My Tough Bodyguard - Bab 33 Laba-Laba Merah

“Didalam ruang rekaman juga ada cctv, adegan kamu memberiku uang dan kata-kata yang kamu katakan juga sudah direkam! Kita bisa mengeceknya!”

Ronny tiba-tiba sadar, dia melupakannya.

“Bagus sekali, kakak tidak salah menilaimu!” Tony menganggukkan kepalanya karena puas, lalu dia menatapi Ronny, “Manager Ronny, apa yang ingin kamu sampaikan lagi?”

Suasana berubah drastis, tidak perlu dibicarkan lagi, semuanya menuju kepada Ronny dan Jennifer.

Yang paling menjengkelkan adalah karena identitas Ronny, tidak ada karyawan yang berani mengatakannya, tapi suasana sangatlah mistis, satu demi satu tatapan penuh penghinaan itu sudah menjelaskan semuanya!

Mereka berdua benar-benar panik, kali ini mereka kehabisan kata-kata.

“Manager Ronny, Nona Jennifer, kalian bersekongkol dan memfitnah Tuan Robert, aku harap kalian bisa menjelaskannya dengan baik didepan Direktur Utama!” kata Tony.

Didalam kantor Direktur Utama.

Dorr!

“Ronny! Apa yang kamu lakukan!”

Setelah mendengar penjelasan dan saksi dari orang lain, Anderson yang dari awal hingga akhir mengerutkan keningnya menepuk meja, Ronny ketakutan.

“Ka...kakak, aku awalnya tidak tahu diri, makanya....” Ronny tersenyum dengan ekspresi hampir menangis, kali ini dia benar-benar rugi besar, tidak berhasil menghabisi Robert dan malah membuat jelek namanya sendiri, bahkan kekasih gelapnya saja ketahuan.

Tadi istrinya saja sudah menelepon, didalam kantor ada banyak anggota keluarga Mo, pasti ada yang sudah memberitahunya.

Ronny tidak berani mengangkat telepon, tapi sesuai dengan sifat istrinya, setelah pulang, dia pasti harus bertengkar dulu dengannya.

Namun Ronny tidak terlalu menganggap hal itu, yang paling dia khawatirkan adalah pendapat Sellen.

Awalnya dia memang sudah kesulitan mengejar Sellen, tapi kesulitan ini juga sebatas karena dia mempunyai istri, tapi Ronny percaya bahwa asalkan dirinya berusaha dan menjanjikannya akan bercerai, maka Sellen pasti akan terpancing.

Tapi sekarang kekasih gelapnya saja terbongkar.

Jika Sellen mengetahui hal ini, apa yang akan dipikirkannya? Inilah yang paling dikhawatirkan oleh Ronny.

Sedangkan Robert, Ronny benar-benar sudah dendam terhadapnya, jika bukan karena dia, dirinya tidak akan seperti ini.

Setelah memaki-maki saudaranya ini, Anderson berkata, “Ronny, cepat minta maaf dengan Robert.”

“Minta Maaf? Mengapa aku harus minta maaf kepadanya?” teriak Ronny, dia merasa tidak adil, kakaknya ini mengapa membantu orang luar?

“Ronny Mo! Sampai sekarang kamu masih belum mengerti betapa parahnya hal ini!” Anderson menepuk meja dengan keras, “Memfitnah Robert mencuri saja bisa membuatmu dipenjara.”

“Membuatku dipenjara? Ayo sini!” kata Ronny sambil menantang Robert.

Tak, tak!

Robert mengepalkan tangannya, disaat dia akan beraksi, tiba-tiba pintu kantor Direktur Utama didobrak oleh orang lain dari luar!

Ini adalah seorang wanita gendut, dengan langkahnya yang besar dia melangkah masuk kedalam.

“Diana!” melihat istrinya datang kekantor, Ronny ketakutan.

“Dasar kamu selingkuh! Beraninya kamu mencari wanita lain diluar sana!” Diana masuk dan langsung menarik baju Ronny, dia mencubit telinga Ronny hingga dia berteriak minta ampun.

“Kamu, apa yang kamu lakukan!” Jennifer yang berada disampingnya ingin merelaikan mereka berdua.

“Kamu juga, dasar pelakor!”

Diana melampiaskan marahnya kepada Jennifer, dia langsung mengigitnya.

Jennifer juga bukanlah wanita biasa, dia juga langsung membalasnya.

Dan kedua tante-tante itu mulai bertengkar di kantor Direktur Utama, makian, ludah berada dimana-mana.

“Jika ingin bertengkar diluar saja!” terakhir bahkan Anderson saja tidak tahan.

Kedua tante-tante juga mendengarkannya, sambil berkelahi, mereka perlahan bergeser keluar kantor, untung saja sudah jam pulang kerja, didalam kantor hanya tersisa beberapa orang saja.

“Kakak, aku......” Ronny menatapi Anderson, sebagai pihak tersangkut, kedua wanita diluar sana sama-sama berhubungan dengannya, Ronny tentu saja tidak bisa membiarkan mereka terus berkelahi terus seperti ini.

“Pergi, pergi!” Anderson melambaikan tangannya.

Ronny langsung bergegas menganggukkan kepalanya, setelah melototi Robert, barulah dia pergi meninggalkan kantor.

Tangan Robert yang awalnya dikepalkan juga perlahan dilepaskannya, dia berpikir sungguh beruntung nasib Ronny, jika bukan karena Diana datang tepat waktu, jika tidak dia sekarang sudah terbaring dilantai.

“Dasar adik yang tidak tahu diri ini, sungguh membuatku marah!” Anderson menghempaskan nafasnya.

Anderson menatapi Tony, dan berkata, “Tony, kali ini kamu jeli dalam membuat keputusan, aku bonuskan kamu 6 juta.”

“Terima kasih Direktur Utama, ini adalah tugasku.” Tony bergegas berterima kasih, 6 juta sudah hampir gajinya selama setengah bulan.

“Sedangkan kamu, Tommy Deng.” Anderson menatapinya, dia merenung.

“Direktur Utama, Tommy menggeser cctv dalam kondisi tidak mengerti apa-apa, dia tidak bersalah.” Tony bergegas membantunya.

Mendengar perkataan Tony, Robert mengelengkan kepalanya, Tony terlalu merendahkan kepentingan Ronny, bagaimanapun juga dia adalah saudara jauhnya, sekalipun Anderson akan menghukum, dia juga akan mempertimbangkan reaksi keluarga Mo.

Ronny pasti tidak akan mendapatkan hukuman yang berat, sekalipun ada juga hanyalah hanya berpura-pura saja.

Tapi kali ini Ronny memfitnah seorang karyawan, jika perusahaan tidak mengurusnya, maka akan banyak karyawan perusahaan yang akan kecewa dengan perusahaan.

Dengan kata lain, kejadian ini pasti harus ada yang menjadi kambing hitam, dan sayangnya, orang ini adalah Tommy yang paling cocok.

Kali ini Tony memang telah berjasa, namun jasanya ini masih tidak cukup untuk membuat Anderson membatalkan pikirannya untuk membuat Tommy sebagai kambing hitam, jika tidak siapa juga yang akan menjadi kambing hitam?

Bukannya Anderson jahat, tapi dia sebagai Direktur Utama, dia harus punya pendirian dan pilihan, jika tidak bagaimana caranya dirinya mengurus perusahaan sebesar ini?

Sama seperti Tony sebagai kapten satpam yang membantu Tommy, dirinya sebagai Direktur Utama memilih untuk menjadikan Tommy sebagai kambing hitam juga tidaklah salah.

Robert dari awal juga sudah mengerti semua ini, dia juga tahu Tony akan membantu Tommy dan Anderson tidak akan mempedulikannya, jadi setelah Tony selesai berkata barulah dia akan menambahkan.

Sekarang sudah saatnya dia akan menepati janjinya.

“Paman Anderson, aku menjamin Tommy.” Kata Robert.

Ketika Anderson bersiap untuk memecat Tommy, dia tiba—tiba mendengar Robert berkata seperti itu, kata yang hampir saja diucapkannya ditelan kembali olehnya, “Jikalau Robert juga sudah memaafkannya, kalau begitu aku juga membiarkannya saja, haha.”

“Terima kasih, Direktur Utama!” kata Tommy dengan senang.

“Kamu harus lebih berterima kasih kepada Tony dan Robert, haha.” Kata Anderson sambil tertawa dan mengelengkan kepalanya.

Tommy lalu berterima kasih lagi kepada Tony dan Robert, dia berjanji tidak akan melanggar kesalahan seperti itu lagi.

Tommy masih kecil, dia masih tidak bisa melihat semua ini dengan jelas, tapi Tony yang berada disampingnya jeli, dia tahu bahwa Robert lah yang membuat Anderson melepaskan Tommy, disaat lega, dia juga lebih berterima kasih kepadanya.

Setelah Tony dan Tommy pergi, barulah Anderson lega, dia sedikit meminta maaf, “Robert, kali ini telah membuatmu disalahkan, hal ini akan aku urus dengan baik.”

“Ini bukanlah poin penting.” Robert duduk diatas sofa dengan tenang, “Paman Anderson, aku ingin tahu Perusahaan Besar Mo ada berapa banyak orang keluarga Mo?”

“Ada banyak, namun jabatan paling tinggi adalah Ronny, selainnya adalah jabatan rendah, bahkan ada anak muda dari keluarga Mo yang menjadi karyawan dasar perusahaan.” Jawab Anderson.

“Baguslah kalau begitu, aku awalnya mengira Paman Anderson akan menjalani perusahaan keluarga.” Kata Robert sambil tertawa.

Anderson mengelengkan kepalanya, “Orang keluarga Mo yang lain tidak berdaya, tidak ada orang yang terampil, sekalipun mereka ingin masuk ke pengurus inti perusahan, mereka juga tidak mampu. Banyak kekurangan perusahaan keluarga, bahayanya besar, membiarkan Ronny menjabat sebagai Wakil Manager divisi tenaga kerja saja sudah merupakan tanggung jawabku terhadap keluarga.” Kata Anderson sambil mengempaskan nafasnya.

“Sepertinya kekhawatiranku berlebihan.” Kata Robert.

......

Setelah keluar dari kantor Direktur Utama, Robert membalas pesan ‘Laba-laba merah’, “Terima kasih.”

“Sudah selesai?” laba-laba merah membalasnya dengan cepat.

“Masih belum, belakangan ini kamu terus saja mengawasi Ronny, lihat apa yang bisa ditemukan lagi.” Kata Robert.

“Baik.” Laba-laba merah membalasnya sebuah sticker ok.

Laba-laba merah adalah seorang member wanita yang berada didalam pasukan binatang buas, kemampuan utamanya adalah bertanggung jawab atas keamanan internet.

Dia dulu adalah jenius yang ternama di Amrik, dia pernah membuat virus ke The Pentagon hingga hampir melumpuhkan militer Amrik, tapi setelah diselidiki selama 5 tahun tetap saja tidak ketahuan identitas dirinya.

Robert merubah nama menjadi Wind Stalker dan membentuk pasukan binatang buas, laba-laba merah langsung bergabung dengan mereka, dan telah banyak berjasa, dia sudah sering menggunakan informasi yang akurat untuk membantu teamnya dari kesusahan.

Tapi laba-laba merah tidak pernah menunjukkan wajah aslinya.

Bahkan Robert yang sudah bekerja sama selama 3 tahun dengannya tidak tahu seperti apa dirinya, dia hanya menghubunginya lewat internet dan teleponnya.

“Apakah kamu sangat jelek?” Robert pernah bertanya seperti itu kepadanya.

“Iya.” Laba-laba merah menjawabnya dengan tegas.

“Tapi, suaramu merdu.” Kata Robert dengan tulus.

“Tidak perlu membaik-baikkan aku, jika kamu masih mengatakan hal tidak berguna seperti ini, aku akan menghapus semua AV kamu yang berada didalam hardiskmu.” Kata Laba-laba merah.

Robert, “.......”

Ada team seperti Laba-laba merah, foto yang dienkripsi di komputer Ronny hanyalah mainan anak-anak saja.

“Hmm?”

Ketika baru saja keluar dari kantor, dan bersiap untuk pulang kerumah, Robert melihat sosok yang dikenalnya sedang bersembunyi disudut bangunan.

“Keluarlah.” Kata Robert mencibir.

Mendengar perkataan Robert, sosok itu gemetaran, setelah ragu-ragu sejenak, barulah dia keluar secara perlahan, dia memakai kacamata, dan cantik, terlihat lembut dan diam, orang ini adalah Stephanie.

“Kak, Kak Robert.....” kata Stephanie dengan deg-deg an

Robert menatapinya, dan bertanya, “Kamu dari tadi disini?”

“Aku, aku tidak lega.....” Stephanie menundukkan kepalanya karena malu.

Nada bicara Robert sedikit menyindir, “Kamu bahkan bisa memfitnahku, apa lagi yang bisa membuatmu tidak lega?”

“Kak Robert, aku..... aku.....” mata Stephanie memerah, dia lalu menangis.

Robert terus menatapinya dengan lama.

“Aku tidak memberitahu siapapun tentang kamu memfitnahku, aku percaya Ronny juga tidak akan mencari masalahmu, kita tidak saling berhutang lagi, aku harap kamu tidak akan mengulang hal serupa lagi.”

Seusai berkata Robert berbalik dan pergi.

“Kak Robert......”

Melihat sosok perginya Robert, Stephanie memegang dadanya, dia menyadari bahwa dirinya kehilangan sesuatu yang penting.

......

Dirumah Ronny.

Akhirnya telah merelaikan pertengkaran istrinya dengan kekasihnya, Ronny kelelahan hingga duduk diatas sofa, rasa dendam dalam hatinya semakin menjalar.

Dia mengeluarkan telepon dan menelepon seseorang.

“Calvin Chu, bantu aku memberi pelajaran keseseorang.” Kata Ronny.

“Siapa?”

“Robert!”

Novel Terkait

Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu