My Tough Bodyguard - Bab 318 Bukan Penyakit Zaman Ini

Ekspresi Novita langsung berubah begitu memperoleh jawaban dari Robert.

Menurut penuturan Robert, dirinya sakit, dan penyakit ini tak bisa dideteksi ataupun diselesaikan di masa kini. Maka bukankah dia akan berurusan dengan kematian?

Novita tak ayal merasa sedih begitu mengingat 25 tahun kehidupannya.

Melihat ekspresi Novita, Robert tak kuasa menahan tawa, "Nona Sun, ekspresi apa ini? Tidak perlu setakut itu lah!"

Novita tersadar dari lamunannya. Ia memelototi Robert, "Ini salahmu yang mendeskripsikan penyakit ini dengan begitu menyeramkan! Kanker adalah penyakit yang mematikan di masa lalu. Penyakitku, hanya bisa dideteksi oleh peralatan medis di masa depan. Kalau ditempatkan di masa sekarang, bukankah aku sudah pasti mati?"

"Siapa yang bilang kau pasti mati? Mengherankan sekali," cibir Robert, "Tidak salah, penyakitmu ini tidak bisa ditangani dengan pengetahuan medis masa kini, tapi bukan berarti aku tak bisa berbuat apa-apa."

"Kau punya cara?" tanya Novita dengan mata bersinar-sinar begitu mendengarnya.

"Tentu saja," sahut Robert penuh percaya diri.

"Sungguhan atau tidak?" Novita mulai curiga.

"Sial! Kau tidak berpikir ya? Semua rumah sakit yang kau datangi tidak bisa mendeteksi penyakit ini, sementara aku bisa langsung mengetahuinya dengan sekali lihat. Menurutmu aku tidak bisa menanganinya?" kata Robert tidak senang.

Novita menahan gejolak sukacita dalam dadanya lalu bertanya, "Kalau begitu sebenarnya...aku sakit apa?"

"Sebenarnya ini tidak termasuk penyakit, hanya saja untuk mempermudah pemahaman, kita bisa menyebutnya seperti itu," kata Robert.

Novita menampakkan ekspresi bingung.

"Istilah penyakit ini berarti: sistem imunitas tubuh mendapat serangan dari virus sehingga menimbulkan serangkaian gejala yang mengganggu pada tubuh."

Robert menunjuk Novita, "Sementara kondisimu adalah kebalikannya. Sistem imunitas tubuhmu tidak dirusak oleh virus, semuanya normal. Ini adalah alasan utama mengapa rumah sakit-rumah sakit besar itu tidak bisa mendeteksi penyakitmu.

"Dengan kata lain, kau tidak sakit. Yang menyebabkan gangguan pada tubuhmu adalah faktor lain.

"Meski begitu, walaupun sistem imunitasmu tidak rusak, tapi tubuhmu memang bermasalah dan perlu ditangani, kalau tidak akan timbul masalah besar," jelas Robert.

"Jadi begitu..."

Novita akhirnya mengerti setelah mendengarkan penjelasan Robert. Ia tak tahan untuk bertanya, "Lalu, lalu apa alasan sebenarnya?"

"Kondisi fisikmu sangat spesial," kata Robert serius.

"Kondisi fisik?"

Robert mengangguk, "Benar, sama seperti beberapa orang yang mudah flu begitu terkena angin, sementara orang yang terlahir dengan kondisi fisik prima, tidak akan tertular walaupun berada di lingkungan penuh virus influenza."

Robert menambahkan, "Istilah gen ini, mungkin terdengar kompleks, namun sebenarnya dia hanyalah elemen-elemen penyusun tubuhmu. Kau seharusnya mengerti 'kan kalau kujelaskan begini?"

Novita terdiam. Ia baru mencerna kata-kata Robert setelah lama sekali, "Jadi kondisi fisikku..."

Robert menggeleng, "Sulit dijelaskan, karena aku juga manusia masa kini. Walaupun aku bisa merasakan kejanggalan pada tubuhmu, tapi aku tidak bisa menjelaskan secara jelas dan detail mengenai keadaanmu."

"Sebenarnya kau bisa atau tidak, sih, Tuan?" Novita sedikit tak bisa menahan amarahnya lagi. Ia mulai curiga dirinya dipermainkan oleh Robert.

Robert pun tidak banyak bicara lagi, ia langsung berkata, "Nona Sun, kalau begitu aku langsung bertanya saja, bukankah penyakitmu ini membuatmu merasakan sensasi terbakar tiap malam? Lalu hatimu terasa panas dan kering seperti ada api yang tersangkut di dalam?"

Novita terkejut, "Bagaimana kau bisa tahu?"

Gejala yang dialaminya sama persis dengan penuturan Robert.

Padahal ia tak pernah menceritakannya.

"Aku sudah bilang, aku bisa merasakan kejanggalan pada tubuhmu. Kau harus percaya dan bekerja sama denganku, baru aku bisa menemukan cara pengobatannya," kata Robert pasrah.

"Tapi kau juga tak kunjung mengatakan sebenarnya bagian mana dari tubuhku yang bermasalah!" ujar Novita sambil cemberut.

Robert mendesah, "Aku sudah bilang tadi, aku juga dibatasi oleh zaman. Aku hanya bisa melakukan apa yang bisa dilakukan pada zaman ini. Sama seperti kalau kau memberikan ponselmu pada manusia purba, apa mereka bisa menggunakannya?"

"Maaf, Tuan Qiu, aku terlalu panik," Novita juga menyadari perbuatannya dan buru-buru minta maaf.

Robert mengambil sebatang rokok dan menyelipkannya di bibirnya, "Aku bukannya tidak memahami perasaanmu, tapi kalau kau mau percaya, aku bisa membantumu menyelesaikan masalah ini."

"Benarkah?" tanya Novita terkejut.

"Pertama, aku mau menjelaskan kalau aku tidak bisa menjelaskan kondisi fisikmu secara detail, tapi, aku bisa yakin kalau memiliki kondisi fisik seperti ini bukanlah hal yang bagus bagimu," terang Robert serius.

"Kalau aku tidak salah menebak, sensasi terbakar pada malam hari itu hanyalah gejala awal. Begitu berkembang sampai fase menengah akhir, rasa sakit yang kau rasakan tidak akan seringan sekarang."

Demikian kata Robert.

Novita kehilangan senyumannya, "Tuan Qiu, kau jangan menakutiku..."

"Itu adalah kenyataan yang harus kau hadapi," Robert menggeleng, "Selain itu, aku memperingatkanmu, sebaiknya jangan keluar rumah akhir-akhir ini. Kalau terpaksa sekali harus keluar, ingat untuk mengajak beberapa bodyguard."

"Ha? Apa maksudnya?" tanya Novita bingung.

"Di dunia ini, virus pun punya nilai untuk diteliti, apalagi orang dengan kondisi fisik spesial sepertimu?" kata Robert ringan.

Novita kembali mengambil sebatang rokok khusus wanita, lalu berkata dengan alis berkerut, "Tuan Qiu, maksudmu, ada orang yang tertarik dengan kondisi fisik yang kumiliki? Jadi...ada kemungkinan, aku bisa diculik?"

"Kira-kira begitu," angguk Robert.

"Ini, ini bagaimana mungkin?" ekspresi Novita meredup, "Masa ada orang seperti Tuan Qiu yang bisa mengetahui kondisi fisikku?'

"Tentu saja ada! Orang dengan bakat tak biasa, yang lebih hebat daripada aku, bisa ditemukan di mana-mana!" kata Robert serius.

Novita menggigit bibirnya, "Tapi, untuk apa mereka menangkapku? Apa mereka menculikku untuk meminta tebusan?"

"Tebusan? Kau terlalu banyak berpikir," geleng Robert, "Begitu kau tertangkap, kau tidak akan pernah bisa kembali seumur hidup, karena orang yang tertarik pada tubuhmu itu bukan menculikmu karena uang."

"Lalu karena apa?"

"Karena tubuhmu," jawab Robert.

Raut wajah Novita ganjil. Ia tak berkata-kata lama sekali.

"Nona Sun, jangan salah paham, maksudku adalah, kondisi fisikmu mungkin bisa menarik mereka-mereka yang tidak tidak terikat hukum," jelas Robert.

"Tidak terikat hukum?" sorot mata Novita mendingin, "Maksudmu, para tentara bayaran internasional?" Pengetahuan Novita juga lumayan luas, sehingga ia tahu tentang keberadaan tentara bayaran internasional.

"Masih gampang kalau hanya tentara bayaran internasional, mudah diselesaikan."

Robert berujar, "Aku khawatir, yang benar-benar tertarik padamu adalah suatu kelompok khusus di dalam CBD ini."

"Tuan Qiu, maksudmu adalah?" Novita menegang.

"Aliran," jawab Robert.

Novita terhenyak, "Apa itu?"

"Aliran domestik CBD, apa itu susah dipahami?" giliran Robert yang terkejut, "Nona Sun, kau seharusnya pernah menonton film silat kan? Ada aliran Emei, aliran Wudang dan sebagainya."

"Pernah, aku adalah fans Jin Yong dan Gu Long," sahut Novita.

"Nah, kau seharusnya paham, aliran yang hanya muncul dalam novel dan serial televisi ini sebenarnya juga ada dalam dunia nyata, hanya saja tidak diketahui oleh orang-orang," kata Robert.

"Tidak mungkin."

"Sungguhan."

Robert menjatuhkan abu rokoknya, lalu berkata dengan serius, "Sebetulnya, kalau hanya ditangkap oleh aliran sejenis Wudang dan Emei, itu masih gampang.

"Karena identitasmu yang tidak biasa, mereka tidak akan berani mengacau meskipun mereka tertarik pada tubuhmu. Mereka khawatir keluargamu akan memberikan tekanan sehingga menimbulkan kesulitan yang tidak perlu dan menghancurkan nama baik mereka.

"Tapi, kalau ditangkap oleh aliran yang sesat, misalnya 苗疆的养蛊人, maka gawat. Mereka bisa memakai tubuhmu untuk melakukan 采补 dan perbuatan di luar nalar semacam itu. Semuanya ada kemungkinan dilakukan."

"采补?" Novita tertegun.

Sebagai penggemar buku-buku Jin Yong, Novita tentu tahu arti kata itu.

Ruangan rahasia, gembok besi, diikat, telanjang... Berbagai gambaran aneh seketika melayang-layang dalam pikirannya.

Novita menggeleng-geleng dan mengenyahkan semua pikiran itu. Ia tak tahan untuk bertanya, "Tuan Qiu, apa kau sedang bergurau?"

"Aku sangat serius," jawab Robert sungguh-sungguh.

Novita tak mampu berkata-kata, ia agak tak senang, "Tuan Qiu, aku datang ke sini karena memercayaimu. Kuharap kau tidak bicara sembarangan."

"Aku tidak bicara sembarangan! Ini sungguhan," ujar Robert bingung.

"Tuan Qiu, kau benar-benar makin tak masuk akal!"

Novita mendengus dingin, "Kau bilang penyakitku bukan penyakit zaman ini, baiklah. Tapi kau malah berkata kalau aliran yang hanya ada di novel itu juga ada di dunia nyata. Bagaimana aku bisa percaya?"

"Aliran itu tidak hanya ada, malah sepengetahuanku, mereka dideskripsikan dengan lebih hebat daripada di dalam novel Jin Yong," ujar Robert mempertahankan pendapatnya.

"Tuan Qiu, menurutku, kau terlalu banyak membaca novel!" seru Novita sama sekali tak percaya.

Hal ini juga tidak bisa menyalahkan Novita.

Ia seorang ateis yang hidup di dunia materiil. Tiba-tiba, seseorang bilang bahwa ada roh di dunia ini.

Kalaupun ada buktinya, tetap akan susah memengaruhi seorang ateis untuk percaya akan adanya roh di dunia ini dalam waktu singkat.

Inilah yang terjadi pada Novita.

Robert mengedikkan pundak, "Aku hanya bisa bicara sampai di sini. Kalau kau tidak bisa memercayaiku, ya bagaimana lagi."

"Tuan Qiu, kata-katamu tak bisa memengaruhiku. Sampai jumpa!" kata Novita, lalu beranjak pergi.

Robert menggeleng-geleng. Ia juga tak peduli.

Walaupun Novita bukan tokoh sembarangan, namun ia juga tidak ada hubungannya dengan kehidupan Robert.

Dengan kata lain, Robert sama sekali tak peduli dengan hidup-matinya.

Kalau Novita bersedia percaya, Robert tak keberatan untuk menolongnya. Suatu perbuatan baik bukannya tak bisa dilakukan.

Kalau Novita tak bersedia mendengarkannya, ia juga tak akan memaksa.

Novita berjalan sampai ke pintu, namun tak kunjung membukanya. Ia berkata pelan, "Tuan Qiu, aku bisa memilih untuk percaya padamu, tapi kuharap kau bisa memberiku bukti yang menerangkan bahwa kata-katamu bukanlah omong kosong."

"Baiklah."

Robert tersenyum dan menggerakkan jarinya.

Aliran udara muncul di bawah kaki Novita.

Wus!

Bersamaan dengan teriakan kagetnya, tubuh Novita tiba-tiba terangkat oleh udara di bawah kakinya seperti sedang berdiri di atas angin!

Novel Terkait

Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu