My Tough Bodyguard - Bab 142 Arak Mystic? Ini Sangat Biasa

Veren berjalan kedalam dan menyuruh dua orang bartender menunggunya disamping, dia sendiri mulai mengaduk arak.

Sebagai boss dari Mystic Bar, Veren sangatlah percaya diri dengan kemampuannya, karena dia adalah bertender non profesional yang paling bagus yang diakui seluruh Jiang Cheng!

Sejak kecil, Veren tertarik dengan cocktail, oleh karena itu, ketika masih sangatlah muda, dia berguru kepada master bartender internasional dan belajar pengetahuan professional, namun karena berbagai alasan, dia tidak menjadi bartender professional, namun kemampuannya sudah sangatlah hebat.

arak yang di aduk oleh Veren berkali-kali diantarkan ke lomba internasional, dan mendapatkan penghargaan tinggi dari para pengkritik professional, dan juga berkali-kali mendapatkan piala yang berhubungan dengan bartender, piala yang hanya diperebutkan oleh bartender professional dimenangkan oleh dirinya yang bukan menjadi bartender professional.

Banyak bartender professional yang tidak ikhlas lalu datang untuk beradu dengan Veren, namun semua bartender professional yang datang beradu kalah dengan ikhlas.

Meskipun sesuai teori, keprofessionalan Veren tidak sebanding bartender professional, namun dia lebih hebat di praktek.

Teorinya tidak sebanding bartender professional, namun prakteknya diseluruh kota Jiang Cheng pun juga hanya beberapa orang saja yang bisa mengalahkannya.

Dan Cock tail yang dibuat oleh Veren mempunyai aroma dan rasa yang spesial, dengan kata kasarnya, itu adalah semacam perasaan, setiap orang yang pernah meminum cocktail yang dibuat oleh Veren tidak bisa melupakan rasa itu.

Kemudian Veren membuka Mystic Bar, karena kemampuan mengaduk arak, dia menarik perhatian banyak pelanggan setia, bahkan banyak orang yang berada diujung kota Jiang Cheng datang ke ujung sebelah sini, hanya demi untuk mencoba arak yang dibuat oleh Veren.

Dan nama Mystic juga adalah salah satu cock tail yang paling unggul dari kemampuan Veren!

Dengan kata lain, Veren adalah plang paling berguna di Mystic Bar.

Dua tahun ini, karena didalam bar sudah merekrut bartender professional, oleh karena itu dia sudah sangat jarang untuk mengaduk arak sendiri, dan oleh karena adanya Marco, arak yang dibuatnya sudah hampir tidak ada orang yang pernah mencicipinya lagi.

Namun, kali ini demi berterima kasih kepada Robert, Veren memutuskan untuk menunjukkan kemampuannya untuk berterima kasih kepadanya.

Mystic!

Biarkan kamu merasakan aura Mystic!

"Benarkah? Boss maju sendiri?"

"Wah, aku sudah hampir satu tahun tidak pernah minum cocktail yang di buat oleh boss, sepertinya malam ini aku beruntung!"

"Gelas pertama milikku."

"Minggir sana, gelas pertama itu milikku."

Melihat Veren yang maju sendiri dan akan membuat Cocktail, ada banyak pelanggan setianya yang senang, mereka sangat menyukai buatan Veren, bartender yang lain meskipun seberapa professionalnya mereka, tetap rasanya berbeda!

Setelah berselang satu tahun, Veren kembali, para pelanggan setia sangatlah senang dan menunggu untuk melihat kejutan apa yang akan dibuat oleh boss.

Robert tidak melihat proses pembuatannya, namun melihat suara kaget dari para pelanggan, dia merasa mungkin lumayan bagus, dia juga sedikit tertarik.

Dia berada diluar negeri dan pernah mencoba berbagai jenis arak, namun di dalam negeri biasanya minum arak putih atau beer, dan tidak memperhatikan cocktail, jika arak buatan Veren enak, maka kedepannya ketika Robert luang, dia punya satu tempat hiburan baru.

Membuat segelas arak tidaklah membutuhkan waktu yang lama, seluruh prosesnya juga hanya berlangsung 5 menit saja, lalu Veren menyelesaikannya dan menuangkan cocktail yang dibuatnya kedalam gelas.

Seketika seisi bar bersorak, semua orang berlomba-lomba mendekati bar, dan ingin mencoba arak yang dibuat oleh Veren.

"Boss, arak ini aku mau."

"Berikan kepadaku! Siapapun juga tidak boleh merebutnya denganku!"

"Siapa kamu, kamu yang menentukan rebut atau tidak? satu juta, arak ini milikku!"

"Satu juta sudah ingin minum arak dari boss, kamu sepertinya bermimpi! Aku bersedia bayar 1,6 juta!"

"Dua orang miskin, tidak punya uang masih berani kesini, boss jarang sekali membuat arak, kalian menggunakan uang satu jutaan sudah ingin meminumnya? aku bayar 2 juta!"

"3 juta!"

"Jangan berebut denganku, aku, Alberto Chen bayar 4 juta!"

Harganya sudah dinaikkan hingga 4 juta, semua orang mulai tidak kuat, banyak orang yang uangnya tidak cukup diam.

Meskipun penting untuk minum arak dari boss namun 4 juta juga bukanlah nominal yang kecil, perlu diketahui bahwa biasanya main di bar hingga pagi juga palingan menghabiskan uang 2 jutaan, sedangkan sebuah cocktail biasa juga palingan seratusan ribu saja.

Sedangkan pelanggan bernama Patrick yang mengeluarkan harga 4 juta rupiah, dia terlihat senang, mesksipun dia juga sayang dengan 4 juta tersebut, namun bisa mencoba arak buatan Boss membuatnya merasa semuanya pantas.

Patrick juga sedikit bangga, bisa menyaingi kompetitornya adalah sebuah hal yang membuatnya senang, ketika dia akan maju untuk mengambil araknya, Veren malah mengangkat gelasnya dan mengelengkan kepala.

"Maaf sekali, arak ini tidak dijual." Veren terlihat berekspresi maaf, barulah dia mengangkat gelas dan berjalan kearah Robert.

Awalnya Patrick masih merasa jengkel, dia berhasil berkompetisi namun tidak berhasil meminumnya, dia berpikir bajingan mana yang berani merebutnya dengannya, dia ingin menghajarnya.

Namun ketika melihat orang itu adalah Robert, dia langsung diam, tadi adegan tendangan Robert dilihat oleh semua orang, meskipun Patrick sangat ingin minum, namun dia lebih ingin melindungi alat vitalnya.

Lagi pula, tadi Robert juga membantu bar ini mengusir sampah masyarakat disini, lain kali ketika mereka para pelanggan setia bermain disini juga bisa lebih aman, oleh karena itu aksi Veren memberikan arak ini juga dimengerti oleh semua orang.

"Benar-benar ada arak?" melihat Veren membawa gelas arak dan berjalan kearahnya, Robert baru berkata seperti itu, dia melihat arak ditangannya dengan tatapan suka, dia menelan ludah.

"Tentu saja, kamu kira aku sedang membohongimu?" Veren lalu memberikan arak kehadapan Robert, "Nama arak ini adalah Mystic, ini adalah produk andalan aku, dan juga merupakan asal usul nama bar ini, ketika kamu menghabiskan arak ini, kamu akan merasa badanmu terasa panas dan tidak tahan, sampai saat itu kamu akan mengerti keunikan dari arak ini."

"Benarkah? aku akan mencobanya." Robert menerima gelasnya dan menatapinya.

Terlihat ada arak berwarna kuning keemasan didalamnya dan dibawah sinar bar, tampak seperti pelangi, sekali dilihat saja sudah membuat orang ingin mencobanya.

Dibawah tatapan Veren dan para pelanggan lainnya, Robert lalu meminum arak ini perlahan, dia tidak langsung menelannya melainkan mencobanya didalam mulutnya dan barulah dia menelan dengan pelan.

Cobaan pertama ini saja sudah membuat Robert mengerti dengan rasa arak ini, dia tersenyum dan mencobanya lagi, "Arak bagus, memang tidak salah namanya adalah Mystic, setelah meminumnya, tenaga chaosku keluar."

"Hahaha!" Mendengar kata tenaga Chaos, Veren tersenyum dia lalu berkata, "Tuan Robert, aku ingin mendengar kritik darimu."

"Kritikanku? jangan, jangan, jangan, aku hanyalah orang awam saja, mana bisa mengkritik." Robert mengelengkan kepalanya.

"Jangan berbohong lagi, dari sikapmu tadi, gerakanmu, serta tatapan terhadap arak ini, serta ekspresi menikmati arak ini, aku sudah tahu bahwa kamu pasti mencoba berbagai jenis arak bagus, karena ekspresi itu hanya pernah aku temui di kritikus professiona di lomba internasional!" kata Veren.

Mendengar perkataannya, Robert terkejut, wanita ini, jangan-jangan adalah cacing pita dalam perutnya, mengapa dia tahu semuanya?

Para pelanggan yang lain juga mendengar perkataan Veren, mereka juga terlihat kaget, duh, bukannya cuma mencobanya sekali saja, dia bisa melihat begitu banyak hal? Orang bernama Robert ini selain hebat dalam berkelahi dia juga bisa mengkritik arak bagus?

Bahkan Vanessa saja kaget, sejak kapan Robert menjadi begitu hebat?

"Boss, kamu memujiku hingga begitu hebat, aku menjadi sangat malu." Robert berpura-pura tegang.

"Sudahlah, jangan berpura-pura lagi, kamu meminum arakku jika tidak mengkritiknya jangan pikir untuk bisa keluar dari bar ini malam ini." Kata Veren, dia adalah wanita yang mencintai arak dibandingkan dengan nyawanya, dari kecil dia terus saja meneliti arak, dan sekarang dia membuka sebuah bar, tentu saja dia sangatlah ketat terhadap kemampuannya sendiri, dia tentu saja tidak akan melepaskan master pencicip arak seperti Robert."

Sedangkan ancaman yang dikatakannya tentu saja adalah lelucon, sesuai dengan kemampuan Robert, tadi semua orang sudah melihatnya, jika dia ingin keluar, tidak ada yang bisa menghalanginya.

Melihat Veren yang terus meminta, Robert jika masih tidak mengkritiknya dia kurang sopan, lalu dia mencicipinya dan setelah sesaat kemudian dia berkata, "Wanginya berlebihan dan rasa baliknya kurang, biasa saja."

Perkataannya menancap di hati Veren, dan membuat Veren menyipitkan matanya.

Namun para pelanggan kurang senang, mereka semua adalah fans dari Mystic Bar, dan yang paling disukai mereka adalah Arak Mystic ini, beberapa tahun ini rasanya tidak pernah berubah, terus saja sangatlah enak.

Namun kritikan Robert saat ini sama saja dengan menyalahkan semua orang, aksi ini seolah adalah melemparkan sebuah bom atom kedalam air dan airnya langsung mendidih.

"Arak Mystic biasa? sepertinya tidak, aku sudah meminumnya selama 3 tahun, aku terus saja merasa enak."

"Benar, ini adalah Arak Mystic yang dibuat oleh boss, diseluruh Jiang Cheng, bahkan mungkin seluruh bidang bartender juga sangatlah terkenal, kamu malah mengatakannya biasa?"

"Arak Mystic adalah arak yang paling baik yang pernah aku coba, mengapa kamu bilang ini biasa?"

Banyak orang mulai menyatakan pendapatnya.

Meskipun Robert menunjukkan kemampuan bertarungnya sebelumnya, namun dapat dilihat bahwa dia tidak akan sembarangan memukul orang, oleh karena itu semua orang mulai berani, mereka sepakat bahwa sehebat apapun Robert, dia pasti tidak mungkin demi mengkritik segelas arak dan mempunyai pendapat yang berbeda lalu memukul orang lain.

Lagi pula, arak Mystic ini hampir menjadi keyakinan bagi pelanggan setia ini, demi untuk melindungi keyakinannya, meskipun mungkin di hajar, mereka juga tidak takut.

Novel Terkait

Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu