My Tough Bodyguard - Bab 262 Sudah Siap?

"Kamu, kamu, bagaimana mungkin?"

Melihat Robert tidak apa-apa, Nenek Jin pun terkejut dan ingin pergi, tetapi dia sama sekali tidak bisa terlepas dari cengkeraman tangan Robert.

Robert meraih pergelangan tangan nenek dan perlahan bangkit sambil menepuk-nepuk debu di tubuhnya dengan tangan yang lain.

Ekspresinya yang terlihat kesakitan tadi pun seketika menghilang. Dia tampak begitu tenang, seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

"Tidak mudah juga mengelabui nenek sihir sepertimu." Robert tersenyum.

"Kenapa kamu bisa baik-baik saja? Sudah terkena gigitan ular kobra, tidak mungkin tidak apa-apa!" Kata nenek Jin dengan ragu.

"Itu sebabnya aku bilang, racun Cobra memang hebat." kata Robert dengan tenang.

Dia memang terinfeksi racun dan merasa lumpuh, tetapi itu hanya sesaat saja.

Virus S dalam tubuhnya langsung bereaksi, melarutkan racun ular kobra itu.

Virus S, melarutkan hampir semua jenis racun.

Sebelumnya raja obat sudah mengujinya di pulau obat dan seratus persen dapat dipercaya.

Racun Cobra, meskipun sangat kuat, tetapi Robert sudah pernah mencoba racun yang lebih parah, dan tidak terjadi apapun padanya.

Bahkan racun kobra tidak sekuat rasa sakit gigitannya.

Rahasia virus S di tubuh Robert tidak diketahui oleh nenek Jin. Dia mengira itu hanya sebuah kesalahan: "Kamu pikir telah membunuh kobra nenek, lalu nenek tidak punya hewan peliharaan lain?"

Sisssssss!

Sebuah keanehan pun terjadi...

Dari lengan baju neneknya, celananya, rambutnya, lehernya, dan sepatunya, merangkak keluar berbagai hewan beracun.

Ular berbisa, lipan, kalajengking, ngengat...

Hewan-hewan beracun ini, biasanya hanya muncul di televisi, sulit dibayangkan, mereka semua terkumpul di tubuh nenek tua ini.

Robert tidak takut, tetapi terkejut. Dia kembali memperhatikan nenek Jin, tapi dia tidak bisa melihat, bagaimana bisa tubuh nenek Jin menampung hewan-hewan seperti itu?

"Sayang-sayangku semua, gigit dia!" Perintah nenek Jin.

Racun itu tampaknya mengerti perintah manusia, seketika semuanya menyerang Robert.

Tiba-tiba, tubuh Robert dikerumuni hewan-hewan beracun ini, kakinya terjerat ular berbisa, dan ngengat itu masuk ke dalam bajunya, dan lipan merangkak ke wajahnya.

"Kamu masih tidak mau melepaskanku?" Nenek Jin memelototinya.

Dalam keadaan yang mengerikan seperti itu, Robert masih bersikeras menggenggam pergelangan tangannya, dan tidak berusaha mencegah hewan-hewan beracun itu menyerbu tubuhnya. Ini membuat nenek Jin sangat bingung. Kalau orang awam mungkin sudah akan gila karena ketakutan.

"Kenapa aku harus melepaskanmu?" Robert tersenyum, "Hei nenek sihir, jangan merasa sedih ya nantinya."

Tanpa menunggu Nenek Jin mengerti arti dari kalimat ini, dia tiba-tiba membuka matanya dan melihat suasana di depan matanya dengan rasa tidak percaya...

Karena dia melihat hewan-hewan kesayangannya yang semula melekat pada tubuh Robert tiba-tiba jatuh dan mati, dan sangat mengenaskan, seakan-akan telah terinfeksi racun yang lebih parah.

"Ini, apa yang terjadi?" Nenek Jin cemberut.

Dia telah membesarkan hewan-hewan ini selama bertahun-tahun, meskipun dia tidak tergolong hebat, tapi tidak boleh diremehkan.

Orang-orang biasa yang tergigit hewan kesayangannya akan mati apabila tidak diberi penawar racun. Tapi dia belum pernah melihat hewan peliharaannya malah teracuni karena menggigit orang lain.

"Kamu, siapa kamu?" nenek Jin memandang Robert dengan panik. Membesarkan hewan-hewan beracun sepanjang hidupnya membuatnya sangat sensitif terhadap racun. Sampai di tahap seperti ini, jika dia masih belum bisa menemukan sesuatu yang istimewa tentang Robert, maka hidupnya akan sia-sia.

"Siapa aku? Aku Robert."

"Orang-orang biasa tidak bisa melawan racun hewan peliharaan saya." kata Nenek Jin, "Hanya ada satu kemungkinan. Di tubuhmu terdapat racun yang lebih parah. Mereka menghisap darahmu malah teracuni."

"Kamu memang layak menjadi nenek sihir, tebakanmu benar." Robert mengacungkan jempolnya.

"Tapi tubuh yang mengandung racun yang begitu kuat, tidak mungkin bisa bertahan lama." kata Nenek Jin.

Robert berkata: "Dunia ini sangat besar, belum pernah melihatnya, tidak berarti itu tidak ada." Dia mengembalikan apa yang dikatakan nenek Jin tadi.

"Ternyata begitu, nenek benar-benar salah kali ini." Nenek Jin mencibir: "Tetapi walaupun kamu kebal terhadap racun, kamu pikir nenek tidak dapat berbuat apa-apa lagi kepadamu?"

"Nenek itu ahli tidak hanya dalam hal hewan beracun!"

Telapak tangan keringnya pun menghantam Robert, seketika suara benda tajam terdengar mengikuti suara angin, dan bersinar kerlap kerlip.

Tangan Robert yang lain melambai dua kali di udara, dia menjepit semua jarum perak diantara jari-jarinya, menjentikkan jarinya, sehingga jarum-jarum itu menancap ke dinding batu yang tidak jauh dari sana.

"Nenek sihir, sudah tua masih saja memainkan trik seperti ini, tidak malu ya." Robert menyindirnya.

"Anak muda tidak belajar dengan baik, hanya bisa menggertak orang tua, belajar yang pintar." kata Nenek Jin, tiba-tiba mengangkat dan menendang, dan dari depan sepatunya, tiba-tiba terlemper sebuah belati dan menusuk bagian tubuh terpenting bagi semua pria.

Wajah Robert pun memucat, pantatnya condong, dan berhasil menghindari serangan seram ini.

Dia menendang balik, kakinya mendarat ke wajah nenek, sehingga tubuh Nenek menabrak ke dinding batu.

Karena adanya jurus "Balok Besi", jadi nenek Jin tidak terluka. Dia berdiri, mematahkan kendali Robert, dan tubuhnya pun bebas.

"Aku akan membuatmu melihat, kekuatan nenek yang sebenarnya."

Nenek Jin merangkapkan tangannya, dan mulutnya membaca mantera yang tidak dipahami Robert.

Cuaca di gunung Daliang pun seketika berubah, angin dingin berhembus, dedaunan di sekitar mereka pun bergerak-gerak. Robert pun gemetaran, dan lengannya merinding.

"Gawat, sepertinya nenek sihir ini akan menggunakan jurus terhebatnya."

Robert merasa ada sesuatu yang aneh, nenek Jin memilih tinggal di gunung Daliang, mungkin memang ada alasannya.

Apa yang akan terjadi selanjutnya, bahkan Robert yang tadi masih tersenyum nakal pun menjadi serius.

Melihat nenek yang masih membaca mantera, Robert pun menarik nafas dalam-dalam, takut kalau itu benar-benar terjadi, tidak peduli apa yang ingin dilakukan nenek Jin, yang pastinya itu bukanlah sesuatu yang baik, lebih baik dicegah terlebih dahulu.

Dia meletakkan jarinya pada titik di samping dada dan menekannya dengan pelan.

Bum!!!

Tubuh Robert meledak menjadi sebuah kekuatan yang sedang mengamuk!

Keluarkan...

Tujuh kekuatan keberhasilan!!!

Pohon-pohon dan dedaunan pun bergoyang, burung-burung mengepakkan sayapnya, kekuatan yang meluap dari tubuh Robert sepertinya lebih kuat daripada angin dingin yang dibuat oleh nenek!

"Bagaimana mungkin?"

Nenek membuka matanya dan menatap Robert dengan rasa tidak percaya, bahkan dia sampai lupa untuk membaca mantera.

Di matanya, Robert saat ini, sudah terlihat seperti api yang mengamuk, yang dapat melelehkan segalanya, dari kejauhan, dia merasakan panas yang ganas, dia pun berjalan mundur beberapa langkah.

"Sebenarnya, lima kekuatan keberhasilan sudah cukup untuk menghadapi nenek sihir sialan sepertimu. Tapi, melihat gayamu yang sepertinya lebih hebat daripada aku, itu membuatku sangat jengkel."

Sambil berbicara, Robert mendekati nenek Jin: "Mau menantangku? Oke, ayo."

Setiap kali Robert melangkah maju, tekanan yang dirasakan oleh nenek pun semakin meningkat, dia tidak bisa mundur dan hanya bisa bersandar pada dinding batu dan menyaksikan Robert yang semakin mendekat, dia tidak punya cara lain lagi.

Saat ini, dia akhirnya menyadari, untuk pertama kalinya bahwa pemuda di depannya ini jauh lebih mengerikan daripada yang dia pikirkan.

Sejak kapan di Jiangcheng muncul hal yang mengerikan seperti ini?

Kepala nenek Jin terus berputar, dia ingin menyerah.

Untungnya, Robert berhenti sekitar sepuluh langkah darinya.

"Apakah kamu sudah siap?" Robert mendongak dan tersenyum.

Seketika, nenek Jin merasakan ketakutan yang belum pernah dirasakannya sebelumnya: "Balok besi!" Dia terlalu cemas dan langsung berteriak.

Seluruh energi tubuh terkonsentrasi pada permukaan tubuh untuk mencapai kekerasan baja. Inilah inti dari ilmu rahasia ini.

Tubuh itu seperti mengenakan sebuah pakaian yang sangat tebal dan rasa aman pun memenuhi hati nenek dan membantunya menghilangkan rasa takutnya.

Dia menatap Robert yang masih berdiri di tempat.

"Apakah saya sudah salah tebak? Dia tidak berencana untuk menyerang?" Nenek Jin bingung, tetapi tadi niat membunuh Robert sudah sangat jelas, membuatnya merasa akan terbunuh jika dia tidak segera mengeluarkan jurusnya.

"Sepertinya ilmu rahasiamu itu sudah aktif. Ayo, kita coba seberapa keras kepalan tanganmu itu."

Robert mengepalkan tangannya dan menyerbu kesana!

"Tinju angin!!"

Tinju dengan angin bertiup, menghantam perut Nenek Jin!

Kecepatannya terlalu cepat, nenek Jin bahkan tidak sempat merespon. Robert sudah tiba di hadapannya, dan tinjunya sudah mendarat di perutnya!

Meskipun balok besi telah diaktifkan, nenek Jin masih bisa merasakan sakit di perutnya, tenggorokannya terasa manis, dan dia memuntahkan darah segar dari mulutnya.

Krak!

Krak!

Tubuhnya yang sekeras baja itu tiba-tiba kulitnya terkelupas dan retak, dan retakan terjadi di seluruh tubuh nenek.

Kekuatan tinju angin cukup menembus. Tidak hanya mematahkan jurus balok besi saja, bahkan dinding batu di belakangnya pun meninggalkan bekas luka tinju.

Dang!

Nenek Jin memegang perutnya dan berlutut di tanah.

"Aduh, sepertinya tinjuku sudah terlalu kuat, tidak pantas seperti ini terhadap orang tua." Robert menggaruk kepalanya, dia tampak malu.

Kekuatannya menghilang, Robert kembali di sekitar lima puluh persen dari tenaganya.

Nenek Jin meliriknya.

"Berlari cepat."

Bibirnya bergerak sedikit, dan nenek Jin tiba-tiba berlari menuruni gunung dengan kecepatan yang luar biasa.

Ini juga salah satu dari ilmu rahasia yang dia pelajari. Sebelum saat membawa Sellen di depan umum, dia berlari lebih cepat daripada mobil, dan dia menggunakan trik ini.

"Mau lari?"

Mata Robert tiba-tiba menajam: "Terima lagi tinju anginku!"

Tinju itu terlempar ke udara, dan semakin membesar. Dalam sekejap, sampai di belakang nenek Jin dan mengenai punggungnya sehingga nenek jatuh di tanah.

"Selesai." Robert menepuk telapak tangannya.

Saat itu, nenek Jin tiba-tiba berdiri lagi dengan aneh.

"Hah?"

Robert sedikit terkejut, bagaimana dia bisa berdiri?

Saat ini, Robert melihat ada segumpal asap merah di sekitar tubuh nenek.

"Robert, kamu hebat, nenek pasti akan kembali!"

"Nantinya, nenek akan membuat semua orang di sekitarmu juga ikut mati bersamamu!"

Setelah itu, tubuh nenek yang tua dan kurus itu, seperti sebuah pisau tajam, berlari menuruni gunung, dan menghilang dalam sekejap mata.

"Untuk melarikan diri dariku, dia menghabiskan banyak tenaga dan kekuatannya tubuhnya, aku benar-benar salut." Robert menggelengkan kepalanya, dia mengerti istilah tidak mengejar lawan yang sudah ingin melarikan diri, mengingat bahwa Sellen masih di dalam gua, dia pun berjalan kembali dengan cepat.

Novel Terkait

Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu