My Tough Bodyguard - Bab 242 Bagaimana Jika Telah Terwujud?

Hahaha!

Mendengar impian Robert Qiu, seluruh pekerja-pekerja renovasi semuanya melongo sebentar, kemudian ketawa besar yang sangat ada pengertian secara implisit.

“Kalian ketawa apa?” Robert Qiu tak habis heran.

Pekerja renovasi yang hobi musik ketawa sampai air mata sudah mau keluar: “Sobat, kamu tau tidak, siapa Nona Besar di dalam kamar lantai atas itu?”

“Tentu saja aku tau, bukannya Alice Mo mutiara Kota Jiang Cheng.” Robert Qiu berkata.

“Jika tau dia itu siapa, kalau begitu kamu masih bilang menyuruh dia mencium kamu sekali?” Pekerja renovasi yang hobi musik bergirang.

“Bukannya kamu yang menyuruh aku bilang impian aku apa?” Robert Qiu melepaskannya.

“Sobat, bukan aku ingin bilang kamu, impian kamu ini, juga terlalu tidak dapat dipercaya, itu adalah mutiara Kota Jiang Cheng!” Pekerja renovasi yang hobi musik bermaksud baik mengingatnya: “Kamu lebih baik cepatan membuang impian ini saja, pikir-pikir yang lain, bagaimanapun juga status kamu dan dia, perbedaannya terlalu besar!”

“Dengan karena dia adalah mutiara Kota Jiang Cheng, jadi menyuruh dia mencium aku sekali, baru dapat menjadi impian aku.” Pembicaraan Robert Qiu malah lebih semangat: “Kalian jangan meremehkan aku, hari ini harus membiarkan dia untuk mencium aku sekali.”

Melihat Robert Qiu tetap mempertahan impian yang tidak dapat dipercaya ini, pekerja-pekerja renovasi semuanya sudah tak berdaya.

Pekerja-pekerja biasanya sibuk, sangat tidak gampang bisa selesai kerja, menunggu pelunasan rekening, duduk bersama membual-bual, meringankan tekanan sebentar, ini juga tidak ada dasar untuk disalahkan.

Tapi mereka masih pertama kali melihat, dapat membual sampai kondisi seperti ini.

Hari ini harus dicium dia?

Kamu di kasih muka malahan semakin kurang ajar?

Pekerja renovasi yang hobi musik ketawa: “Sobat, karena kamu sudah bilang begitu, kalau begitu kamu membuktikan satu kali kasih aku lihat?”

“Baik.” Robert Qiu berbicara lalu berdiri.

“Ini benaran pergi?” Pekerja-pekerja renovasi melongo.

Ketua pekerja renovasi mengerutkan kening berkata: “Abang kecil, kamu lebih baik menyerah saja. Sudah lihat kan, depan pintu Nona Besar itu, ada dua bodyguard yang sedang menjaga, kamu pintu saja tidak bisa masuk, pasti akan ditahan.”

Karena sebab Robert Qiu hilang jejak, kekuatan penjaga keamanan Keluarga Mo di tambah sebesar-besarnya.

Alice Mo sendiri di rumah, dalam rumah juga ada begitu banyak pekerja renovasi asing, Tom tidak tenang, khusus mengatur dua bodyguard yang ketrampilannya luar biasa menjaga di depan kamar Alice Mo, mencegah adanya perubahan.

Melihat Robert Qiu sepertinya bener-benar serius, pekerja-pekerja renovasi yang lain juga berturut-turut dengan suara kecil menasehati.

Namun Robert Qiu malahan menolehkan kepala saja juga tidak, selangkah-selangkah naik tangga.

“Zzt, dia sungguh bernyali juga!” Kelopak mata pekerja renovasi yang hobi musik melotot sampai mau keluar.

“Lihat saja nanti, pasti akan diusir turun.”

“Abang kecil ini berlatar belakang apa, nyali begitu besar?”

“Mutiara Kota Jiang Cheng sudah ada pacar kan, kalau membiarkan pacar cowoknya tau, ada orang ingin menganiaya ceweknya, tidak tau akan bagaimana bereaksi?”

“Pasti ingin memukul orang!”

“Haha.”

Robert Qiu tidak mendengar nasehatnya, pekerja-pekerja renovasi juga tidak banyak ngomong lagi,tunggu melihat pertunjukkan bagus.

Tak salah duga, Robert Qiu masih belum naik lantai dua, sudah diketahui keadaannya sama bodyguard di depan pintu, maju melakukan penghalangan dan menginterogasi.

Namun, diusir turun dalam dugaannya pekerja-pekerja renovasi, tidaklah terjadi, hanya melihat kepala Robert Qiu sepertinya mengangkat sebentar, dua bodyguard langsung melongo sebentar, kemudian mengeluarkan ekspresi terkejut, berturut-turut menghindar kasih jalan, membiarkan Robert Qiu berjalan dengan angkuhnya masuk ke dalam kamar.

“Dia telah masuk?”

“Ini, ini bagaimana mungkin?”

“Ini tidak benar kan?”

“Apa aku berkunang-kunang?”

“OMG, itu kan kamarnya mutiara Kota Jiang Cheng!”

“Dua bodyguard ini juga terlalu tidak bertanggung jawab!”

“Dia dapat masuk, kita juga coba-coba?”

“Apa kamu begok?”

Pekerja-pekerja renovasi semuanya melihat sampai bengong.

Juga ada beberapa pekerja renovasi yang bernyali besar, mencoba seperti Robert Qiu gitu, juga berjalan ke arah tangga.

Namun belum tunggu mereka naik ke atas, sudah ditahan oleh dua bodyguard: “Kalian-kalian ini, ingin melakukan apa? Sini bukan tempat yang boleh kalian masuk.”

“Tadi bocah itu dapat masuk, kita kenapa tidak bisa masuk?” Pekerja renovasi yang hobi musik tak tertahan bertanya.

“Dia adalah dia, kalian adalah kalian.” Bodyguard dengan mata dingin berkata, apa kamu sedang bercanda, sekumpulan orang ini bagaimana bisa disetarakan bersama dengan Kakak Ipar?

Melihat pekerja-pekerja renovasi masih tidak sabar hendak mencoba, bodyguard sudah tidak sabar lagi: “Kalau masih tidak pergi, jangan menyalahkan aku tidak sungkan terhadap kalian.” Tindakannya tentu saja tidak terlalu bagus, tapi kewajiban bodyguard memang begini, menjaga majikannya dengan baik.

Pekerja-pekerja renovasi juga tidak berani membuat bentrokan, kalau menyinggung orang rumah ini, kalau-kalau tidak kasih gaji bisa gimana?

Tidak lama, pekerja-pekerja renovasi mendapat gaji, lalu selangkah-selangkah membalikkan badan pergi meninggalkan ruangan besar Vila Besar Mo, dalam pandangan penuh dengan cemburu dan iri hari, masih ada sedikit merasa tak tersangka, tidak mengerti bocah itu bagaimana melakukannya.

… …

Dalam kamar.

Alice Mo sendirian duduk di depan jendela, dengan tenang bengong.

Ketika dia mengingat kembali, dari dia dan Robert Qiu baru kenal, gambar adegan demi adegan yang sampai sekarang, kadang-kadang mengerutkan kening tidak gembira, kadang-kadang memecahkan senyum, tidak tau kenapa, tetesan air mata yang cemerlang, setetes demi setetes mengikuti pipinya mengalir kebawah.

“Seorang wanita cantik mengulungkan tirai layar, duduk menunggu lama dan mengerutkan keningnya. Hanya melihat bekas air matanya yang basah, tidak tau dalam hatinya membenci siapa?” Sebuah puisi Li Bai 《Keluhan Cinta》, tiba-tiba berbunyi keluar dari dalam kamar yang sangat sesuai dengan kebutuhan sekarang ini.

Alice Mo merasa puisi ini sangat sesuai dengan keadaan dirinya, oleh karena itu nangisnya semakin sedih, bernangis-nangis, tiba-tiba merasa aneh sekali, eh, dalam kamar sendiri, kenapa bisa ada orang membaca puisi? Dan lagi suaranya begitu tak asing, sendirinya sedikitpun juga tidak menentang, makanya baru tidak di waktu pertama kali menemukan ada yang tidak benar.

Dia sepertinya telah mengingat apa, dengan sangat tidak bisa dipercaya menolehkan kepalanya, lalu melihat sebuah wajah tak asing yang kurang di hajar, yang telah berwajah berseri-seri melihati dirinya.

“Aduh, teman tapi mesra, benaran nangis?” Robert Qiu mengejeknya.

Mendengar sebutan meme pada saat dua orang awal ketemu , Alice Mo kesal dan juga ketawa, kalau orang lain memanggil dia sebagai teman tapi mesra, pasti tidak berkata kedua kali lagi wajah cantik dia langsung berwajah dingin, kemudian menyuruh bodyguard memberi pelajaran ke pihak lawan. Sekalipun itu Robert Qiu, biasanya kalau berani panggil diri sebagai teman tapi mesra, dia juga akan bermusuhan.

Tapi Robert Qiu kali ini tiga hari hilang jejak yang seperti terbunuh saja, tiba-tiba muncul, memanggil dirinya sebagai ‘Teman tapi mesra’, tidak tau kenapa, dia tak sangka bisa merasakan begitu ramah mesra.

“Bajingan kamu ini!” Alice Mo bergairah, tidak sempat menghapus air matanya, langsung maju ke depan dengan kejam memukul dia dua tinju.

Robert Qiu ketawa haha, sekalian merangkulnya ke dalam pelukan, mengendongnya, sangat ringan, ujung kaki meninggalkan lantai, di tempat semula memutar dua putaran, bawahan roknya beterbangan.

“Wah, turunkan aku!” Wajah cantik Alice Mo memerah, menyerbeti air mata yang di pinggir mata, ini baru mengetahui Robert Qiu telah berpakaian pekerja renovasi, dengan takjub berkata: “Kamu ini sedang melakukan apa?”

Robert Qiu telah duduk, menyalakan satu rokok, Alice Mo segera lari pergi membantu dia menyeduh segelas teh.

Sambil mengisap rokok, sambil minum teh, sampingnya masih ada satu cewek cantik menjaganya, rasa ini sungguh indah sekali.

“Cepat katakan, tiga hari ini kamu sebenarnya telah pergi kemana?” Alice Mo menanyai asal usulnya.

Robert Qiu berpikir-pikir, setelah mengantar Candy shen pulang, menemui pengadangan, dengan gampang mengatakannya sebentar.

Akan tetapi, dibunuh oleh pembunuh, peristiwa buang mayat di Sungai Xiangjiang lima puluh mil, di tutup-tutupi tidak ngomong oleh Robert Qiu, satu karena memalukan, dua karena terlalu mengejutkan dunia yang luar biasa, dia khawatir Alice Mo tidak dapat bertahan, hanya bicara dengan sembarangan,

loncat sungai melarikan diri.

Sudah mengetahui proses kejadian peristiwa, Alice Mo seperti terlepas dari beban berat menghela nafas, walaupun Robert Qiu bicaranya terlalu menganggap enteng, tapi dia dalam proses mendengar, tetap dapat mendengar keluar bahaya di dalamnya.

Akan tetapi, Alice Mo orang ini, kelebihan terbesarnya adalah bermulut tajam seperti pisau tapi berhati lembut seperti tahu, luar dingin dalam panas.

Robert Qiu tiga hari kehilangan jejak, Alice Mo jelas-jelas khawatir setengah mati, telah kurusan banyak, pada saat ini sudah tidak gampang bisa melihat Robert Qiu selamat tidak apa-apa, sudah tak tertahan bermulut racun: “Memalukan tidak? Berani juga kamu masih membual dirinya pertama di dunia, dikepung beberapa orang saja kaki bawah sudah memakai minyak kabur, dan sekali hilang tiga hari, dari awal tau kamu begitu lemah, aku bilang ke ayahku, tidak memanggil kamu melindungi keluarga aku.”

“Bagus ya gadis kecil kamu ini, aku telah memeras otak dan mencurahkan seluruh energiku demi Keluarga Mo, kamu malah berkata-kata sinis, aku akan memukulmu!” Robert Qiu menjulurkan tangan, dengan tenaga mengkritiki di badan Alice Mo, kritik sampai Alice Mo tidak berhenti ketawa di atas sofa, mengangkat tangan menyerah baru mau berhenti.

Tahu juga sudah makan, Robert Qiu ini baru menghentikannya dengan puas hati, sepertinya terpikir apa gitu: “Oya Alice, cepat, cium aku sekali!”

“Hah?” Alice sedikit tidak bisa mengikuti sirkuit otaknya Robert Qiu.

“Hah apaan, cium sini aku.” Robert Qiu menunjuk pipi kanan dirinya.

“Cium hantu kepala besar kamu ini!” Alice Xia wajah memerah berkata dengan suara kecil.

“Kita malam ini sudah mau tunangan, pokoknya nanti juga harus cium, sekarang dianggap latihan saja.” Robert Qiu menyesatkan.

Alice Mo mendengar, sepertinya hal begitu juga, meragu berulang kali, lalu sedikit menutupi matanya, berjinjit ujung kakinya, siap mencium pipinya Robert Qiu.

“Tunggu!” Di waktu kritis, Robert Qiu menghentikannya.

“Bajingan, kamu melakukan apa? Aku sudah tidak mau cium!” Alice Mo dengan marah-marah berkata, suasana yang sangat tidak gampang diragikan, telah di bikin kacau oleh bajingan ini.

Robert Qiu menyapukan pandangannya ke meja rias, asal ambil satu lipstik, memberi ke Alice Mo: “Pakai sedikit lipstik.”

Alice Mo sudah dibikin binggung oleh permintaan ini, selain kemarin itu di pesta ulang tahun Keluarga Cheng, keadaan yang terpaksa, mencium sekali Robert Qiu, selain itu, dia sudah tidak ada pengalaman berciuman, memangnya mencium memiliki peraturan memakai lipstik yang tersembunyi?

Dengan keraguan seperti itu, Alice Mo mengoleskan selapis lipstik yang pudar, lalu menjinjit ujung kakinya, telah mencium pipi kanannya Robert Qiu sebentar.

“Haha!”

Robert Qiu sangat senang, telah mencium kembali pipinya Alice Mo sekali. Alice Mo memegang pipinya sedikit bingung, baru mau bilang kamu tidak mengoles lipstik, Robert Qiu sudahlah berlari pergi, pergi membuka pintu kamar.

Robert Qiu menbuka pintu kamar, ingin memperlihatkan sebentar ke pekerja-pekerja renovasi yang di bawah lantai ruang besar situ, berkata satu dua kata ‘Impian tetap harus ada, bagaimana jika terwujud?’ Perkataan yang berpura-pura begitu.

Namun pekerja-pekerja renovasi sudah dari awal mengambil uang kerja, pergi meninggalkan Vila Besar Mo, dalam ruang tamu benar-benar kosong.

Keinginan Robert Qiu yang pura-pura meleset, sangat jengkal dan sedih, dua bodyguard di depan pintu tidak sadar sama sekali, melihat bekas bibir merah di pipinya, pandangan indah semarak itu.

Nasibnya Kakak Ipar, sungguhlah bagus!

Robert Qiu baru ingin kembali kamar,lanjut bercerita cita-cita kehidupan manusia dengan Alice Mo, berpikir-pikir, berhenti langkah kakinya, telah melepaskan baju dibadannya, memberi ke salah satu bodyguard yang bodynya kurang lebih sama dengan dia.

“Kakak Ipar, Anda ini?” Bodyguard itu dengan tidak mengerti bertanya.

“Pakailah baju ini, pakailah topi Cap ini, masih ada dus instrumen ini juga jangan lupa, pura-pura menjadi aku, berjalan keluar dari vila, malaman baru pulang.” Robert Qiu berpesan.

Bodyguard segera mengerti pemikiran Robert Qiu, dengan serius mengangguk-angguk kepala: “Tenang saja, Kakak Ipar, aku pasti akan menyelesaikan tugas ini.”

… …

Sepuluh menit kemudian.

Seorang pekerja renovasi yang memakai topi Cap, menjinjing dus instrumen telah jalan keluar dari Vila Besar Mo.

Sebuah gedung tinggi atas yang diluar Vila Besar Mo, seorang perempuan yang memegang teleskop menekan Walkie-Talkie: “Jumlah data pekerja renovasi tidak bermasalah, masuk tiga puluh satu orang, keluar tiga puluh satu orang, semuanya seperti biasa, pemberitahuan selesai.”

Novel Terkait

Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu