My Tough Bodyguard - Bab 273 Mati hingga tidak ada tempat untuk mengubur kalian!

"Kalian guru dan murid benar-benar menjijikkan."

“Luar biasa.” Herman terlihat marah, lalu dia berkata dengan dingin.

"Sungguh luar biasa."

Robert Qiu dan Sky Splitter menunjukkan ekspresi wajah mencurigakan yang hanya dipahami oleh pria, tapi Davina terlihat merasa jijik.

"Biar aku yang menghadapi Herman," kata Davina dingin.

“Apakah kamu bisa melakukannya?” Robert Qiu meliriknya.

“Tidak bisa juga harus bisa, orang ini terlalu menjijikkan dan perlu diberi pelajaran!” Davina melayangkan tinjunya dan berkata dengan dingin.

Robert Qiu tertawa: "Kamu jangan emosi, hal ini sangat tabu."

"Aku mengerti," Davina mengangguk.

"Terlebih--"

Robert Qiu mengerang: "Pencampuran yin dan yang yang Nenek Jin dan Herman lakukan atau yang biasa kita sebut bersetubuh ini berbeda dengan pemulihan sepihak. Pencampuran yin dan yang memiliki dampak yang baik bagi pria dan wanita."

"Dengan kata lain, ilmu Herman juga telah meningkat pesat. Davina, kamu harus berhati-hati." Robert Qiu mengingatkan.

“Davina akan menghadapi Herman, aku akan menghadapi Nenek Jin.” Sky Splitter merenggangkan bahunya, dia terlihat sudah siap untuk bertarung.

"Bagaimana denganku?" Robert Qiu berkata sambil mengedipkan mata.

"Mengawasi pertarungan."

Sky Splitter dan Davina berkata secara bersamaan.

Selesai berbicara kedua orang itu langsung menerjang kedepan.

Davina menerjang ke arah Herman, dan menghajar kepalanya.

Herman tentu saja tidak berdiam diri, dia mengeluarkan tinjunya dan melawan Davina, tapi tak disangka wanita lemah lembut yang berada di hadapannya memiliki kekuatan yang sangat mencengangkan. Dikarenakan dia lengah sedikit dia malah di buat mundur ke belakang, dan tangannya dibuat menjadi mati rasa.

“Hebat juga, biarpun tubuhmu tidak tinggi, tapi kekuatanmu besar juga.” Herman menggerakkan telapak tangannya yang mati rasa sambil tertawa.

Davina sangat jijik kepada Herman, jadi dia sangat malas berbicara omong kosong dengannya, Davina langsung menerjang lagi dan melayangkan tinju dan tendangan ke arahnya.

Meskipun kemampuan Herman sudah jauh lebih hebat, tapi bisa dilihat dengan jelas bahwa serangan Davina yang bertubi-tubi, membuatnya dia tidak bisa bernapas, dan membuatnya terpaksa terus mundur ke belakang.

Armdrag!

Armtwistkick!

Axehandle!

Atomic drop!

Serangkaian serangan dikeluarkan oleh Davina, setiap serangan diluncurkan dengan sangat cepat.

Melihatnya membuat Robert Qiu merasa takjub, ternyata dia terlalu meremehkan kemampuan Davina.

Sebelumnya di rumah sakit Davina pernah bertarung singkat dengannya, tetapi dengan cepat Davina dia ditaklukkan oleh Robert Qiu.

Jika di pikirkan kembali, saat itu Davina tidak menggunakan seluruh kekuatannya. Mungkin dia hanya mencoba dan tidak mengeluarkan seluruh kemampuannya.

Jika dipikirkan benar juga, jika Davina hanya memiliki kemampuan seperti yang dia tunjukkan saat berada di rumah sakit, mungkin hanya cukup untuk menghadapi penjahat biasa, tetapi tidaklah cukup jika ingin menghadapi orang aneh seperti Nenek Jin.

Kemampuan yang Davina kerahkan saat ini, hanya bisa dikatakan dipaksakan untuk memenuhi syarat.

Setelah diserang secara bertubi-tubi, Herman dipukuli, hingga lengannya patah, dan terjatuh ke lantai, dia terlihat sangat kesakitan dan tidak berhenti mengerang.

Mengelurkan borgolnya, Davina langsung memutar kedua tangan Herman kebelakang, dan memborgol tangannya: "Jaga sikapmu!"

Setelah membereskan Herman, tatapan mata Davina tertuju ke tempat lain.

Sky Splitter dan Nenek Jin sedang bertarung dengan sengit.

“Gekishin Attack!” Sky Splitter megayunkan tinjunya ke udara, aliran udara seoalah-olah berguncang dan hampir menghancurkan ruangan.

"Tekkai Attack."

Bibir Nenek Jin sedikit bergerak.

Bam!

Bam Bam! !! !!

Terdengar suara tubuh menghantam balok besi yang memekakkan telinga.

“Anak muda, seranganmu masih terlalu lembut, apakah kamu pikir dengan kemampuanmu yang hebat kamu bisa menaklukan nenek?”cibir Nenek Jin.

"Nenek tua, tubuhmu sangat kuat kan?"

Sky Splitter terkekeh, lalu meraih mesin pengolahan yang berada tidak jauh dari sana.

Mesin itu berbentuk persegi, mesin ini sebelumnya digunakan pabrik ini untuk mengolah mobil, mesin ini dua kali lipat lebih besar daripada tubuh Sky Splitter, setidaknya memiliki berat satu ton.

Tapi Sky Splitter mengangkatnya dengan tangan kosong.

“Pergi mati aja!” Sky Splitter melempar mesin yang besar itu ke arah Nenek Jin dengan kuat.

"Dash."

Nenek Jin menghindar dengan cepat seperti hantu.

"Gigantic power."

Nenek Jin mengeluarkan jurus rahasia yang baru, tangan dan kakinya penuh dengan kekuatan yang menggemparkan, lalu dia mengambil peralatan yang baru saja dilemparkan oleh Sky Splitter, ​​dan melemparkannya kembali ke arah Sky Splitter.

Dilihat dari sudut pandang ini, sangat mustahil bagi Sky Splitter untuk menghindar.

“Hati-hati!” seru Davina.

Wajah Sky Splitter menggelap, dia tidak menghindar sama sekali, dia menarik napas dalam-dalam, lalu bersikap kuda-kuda, dan dengan perlahan mendorong tangannya ke depan—

"Gekishin Attack !!!"

Sebuah pemandangan aneh muncul, mesin pengolah yang seberat satu ton ini tiba-tiba hancur berkeping-keping dan berterbangan di udara, lalu kepingan-kepingan itu berjatuhan ke lantai!

"Hebat." Bahkan Robert Qiu tidak bisa menahan diri untuk mengacungkan jempol.

"Matilah!!!"

Sky Splitter menerjang dan ingin menghajar Nenek Jin, dia mengira dia berada di posisi yang lebih unggul dan Nenek Jin berada di posisi yang lemah.

Senyuman sinis muncul di sudut mulut Nenek Jin, dia tidak menghindar tetapi memilih untuk melawannya.

Kedua orang itu langsung bertarung.

Kemampuan khusus Sky Splitter adalah Gekishin Attack, jika orang biasa menerima serangannya ini, tubuh orang itu akan tercabik-cabik, yang mana daging dan darah juga tidak dapat dibedakan, dan akan mati dengan sangat mengenaskan.

Tapi, Nenek Jin juga memiliki jurus rahasia Tekkai Attack', dan Gigantic power', yang bisa dia gunakan untuk melawan Sky Splitter.

Puluhan jurus sudah di keluarkan, tapi masih tidak dapat membedakan siapa yang lebih unggul, semakin lama pertarungan kedua orang itu menjadi semakin sengit, setiap pukulan yang mengenai tubuh, mengeluarkan suara hantaman yang menabrak besi di garasi, mereka bertarung hingga hampir mengeluarkan percikan api.

"Eh?"

Robert Qiu, yang terus mengamati pertarungan, merasakan ada sesuatu yang tidak beres.

Dia menyadari Nenek Jin tidak mengerahkan seluruh kekuatannya, tetapi sedang menuntun Sky Splitter, dia seperti sedang membuat Sky Spiltter mengikuti temponya.

"Sky Splitter, hati-hati."

Robert Qiu mengingatkannya, lalu dia berkata: "Bagaimana kalau, gantian aku yang maju?"

“Kamu berdiri sana saja dan lihat bagaimana aku membuktikan diri.” dengus Sky Splitter. Sebelumnya dia pernah diejek oleh Robert Qiu di rumah sakit, jadi dia merasa sangat tidak terima, dan ingin menaklukkan Nenek Jin di hadapan Robert Qiu.

“Anak muda, kamu masih sempat-sempatnya berbicara dengan orang lain?” suara Nenek Jin terdengar di telinganya.

Sky Splitter merasa kaget, secara refleks dia ingin menahannya.

Tapi sudah terlambat.

"Gigantic power."

Tangan kiri Nenek Jin yang kelihatannya lemah lembut, bertumpu pada bahu Sky Splitter, lalu tangan kanannya, mencengkram rambut bagian belakang Sky Splitter, lalu membanting kepalanya dengan keras!

Boom!

Kepala Sky Splitter langsung menghantam lantai dan melubangi lantai!

Kepalanya berdarah!

Sky Splitter memutar matanya, meskipun dia masih belum pingsan, tapi dia sudah tidak memiliki kemampuan untuk melawan, dan hanya bisa menyerah kepada Nenek Jin.

“Sky Splitter!” seru Davina hendak menyelamatkannya.

“Gadis kecil, lebih baik kamu jaga keselamatanmu terlebih dahulu.” Nenek Jin melirik Davina sambil tertawa.

Krek!

Ada suara berderak di belakang tubuhnya, Davina melihat ke belakang dan mendapati Herman, yang tadinya dia hajar hingga tumbang di lantai, dan sudah dia borgol, sudah berdiri, dan juga tidak tahu cara apa yang telah digunakan, dia sudah melepaskan diri dari borgol yang mengunci tangannya!

“Gadis cantik, apakah barusan kamu sudah puas berkelahi?” Herman menatap Davina dengan kejam.

Aa!

Sebuah tendangan mengarah ke dirinya, Davina kaget, tetapi dengan cepat dia menghadangnya dengan kedua tangannya, akan tetapi dia tetap didorong hingga ke tempat yang jauh oleh kekuatan kaki yang besar itu, hingga hampir tidak dapat berdiri dengan tegak.

Davina merasa sangat terkejut, kenapa kekuatan Herman yang sebelumnya sangat jauh berbeda dengan kekuatannya sekarang?

Di sisi lain.

“Ck ck ck, keahlian spesial sebagus Gekishin Attack malah tidak kamu gunakan dengan baik, sungguh sangat disayangkan.” Nenek Jin menggelengkan kepalanya berulang kali: “Sudahlah, hari ini, Nenek Jin akan mengajarimu bagaimana cara menggunakan kekuatan dengan benar.”

Dia menjulukan tangan dan menyeka darah yang berada di dahi Sky Splitter, lalu dia menyatukan kesepuluh jari tangannya, dan mulai mengucapkan mantra yang sulit dipahami.

Suasana di pabrik mobil terlantar itu tiba-tiba menjadi menyesakkan, dan membuat orang susah bernafas.

Mata Robert Qiu terus menatap Nenek Jin. Dia merasakan ada yang tidak beres dengan suasana di tempat ini. Dia melihat Nenek Jin dan ingin mengelurkan jurus yang mirip seperti malam itu, Robert mengepalkan tinjunya dengan erat dan bersiap untuk menyerang.

"Aa!"

Tiba-tiba, dari tempat yang tidak jauh terdengar seruan yang mengagetkan. Robert Qiu menoleh dan mendapati Herman menghampiri Davina sambil memegang tongkat besi.

Kekuatan Herman saat ini tiba-tiba meningkat, juga tidak tahu apakah tadi dia sengaja menyembunyikan atau dia sedang mengeluarkan jurus rahasia. Singkat kata, Davina tidak sanggup menandinginya lagi, dan dia telah dikalahkan hingga jatuh ke lantai.

"Wajah yang sangat cantik ini sudah akan hancur, sayang sekali, sungguh sayang sekali." Herman mendorong Davina ke sudut ruangan, lalu dia mengangkat tongkat besinya, dan ingin memukul Davina dengan tongkat itu.

Tanpa sadar Davina mengangkat tangannya untuk melindungi kepalanya.

Tapi diluar dugaannya serangan yang kuat dan rasa sakit tidak kunjung datang. Davina menggeser jarinya dan mengintip dari celah di antara jari-jarinya, dan melihat sosok Robert Qiu! !!

"Kakak Qiu!" Teriak Davina kaget.

"Kamu tidak apa-apa kan?" Tanya Robert Qiu.

Davina menggelengkan kepalanya.

Robert Qiu menahan tongkat besi itu dengan satu tangan, dan tangannya yang satunya lagi mencengkram leher Herman, dan mengangkatnya dengan paksa.

"Robert Qiu, kamu ..." Herman memelototinya, tapi dia tidak bisa berkata apa-apa. Matanya merah, raut wajahnya berubah menjadi merah, ungu, dan biru, lalu pada akhirnya wajahnya menjadi pucat.

"Eh, eh..."

Herman melepaskan tongkat besi itu lalu mencoba melepaskan diri dari cengkraman Robert Qiu dengan kedua tangannya, tetapi cengkramannya tidak bergerak sama sekali bagaikan penjepit besi. Kedua kaki Herman menendang sembarangan,dia berjuang untuk melepaskan diri.

Pada akhirnya,kedua kakinya menendang dengan kuat dan akhirnya dia kehabisan nafas.

Herman, murid pertama yang paling diandalkan dan dipercaya oleh Nenek Jin, telah Robert Qiu cekik hingga mati.

"Muridku!"

Nenek Jin yang kebetulan melihat kejadian ini membelalakkan matanya dengan marah

“Selanjutnya kamu.” Robert Qiu melemparkan tubuh Herman ke dinding dengan asal.

"Bagus, bagus, bagus sekali Robert Qiu."

Nenek Jin menyatukan tangannya, suara dengungan terdengar seolah-olah sebuah jurus terlarang telah digunakan. Dia tersenyum dingin dan berkata: "Kalian semua jangan harap bisa meninggalkan tempat ini, temanilah muridku untuk dikubur hidup-hidup disini!"

Dhuar dhuar! !! !!

Dari dinding pabrik mobil tua itu tiba-tiba mengeluarkan suara yang memekakkan telinga dan debu abu terus-menerus jatuh dari langit-langit.

“Kamu, apa yang telah kamu lakukan?” Sky Splitter yang terbaring dilantai dengan ​bersimbah darah, tampaknya telah menyadari sesuatu, lalu dia bertanya dengan bersusah payah.

"He he, kamu telah menyadarinya? Benar juga, ini adalah jurusmu, tentu saja kamu mengenali jurusmu dengan baik." Nenek Jin tertawa seperti orang gila: "Berterima kasihlah kepada nenek, Nenek sedang mengajarimu cara menggunakan Gekishin Attack dengan benar."

“Sayangnya, Nenek Jin tidak bisa sepenuhnya merebut kekuatanmu, kalau tidak, masih ada siapa yang bisa menghentikanku di seluruh Tiongkok?” Nenek Jin menghela nafas.

"Kamu ..." Sky Splitter memelototinya. Dia ingin mencabik-cabik Nenek Jin hidup-hidup, tetapi tidak memiliki kekuatan sama sekali.

"Kalian bertiga, jangan berpikir untuk keluar dalam keadaan hidup. Nenek Jin akan membuat kalian mati, hingga tidak ada tempat untuk mengubur kalian!" selesai berbicara Nenek Jin, berbalik dan mengelurkan juru 'dash', dalam sekejap mata dia sudah kabur hingga tidak kelihatan bayangannya lagi.

Novel Terkait

Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu