My Tough Bodyguard - Bab 16 Memang Ahlinya

Tempat yang dijanjikan Sarah Lu adalah hotel Hillton kamar 912.

Lift berjalan naik ke lantai 9.

Robert tiba di depan pintu kamar 912, dia sengaja berdiri dan diam selama beberapa saat, memantau keadaan sekitar di lantai ini.

Tok tok.

Setelah yakin tidak ada mata-mata, Robert pun mengetuk pintu dan masuk.

Pintu kamar terbuka dari dalam, terlihat wajah cantik Sarah Lu.

Saat ini, dia sedang mengenakan piyama mandi, menampakan tulang selangkanya yang indah, rambut hitam yang panjang dan masih meneteskan air, sekujur tubuhnya sangat wangi, sepertinya baru selesai mandi.

Dibandingkan dengan saat di restoran kemarin, saat ini dia lebih menggoda, lebih memancing setiap saraf para lelaki.

"Aku sudah menunggumu lama, aku pikir kamu akan ingkar janji." Kata Sarah Lu.

"Wanita cantik seperti nona Lu, bodoh sekali kalau aku tidak datang." Kata Robert sambil tersenyum.

"Mulutmu manis sekali, cepat masuk." Sarah Lu senang, dia pun menarik tangan Robert dan masuk ke dalam kamar.

Kamar ini adalah kamar suite, dekorasinya sangat indah, ruang tamunya sangat nyaman, terasa seperti rumah sendiri.

Berdiri di depan jendela, Robert melihat pemandangan di luar, dari sini bisa terlihat pemandangan malam kota Jiang Cheng.

"Pemandangan seperti ini, kurang lengkap rasanya kalau tidak ada wine?" Saat ini, Sarah Lu memegang dua gelas wine, dia berjalan pelan ke hadapan Robert.

"Cheers."

Sambil meminum wine, Robert pun berbasa basi dengan Sarah Lu.

Lambat laun, suasana kamar pun mulai menjadi hangat.

"Oyah, kejadian waktu itu, aku masih belum sempat berterima kasih kepadamu." Tiba-tiba Robert memotong.

"Tidak usah sungkan begitu."

Sarah Lu pun meliriknya, lalu tersenyum: "Informasi itu sebenarnya hanya bonus saja untukmu. Dengan kemampuanmu, walaupun kamu tidak tahu terlebih dahulu, bukan masalah besar bagimu untuk menyelesaikan geng Buzzard."

"Tidak seperti itu juga, kalau bukan karena kamu, aku juga tidak akan sempat mempersiapkan diri, jujur saja, menghadapi mereka juga tidak gampang." Kata Robert.

"Kalau memang begitu, bagaimana kamu mau berterima kasih kepadaku?" Sarah Lu berbisik ditelinganya, mendekatkan tubuhnya yang hangat ke Robert, memandangnya genit.

"Aku tidak keberatan membalasnya dengan tubuhku." Robert tersenyum, lalu memeluknya, kedua tangannya pun mulai bergerak di pinggulnya, lalu perlahan-lahan menemukan tali piyamanya.

Perlahan-lahan ditarik, piyama mandi itu pun terlepas.

Kalau lelaki biasa, mungkin sudah sangat terburu-buru, tapi Robert tidak sama sekali, dia bergerak pelan dan lembut, seperti sedang mencari sesuatu.

Dalam rabaan Robert, Sarah Lu pun mulai bereaksi, dia menjinjitkan kakinya, menyandarkan kepalanya di atas bahu Robert, wajahnya yang putih dan halus itu pun menempel di leher Robert.

Di saat yang bersamaan, kedua tangannya juga meraba kemeja Robert, membuka kancingnya satu persatu, gerakannya lembut seperti seorang kekasih.

Keduanya pun menikmati kehangatan itu, tangan kanan Robert juga berhasil masuk ke dalam piyama Sarah Lu, Sarah Lu tidak memakai bra, dia pun bisa secara langsung merasakan kulitnya yang halus itu.

Perlahan-lahan ingin meraba ke bagian payudaranya, saat ini juga, leher Robert terasa hangat, Sarah Lu sedang mencium lehernya.

Sepertinya ini adalah sinyal wanita untuk memancing lelaki melakukan hal itu, tapi saat Robert ingin melanjutkan gerakan berikutnya, tiba-tiba lehernya yang masih dikecup hangat tadi seketika menjadi dingin.

"Hebat juga kamu, sekali beraksi langsung tepat di titik kematian, memang ahlinya." Robert tertawa, tidak tahu entah sejak kapan, di tangan kanannya, terdapat sebuah jarum tajam, tertahan di bagian punggung Sarah Lu tepat di posisi jantungnya.

"Kamu juga." Sarah Lu menyimpan kembali potongan pisau yang ada di antara giginya.

"Kamu jauh lebih hebat." Robert menyimpan jarum di tangannya.

Mereka berdua pun menjauh dan merapikan baju masing-masing, kehangatan tadi sudah hilang, suasana di kamar pun menjadi dingin.

"Tidak salah kamu disebut sebagai salah satu dari empat dewa terlarang." Tatapan Sarah Lu kepada Robert penuh dengan rasa curiga dan waspada, oleh karena dia memikat Robert, hanya karena dia ingin mengujinya, apakah pria ini benar-benar hebat seperti yang dibicarakan orang-orang.

Alhasil, dia malah hampir kehilangan nyawanya.

Mengingat setiap detil kejadian tadi, gerakannnya masih jauh lebih lambat dari Robert.

Kalau Robert memang berniat membunuhnya sejak awal, Sarah Lu bahkan tidak akan sempat menyentuh lehernya, dan ditusuk duluan oleh jarum tepat di jantungnya.

Kalau saja Robert mengalah, dan Sarah Lu berhasil memotong nadi besar Robert, dia masih bisa tertolong, dengan kemampuannya, Sarah yakin dia pasti bisa menjahit dengan cepat lukanya itu.

Tapi kalau jantung sudah tertusuk, maka tidak akan tertolong lagi.

Ini adalah bagian yang paling mengagetkannya, pria yang ada di depannya ini, kemampuan membunuhnya jauh lebih hebat dari dia.

"Kemampuan memikatmu benar-benar hebat, tidak sia-sia negara ini melatihmu menjadi seprofesional ini. Kalau aku tidak berhati-hati sejak awal, mungkin saja, aku akan tertipu olehmu." Robert tertawa.

"Kamu sudah tahu identitasku?" Ekspresi Sarah Lu berubah, selama tiga tahun di kota Jiang Cheng, dia bertemu dengan banyak sekali orang hebat, tidak ada yang bisa mengetahui identitas aslinya.

Bukannya tidak bisa dicari, tapi selama ini dia selalu berhati-hati saat melakukan tugasnya.

Kalau Robert hanya mengandalkan berbagai petunjuk dan mengetahui identitas aslinya, maka penilaiannya terhadap Robert, mungkin akan naik setingkat lagi.

"Yang aku tahu hanyalah selama tiga tahun ini, kamu berhubungan dengan banyak orang hebat di kota Jiang Cheng, mengenai identitasmu, aku tidak tahu. Tapi aku sudah bisa menebaknya." Kata Robert dengan pede.

"Kalau tidak salah, nona Lu, seharusnya adalah anggota badan keamanan nasional?" Kata Robert.

"Benar, aku adalah penanggung jawab utama badan keamanan nasional di Jiang Cheng." Sarah Lu tidak merahasiakannya lagi, dia pun berterus terang.

"Informasi yang kamu berikan itu, memberikan sinyal positif bagiku. Nona Lu, jangan-jangan kamu ingin menarikku masuk ke badan keamanan nasional?" Kata Robert penasaran.

"Syarat menjadi badan keamanan nasional terlalu banyak, dengan kemampuan tuan Qiu, tidak terlalu cocok." Sarah menggeleng.

"Lalu, berbelit-belit seperti ini, apa sebenarnya maumu?" Robert bertanya.

Mendengar pertanyaan ini, Sarah Lu tidak langsung menjawabnya, dia pun menatap Robert dengan lembut, memancarkan perasaan rumit.

"Wind stalker, salah satu dari empat dewa terlarang, terkenal sejak perang di Afrika tiga tahun lalu, aktif di dunia ketiga.

Terkena virus S, tapi selama tiga tahun ini masih belum mati, oleh karena itu kamu dikenal juga dengan sebutan raja virus.

Mengandalkan kemampuanmu, kamu berhasil merubah keadaan dunia ketiga.

Membentuk pasukan tentara yang berada di posisi kedua "Pasukan binatang buas".

Tiga tahun terakhir ini, kamu belum pernah terkalahkan, persentasi penyelesaian tugas seratus persen, menjadi orang terhebat di dunia ketiga." Bagaikan sedang menghitung hartanya, Sarah Lu menyebut sederetan data-data yang membuat orang tercengang.

"Imbalan sebesar puluhan milyar untuk setiap tugas, berada di posisi pertama, sekarang orangnya malah ada di depan mataku, benar-benar luar biasa." Sarah Lu tersenyum.

"Sepertinya kamu sudah mengupas habis identitasku." Kata Robert.

"Data-data ini aku dapatkan dengan mudah dengan akses di badan keamanan nasional." Sarah Lu melanjutkan, "Tapi, yang mau aku katakan setelah ini adalah data-data sebelum kamu menjadi wind stalker."

Mendengar perkataan ini, mata Robert pun seketika memancarkan niat untuk membunuhnya!

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu