahu apa yang sedang dilakukan, dan aku sangat sadar.” Laki-laki berkepala botak tertawa licik: “Polisi Odell, bolehkah tidak menggunakan taktik busuk ini lagi? Dengan alasan bermesraan dengan pacar, kamu datang untuk memeriksa keadaan disini, sekalipun tidak sengaja ketahuan, kamu tetap punya alasan untuk membela diri. Aku mengerti semua cara kerja pihak kepolisian seperti kalian kok.”

Setelah terdiam beberapa saat, laki-laki berbadan kekar itu pun melihat ke arah Robert dan tersenyum padanya: “Anak muda, kamu telah dimanfaatkan habis-habisan oleh pacarmu. Jika ingin menyalahkan orang, salahkan saja pacarmu yang tidak berperasaan ini, kamu bagai buah catur yang bisa diatur sesuka hati.”

Robert Qiu sangat ketakutan, “Aku, aku, aku tidak tahu apapun….”

“Tentu saja kamu tidak tahu, makanya aku bilang, jika ingin menyalahkan seseorang, salahkan saja pacarmu.” Laki-laki kekar berkepala botak berkata dengan sangat empati.

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu