My Tough Bodyguard - Bab 431 Jangan melukainya!

Di dalam kamar Camila Shen.

“Camila , kenapa kamu membiarkannya masuk?” melihat Robert Qiu masuk, Lily Qi yang sedang berdiri di sebelah jendela langsung berkata dengan sangat tidak senang.

Sejak kemarin malam sampai sekarang, setelah wartawan dan paparazzi mempublikasikan 'skandal' Camila Shen, sebagai manager Camila Shen, Lily Qi tidak berhenti mengurus urusan hubungan masyarakat.

Kelihatannya memang tidak sulit, tetapi hal-hal yang harus dia urus sangat rumit, dan dia harus sangat berhati-hati dalam membuat pilihan, karena jika tidak hati-hati, maka akan jatuh ke dalam jebakan orang lain, dan mengakibatkan reputasi Camila Shen hancur total.

Camila Shen tidak bersalah, Lily Qi sangat jelas akan hal ini, tetapi Robert Qiu bersalah atau tidak, Lily Qi tidak tahu.

Hati orang sulit ditebak, Lily Qi tidak memiliki kesan yang baik terhadap Robert Qiu, dan sekarang terjadi hal seperti ini, tentu saja dia merasa sangat marah.

Kemarin malam saat Robert Qiu mengetuk pintu dan mengatakan ingin membicarakan sesuatu dengan Camila Shen. Lily Qi hampir meledak. Apakah bajingan ini tidak tahu apa yang sedang terjadi? Dia bahkan dengan tidak tahu malunya ingin bertemu dengan Camila? Dia tidak tahu malu, Camila masih tahu malu!

Lily Qi menahan keinginan untuk memaki pria itu. Dia menolak permintaan Robert Qiu dengan raut wajah tidak senang, lalu melanjutkan mengurus hubungan masyarakat dan begadang semalaman.

Dengan tidak mudah akhirnya keadaan sudah sedikit stabil, dan opini publik tidak terus menyebar, sekarang Camila malah membawa Robert Qiu masuk ke kamarnya lagi, bukankah ini namanya menambah-nambah masalah?

"Camila , cepat suruh dia keluar. Di luar ada berapa banyak pasang mata yang sedang memperhatikanmu, kamu sudah tidak ingin mengendalikan keadaan?" seru Lily Qi .

Camila Shen berbisik: "Tidak ada apa-apa antara aku dan Tuan Qiu, terjadi hal semacam ini, Tuan Qiu juga merupakan korban."

Dia berbalik, dan menatap Robert Qiu, sambil berkata dengan menyesal, "Tuan Qiu, maaf, kalau bukan karena membantuku, kamu juga tidak akan terlibat dalam masalah ini."

“Aku tidak apa-apa, bagaimana keadaanmu?” Robert Qiu menggelengkan kepalanya.

"Tidak apa-apa, aku bisa menanggungnya," Camila Shen berkata sambil tersenyum.

Melihat keadaan sudah seperti sekarang ini, dan dua orang ini masih bisa membicarakan masalah ini dengan santai, Lily Qi benar-benar sangat marah. Dia berjalan ke hadapan Robert Qiu dengan ekspresi wajah yang penuh dengan kemarahan: "Tuan Qiu, aku sangat berterima kasih kamu membantu Camila memainkan latar musik, tetapi saat ini sedang terjadi masalah seperti ini, kalian tidak boleh berada di ruangan yang sama, silakan keluar, terima kasih. "

“Tidak apa-apa, aku tinggal di sebelah, kalian bisa memanggilku setelah semuanya reda.” Robert Qiu menunjukkan pengertiannya, lalu dia berbalik dan hendak pergi meninggalkan kamar itu.

"Tunggu!"

Camila Shen menarik tangannya: "Tuan Qiu, jangan pergi sekarang."

Lily Qi mengerutkan dahinya: "Camila , ini bukan saatnya membuat onar! Di luar penuh dengan wartawan dan penggemarmu. Jika mereka melihat dia, sampai saatnya, bagaimana pun kamu menjelaskannya tidak akan berguna lagi!"

“Kak Lily, aku tidak sedang membuat onar,” Camila Shen menggelengkan kepalanya dengan lembut, “Justru karena semua wartawan ada di luar, Tuan Qiu semakin tidak boleh keluar.”

“Kenapa?”​Lily Qi bertanya dengan heran.

“Jika Tuan Qiu keluar sekarang, bukankah akan tertangkap oleh wartawan?” Kata Camila Shen.

Lily Qi termenung, benar, kenapa dia tidak kepikiran?

"Kalau begitu kita harus bagaimana? Jika di koridor ada wartawan, bukankah kita akan terus terjebak di sini?" Lily Qi merasa sedikit panik.

"Tenang saja, di koridor hanya ada satu wartawan, dan dia sudah aku usir saat aku datang kemari." Robert Qiu berkata dengan percaya diri.

"Benarkah?" mata Lily Qi langsung berbinar dan langsung bertanya kepadanya.

"Tentu saja, kapan aku pernah berbohong? Dan bisa di pastikan selain wartawan yang aku usir tidak ada orang lain lagi. Bagimana pun, ini adalah hotel bintang lima, dan Camila adalah tamu VIP. Pihak hotel pasti akan menjaga keamanannya dengan baik, dan tidak membiarkan sembarang orang untuk masuk. "Kata Robert Qiu.

"Benar juga," Lily Qi mengangguk.

Hanya Camila Shen yang tahu sedikit mengenai Robert Qiu, dia pernah melihat dengan mata kepalanya sendiri saat di pesta ulang tahun teman baiknya, Amelia Huang, begitu Robert Qiu tidak sependapat dengan perkataan seseorang, dia langsung menghajar orang itu. Ketika Robert Qiu mengatakan dia ‘mengusir’ wartawan, Camila memiliki firasat buruk di dalam hatinya.

“Tuan Qiu, bagaimana kamu mengusirnya?” Camila Shen tidak bisa menahan diri untuk bertanya.

“Oh, aku menghajarnya sebentar, dan menghancurkan kameranya, lalu dia langsung kabur.” Robert Qiu berkata dengan santai.

Camila Shen tersenyum getir saat mendengar ucapannya ini, ternyata, seperti dugaannya.

Lily Qi juga menunjukkan raut wajah kaget, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa. Dia melihat arlojinya lalu berkata, "Seharusnya mereka akan segera sampai."

"Siapa?" Tanya Robert Qiu.

Lily Qi sedang marah kepadanya, jadi dia melihatnya dengan tidak senang dan tidak menjawab pertanyaannya. Camila Shen khawatir Robert Qiu merasa canggung, jadi dia bergegas menjelaskan: "Orang perusahaan."

"Berkat kamu, di luar sekarang penuh dengan penggemar dan wartawan." Lily Qi membuka gorden sedikit. "Lihat."

Robert Qiu mendekat untuk melihat, eh, ternyata benar, ratusan penggemar berkumpul di depan pintu hotel dan menolak untuk bubar. Ada yang memegang spanduk bertuliskan nama 'Camila Shen', ada yang meneriakkan nama Camila Shen, dan berharap agar dia turun dan memberikan penjelasan atas berita kemarin malam.

Selain itu, ada belasan wartawan, yang lengkap dengan peralatan kamera mereka sambil melihat ke arah pintu hotel.

Pihak hotel menjaga keamanan dengan sangat baik, hampir semua petugas keamanan dikerahkan untuk membentuk dinding manusia dan menghadang di depan pintu supaya orang-orang ini tidak masuk.

"Ramai sekali," kata Robert Qiu kaget.

"Bukankah semua ini karena kamu?" kata Lily Qi dengan dingin.

“Hei, Kak Lily, bukankah ucapanmu ini sedikit aneh, kamu mengatakannya seakan-akan aku menyutradarai sebuah drama.” Robert Qiu langsung merasa tidak senang.

“Kak Lily.” Camila Shen yang berada di samping bergegas menarik tangan Lily Qi dan memberi isyarat kepadanya untuk berhenti berbicara.

Lily Qi juga tahu ucapannya terlalu keterlaluan, tetapi dia masih marah dan tidak mau meminta maaf, jadi dia tidak melanjutkan berbicara lagi.

Saat ini, ada beberapa mobil hitam di depan pintu masuk hotel. Puluhan petugas keamanan profesional turun dari dalam mobil, dan langsung mengambil alih situasi dan mengatur para penggemar dan wartawan untuk memberikan jalan.

Roy Gong yang terakhir turun. Dia mengenakan kacamata hitamnya, sambil melihat ke kiri dan ke kanan, lalu melangkahkan kakinya menuju pintu hotel dengan angkuh.

Begitu masuk ke dalam hotel, raut wajah Roy Gong terlihat sangat kaku, dan sangat suram.

Ketika dia melihat berita kemarin malam, dia hampir menghancurkan rumahnya, ternyata dugaannya benar, orang yang bernama Robert Qiu adalah pria yang dipelihara Camila Shen!

Mengingat dirinya bersusah payah mengejar Camila selama bertahun-tahun, tetapi tidak mendapatkan hasil sama sekali, dan malah di dahului oleh orang, Roy Gong langsung marah hingga sekujur tubuhnya bergetar

Kesal, bingung, benci ... berbagai macam emosi menyelimuti hatinya.

Jika bukan karena memikirkan kepentingan perusahaan, Roy Gong benar-benar tidak ingin mempedulikan Camila Shen, dan akan membiarkannya terperangkap di hotel dan dikepung oleh wartawan dan penggemar sampai mati.

Begitu sampai di depan pintu kamar Camila Shen, Roy Gong menjulurkan tangan dan mengetuk pintu dengan keras.

Lily Qi membukakan pintu untuknya, sambil tersenyum: "Tuan Muda Gong, kamu sudah datang?"

"Minggir!"

Roy Gong mendorongnya, dan langsung masuk kedalam kamar, di belakangnya ada beberapa pengawal yang terlihat galak.

Selain Camila Shen, di ruangan itu ada Robert Qiu.

Robert Qiu sedang berdiri di dekat jendela, sambil melihat keluar jendela dengan santai, ekspresi wajahnya sangat senang, dan tidak terlihat memiliki ekspresi wajah yang berlebih saat melihat kedatangan Roy Gong.

Peribahasa saat musuh saling bertemu, mata mereka penuh dengan kebencian ini saat cocok dengan situasi saat ini. Begitu Roy Gong melihat Robert Qiu, dia langsung kehilangan pengendalian dirinya.

Di mata Roy Gong, antara dirinya dan Robert Qiu hanya ada kebencian karena dia telah merebut kekasihnya.

“Persilahkan dia keluar.” Roy Gong melirik pengawal yang berada di belakangnya.

"Baik."

Dua pengawal melangkah maju.

“Jangan!” Camila Shen bergegas berteriak.

“Camila, kamu tidak perlu khawatir, mereka memiliki batasan dalam bertindak, mereka tidak akan melukai temanmu.” Roy Gong menekankan satu kata demi satu kata.

Meskipun dia tidak akan bertindak kasar di depan Camila Shen, tetapi begitu dia keluar dari pintu kamar ini, apa yang akan terjadi selanjutnya, dia tidak bisa mengatakannya dengan pasti.

Kedua pengawal itu menunjukkan senyuman yang menunjukkan mereka mengerti dengan apa yang dikehendaki tuannya, mereka menjulurkan tangan ingin menagkap bahu Robert Qiu.

Begitu Robert Qiu menggetarkan bahunya dengan pelan, kedua pengawal itu langsung kesakitan dan tersetrum hingga merasa sangat menyesal. Semua pengawal menunjukkan ekspresi wajah kebingungan.

"Menjauhlah dariku," kata Robert Qiu tanpa menoleh.

“Bro, kamu seorang ahli?” tanya seorang pengawal.

"Biasa-biasa saja, nomor tiga di dunia," kata Robert Qiu.

Pengawal itu mendengus dingin, kali ini mereka tidak berani bertindak ceroboh lagi, telapak tangan mereka berubah membentuk cakar dan ingin langsung mengangkat Robert Qiu.

“Jangan melukainya,” Camila Shen berteriak lagi.

"Camila, jangan lihat serangan mereka terlihat ganas. Sebenarnya, ini hanyalah teknik menangkap, dan tidak akan membuatnya terluka parah," kata Roy Gong.

Robert Qiu menghela nafas dengan pelan, dia juga tidak terlihat melakukan gerakan apa-apa. Dia hanya mengayunkan sebelah tangannya dengan pelan, plak plak! Suara yang sangat nyaring berbunyi.

Plop!

Plop!

Kedua pengawal itu dihempaskan ke lantai. Mereka mengenggam pipi mereka dan kedua mata mereka menjadi memerah.

Ketika dua pengawal lainnya melihat rekannya dengan mudah di taklukkan, mereka semua terkejut dan segera mengepung Robert Qiu, mereka menatapnya seperti harimau yang sedang menatap mangsanya.

“Ada apa ini?” Roy Gong sedikit tidak mengerti apa yang sedang terjadi.

“Tuan Gong, kamu salah paham dengan apa yang aku maksudkan,” Camila Shen tersenyum getir.

Camila berteriak dua kali berturut-turut, bukan karena dia khawatir para pengawal itu akan menyakiti Robert Qiu sebaliknya dia tidak ingin Robert Qiu menyakiti para pengawal itu dan menimbulkan masalah.

Camila Shen pernah melihat betapa hebatnya kemampuan bela diri Robert Qiu dengan mata kepalanya sendiri, dan dia juga pernah mendengar sahabatnya Amelia Huang membahas tentang Robert Qiu.

Seorang pria yang bisa menaklukkan semua pria di pertandingan tinju bawah tanah bagaimana mungkin bisa ditaklukkan hanya oleh dua pengawal?

"Camila , kamu dan orang ini ..." kata Roy Gong dengan tidak rela.

"Tuan Gong, sepertinya kamu tidak pernah memahamiku," Camila Shen menggelengkan kepalanya dan berkata dengan serius, "Robert Qiu juga korban dalam masalah ini, dan aku tidak ingin kamu mengganggunya."

Mendengar ucapannya ini, mata Roy Gong langsung berbinar, dia juga tidak bodoh, tentu saja dia mengerti dengan apa yang dimaksudkan oleh Camila Shen adalah semua yang diberitakan ini tidak benar.

Ditambah dengan melihat cara kerja Camila Shen biasanya, Camila sama sekali bukan orang yang akan bertindak sembarangan ...

Alasan mengapa Roy Gong kehilangan pengendalian dirinya adalah karena dia terlalu peduli. Kejadian ini sangat sesuai dengan ucapan orang yang tidak bersangkutan lebih jelas dari pada orang yang bersangkutan, bukankah wartawan dan paparazzi suka memfoto sesuatu yang tidak ada dan menjadikannya sebagai skandal?

"Aku benar-benar sangat bodoh! ' Roy Gong diam-diam berkata.

"Camila , maaf, aku salah paham kepadamu..." Setelah pikirannya terbuka, Roy Gong menunjukkan ekspresi wajah malu sambil berkata dengan penuh rasa penyesalan.

"Tidak apa-apa, sebagai mitra kerja saling percaya adalah syarat yang paling mendasar, dengan begitu hubungan masyarakat juga bisa sejalan, dan bagi kedua belah pihak juga merupakan hal yang baik ," kata Camila Shen santai.

"Camila , tidak baik berlama-lama di tempat ini, lebih baik kita pergi dulu," Roy Gong berkata sambil melipat tangannya.

"Baik," Camila Shen mengangguk.

Camila berbalik dan melihat ke arah Robert Qiu, sambil menunjukkan ekspresi wajah menyesal. Hari ini, terjadi masalah sebesar ini, mungkin seharian ini dia akan sibuk dengan urusan hubungan masyarakat, dan tidak ada waktu untuk rekaman.

"Tidak apa-apa, kalian pergi saja dulu," Robert Qiu tersenyum dengan penuh pengertian.

Camila Shen memberikan senyuman penuh rasa terima kasih kepada Robert, ketika orang-orang tidak memperhatikan, tangan kecilnya tiba-tiba memberi isyarat kepada Robert Qiu, lalu dia pergi meninggalkan kamar itu di bawah pengawalan sekelompok pengawal.

Robert Qiu mencebikkan bibirnya. Setelah menunggu Camila Shen dan mobil agensinya pergi meninggalkan hotel, dia juga turun ke lantai bawah hotel.

Shoot!

Baru keluar dari pintu hotel, terdengar sebuah suara di udara. Sebuah benda terbang di udara membentuk parabola dan mengarah ke arah Robert Qiu.

"Hmm?"

Awalnya Robert mengira ada orang yang ingin diam-diam membunuhnya, Robert Qiu mendongak untuk melihat, begitu dia melihat benda yang terbang ke arahnya dia langsung terdiam.

Ternyata sebuah telur.

Plak!

Telur itu mengenai dahinya, dan langsung pecah, cairan kuning dan putih mengalir keluar dari cangkang telur.

Novel Terkait

Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu