My Tough Bodyguard - Bab 144 Uang Tidak Bisa Membeli Kebahagiaanmu

Ding!

Setelah diputar kurang lebih sekitar 5 menit, Robert meletakkan Wine potnya diatas meja, namun wine potnya tidak berhenti berputar, cairan arak tetap berputar didalamnya.

Robert menghentikan gerakannya dan menatapi winepot bergerak dari cepat menjadi lambat dan terakhir berhenti.

Orang yang melihat adegan ini mengira dia sudah selesai membuatnya, ketika akan berkata, Robert mengambil sebotol wine dan menuangkannya kedalam wine pot.

Dug, dug, dug.

Hal yang menyeramkan terjadi, ketika wine bertemu dengan cairan itu, cairan didalam wine pot seolah panas dan terlihat mendidih, dan terus mengeluarkan uap, didalam arak itu dimasukkan banyak bahan sehingga menjadi warna merah gelap, sehingga arak ini terlihat seperti sebuah gunung berapi yang siap meletus kapan saja. dan cairan arak itu adalah cairan larvanya.

"Beres." Robert menyentilkan jarinya dengan puas, dia memberitahukan kepada semua orang bahwa dia sudah selesai membuatnya.

Mendengar perkataannya, barulah semua orang sadar, melihat arak yang seolah adalah larva itu, semua orang muncul sebuah pertanyaan didalam hatinya, Apakah arak ini bisa diminum?

Tadi ketika memilih bahan, semua orang melihatnya memilih 6 jenis arak yang kandungan alkoholnya tinggi, 3 jenis alkohol rendah, dan ada beberapa jenis bahan yang tidak jelas, cocktail hasil campuran ini semua benar-benar bisa diminum?

bagaimana jika mengacaukan aromanya?

"Tuan Robert, arak apa ini?" Verenlah yang lebih jeli, dia berjalan kemari dan melihat arak Robert, dia menuangkannya kegelas besar dan menatapinya dengan penasaran.

Sebagai seorang bartender Veren merasa meskipun bahan yang dipilih oleh Robert sangatlah aneh, namun pengalamannya memberitahunya bahwa arak yang dibuat oleh Robert ini seharusnya enak sekali.

"Arak ini bernama Larva, seharusnya adalah salah satu cock tail paling tinggi kandungan alkoholnya, setelah meminumnya, 10 detik kemudian, dia akan merambat kedalam usus manusia dan mulai membuatnya melepuh....." kata Robert dengan kebohongannya.

Mendengar penjelasan dari Robert, banyak pelanggan yang tadinya mengatakan akan membelinya ketakutan, mereka bergegas menyimpan dompetnya, dasar cocktail macam apa ini, ini jelas untuk membunuh orang!

"Hahaha!" hanya Veren saja yang tertawa, sebagai seorang bartender, dia bisa memberitahu semua orang dengan penuh tanggung jawab, didunia ini tidak ada arak seperti itu.

Dan juga bahan yang dipilih oleh Robert juga dia tahu, tidak ada efek melepuh dan juga tidak akan menyebabkan efek kimia apapun, oleh karena itu perkataannya pasti bohong.

Setiap master bartender semuanya adalah alkemist yang unggul, meskipun tidak belajar, namun mereka harus menguasai dasar kimia, karena bartender membutuhkan banyak bahan untuk dicampur bersama, jika terjadi bahan yang saling menyerang, maka ini adalah hal yang sangat bahaya.

Master bartender seperti Veren tentu saja mengerti mengenai semua jenis campuran, ooleh karena itu barulah dia mengetahui Larva yang dibuat oleh Robert ini tidak akan melukai usus.

"Baiklah, aku mengeluarkan 20 juta untuk membeli arak Larvamu ini yang bisa mematikan, bagaimana?" tatapan Veren sambil tersenyum dia mengeluarkan sebuah cek dan menuliskan 20 juta.

Di film, ketika membeli barang mahal, tokoh utama mengeluarkan setumpuk cash, ini sungguh tidak masuk akal, normalnya orang biasa hanya membawa uang 6 juta saja sudah lumayan.

Oleh karena itu veren juga tidak membawa 20 juta, namun dia mengeluarkan cek untuk membeli Larva dari Robert.

"Apa? 20 juta?"

"Kak Veren kaya, 20 juta untuk membeli segelas arak yang mematikan?"

"Apakah kamu bodoh, mana ada arak seperti itu didunia ini, Tuan Robert mempermainkanmu, sesuai dengan penglihatan Kak Veren yang jeli, dia bahkan bersedia mengeluarkan uang 20 juta untuk membeli segelas arak, ini berarti arak ini seharusnya sangatlah enak sekali!"

"Aku juga merasa begitu."

"Duh, aku juga sangatlah ingin meminumnya, namun aku tidak mampu beli!"

para pelanggan didalam bar terlihat kaget dan merundingkan sesuatu, 20 juta, meskipun terdengar tidak banyak, namun juga lumayan tebal jika dipegang.

20 juta bisa melakukan banyak hal, bahkan bisa membeli beratus-ratus gelas cocktail, sedangkan arak Robert ini hanya beberapa ratus mili liter saja, tidak sampai satu menit sudah bisa menghabiskannya.

Sekali dibandingkan barulah membuat orang merenungkannya.

20 juta untuk membeli segelas arak sungguh rugi sekali.

sebenarnya ada kelebihan apa yang dimiliki oleh Larva ini, sehingga membuat Veren begitu menyukainya?

Namun disaat semua orang mengira Robert akan menyetujuinya, dia mengelengkan kepalanya, dia juga tidak menjelaskannya dan mengangkat gelasnya dan berjalan keluar, semua orang memberikan jalan untuknya, mereka ingin melihat apa yang ingin dilakukan Robert.

Vanessa berada dipinggir kerumunan, dia juga penasaran, satu gelas arak 20 juta, ini sungguh adalah sebuah pemberian, mengapa Robert akan menolaknya? apakah otaknya dangkal?

Sambil berpikir, Vanessa menyadari bahwa orang disekitarnya mundur, semua orang berjarak satu meter daripadanya, dan menatapinya, suasana terlihat aneh.

"Ada apa?" Ketika Vanessa bertanya, dia menyadari bahwa Robert memegang gelas dan tengah berjalan kearahnya, seketika hatinya berdetak kencan, dia tidak tahu harus bagaimana.

Pantas saja Robert tidak ingin menjual araknya, pantas saja semua orang pergi.....

seketika, Vanessa langsung menjadi titik fokus kerumunan, tadi didalam bar, perhatian semua orang ditarik oleh Robert, saat ini ketika Robert berjalan kearah Vanessa, barulah semua orang memperhatikannya, dan mereka sadar bahwa gadis yang dari tadi tidak diperhatian oleh orang-orang ternyata begitu cantik!

Benar juga, jika Vanessa tidak cantik, Marco juga tidak akan melecehkannya.

"Sepertinya tidak mirip pacaran, tapi hubungannya juga dikit lagi, jangan-jangan Robert ingin melamar?"

"Setelah menolongnya lalu melamarnya? Sungguh trik bagus."

"Bersama! Bersama!"

Semua orang ikut meramaikannya.

Vanessa bukanlah orang yang terbiasa dengan adegan seperti begini, dikelilingi oleh tatapan hangat seperti ini membuatnya ingin bersembunyi.

Namun Robert sudah berjalan kehadapannya dan menarik tangannya, lalu meletakkan Arak Larva ketangannya.

Tidak panas, malah terasa sedikit dingin, rasanya enak.

Vanessa memegang erat gelasnya, "Robert, kenapa kamu? arak ini senilai 20 juta, mengapa kamu tidak menjualnya ke boss?"

"Bukankah kamu sedang tidak senang? ini sengaja aku buatkan untukmu, dibandingkan dengan suasana hatimu, 20 juta tidak berarti apa-apa." kata Robert sambil tersenyum.

Suara Robert tidaklah kecil, para pelanggan mendengarnya, dan menunjukkan ibu jari kepadanya, saudara ini sungguh hebat!

Veren juga tertawa.

"Kamu bodoh." Vanessa menatapinya, 20 juta sudah sebanding dengan gajinya selama 3 bulan, dan diminum begitu saja olehnya, sungguh sia-sia.

"Sudahlah, jangan ragu-ragu lagi, cepat minum." Robert mendesaknya.

Vanessa mengigit bibirnya dan meletakkannya disamping bibirnya.

Seketika hawa panas terasakan, Vanessa hampir batuk karena hawa panas ini, dia sangatlah kaget, sebenarnya seperti apa arak ini?

Dengan rasa penasarannya ini, dia meminum araknya dan ketika masuk kedalam mulut, dia merasa dingin.

arak ini juga tidak kuat, pikir Vanessa.

Namun cepat sekali, dia juga menyadari dirinya salah, arak melingkar di mulutnya dan ditelan olehnya, dan saat ini, arak Larva ini seolah berubah dan berubah dari dingin menjadi panas.

Seolah baru saja meminum arak panas yang kandungan alkoholnya 60%, tidak panas dimulut dan tidak dingin juga, ini adalah sebuah suhu yang pas.

Dimulai dari sekarang, Vanessa sedikit kaget, dia menatapi arak digelasnya dan menatapi Robert lagi, tatapannya penuh rasa bingung.

Dan detail ini ditangkap oleh Veren, ketika dia ditolak untuk menjual arak kepadanya oleh Robert, dia sedikit tidak ikhlas, dia melihat arak itu sampai ditangan Vanessa.

Oleh karena itu, dia sangatlah memperhatikan setiap ekspresinya, dia ingin tahu sebenarnya bagaimana mengenai arak Robert ini.

Ketika dia melihat Vanessa meminumnya dan tidak terlihat terkejut, Veren sebenarnya sedikit kecewa, jangan-jangan arak Robert ini tidak bagus? hanya saja terlihat keren saja?

Namun ketika Veren kecewa, Vanessa menelan araknya dan ekspresinya mulai berubah, ada rasa bingung dan lebih banyaknya adalah kejutan, ini membuat Veren senang, dia malah lebih senang daripada Vanessa yang meminumnya.

"Bagaimana ini, Nona Vanessa?" tanya Veren, dia bergegas ingin mengetahui rasa arak ini.

Namun Vanessa tidak mengatakan apa-apa, sedangkan wajahnya mulai terlihat merah, tatapannya terlihat senang, bahkan Veren melihat bahwa jari Vanessa gemetaran.

Arak bagus! ini pasti adalah arak bagus!

Penilaian terhadap arak bagus bagi setiap orang berbeda, ada yang merasa arak yang enak diminum adalah arak bagus, ada yang merasa kualitas yang bagus adalah arak bagus.

Namun bagi master bartender seperti Veren, diluar dari rasa dan kualitas, arak bagus yang sebenarnya hanya ada satu jenis, yaitu bisa memancing kebersamaan antara badan dan pikirannya.

Ini seperti menonton sebuah film, alur dan akting dari aktor memang penting,namun yang benar-benar menentukan apakah ini adalah film bagus atau tidak masih tergantung apa yang ingin disampaikan oleh film, dan apakah pemikiran yang disampaikan ini bisa bersatu dengan penonton atau tidak.

veren mengerti akan hal ini, barulah dia tahu bahwa arak Larva yang diminum oleh Vanessa ini adalah arak bagus yang sebenarnya, dan ketika melihat tampang Vanessa, sekalipun dipertandingan internasional, arak ini juga pasti akan mendapatkan penilaian yang tinggi!

Robert ini, dari mana datangnya dia, mempunyai kemampuan yang sehebat ini, mengapa dia tidak pernah mendengarkannya, Veren terus merenung.

Semua bartender ternama didunia ini pernah ditemui olehnya, namun dia tidak pernah tahu mengenai ada yang spesial seperti Robert, begitu punya sifat khusus, asalkan mempunyai sedikit nama didunia bartender, Veren pasti akan mengetahuinya.

Melihat Vanessa tidak berkata apa-apa, Veren hanya bisa menatapi Robert, dan kali ini Robert juga tidak berkata, dia hanya tersenyum misterius dan tidak mengatakan apa-apa.

Novel Terkait

This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu